NovelToon NovelToon
Salah Kamar

Salah Kamar

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintamanis / CEO / Cinta setelah menikah / Percintaan Konglomerat
Popularitas:239.8k
Nilai: 5
Nama Author: Qinan

Rupanya salah masuk kamar hotel saat liburan membuat Gia Adrian harus rela terjebak dalam sebuah pernikahan konyol dengan pria asing dan begitu juga dengan Gio Hadikusumo terpaksa menerima pernikahan tersebut padahal dirinya merasa tak melakukan apapun.

"Aku tidak mau menikah dengan gadis manja dan liar sepertinya," ucap pria tampan nan macho dengan pandangan sedingin es gunung himalaya tersebut.

"Ck, kamu kira aku juga mau menikah dengan pria dingin dan kolot sepertimu? hidupku pasti akan penuh sial nanti," umpat Gia menolak mentah-mentah pernikahannya. Ia masih sangat muda dan masih ingin bersenang-senang.

"Pokoknya kami tidak ingin menikah, kami hanya salah masuk kamar!" ucap mereka bersamaan saat kedua orangtuanya memaksakan sebuah pernikahan demi menjaga nama baik keluarga masing-masing.

Gia anak gaul metropolitan, kaya raya dan manja serta gemar hang out bisakah bersatu dengan Gio pria kepulauan yang dingin dan serius yang selalu menjunjung tinggi adat istiadat keluarga.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Qinan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Keluarga kolot

Gia yang baru keluar nampak melihat kurir mengangkut beberapa barang pesanannya dari dalam mobil box ke teras rumahnya dan tentu saja itu membuat nyonya Nala bingung sekaligus terkejut menatapnya bahkan para tetangganya nampak mengintip dari gerbang rumahnya.

"I-ini semua apa, Gia?" ucapnya meminta penjelasan kepada gadis itu, apa itu barang-barangnya dari kota?

Tidak, ia tak boleh membuatnya semakin betah tinggal disini karena yang ada ia dan suaminya maupun putrinya yang akan dianggap menumpang nanti. Ia adalah nyonya besar disini dan berhak membuat aturan di rumah ini.

"Bibi mau bantu aku membukanya?" Gia nampak bersemangat lantas mulai membukanya satu persatu dibantu oleh kurir.

"Ini adalah robot pembersih rumah, selain bisa menyapu dia juga bisa mengepel jadi bibi tenang saja semua kebersihan rumah ini pasrahkan saja padanya." gadis itu menunjukkan sebuah alat modern kepada wanita itu dan tentu saja itu membuat nyonya Nala nampak melongo dibuatnya mengingat di kampung tersebut masih mempertahankan budaya asli nenek moyang yang segala sesuatu harus dilakukan sendiri bahkan tak banyak alat elektronik yang mereka punya bukan karena tak mampu beli namun hanya dianggap kurang bermanfaat.

"Lalu ini adalah televisi, bibi bisa nonton film aca-aca nehi-nehi atau film ikan terbang tentang mertua durhaka sama menantunya daripada bibi menggosip sama tetangga." imbuhnya lagi menunjukkan smart TV yang baru ia buka itu yang juga di bantu oleh dua orang petugas kurir.

"A-apa kamu bilang?" tentu saja nyonya Nala tidak terima dengan tudingan gadis itu, ia bukan biang gosip lagipula apa salahnya bersilaturahmi dengan para tetangga untuk menjaga kerukunan toh jika mati juga tak mungkin jalan sendiri ke kuburan jika bukan mereka yang akan menolongnya.

"Kalau yang ini mesin cuci, jadi kita tak perlu capek lagi mencuci dengan tangan apalagi menyikat itu hanya akan membuat tangan jadi kasar bahkan baju pun jadi rusak iyuh." imbuh Gia menunjukkan mesin cuci barunya tersebut.

Sebelumnya ia memesan semua barang-barangnya tersebut secara online meskipun tak sedikit ia mengeluarkan uang untuk sampai di tempat ini dengan lebih cepat.

"Baiklah untuk sementara itu dulu yang ku beli," ucapnya lalu meminta para kurir untuk membantunya membawa masuk kedalam rumah sekaligus memasangnya.

"A-apa? jadi kamu membeli semua ini dari kota? ngomong-ngomong berapa yang kamu habiskan untuk semua barang-barang ini?" Nyonya Nala yang penasaran pun langsung mengikuti gadis itu masuk kedalam rumahnya.

"Tidak banyak bi sama ongkos kirimnya paling 30 jutaan," sahut Gia menatapnya tanpa beban namun itu justru membuat wanita paruh baya tersebut langsung melotot mendengarnya.

"Ti-tiga puluh juta?" ucapnya tak percaya.

"Oh astaga, kenapa kamu pemborosan sekali? kasihan Gio capek-capek kerja kamu yang habiskan uangnya lagipula daripada kamu belikan barang-barang tak berguna itu kenapa tidak kamu belikan saja sawah atau kebun disini?" imbuhnya memberikan saran, jika seperti ini terus harta kakeknya bisa habis dalam sekejap pikirnya dan bersamaan itu nampak tuan Hadikusumo datang.

"Ada apa ribut-ribut?" ucapnya menatap mereka bergantian.

"Lihatlah istri cucu kesayanganmu ini sangat boros masa uang 30 juta hanya untuk membeli barang-barang ini semua," nyonya Nala pun langsung mengadukan semuanya kepada sang ayah.

Tuan Hadikusumo nampak menatap barang-barang elektronik milik Gia tersebut. "Nak Gia sebenarnya kami tak memiliki barang-barang itu bukan karena tak mampu membelinya namun kami lebih memilih melakukan sesuatu secara manual karena bagi kami bersatu dengan alam itu lebih sehat atau bercengkerama dengan para tetangga juga jauh lebih baik daripada menghabiskan waktu di depan alat elektronik itu tapi jika nak Gia membutuhkannya kakek tidak mempermasalahkannya tapi tolong letakkan saja di kamarmu ya." ucap pria tua itu menanggapi.

Gia mengangguk mengerti, keluarga suaminya benar-benar kolot lagipula ia membelinya dengan uangnya sendiri jadi apa masalahnya kemudian ia pun menyuruh petugas tersebut untuk membawa televisi dan robot pembersih itu ke dalam kamarnya kecuali mesin cuci ia minta untuk meletakkannya di belakang dimana tempat mencuci berada.

Kini Gia pun mencoba untuk menggunakan robot pembersih lantai tersebut. "Jika seperti ini aku tak perlu repot-repot untuk menyapu dan mengepel setiap hari, jika ada yang lebih praktis kenapa harus susah hidup kok dibikin ribet." gumamnya sembari bernyanyi riang.

Harta yang paling berharga

adalah harta papa ...

Istana yang paling indah

adalah ...

"Itu apa?" ucap Tania tiba-tiba hingga membuat Gia langsung menghentikan nyanyiannya dan menatap wanita yang sepertinya baru saja membersihkan dirinya setelah sebelumnya mengantar sang suami bekerja.

"Robot pembersihku dong," tukasnya seraya menatap bangga robot pembersihnya yang bergerak kesana kemari mencari debu atau kotoran di lantai.

"Oh," Tania terlihat tak suka dengan hal itu.

"Mahal?" ucapnya ingin tahu.

"Tidak, cuma 10 jutaan." sahut Gia dengan santai namun itu justru membuat Tania langsung melotot saat mendengarnya.

"Oh astaga itu pemborosan sekali," ucapnya menanggapi.

Gadis itu pasti membeli barang-barang tersebut menggunakan uang suaminya yang itu berarti adalah uang keluarga besarnya.

"Cuma 10 jutaan Tania kenapa kamu terkejut seperti itu? apa kamu tak pernah memiliki barang-barang seharga itu?" Gia menatap aneh wanita dihadapannya tersebut bahkan itu hanya sekedar uang jajannya saja.

"A-apa kamu sedang menghinaku? tentu saja bagiku uang segitu juga tidak ada apa-apanya, aku kaya raya hanya saja di kampung ini kita dilarang hidup hedon uang sepuluh juta bagiku itu hanya recehan." sahut Tania dengan kesal.

"Lagipula aku itu sering pergi liburan ke ibu kota kamu pernah tidak kesana? palingan kamu perginya cuma seputaran kabupaten," ucapnya dengan nada ejekan lantas berlalu dari hadapan gadis itu dengan kesal.

Gia hanya menggeleng kecil, efek belum tuntas memang sangat berbahaya karena membuat tekanan darah menjadi naik dan emosi pun tak terkendali lagipula siapa suruh main hohe hohe di pagi hari belum selesai sudah ditinggal suami pergi kerja pikirnya sembari terkekeh.

Setelah selesai dengan pekerjaannya, Gia pun kembali ke kamarnya untuk membersihkan dirinya lalu siangnya ia memutar musik disco di televisi barunya dengan senyaring mungkin. Sepertinya ratu dugem benar-benar akan menepi bahkan untuk bersenang-senang pun hanya didalam kamar saja sekarang.

Loe ngomongin gue, gue bodoh amat

Loe ngehina gue, gue bodoh amat

Loe munafikin gue, gue bodoh amat

Bahkan loe mati pun, gue masa bod....

Tiba-tiba pintu kamarnya dibuka dengan sedikit kasar hingga membuat Gia yang sedang loncat-loncat diatas kasur sembari bernyanyi pun nampak terkejut, dilihatnya sang suami, nyonya Nala dan Tania menatapnya tajam kearahnya namun gadis itu hanya tersenyum nyengir.

1
Piet Mayong
gia kalau kamu gabut mending ngerjain Tania aja dirumah biar g garing hidupmu🤣🤣🤣
Sugiharti Rusli
wah si Gia mau melakukan apa dia di depan kamar si Tania tuh nanti😛😛😛
Sugiharti Rusli
sejatinya memang si Gia itu kalo mau merubahnya butuh kesabaran dan contoh yang nyata sih yah, buktinya ketika melihat suaminya menyapu dia berinisiatif menggantikannya,,,
Sugiharti Rusli
tapi apa yah maksud kakeknya Gio bilang mengulangi hal yang semu itu, apalagi sang kakek tahu kalo Gio dan Gia sudah menjadi suami-istri secara utuh🤔🤔🤔
Sugiharti Rusli
jadi sejatinya si Gio pun sudah tahu kalo dia dijodohkan sama Gia, dan pertemuan dulu mereka di club karena mau melihat bagaimana calon istrinya itu😆😆😆
Sugiharti Rusli
oh ternyata kakek Hadikusumo teman baik ayahnya Gerard yah sepertinya beliau ini,,,
Retno Harningsih
lanjut
☠ᵏᵋᶜᶟ Қiᷠnꙷaͣŋͥ❁︎⃞⃟ʂ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔
iya juga dah di pake mau di pulangin....emang ada perjanjian kah barang rusak bisa di retur tapi gia bukan barang ya 🤣....si medit ada2 aja bilang aja belum move on dari masa lalu
nyaks 💜
🤣🤣🤣🤣🤣
nyaks 💜
bodoh!!
Uba Muhammad Al-varo
Gio....dengar tuh, omongan nya kakek "nggak boleh membalikkan barang yang sudah di pakai kecuali barang nya utuh seperti semula,makanya Gio mulai dari sekarang buat Gia nyaman berada didekat mu
MD...
alesan mau berhenti karna Gia mau pulang, sneng kan mantan Lo balik.... Dihhh ntar waktunya Gia pulang beneran, ngerasa kehilangan lagi Lo... tau kan rasanya sakit kehilangan. Mau di ulangi apa?
BOLEH....
MD...
hati2 Gi, jgn sampai Kalah ma Tania kalau wanita itu ngelak gak mau bayar utang
MD...
jgn panggil Gia kalau hidupnya adem-adem saja... Gia kan suka keramaian, keributan kecil gak masalah lah ya😅😅🤣
Rokhyati Mamih
setuju Gia kalau kamu nagih hutang dengan Tania jadi pembantumu 5 bulan
MD...
belajar alon² Gi... ntar juga terbiasa
Oma Gavin
nah itu gio dengerin nasehat kakek jgn jadi pecundang udah menikmati perawan mau dikembalikan meskipun itu permintaan gia harus nya kamu bisa lebih lunak dan berusaha berubah lebih perhatian sama istri gimana gia mau jatuh cinta bila suami nya aja jurek ngomong seperlunya ngga ada manis" nya kayak le mineral, punya istri cantik itu dijaga diluaran banyak yg ngantri jandanya gia
MD...
belom move on kan...dasarrrr
MD...
lah Gio, cuma karna hal itu terus ngambil keputusan gitu.. dimana² istri pasti kek gitu .tapi kalau suami mampu membuatnya nyaman dan kamu ada di pihaknya, yakin Gia akan mau tinggal sama kamu
MD...
eh s kakek manisnya ☺️☺️
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!