NovelToon NovelToon
Mengejar Semesta

Mengejar Semesta

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / ketos / Diam-Diam Cinta / Cinta Murni / Bad Boy / Enemy to Lovers
Popularitas:8.9k
Nilai: 5
Nama Author: p!!ndaN

Tentang Elora Lentera Adiraja, seorang gadis 16 tahun yang menyukai sahabat masa kecil sekaligus kakak angkatnya, Maharaja Samasta Brajaya.

Sayang, perasaan Elora tidak berbalas. Raja yang dulu menyayanginya berubah total ketika ditinggal mati oleh kedua orang tua.

Raja membenci Elora!

Raja pun tidak repot menyembunyikan ketidak sukaan nya dan lebih sering bersikap dingin pada gadis itu.

Bahkan saking bencinya, di hari Elora mengungkapkan rasa suka, Raja malah menembak orang lain, dan berpacaran dua minggu setelah hari itu.

Tanpa mengatakan alasan nya, Raja terus membangun tembok di antara mereka tanpa tahu jika suatu hari nanti akan kehilangan Elora, seseorang yang ternyata mengidap penyakit langka.

**

'Aku akan membuat mu menderita hingga kau lebih memilih mati dari pada menyukai ku.'
~Maharaja Samasta Brajaya~

'Aku akan menyukai mu hingga saat terakhirku, agar tidak ada penyesalan nantinya.'
~Elora Lentera Adiraja~

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon p!!ndaN, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

31| Tragedy

...***...

Kehidupan yang Elora jalani kini terasa sedikit hambar. Ia kehilangan sahabat dan telah mengikhlaskan orang yang di sukai nya.

Kejadiaan kala lulusan telah menyebar ke seluruh kalangan siswa siswi, untungnya hal tersebut tidak menyebar sampai ke telinga para guru. Namun, hal itu bukan berarti semua baik-baik saja.

Sejak kejadian tersebut, semua anak mulai memandang Elora, aneh. Bahkan teman-teman sekelasnya kadang-walau tidak secara terang-terangan- menghindar dan memilih membatasi diri untuk tidak membangun relasi dengan Elora.

Kabar yang menjadi tren di kalangan para siswa-siswi ialah saat ini dipenuhi dengan dirinya. 'Elora si anak emas yang suka bertingkah semaunya, si teman makan teman, dan berbagai hal bohong lain semakin membuat Elora merasa tersisihkan. Hari-hari yang ia jalani akhirnya tidak lepas dari kegiatan memulihkan kondisi tubuh nya yang belakangan semakin lemah.

Ya, Elora kembali menjadi gadis yang kesepian. 

Walau memiliki kepribadian cerah, Elora bukan tipe orang yang mudah bergaul dengan siapa saja. Alhasil, ia hanya menghabiskan waktu menyendiri di sekolah, berdiam di kamar selepas pulang sekolah, atau sekedar ke toko buku jika stok bukunya telah habis, lain dari pada itu tidak ada. Dia kembali menjadi Elora si gadis mandiri, seperti beberapa tahun lalu.

°

°

°

"Ketua kelasnya, mana?" suara Ibu Rina, pengawas ujian matematika memecah keheningan. Semua anak yang tengah fokus pada lembar jawaban, mendongak. Elora mengacungkan tangan nya.

"Ketua kelas ijin sakit, Bu. Besok baru ujian susulan katanya," sahut Elora yang merupakan wakil ketua kelas. Mendengarnya, Ibu Rina manggut-manggut.

"Baiklah! Kalau begitu, Elora, setelah selesai, tolong kumpulkan semua lembar jawaban, ya. Di kumpulkan ke meja ibu saja. Ibu ada urusan sebentar," titah ibu Rina, Elora mengangguk.

"Baik, Bu," jawab nya mengiyakan. 

Hari ini merupakan hari terakhir ujian semester, semua siswa disibukan dengan belajar, begitupun Elora. Beberapa minggu terakhir ia akhirnya menyesuakan diri dengan kondisi saat ini. Dia bahkan lebih banyak menghabiskan waktu untuk belajar dibanding memikirkan kejadian-kejadian naas yang menimpanya beberapa minggu lalu, dan mengikhlaskan segala yang telah terjadi. Sera juga mungkin demikian.

Walau Elora yakin gadis itu belum memaafkan nya-mereka tidak lagi duduk bersama atapun bertegur sapa- setidaknya saat ini Sera sudah bisa membuka diri, gadis itu bahkan memiliki beberapa teman baru, dan lebih terlihat ceria dari pada beberapa hari setelah kejadian kala itu.

Dari akun medsos nya, Elora bahkan mengetahui bahwa Sera juga sering menghabiskan waktu bersama teman-teman baru nya. Ya, gadis itu memang lebih mudah bergaul di banding Elora.

Tak lama, segera setelah mendapat titah Bu Rina, sepuluh menit kemudian, bel pulang sekaligus bel tanda ujian telah usai, berbunyi. Elora lantas meminta teman-teman nya maju mengumpulkan lembar jawaban mereka ke depan. Setelah semua lembar jawaban terkumpul, ia segera membubarkan kelas. 

"Semoga kita semua sukses," ucapnya namun tidak seorang pun menggubris. Semua teman-temannya sibuk merapikan perlengkapan sekolah mereka, keudian melenggang keluar kelas. 

Menyaksikan hal tersebut, Elora hanya bisa mendesah berat. Dirinya lantas berjalan menuju tempat duduk, kemudian merapikan tas. Sesudah itu, ia langsung melenggang menuju lantai empat, tempat ruang guru, sesuai titah ibu Rina.

Namun, selangah sebelum memasuki lift, sebuah panggilan menghentikan nya. Elora berbalik dan mendapati Sera berlari tergopoh-gopoh ke arah nya.

"Tunggu ... ada yang ... ada yang ingin ku katakan," ucap Sera putus-putus.

Elora yang masih terperangah, bahkan nyaris tak percaya akan apa yang terjadi, hanya bisa mengangguk canggung. Dia yang ingin bertanya tentang apakah Sera sudah memaafkan nya, menjadi urung. Pikirnya, sudah baik Sera mau bicara jadi Elora tidak akan meminta lebih.

"Baiklah, aku akan menunggumu di kelas, tapi setelah membawa ini ke meja bu Rina," jelas Elora setuju seraya menunjukkan tumpukan kertas di genggaman nya.

Sera mengangguk, " Baiklah, tunggu aku di sana, ya. Aku juga harus ke suatu tempat lebih dulu." 

Elora lantas mengangguk antusias. Ia kemudian menatap Sera yang kembali berlari pergi, entah kemana. Dalam hati, Elora bersyukur sebab akhirnya Sera mau bicara lagi dengan nya. Dengan antusias, Elora pun memutuskan untuk segera menuju lantai empat, sesuai tujuan awalnya. 

Tiba di lantai Empat, para guru tidak ada di ruangan, mereka tengah melaksanakan rapat di ruang sebelah. Mengikuti titah bu Rini, Elora langsung meletakan lembar jawaban di meja sang guru. Selepas itu, buru-buru, gadis cantik tersebut melangkah cepat menuju lantai satu, ruang kelas. Ia terlampau senang mengingat akan berbicara dengan Sera.

Ting!

Lift berhenti, Elora segera berlari turun. Lantai satu sudah amat sepi. Semua siswa pasti sudah pulang, Elora memantapkan langkah menuju ruang kelas nya.

Masuk kelas, Elora mencari keberadaan Sera, gadis itu belum ada di sana. Elora putuskan untuk menunggu. Buru-buru, ia melepas tas ransel, kemudian duduk manis. Kali ini suda di putuskan, mereka harus berbaikan. Sebentar lagi kenaikan kelas, Elora takut jika mereka tidak sekelas nanti, permasalahan ini tidak akan selesai.

"Baiklah, ayo berbaikan dan mulai semua dari awal lagi," tutur Elora bermonolog.

Lama menunggu, 30 menit berlalu. Elora terus mengecek ponselnya, sejak tadi perasaan nya mulai tidak enak.

Tring...

Sebuah pesan masuk dari bunda. Elora membacanya, kemudian mendesah pelan. Ia lupa mengabari pak Budi untuk menjemputnya nanti.

Bundaharaaaa

[El, kata pak Budi, kamu di jemput tapi tidak ada di sekolah]

[Kamu dimana, sayang?]

Elora

[Maaf, Bun. Pak Budi lupa aku kabari. Masih ada urusan sebentar di sekolah, Bun, jadi belum bisa pulang. Nanti kalau sudah selesai aku akan minta pak Budi menjemputku]

Pesan balasan Elora, terkirim. Setelahnya, dengan perasaan agak gundah, Elora kembali menunggu. Ia membaringkan kepala di atas meja, memutuskan untuk memejamkan mata sebentar. Namun, belum ada semenit, derit pintu kelas yang di buka seseorang mengagetkan nya. Dengan antusias Elora mengangkat kepala, mendongak.

"Sera kau lam-"

Kalimat Elora terhenti saat netranya menangkap sosok lain. Dia bukan Sera, bukan teman sekelasnya ataupun guru nya. Dia merupakan sosok pria asing yang entah berasal dari mana, dan bagaimana bisa masuk sampai di kelas padahal penjagaan begitu ketat.

"Anda siapa? Semua anak sudah pulang, Pak," sambut Elora sopan. Ia pikir mungkin salah satu orang tua murid. 

Tapi, bukan nya menjawab, pria yang menurut Elora berusia akhir 30-an tersebut, menyeringai. Perawakan nya yang tinggi, kerempeng dan berwajah agak menyeramkan membuat Elora beringsut mundur saat pria itu mendekat.

"Anda bisa ke lantai empat jika ingin menanyakan sesuatu," tutur Elora, pelan, nyaris berbisik sebab pria tersebut sama sekali tidak melepas tatapan nya dari Elora.

Melangkah keluar dari tempat duduk, jantung Elora tiba-tiba berdegup amat kencang, dia ketakutan, air wajahnya berubah pucat melihat seringai aneh yang tidak lepas dari wajah menyeramkan, pria asing tersebut.

"Maaf pak, tapi anda membuat saya takut," cicit Elora, gemetaran. Ia melangkah mundur, sementara pria tersebut malah semakin mendekat. 

"Kenapa takut, sayang? Ayo main sama om." Pria itu tersenyum menjijikan, memamerkan giginya yang nyaris kekuningan.

Tangan Elora gemetar, lututnya gemetar tidak bisa melangkah sementara ia menelan saliva berat. Keringat dingin bercucuran membasahi kening, meleleh hingga ke wajah nya. "Anda jangan macam-macam, atau saya teriak," ancam Elora, panik.

"Di sekolah masih ada para guru, mereka sedang rapat di lantai empat. Disini juga ada cctv, anda tidak bisa macam-macam." Elora menunjuk cctv yang memang sedang memantau mereka. Suaranya bergetar namun ia tetap memberanikan diri. 

"Oh, saya tidak peduli. Yang penting mendapatkan tubuh boneka cantik seperti kamu, maka mati pun saya terima, HAHAHA, " pekik pria tersebut, tertawa menggelegar kemudian tiba-tiba saja pria itu berlari kencang menuju Elora.

BRAAAKKKK...!

Tubuh Elora terpental ke lantai.

"Tolong..."

...***...

1
cahaya mentari pBg
up tiap hari donk thooor seruu niiih 😭😭

aku baca noveltoon dari tahun 2019 loh tp baru kali ini d buat penasaran 🤐 padahal biasa y paling males baca kalo belum tamat 🥲

pliiis thooor up tiap hari yaa
cahaya mentari pBg
up lagi donk thoooor
P!!ndaN
Iya kak, maaf ya...🙏🏻
Aku nya lagi dalam masa" ujian semester, jdinya gak bisa fokus nulis😭
Neneng Dwi Nurhayati
double up kak..
eps ini lumayan lama up nya yaa
cahaya mentari pBg
up lagi thorr 🙏🙏
cahaya mentari pBg: kapan up lagi thor
cahaya mentari pBg: tiap buka aplikasi buat nengokin author semesta ini udah up apa belum 🥲 ternyata masih belum juga
total 3 replies
cahaya mentari pBg
Kecewa
cahaya mentari pBg
Buruk
cahaya mentari pBg
hah 😆 ini c Didi toohh 🤭

gass thooor semangat trus ya🤩
cahaya mentari pBg
seruuuu 🤩
cahaya mentari pBg
semangatt ya outhor 🙏🙏🤩
Neneng Dwi Nurhayati
lanjut kak
Neneng Dwi Nurhayati
akhirnya elora punya perasaan sama finn kak/Smile//Smile/
Neneng Dwi Nurhayati
double up kak
Neneng Dwi Nurhayati
buat raja Bena2 menyesali semua dan menderita kak..
biar elora bersama finn bahagia
Neneng Dwi Nurhayati
jahatnya kalian semua sama elora.. semoga kalian dapat ganjaran setimpal dengan yang elora alami
Neneng Dwi Nurhayati
double up kak..
bagus ceritanya kak, makin seru..
jadi kebuka semuanya, disini kasian elora kak, semoga mbok cum juga kena hukuman nya karna ulah cucu dan ayahnya Estela/Arumi yg mau perkosa elora.
Neneng Dwi Nurhayati
makin seru kak..
double up kak
Neneng Dwi Nurhayati
jahat semua kak, raja,Estela,Efan,Sera, sampe segitunya raja buat balas dendam yg salah ke elora..
biar raja rasain gmna sakitnya elora selama ini atas kelakuan& perbuatan nya kak,dengan kenyataan ternyata Estela bukan anak yg orang tua nya nyelametin orang tua raja..
double up kak /Smile/
Neneng Dwi Nurhayati
jahat bgt raja, nyakitin elora buat sahabat nya elora benci sama elora, mainin perasaan elora, sekarang sok peduli..
semoga elora udah gak mau sama raja lagi, udah gak ada perasaan sama raja lagi..
bahagia sampai akhir sama finn
Neneng Dwi Nurhayati
double up kak /Smile/..
seru deh, akhirnya elora dan finn terbuka dan saling mengisi hati masing2, semoga bahagia sampai akhir elora hidup yaa kak../Smile/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!