hallo semua ini adalah novel pertama aku 🥰
kalo ada typo atau perkataan yang kurang bagus mohon di maklumi aku juga masih belajar ☺
bantu vote nya.
dan untuk yang baca novel aku makasih🥰💜
jangan lupa kasih aku saran kalian 🥰
Cerita ini menceritakan tentang seorang pembatu dan adik majikannya yang di jebak oleh teman Daik makikanya yang iri dan benci terhadap kenzi yang selalu beruntung di setiap apapun , pacar, beasiswa, bisnis, dan dll.
Zero cemburu terhadap apa yang di dapat temannya dia merasa dirinya tidak seberuntung itu, dan tambah cemburu lagi pas liat cewek yang dia cintai dalam diam kini berpacaran dengan temannya yaitu kenzi.
Cerita ini hanyalah kesalahpahaman dan iri, cemburu.
Betapa cmburu nya dia saat melihat nya.
Dan berniat menjebak dan menghancurkan hidup kenzi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon 𝚝𝚊𝚢𝚊𝚗𝚕𝚎𝚎, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 32
__________
" dasar wanita jal*ng awas saja kamu tidak akan hidup bahagia "decak gadis itu, ia berniat untuk mencelakai naya, gadis itu menginjak pedal gas dengan kecepatan dan terjadilah kecelakaan.
"bay kak"
Baru saja naya hendak menyimpan ponsel nya di saku celana tiba-tiba dari arah belakang mobil berwarna merah itu melahirkan dengan kecepatan dan menabrak naya yang ada di pinggir jalan.
Brakkkk suara motor yang di tabrak dengan kencang nya dan membuat naya terpental jatuh dari motor.
"Aduh" naya Menyerinyit kesakitan kepala berdarah dan kaki nya yang tertiban motor, mobil yang menabrak itu langsung kabur dengan kecepatan tinggi.
Naya pun di tolong oleh pengendara lain dan orang-orang sekitar ia di larikan ke rumah sakit terdekat.
********
"Syukur lah tidak ada luka serius cuma ada luka goresan saja " ucap dokter.
"Tulang kaki hanya retak jadi ibu hanya perlu menggunakan gips dalam 1 minggu ya untuk sementara ibu harus menginap di rumah sakit dulu selam 2 hari, kita juga perlu pemeriksaan berikutnya" lanjut dokter.
"Makasih dok" ucap naya.
"Ibu juga perlu mengabari orang terdekat anda "dokter
" iya dok"
"Kalo begitu saya pergi dulu ya jangan dulu bergerak kalo butuh sesuatu panggil suster" ucap dokter.
"Baik dok " jawab naya.
"Hhhhaa...... Gimana ini aku gk punya nomor mas kenzi yang baru" gerutu naya, Iya pun memilih menghubungi kaka ipar dan teman-temannya.
"Hallo ka"
"Iya nay ada apa " tanya sisca dari sebrang sana.
"Ka aku ada di rumah sakit" ucap naya.
"Apa kamu sakit nay bukanya tadi baru saja kita telponan" ucap sisca kaget bukan main saat dengar naya berada di rumah sakit.
"Aku kecelakaan tabrak lari "
"Ya ampun sekarang kamu ada di rumah sakit mana aku akan kesitu sekarang juga "
"Rumah sakit xxx jalan xxx "
"Ya sudah aku sekarang kesana " sisca pun menutup panggilan telepon, dengan panik ia memanggil para art dan suster anaknya.
"Mbak.... Sus... " pangil sisca tak lama bi inah dan suster datang.
" ada apa bu " tanya suster yang terlebih dahulu datang menghampiri sang majikan.
" aku mau ke rumah sakit tolong jaga el ya, mungkin aku pulang malam kalo gk besok ounty naya kecelakaan" ucap sisca
"Ya Alloh.....naya " ucap lirih bi inah yang kaget ia pun meneteskan air mata nya setelah mendengar bahwa ponakan sekaligus anak nya mengalami kecelakaan.
"Bi tenang dulu aku yakin naya gk papa" ucap sisca
" bibi ikut ya bibi mau liat keadaan naya" ucap bi inah yang masih meneteskan air mata.
" iya bi kita siap-siap sekarang ya" ajak sisca.
" iya.... "
****
Butuh satu jam lebih menuju rumah sakit yang naya sebutkan, akhirnya sampai di tempat tujuan.
Setelah memarkirkan mobil sisca dan bi inah pun berlari ke administrasi dan menanyakan keberadaan naya.
" permisi sus" ucap sisca
" iya bu ada yang bisa kami bantu" jawab suster yang ada di meja administrasi itu.
"Pasien yang bernama naya di rawat ruangan mana ya" tanya sisca.
" ibu dengan siapanya ya"suster
" saya anggota keluarga nya saya kaka nya dan ini ibu nya" tunjuk sisca ke bi inah.
" baik mohon di tunggu ya bu" ucap suster dengan sopan dan lembut.
" atas nama pasien ibu naya ruangannya ada di lantai 3 nomor 028 ya " ucap suster.
"Makasih sus" ucap sisca
" sama-sama ibu " ucap suster dengan senyum yang ramah.
