NovelToon NovelToon
Cinta Kita Belum Usai

Cinta Kita Belum Usai

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintamanis / Lari Saat Hamil / Cinta Seiring Waktu / Dijodohkan Orang Tua / Penyesalan Suami / Trauma masa lalu
Popularitas:186.9k
Nilai: 5
Nama Author: Miss Yune

Gendhis harus merelakan pernikahan mereka berakhir karena menganggap Raka tidak pernah mencintainya. Wanita itu menggugat cerai Raka diam-diam dan pergi begitu saja. Raka yang ditinggalkan oleh Gendhis baru menyadari perasaannya ketika istrinya itu pergi. Dengan berbagai cara dia berusaha agar tidak ada perceraian.

"Cinta kita belum usai, Gendhis. Aku akan mencarimu, ke ujung dunia sekali pun," gumam Raka.

Akankah mereka bersatu kembali?

NB : Baca dengan lompat bab dan memberikan rating di bawah 5 saya block ya. Jangan baca karya saya kalau cuma mau rating kecil. Tulis novel sendiri!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss Yune, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 32

Ketegangan memenuhi ruangan ketika Clara melangkah masuk dengan percaya diri, diikuti oleh Abram yang memasang ekspresi penuh kemenangan. Raka mengepalkan tangannya erat di bawah meja, berusaha menahan amarah yang membara dalam dirinya.

Gendhis berdiri di sisi suaminya, menggenggam tangannya dengan erat. Ia tahu betul bahwa Raka tidak bersalah, tetapi bagaimana mereka bisa membuktikannya? Ia harus memikirkan semua hal yang mungkin menimpa suaminya.

James menatap Clara dengan ekspresi datar. "Katakan apa yang ingin kau sampaikan."

Clara menarik napas dalam-dalam sebelum berbicara dengan suara yang dibuat-buat seolah dirinya adalah korban. Perempuan itu menatap sang CEO dengan wajah yang memelas. Silvia sedari tadi memperhatikan gerak gerik Clara yang terlihat dibuat-buat.

"Pak James, saya merasa sangat dirugikan atas kejadian ini. Foto-foto dan video yang tersebar telah menghancurkan reputasi saya sebagai seorang profesional di perusahaan ini."

Ia berhenti sejenak, melirik ke arah Raka sebelum melanjutkan, "Dan semua ini terjadi karena ulah Pak Raka. Saya percaya dia harus bertanggung jawab atas perbuatannya. Tidak dapat terhitung kerugian saya dari foto dan video yang tersebar,"

Raka yang sejak tadi menahan emosi akhirnya tak bisa tinggal diam. Ia menyipitkan mata menatap Clara. "Aku harus bertanggung jawab? Justru akulah yang jadi korban dalam jebakan kotor ini!"

Clara tertawa sinis. "Jebakan? Kamu yang tidur di sampingku, bukan? Lalu siapa lagi pria dalam video itu kalau bukan kamu?"

"Kalau benar itu aku, kenapa wajah pria itu tidak terlihat jelas dalam video, sementara kamu malah dengan sengaja memperlihatkan dirimu?" Raka balas menyerang dengan suara tegas. "Jangan mengarang cerita, Clara. Semua ini pasti rencanamu untuk menjatuhkan aku."

Abram yang sejak tadi diam akhirnya berbicara. "Sudahlah, Raka. Fakta sudah jelas. Kamu tertangkap kamera berada di kamar bersama Clara. Itu sudah cukup bagi perusahaan untuk mengambil tindakan."

James mengangkat alisnya, masih menunggu perkembangan diskusi ini. Semakin diperhatikan kedua orang ini semakin mencurigakan. James tahu bila Abram merupakan salah satu staf yang terbaik dan dia bersaing dengan Raka untuk mendapati posisi manager. Kehadirannya di ruangan ini cukup menjadikan pria itu curiga,

Abram melipat tangan di depan dada dan melanjutkan dengan nada serius. "Sebagai seorang manajer, kamu seharusnya memberi contoh yang baik, bukan malah terlibat skandal dengan bawahan sendiri. Perusahaan ini tidak bisa membiarkan seseorang yang mencoreng nama baiknya tetap bekerja di sini."

Senyum penuh kemenangan muncul di wajah Clara. "Benar, Pak James. Saya harap perusahaan bisa segera mengambil keputusan tegas. Demi nama baik perusahaan, Raka sebaiknya segera dikeluarkan."

Gendhis yang sejak tadi diam akhirnya berbicara. Suaranya tenang, tetapi tajam. "Jadi menurut kalian, perusahaan hanya perlu memecat suami saya?"

Clara menoleh dengan ekspresi bingung. "Maksudmu? Tentu saja perusahaan harus memecat suamimu. Dalam video itu terlihat aktivitas pribadi kami."

Clara sengaja mengatakan tentang video panas tersebut untuk membuat Gendhis cemburu. Ia pikir Gendhis dan Raka pasti bertengkar hebat karena sang suami kedapatan bersama wanita lain dalam sebuah kamar.

Gendhis tersenyum kecil. "Dalam video itu, wajah pria memang tidak terlihat jelas, tetapi wajahmu sangat terlihat, Clara. Jika suamiku harus bertanggung jawab hanya karena foto yang diambil tanpa persetujuannya, maka bagaimana dengan dirimu yang secara sadar berada dalam video tersebut? Bukankah itu lebih memalukan?"

Clara langsung pucat. "Aku... aku juga korban!"

James akhirnya membuka suara setelah lama mengamati. "Menarik," gumamnya pelan, matanya menatap tajam ke arah Clara dan Abram.

"Kalian meminta saya untuk mengeluarkan Raka dari perusahaan karena skandal ini?" tanyanya.

Abram mengangguk. "Benar, Pak."

Clara juga buru-buru menimpali, "Tentu saja. Bagaimanapun, kasus ini sudah viral. Jika Raka tetap bekerja di sini, citra perusahaan akan semakin buruk."

James menyandarkan tubuhnya ke kursi, menghela napas pelan sebelum menatap mereka satu per satu. "Kalau begitu, Clara juga tidak bisa bekerja lagi di perusahaan ini."

Clara membeku di tempatnya, wajahnya seketika memucat. "Apa?!"

James melipat tangannya di atas meja, ekspresinya tetap tenang. "Dalam kasus ini, wajah Raka tidak terlihat dalam video, tapi wajahmu sangat jelas, Clara. Jika kita berbicara tentang citra perusahaan, justru kamulah yang lebih berpotensi mencoreng nama baik perusahaan."

Clara menggeleng panik. "T-tapi, Pak! Ini tidak adil!"

James mengangkat bahu. "Aku hanya menerapkan logika yang sama seperti yang kalian berdua tuntut. Jika Raka harus dikeluarkan karena tuduhan ini, maka kamu juga harus menerima konsekuensinya."

Abram langsung menyela. "Pak James, ini bukan solusi. Clara adalah korban di sini."

James menghela napas. "Kalian meminta perusahaan mengambil keputusan tanpa bukti yang cukup. Jika kita berasumsi bahwa Raka bersalah hanya berdasarkan foto yang bisa dimanipulasi, maka kita juga bisa mengasumsikan hal yang sama tentang Clara, bukan?"

Clara terdiam, matanya berkaca-kaca. Ia tidak menyangka serangannya akan berbalik menghancurkannya sendiri. Ia pikir hal itu hanya akan menghancurkan Raka seorang, sengaja Clara memperlihatkan wajahnya untuk lebih menekankan tentang hubungan keduanya. Berharap bila hal itu membuat Raka jatuh, tetapi dia pun ikut hancur secara bersamaan.

Raka, yang sedari tadi menahan diri, akhirnya bersuara. "Aku sudah bilang aku tidak bersalah. Dan aku akan membuktikannya. Jadi, sebelum kalian buru-buru memecat seseorang, sebaiknya kalian mencari tahu kebenarannya terlebih dahulu."

James menatapnya lama sebelum mengangguk. "Baik. Aku beri waktu untuk membuktikan bahwa ini hanya jebakan. Jika terbukti tidak bersalah, Raka tetap bisa bekerja di perusahaan ini. Dan jika memang ada yang bertanggung jawab atas semua ini, maka orang itulah yang harus menerima konsekuensinya. Akan tetapi, untuk saat ini aku akan menonaktifkan kalian berdua. Raka dan Clara. Kemudian, aku pun tidak tinggal diam, aku akan mencari siapa dalang dari penyebaran video dan foto itu," jelas James.

Abram mengatupkan rahangnya dengan kesal. Ia tidak menyangka James akan mengambil keputusan seperti ini. Sementara itu, Clara masih berdiri dengan tubuh gemetar, wajahnya benar-benar kehilangan warna.

Setelah pertemuan itu selesai, Raka dan Gendhis keluar dari ruangan James dengan perasaan yang lebih lega, meskipun masalah mereka masih jauh dari selesai.

"Masih banyak yang harus kita lakukan," ujar Gendhis.

Raka meraih tangan istrinya, menggenggamnya erat. "Aku akan menemukan bukti dan membuktikan kebenarannya. Aku tidak akan membiarkan mereka menghancurkan reputasiku."

Gendhis tersenyum tipis. "Aku akan selalu ada di sampingmu, Mas."

Sebelum mereka beranjak, Silvia keluar dari ruangan dan menahan kepergian Gendhis. "Biarkan istrimu bersamaku dulu, pulanglah Raka. Aku masih ingin berbicara dengan Gendhis," ucap Silvia pada Raka,

Raka setuju kemudian menatap sang istri. "Aku tunggu di rumah."

Diam--diam hati Gendhis cukup khawatir karena sang suami bertemu kembali dengan Silvia. Akan tetapi, kekhawatiran itu dia redam, Gendhis melihat tidak ada lagi pandangan penuh cinta yang diberikan Raka pada Silvia. Pria itu seutuhnya telah menjadi miliknya.

"Ayo kita bicara di tempat lain, Dhis." Silvia mengajak Gendhis ke kafe yang terletak tidak jauh dari perusahaan.

***

Sementara itu, di tempat lain, Clara duduk diam di dalam ruangannya dengan wajah penuh kemarahan. Ia tidak terima. Tidak seharusnya ia yang berada dalam posisi ini.

"Aku tidak bisa dikeluarkan dari perusahaan," gumamnya sambil mengepalkan tangan.

Abram yang berdiri di dekatnya menyipitkan mata. "Kita harus menemukan cara lain. Jika Raka masih bisa bekerja di sini, maka rencana kita bisa berantakan."

Clara menatapnya tajam. "Aku tidak akan membiarkan dia menang."

Dan dengan itu, sebuah rencana baru mulai terbentuk dalam pikirannya. Abram yang berdiri di sampingnya sebenarnya cukup puas dengan penonaktifan Raka. Dia tersenyum menatap Raka yang melewati tempatnya berdiri.

"Aku harus pastikan kalau posisi Raka menjadi milikku," gumam Abram,

***

Bersambung...

Terima kasih telah membaca 😍😍😍

Jangan lupa like dan komentarnya, ya. 😙😚

1
Khairul Azam
juarag bisa dihitung novel yg aku baca nympk tamat tanpa diskip atau cuman baca berapa bab udah males baca dan ini slh satu novel yg cuman berapa bab aja langusng stop
Miss Yune: Kak, bisa ga berhenti ngasih ketika jahat ke novel orang lain. usil bgt
total 1 replies
Khairul Azam
ini ni perempuan bodoh, disentuh di setubuhi langsung luluh menjijikan
Siti Maimunah
org LICIK bertemu org LICIK lawan yg sepadan...hayooo claraaa tunjukan TARING muu...🤣🤣🤣🤣 hati2 akan HUKUM KARMA CLARAAA
Qilla
bagus ,,sayangnya pov
Siti Maimunah
gpp kamu punya ayu sahabat yerbaik km..setelah melahirkan pisah..perempuan bs menjadi ayah bg buah hati..
Yeni Fitriani
berasa jd istri yg terhina bgt jd gendhis....2 th di nikahi tp nafkah bathin... sekalinya disentuh cm karna dianggap karna terlalu mengemis cinta...disentuh dgn kasar pula.....lebih baik pergi dr pd akan merasakan terhina sepanjang pernikahan.
Juke Maria Lengkong
Luar biasa
Shafana Khusna
belum apa apa dah balikan g seru ah terlalu lembek..harusnya buktiin dulu kalo gendis bisa hidup tanpa raka
Nanik Winarni
Luar biasa
Sukhana Ana lestari
Terimakasih juga Author 🙏🏻🙏🏻
Sabaku No Gaara
Luar biasa
Cinta Rodriques
thour Raka kena kasus mnghebohkn kok mama g muncul?
Cinta Rodriques
syukurin mkx jngn gatal SM suami orang,rasakno itu...
Cinta Rodriques
mkx JD orang jngn serakah,hancur sendiri ...rasain...
Cinta Rodriques
thour knp g dipecat aja simulator pelakor???
Cinta Rodriques
itu baru ibu mertua......./Heart/
Anna Nurjati
makasih thor ceritanya! mantap! terus berkarya thor! sukses selalu...
Sito Tompul
Luar biasa
yumna
pandu bukan seorang ayah dan bkan manusia yg tega sakitn anknya sendri
altanum
terimakasih atas bacaannya yg menarik thor
dengan diawali penderitaan dari tokoh2nya berakhir dengan bahagia semua....
terus semangat berkarya thor ❤️❤️❤️❤️❤️
Miss Yune: Terima kasih, Kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!