NovelToon NovelToon
Cinta Untuk Elnada

Cinta Untuk Elnada

Status: sedang berlangsung
Genre:nikahmuda / Teen School/College / Diam-Diam Cinta
Popularitas:59.9k
Nilai: 5
Nama Author: Riria Raffasya Alfharizqi

Menikah muda? dengan musuh? oh Tuhan... jauh-jauh.

Tapi tidak berlaku bagi Elnada. Baginya menikah dengan musuhnya malah suatu anugrah. Elnada Zevinta gadis cantik, sedikit tengil juga terkenal bandel di sekolahnya harus menikah di usianya yang masih sangat muda.

Kehidupan Elnada awalnya sangat monoton sekali baginya, tetapi setelah menikah semua berubah, kehidupan monoton itu sirna dan tergantikan cerita yang cukup mengagumkan.


Enggaraksa Abigani, cowok populer di sekolahnya. Wajahnya tampan, juga memiliki kepintaran di atas rata-rata membuatnya banyak dikagumi lawan jenis. Sikapnya cuek, namun kehidupannya begitu misterius.


Cinta tapi gengsi, begitulah kisah keduanya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Riria Raffasya Alfharizqi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sederhana Tapi Mengesankan

Setelah menemukan sate yang diinginkannya, Bunda Arlin bukannya langsung pulang malah meminta Enggar untuk di antarkan ke penjual minuman hangat di malam hari langganannya. Beliau berniat membeli minuman yang terbuat dari jahe.

Elnada pun tidak keberatan, justru ia merasa senang karena waktunya bersama dengan Enggar akan semakin lama. Meski tidak melakukan apa-apa, namun hal begitu saja sudah sangat membuat gadis itu merasa lebih baik, dari pada tidak sama sekali.

 Elnada disuruh menunggu di dalam mobil bersama dengan Enggar. Keduanya sama-sama diam ketika bunda Arlin sudah meninggalkan mobil.

Layaknya orang tidak saling kenal meski dalam satu mobil yang sama. Tetapi sebenarnya Elnada ingin sekali melakukan sesuatu dengan Enggar.

"Suami rasa musuh kaya gini," ujarnya dalam hati.

 Cukup lama mereka terdiam dengan pikiran masing-masing. Namun hal itu tidak berlangsung begitu lama, karena Elnada tidak tahan lagi rasanya untuk berdiam diri begitu saja di depan Enggar.

Ingatkan, Elnada harus mengambil hati Enggar dengan kesempatan yang ada. Jangan sampai melewatkan apa lagi membiarkan begitu saja. Sia-sia waktu berdua mereka.

"Kak," panggilnya.

Meski tidak menjawab namun Enggar menoleh. Tatapan matanya seakan bertanya 'apa' meski tanpa ucapan.

"Lo pernah suka sama cewek?" tanya Elnada seketika membuat Enggar terdiam beberapa saat.

"Pengen tahu aja sih gue," lanjut Elnada karena tidak kunjung mendapat jawaban dari Enggar.

Saat Elnada mulai bosan karena terus didiamkan oleh Enggar pertanyaannya. Tiba-tiba suara Enggar terdengar dengan sangat jelas.

"Pernah."

Deg

Satu kata dari Enggar yang mampu membuat degupan jantung Elnada terpompa dengan sangat cepat. Hatinya juga berdebar karena jawaban itu, bukan debaran rasa cinta, tetapi kegelisahan yang Elnada sendiri tidak tahu bagaimana menjelaskannya.

"Masa lalunya pasti," ujarnya dalam hati.

Elnada menatap dalam Enggar. Seakan menginginkan jika apa yang baru saja didengarnya langsung dari mulut Enggar suatu ketidak benaran, tetapi tatapan mata Enggar untuknya sangat sulit untuk Elnada mengerti.

 Begitu juga dengan Enggar yang menatap dalam manik mata indah Elnada, meski tidak menjelaskan apapun, tetapi ada makna tersendiri dari tatapan mata elang itu.

Keduanya saling beradu pandang dengam waktu yang cukup lama, seakan mencari arti dari pandangan masing-masing. Sampai akhirnya pintu mobil terbuka dengan bunda Arlin yang tiba-tiba datang dengan beberapa kantong plastik di tangannya.

"Aduh selalu rame pasti kalau bunda ke sini," ujarnya menceritakan.

Tidak ada yang menjawab, keduanya sama-sama diliputi rasa canggung, masih terbawa suasana tadi.

Bunda Arlin sempat menatap keduanya secara bergantian, merasa ada yang aneh dengan anak dan menantunya. Atau tanda-tanda rasa suka sudah mulai bertebaran di antara mereka. Diam-diam beliau tersenyum senang dengan pikirannya sendiri.

"Ayo, kita pulang sekarang," ujar beliau yang kini langsung membuat Enggar menancapkan gas mobilnya.

Di tengah-tengah perjalanan, bunda Arlin kembali berucap. Kali ini ucapan beliau cukup membuat Elnada antusias dan sangat penasaran.

"Egar, kapan-kapan ajak Elnad ke usaha kamu dong biar Elnad tahu," ujar beliau langsung membuat Elnada menoleh.

"Kak Enggar punya usaha bund?" tanya Elnada diangguki oleh beliau.

"Kecil-kecilan sayang, usaha dia sendiri. Ada kamu pasti tahu, lagi viral lho gara-gara sambal buatan bunda," balas beliau semakin membuat Elnada bertambah penasaran.

"Serius bund? kalau lagi viral berati." Elnada mengingat-ingat rumah makan yang lagi viral beberapa minggu terakhir ini.

"Masa kamu nggak tahu si? biasanya anak muda suka pada dateng lho," jelas bunda Arlin seraya tersenyum.

"Rumah makan Raksa Gani bund?" tanya Elnada langsung diangguki oleh bunda Arlin dengan senyuman.

"Hehem, itu sambalnya bunda yang buat lho sampai bikin viral gitu," ulang beliau lagi seakan bangga dengan sambal yang membuat usaha milik anaknya bertambah ramai pengunjung.

"Demi apa? aku sama temen-temen beberapa waktu lalu ke situ sampai ngantri 2 jam bunda." Elnada menceritakan pengalamannya ketika mengunjungi rumah makan yang ternyata milik Enggar.

"Oh ya, lain kali kalau ke situ sama Enggar nggak perlu ngantri lagi sayang," jelas bunda Arlin diangguki oleh Elnada.

Dan bodohnya ia baru menyadari jika nama rumah makan tersebut memang nama dari Enggaraksa yang diambil dari ujung nama depan dan belakangnya.

"Berati sambel mavia itu bunda yang buat?" tanya Elnada lagi diangguki oleh beliau.

"Tentu dong, sambal mavia sambalnya anak muda yang suka pedes nampol," jelas bunda Arlin membuat Elanda tertawa.

Sementara Enggar sendiri hanya sesekali tersenyum tipis mendengar celotehan istri dan ibundanya.

"Kalau nggak lagi sibuk ajak El ke sana ya nak," ujar bunda Arlin seperti sebuah perintah.

Gadis itu melirik ke arah Enggar yang tetap pada ekspresinya. Lalu memajukan bibirnya karena Enggar tidak kunjung menjawab.

"Nolak nih?" ujar Elnada dalam hati.

Rasanya kesal sekali karena Enggar tidak kunjung mengiyakan, atau kalau memang keberatan tolak saja secara langsung bukan malah diam seribu bahasa.

Sesampainya di rumah. Elnada tidak langsung pergi ke kamarnya. Meski jam di dinding sudah menunjukan pukul 9 malam. Tetapi Elnada ikut bersama dengan kedua martuanya menikmati sate juga minuman jahe yang tadi dibeli oleh bunda Arlin. Sementara Enggar tadi pamit ke kamar sebentar, entah apa yang akan cowok itu lakukan.

"Kalau makan di sana lebih enak lho sayang, wangi asapnya kecium bikin tambah enak," ujar bunda Arlin menceritakan.

"Ayah sih nggak ikut," lanjutnya lagi membuat Elnada terkekeh melihat bagaimana hubungan suami istri itu.

Sangat berbeda dengan hubungan di antara kedua orang tuanya. Baik mami dan papinya memang tidak pernah bertengkar, tetapi romantis seperti yang Elnada lihat saat ini juga tidak pernah terjadi. Bahkan papi Bara terkadang pulang ke rumah hanya untuk tidur satu malam saja, setelahnya akan pergi di pagi harinya.

Meski wajah Elnada saat ini sedang tersenyum. Tetapi jauh di lubuk hatinya begitu tersayat, entah kemana perginya kedua orang tuanya. Ia kembali mengingat itu.

Rasanya juga tidak mungkin jika bunda Arlin tidak mengetahui kepergian orang tuanya. Mereka sahabat dekat, sudah pasti apa yang terjadi dengan kedua orang tua Elnada saat ini bunda Arlin ketahui.

Terkadang Elnada ingin menanyakan langsung, tetapi setiap kali mengingat bagaimana dirinya ditinggal begitu saja membuat niatnya terurungkan, rasa kecewanya begitu dalam karena kedua orang tuanya.

"Sayang," panggil bunda Arlin seketika membuyarkan lamunan Elnada.

Dilirknya Enggar yang juga sudah berada di sana. Cowok itu sedang meminum minuman yang tadi dibeli bunda Arlin.

"Kamu sudah ngantuk?" tanya bunda Arlin seketika dibalas Elnada dengan gelengan kepala.

Mana mungkin dia pergi ke kamarnya sementara Enggar sudah berada di sana. Elnada tidak akan rela melewatkan malam bersama dengan Enggar meski tidak ada yang begitu mengesankan.

Dan sesungguhnya gadis itu memang sudah merasa ngantuk, tetapi Elnada coba tahan demi bisa bersama dengan Enggar lebih lama lagi.

Waktu berduanya terbilang cukup lama tadi, tetap saja Elnada belum merasa puas rasanya.

Namun baru beberapa menit Elnada sudah hilang kesadarannya. Ia sudah terbawa di alam mimpi karena tidak dapat menahan rasa kantuknya lagi.

"Lho, udah tidur ternyata," ujar bunda Arlin dengan gelengan dan senyuman di wajahnya.

Melihat Elnada terkadang membuat beliau tidak tega rasanya. Yang bisa beliau lakukan saat ini ialah menjaga gadis itu dan mencoba menjadi orang tua yang baik untuknya.

"Egar bawa El ke kamarnya," titah beliau.

Enggar menaruh bukunya. Lalu menoleh ke arah Elnada yang sudah terlelap di sofa depan televisi. Ia beranjak dari duduknya dan berjalan mendekati Elnada untuk mengangkat tubuh gadis itu.

Merasa tubuhnya melayang, Elnada membuka sedikit matanya, betapa terkejutnya Elnada ketika meliha wajah tampan Enggar di depannya. Jantung Elnada langsung terpompa dengan sangat cepat, rasa kantuk itu tiba-tiba hilang begitu saja. Harum tubuh Enggar begitu menenangkan untuk Elnada. Ia berusaha mengendalikan dirinya agar tidak bersikap gegabah. Saat ini yang harus ia lakukan ialah tetap berpura-pura tertidur dan menikmati setiap detik dekatnya ia dengan Enggar.

"Kapan lagi coba kesempatan kaya gini?" ujarnya dalam hati juga dengan senyum yang sangat tipis.

1
Susilo Livi
kok blom up sih kak
Fitrothul Auliya
si egar peka ketika si narina nangis tertindas,di Bully lgsung nyalahin ci el kn kocak,masa kga ngebedaain mna yg munafik mna yg jujur.el ksih pelajaran k lki" yg kga peka.hrusnya daren photo ci elle yg lgi sakit hati trz bkin sw yg bkin ci egar panas mkin seruu🤭
Neneng Dwi Nurhayati
di peluk cewek lain yg ngaku sahabat aja diem aja enggar,kaya gak punya pikiran gmna elnad perasaannya. coba kalau elnad yg di peluk daren,apa bisa terima si Enggar. buat Enggar rasain kak gmna
Neneng Dwi Nurhayati
elnad di buat jadi cewek lemah sih kak, buat elnad tegas kak ke Enggar, biar Enggar tau gmna rasanya jadi elnad yg gak di percayain,di cuekin..kasian elnad kak
Riska
buat Enggar bnr² nyesel Thor.
@sulha faqih aysha💞
sekali kali tegas ke El buat kasih pelajaran sama suamimu yang ga super peka bisanya nyalahin orang yang sebenarnya bukan kesalahan El dan tindak tanduknya tidak mau di selidiki dulu entar kalau El pindah haluan tahu rasa kamu Enggar
eh pas lihat dari sorot mata El yang menunjukkan kejujuran baru loe nyesel
kayaknya aku kalau sikap Enggar yang tak berperasaan ambil kesimpulan sendiri bahwa itu perbuatan El aku c dukang aja kalau El Deket sama Daren biar tahu rasa tuh Enggar panas ga loe El jalan sama Daren yang lebih kasih perhatian lebih dari kamu😊😄
Irma herfiana
cuekin aja Enggar nada
Baek chanhun
lihat cctv aja dah
Fitrothul Auliya
double " up donk kk
Fitrothul Auliya
gw mw ucapin satu kata wt si engfarr rasain,mmpus.
prettygirl
nyesel nggar ? 😒
Syiffa Fadhilah
jangan pulang kerumah dulu elnada biar enggar makin menyesal tapi kalo bisa jangan sama daren juga lebih baik sendiri
Vietha_27
rasain kan Enggar.
skrg nyesel pas Elnada udah pergi sama Daren yg diketahui suka sm Nada.
kl sampe nanti Daren nyatain rasa sukanya sm Nada. bakal kayak gmana ya Enggar kira kira. baru dibawa pergi aja udah kelabakan gtu. 😌😌

makanya kalau jd suami tuh kudu percaya sm istri sendiri. kalau kayak gtu, gmn Nada bakal percaya sm Enggar kl Enggar sendiri ga bs percaya sm Nada 😤
pum
suka banget liat Enggar kelimpungan, rasain! cwo pinter kok gampang ambil kesimpulan tnpa cari tau fakta dl, padahal sihibitnya yg manipulatif ahahaha
@sulha faqih aysha💞
salah paham lagi 🤦
ini nih yg kebiasaan Enggar kalau lakukan terhadap El
bukannya di selidiki dulu langsung z menghakimi seolah disini El pelakunya katanya Enggar pintar masa hal sepele kaya begini z ga bisa membedakan mana yang pura pura dan mana yang terzholimi emang ga tuh si ratu drama bisa z ambil empatinya Enggar coba kalau enggai tahu semua kebusukanmu pasti Enggar juga ogah jijik malah iya lihatnya 😡😡🤦
Irma herfiana
gemes banget kak sama nada, kenapa masih berharap sama enggar
permei sasi
haduuuuuh enggar... enggar, jangan asal nuduh ya
selesaikan baik... baik😕
ayfa
ceritanya kok muter sekitaran situ trus ya thorr..maaf yaaaa
Nabil Fikri
selalu begini kalo bikin cerita muter2 mulu
Herman Lim
salah paham lagi 😰😰
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!