NovelToon NovelToon
Gadis Dibalik Koma

Gadis Dibalik Koma

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Sci-Fi / Misteri / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Identitas Tersembunyi / Romansa
Popularitas:1.3k
Nilai: 5
Nama Author: Caca4851c

Sinopsis:
Tertidur itu enak dan nyaman hingga dapat menjadi kebiasaan yang menyenangkan bagi banyak orang, namun jika tertidur berhari-hari dan hanya sekali dalam sebulan terbangun apakah ini yang disebut menyenangkan atau mungkin penderitaan..

Sungguh diluar nalar dan hampir mustahil ada, tapi memang dialami sendiri oleh Tiara semenjak kecelakaan yang menewaskan Ibu dan Saudaranya itu terjadi. Tidak tanggung-tanggung sang ayah membawanya berobat ke segala penjuru Negeri demi kesembuhannya, namun tidak kunjung membuahkan hasil yang bagus. Lantas bagaimanakah ia dalam menjalani kehidupan sehari-harinya yang kini bahkan sudah menginjak usia 16 tahun.

Hingga pertemuannya dengan kedua teman misterius yang perlahan tanpa sadar membuatnya perlahan pulih. Selain itu, tidak disangka-sangkanya justru kedua teman misterius itu juga menyimpan teka-teki perihal kecelakaan yang menewaskan ibu dan saudaranya 3 tahun yang lalu.
Kira-kira rahasia apa yang tersimpan..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Caca4851c, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 24

"Ekhm..., mungkin saja..", gumam Andi dengan sangat pelan, namun tetap saja masih dapat Kudengar dengan jelas.

"Apa yang mungkin?", tanyaku secara spontan. Akan tetapi dapat Kulihat secara jelas ekspresinya menjadi gelagapan untuk beberapa saat sebelum akhirnya kembali tenang.

"Maksudku mungkin memang tadi benar-benar ada sekawanan kupu-kupu yang mengantarmu namun tidak Kusadari keberadaannya", jawab Andi dengan tenang.

"Ya kan.., tapi Aku herannya mengapa Kamu tidak menyadari Mereka sama sekali padahal tadi sempat Kutabrak sebelum diriku hampir limbung dan Kamu tangkap", seruku yang masih bingung.

"Emm, mungkin saja Mereka telah pergi lebih cepat dan Kamu tadi limbung hanya karena dehidrasi sehingga agak berhalusinasi seperti menabrak Mereka", jawab Andi yang berusaha untuk menenangkanku meskipun diriku sebenarnya tidak percaya begitu saja ucapannya karena seperti ada yang janggal.

"Eh, sudah-sudah..jangan terlalu berpikir keras Princess. Nanti Kamu akan semakin capek. Hari sudah hampir sore, alangkah baiknya jika Kita lebih cepat kembali setelah makan-makan", saran Andi padaku sembari mengusap dengan lembut surai hazelku.

"Lihatlah di sana, apa yang telah Kupersiapkan untukmu", imbuh Andi dengan menunjuk pada berbagai macam buah-buahan yang tertata rapi di atas selembar daun dengan ukuran lebar.

Tanpa basa-basi Andi langsung menggiringku menuju sebuah pelataran tanah rerumputan yang di atasnya dilapisi oleh beberapa daun pisang yang berjejer-jejer di dekat buah-buahan itu.

Andi dan Aku langsung duduk di atas lapisan daun pisang itu, dan tak lupa pula Moni Kubiarkan dalam pangkuanku.

Perutku sudah sangat keroncongan sedari tadi apalagi kini telah melihat berbagai macam buah-buahan yang tersaji di depanku itu dari jenis buah yang Kukenal hingga yang belum Kuketahui.

Segera Kucomot secara acak buah-buahan itu lalu Kumakan dengan lahap, sedangkan untuk Moni sendiri Kuberikan berry-berry an saja.

...**** ...

(Hari ke-tiga Setelah Bangun Dari Tidur Panjang)

Kurasakan sebuah sapuan pada surai hazelku ini, dengan paksa kelopak mataku yang tadinya tertutup rapat kini Kuusahakan untuk membuka.

Dengan perlahan-lahan manik mataku akhirnya terbuka secara sempurna, Kukerjab-kerjabkan kelopak mataku berkali-kali hingga semua gambaran yang tadinya buram kini dapat terlihat dengan jelas.

Kulihat sosok Papa yang tengah terduduk di samping tempat tidurku dengan sebuah senyuman yang merekah dari sudut bibirnya.

"Akhirnya Kamu bangun juga Nak, sudah cukup lama Papa menunggumu di meja makan namun Ara tidak datang-datang. Nyonya Hannah pun berulang kali ke sini dan melihatmu yang ternyata masih tertidur. Karena mencemaskanmu Akhirnya Papa sendiri yang datang ke sini", ujar Papa menjelaskan.

Aku pun segera beranjak duduk di samping Papa dari posisiku yang tengah berbaring tadi. Sejenak Kuedarkan pandanganku ke segala penjuru ruangan ini, hingga Kudapati sebuah jam beker dengan bentuk beruang yang bewarna coklat itu telah menunjukkan pukul delapan lebih empat puluh lima menit.

"Astagaa.., maafkan Ara Pa. Kurasa nada dering jam beker ini tidak membangunkanku tadi", dengusku kesal.

"Tidak masalah Nak, mungkin juga karena Kamu kecapekan bermain ke hutan bersama Andi kemarin", seru Papa menenangkanku.

Aku pun segera bangkit dari tempat tidurku dan berjalan mendekati arah gantungan baju yang ada di dekat pintu kamar mandi, segera Kuraih sebuah handuk dengan corak merah muda itu.

Sekilas Kulirik Papa yang tadinya duduk terdiam di samping tempat tidurku itu kini telah berada di ambang pintu kamar ini. Sebelum Papa keluar, Ia berbalik badan dulu menghadapku.

"Habis sarapan pagi ini Kamu ikut Papa pergi mengunjungi tempat tinggal teman lama Papa ya", seru Papa secara tiba-tiba.

"Baik Pa", jawabku tanpa pikir panjang, sebelum akhirnya Kututup pintu kamar mandi ini dan Kuputuskan untuk segera mandi dengan cepat.

Tak sampai satu jam lamanya Aku menghabiskan waktu untuk mandi hingga merias diri di depan cermin, kini diriku telah siap untuk pergi dengan dress selutut yang bewarna salem dan juga high heels yang senada pula. Untuk surai panjang bergelombangku, tetap Kubiarkan terurai begitu saja karena hingga saat ini diriku masih agak kesulitan ketika mengikatnya.

Dengan langkah cepat Aku menuruni anak tangga hingga sampai di lantai paling bawah, di depan sana tampak ruang makan yang berada di samping dapur dengan beberapa orang yang tengah duduk santai.

Tatkala langkahku semakin dekat dengan pintu ruang makan, dapat Kulihat jelas orang-orang yang sejak tadi duduk bersama di meja makan adalah Papa, Andi, dan Ny. Hannah. Sontak Mereka semua langsung berpaling melihatku dengan senyuman lebar.

"Ayo duduk sini Nak!", seru Papa menunjuk sebuah kursi yang berada tepat di sampingnya. Sedangkan Andi tampak berjalan menuju dapur yang terletak tidak jauh dari sini.

Aku pun duduk di samping Papa yang tampaknya belum makan sama sekali sedari tadi, buktinya semua makanan yang ada di meja makan ini masih terlihat utuh.

Kurasa bukan hanya Papa saja yang belum makan, tetapi juga Ny. Hannah dan juga Andi. Tak beberapa lama Andi datang dari arah dapur sembari membawa sebuah nampan yang di atasnya terdapat segelas susu dan semangkuk sup.

Dari aromanya yang tercium begitu kuat oleh indra penciumanku ini, sepertinya mangkuk yang berada di atas nampan itu adalah sup jamur kesukaanku.

Benar saja dugaanku, Andi langsung menghampiriku dan menata semua hidangan yang ada di atas nampan itu ke atas meja depanku dengan cekatan.

"Silahkan dicoba supnya, Aku membuatkannya secara khusus untukmu", ucap Andi seraya mengerlingkan sebelah matanya padaku dengan senyum manis seperti biasanya.

"Terima kasih Andi, maaf jadi merepotkanmu", seruku padanya.

"Tidak masalah Ara, dengan senang hati Aku memasaknya untukmu karena memang salah satu hobby-ku adalah memasak", ujarnya yang telah duduk di samping Ny. Hannah.

"Ekhmm.., bisa Kita mulai makannya karena Saya sedang terburu-buru", seru Papa seolah-olah menyindir diriku dan Andi karena terlalu lama bercengkrama.

Tanpa banyak bicara lagi, Aku dan yang lainnya langsung menikmati makanan yang telah tersaji dalam hening. Hanya suara dentingan sendok dan garpu saja yang terdengar memenuhi seluruh ruangan ini.

Usai makan bersama Andi dan Ny.Hannah, Aku segera pergi bersama Papa menuju Rumah teman lama Papa yang berada tidak terlalu jauh dari sini.

Seperti biasanya, selama perjalanan ini Aku lebih memilih diam sembari melihat ke arah jendela luar saja. Selain karena tidak mau mengganggu konsentrasi Papa ketika sedang mengemudi, juga karena pemandangan di luar sana yang tampak begitu indah dengan udara sejuk yang menerpa wajah dan membelai surai panjangku tatkala Ku tengok ke luar jendela.

1
Zainuri Zaira
andi sllu menghilangkan jgn sengaja biar ara celaka
Zainuri Zaira
bingung bacax
Caca4851c
Terimakasih/Smile//Pray/
Iolanthe
Happy banget!
🔍conan
Gemesin banget nih!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!