NovelToon NovelToon
Kuambil IstriMu Dia Jodohku

Kuambil IstriMu Dia Jodohku

Status: tamat
Genre:Tamat / Cinta pada Pandangan Pertama / Teman lama bertemu kembali
Popularitas:14.2k
Nilai: 5
Nama Author: Emak Kam i

Novel ini menceritakan tentang kisah kesabaran Herra menghadapi sifat egois suaminya Dimas. Karena Herra tidak bisa melupakan cinta pertama nya. Ibunya menjodohkan Herra dengan teman sang adik.

Dan menceritakan tentang perjuangan Raffa untuk mengambil istri Dimas yang merupakan cinta pertama Raffa.

Mampu kah Raffa mengambil Herra dari hidup Dimas?

Tidak perlu banyak basa basi yuk langsung ke cerita!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Emak Kam i, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kekhawatiran Raffa

  Setelah mendapat izin sekaligus ancaman dari Mamanya Raffa dan Herra berjalan menuju taman terletak di belakang rumah.

Setelah keluar dari rumah Raffa menggandeng tangan Herra dengan lembut sesekali dikecupnya tangan sang kekasih pujaan hati yang sulit dimiliki.

" Ayo sayang kita duduk di sini . Sepertinya Tuhan merestui kita duduk di taman malam malam begini cuaca terang mendengar biasanya mendung bahkan hujan. Karena memang sekarang lagi musim hujan ada beberapa daerah yang terkena banjir. " Raffa mengajak Herra duduk di kursi kayu di bawah rembulan malam. Pegangan tangan tak terlepas kan, seakan takut dipisahkan oleh keadaan yang tak memungkinkan .

Mereka berdua duduk di kursi yang sama dengan Raffa memeluk tubuh Herra dari belakang. Raffa dan Herra melupakan peringatan sang Mama bahwa mereka belum ada ikatan pernikahan.

"Namanya Raffa sedang dimabuk cinta harap dimaklumi ya Ma!" Pinta Raffa dalam hati.

" Mau Abang temani besok dek?"

" Tidak usah bang, Abang harus kerja!. Kasian Zaky kerja sendirian." Herra menolak karena Raffa harus kerja. Perusahaan sudah lama ditinggal pasti banyak pekerjaan yang membutuhkan sentuhan lembut tangan Raffa.

" Rasanya Abang berat dek, membiarkan adek pergi dengan Mama."

" Apa yang Abang takut kan?"

" Takut kamu di curi orang ha ha ha." Raffa bercanda tetapi didalam hati benar adanya Dia punya firasat ada orang yang akan merebut kembali Herra dari dirinya.

" Tidak usah takut ya bang, Herra akan menjaga jiwa raga dan hati hanya untuk Abang seorang." Jawab Herra menenangkan sambil tangan mengelus dengan lembut penuh perasaan tangan Raffa yang melingkar di perut nya.

"Bang ayo kita masuk Herra mau istirahat! " Ajak Herra merasa lelah. Selama merawat Raffa sakit tidur Herra tidak begitu baik.

" Tapi Abang masih betah berduaan dengan adek di sini ditemani sinar rembulan yang menerangi hati." Pinta Raffa yang merasa berat berpisah dengan Herra. Boleh tidak Raffa minta dengan Yang Maha Kuasa untuk membuat waktu berhenti berputar.

"Kalau Abang tidak mau masuk Herra tinggal." Ancam Herra. Herra ingin istirahat untuk mengindari takut nya mereka berbuat lebih dari sekedar berpelukan. Menurut Herra orang yang saling mencintai akan mudah dirayu setan untuk berbuat maksiat.

Melihat Raffa hanya diam tidak menjawab tidak juga melepaskan pelukannya.

Herra melepaskan pelukan tangan Raffa dengan lembut berjalan meninggalkan sang kekasih hati yang tak mengerti ketakutan sang pujaan hati takut berbuat lebih.

Dikira Raffa , Herra tidak akan sampai hati meninggalkan dia duduk sendiri di taman yang sunyi.

" Sayang....tunggu Abang!." Pinta Raffa.

Raffa setengah berlari menyusul sang pujaan hati yang pergi berjalan sendiri.

Herra berjalan melambat sambil menunggu Raffa.

" Selamat malam." Pamit Herra meninggalkan Raffa di depan pintu kamar yang dia tempati sementara nginap di rumah pujaan hati.

" Malam." Jawab Raffa singkat. Raffa kesal dengan Herra kenapa tidak memberi ciuman atau kecupan sebagai salam perpisahan.

Jam setelah empat Herra bangun. Beranjak dari tempat tidur masuk kamar mandi. Biasanya kalau di rumah sendiri sebelum Sholat Subuh Herra mandi dulu untuk menjaga kesehatan. Pagi Ini Herra mandi sebelum Sholat Subuh. Seperti Biasa sambil menunggu waktu Sholat Subuh Herra membaca Al Qur'an dan bersholawat nabi Muhammad Saw.

Selesai sholat Subuh Herra keluar dari kamar yang dia tempati menuju dapur. Di dapur sudah ada dua orang pelayan. Satu wanita paru baya dan satu lagi masih muda mungkin seumur ran dengan Herra.

" Selamat pagi bik, mbak." Sapa Herra kepada dua orang yang ada di dapur.

" Pagi Non." Jawab mereka serentak.

" Jangan kaku begitu bik, mbak panggil Herra saja!" Pinta Herra. Karena Dia merasa bukan siapa siapa.

" Baik"

" Apa yang bisa Herra bantu bik?"

" Tidak usah nak, Herra."

" Tidak apa apa bik, Herra suka melakukan kegiatan masak memasak." Jawab Herra.

" Sini biar Herra yang memasak pagi ini. Bibi dan bantu yang lain." pinta Herra .

Akhirnya mereka bertiga berbagi tugas. Herra dan bibi memasak, mbaknya beberes

Menu sarapan yang Herra masak nasi goreng, bubur ayam sepesial untuk sang pujaan hati.

dan bakwan jagung.

Cuaca di luar sangat dingin Herra membuat minuman bandrek .

" Bi, biasanya Papa dan Mama Raffa minumnya apa?" Herra bertanya ke bibi pelayan minuman kebiasaan keluarga sang kekasih hati minum sebagai teman sarapan.

" Biasa Tuan minum teh dengan gula rendah kalori, Nyonya minum air setengah panas kuku, Den Zaky kopi, Den Raffa sama kopi juga." Terang sang bibi.

" Makasih ya bik, infonya. Untuk Bang Raffa belum dulu minum kopi" Herra menambah kan.

Setelah selesai dengan masakan dan membuat minum sesuai selera anggota keluarga Raffa masing masing. Mereka bertiga menghidangkan menu makanan di atas meja makan.

" Bik, mbak Herra pamit mau melihat Bang Raffa dulu sudah bangun apa belum.

" Ya" jawab mereka serentak.

Herra berjalan meninggalkan dapur Menuju lantai dua tempat pujaan hati berada.

Melihat Herra sudah tak terlihat lagi.

" Bik, seperti masih remaja calon Den Raffa, mana badan nya bagus imut imut apalagi kalau sedang tersenyum manis benar."

Pelayan yang masih muda memberikan penilaian terhadap Herra.

" Tidak , Non Herra usianya cuman selisih dua tahun Den Raffa. Yang bibi salut itu pinter masak dan perhatian.

" Semoga Tuan Muda Raffa bahagia ya bik". Mereka berdua sama mengaminkan.

Sesampainya di atas Herra bingung mana yang kamar sang kekasih hati, masalah di lantai atas ada tiga kamar malah dia lupa bertanya lagi. Mau bertanya malas turun lagi.

" Tok tok tok , di dalam Bang Raffa apa Zaky?" Tanya Herra sambil mengetuk pintu.

" C Lik" dibuka. Keluar Zaky yang sudah rapi dan wangi karena habis mandi.

" Yang chat pintunya warna putih kamar Bang Raffa Mbak". Jawab Zaky sambil menunjuk pintu warna putih.

" Makasih dek Zaky, Jangan lupa turun sarapan sudah siap!" Pinta Herra.

Herra pergi meninggalkan kamar Zaky menuju kamar sang kekasih hati yang sebentar lagi ditinggal pergi.

" Tok tok tok tok, Bang ini Herra"

" Masuk sayang pintunya tidak dikunci." Raffa menjawab dari dalam.

Setelah mendapat izin dari yang punya kamar , Herra masuk ke dalam kamar sang kekasih hati. Ini untuk pertama kalinya Herra masuk ke dalam kamar Raffa. Sepi tidak ada orang, tidak lama kemudian Raffa keluar dari ruang Work in closed. Raffa berjalan menghampiri Herra dengan sudah berpakaian lengkap kecuali dasi yang belum terpasang.

Herra mengambil dasi dari tangan sang kekasih yang sebentar lagi pergi ke kantor.

Herra memasang dasi Raffa untuk pertama kalinya. Dulu bersuamikan Dimas tidak pernah memasang dasi orang Dimas bukan kerja kantoran.

" Abang seperti di layani istri." Kata Raffa sambil memeluk tubuh Herra, Herra diam menikmati pelukan hangat dari Raffa.

Herra tidak munafik, dia senang diperlakukan seperti ini dulu dengan Dimas tidak pernah.

" Sudah, Abang sudah rapi ganteng dan wangi." Puji Herra sambil tangan mengibaskan tangan di Jas Mahal yang dikenakan Raffa.

"Makasih ya sayang. Dek, boleh dak Abang minta sekali?" Pinta Raffa menunjuk bibir Herra menggenakan jari telunjuk miliknya.

Herra dalam delima mau jawab apa?. Di Satu sisi dia suka melakukan berciuman dengan Raffa di satu sisi dia malu dan takut kebablasan. Dia sadar mereka sekarang berbeda dengan cara berpacaran waktu masih remaja.

Melihat Herra diam seperti sedang berpikir. Daripada bibir manis kenyal nan lembut milik sang kekasih menolak lebih baik Raffa tancap gas.

"

"

1
Amelia
semangat ❤️❤️❤️
Amelia
aku mampir 😀😀👍❤️❤️
Emak Kam: terimakasih 🙏
total 1 replies
sartika husain
sangat bagus,, lanjutannya dong
Emak Kam: terimakasih 😘
Emak Kam: maaf 20.30 maksud nya
total 3 replies
Mawar Merah
cobaan hidup Herra ada ada saja, semoga ada pertolongan
Emak Kam: Aamin, Terim kasih dukungan nya 🙏😘
total 1 replies
Mawar Merah
semoga Daniel tidak punya niatan jahat
Emak Kam: makasih sudah mampir 🙏
total 1 replies
Mawar Merah
dua orang yang sedang di mabuk cinta, cinta lama bersemi kembali
Mawar Merah
semoga mereka berdua berjodoh
Mawar Merah
dua sejoli yang saling merindukan
Mawar Merah
semoga Raffa selamat
Mawar Merah
soal hati memang tak bisa diganti dengan segala alasan, semoga mereka ada jalan keluarnya
Emak Kam
i ya dek , emak yang nulis sambil menangis menghayati peran Dimas yang tidak punya prinsip. Menurut emak lelaki seperti Dimas masih ada sampai saat ini.🙏😘😘😘
Mawar Merah
sedih juga cerita nya, karena anak tetep aja jadi korban 😭😭
Mawar Merah
cerita nya makin seru
Emak Kam: duh emak tidak bisa ngomong terimakasih 🙏 😘
total 1 replies
Mawar Merah
Raffa berusaha mendapatkan demi cinta nya sama Herrera
Mawar Merah
Herra berhati mulia
Mawar Merah
kasian Herra
Mawar Merah
cinta nya tak dapat di ganti dengan wanita lain
Emak Kam: love 🥺🙏
total 1 replies
Mawar Merah
ternyata masih ada cinta yang terpendam
Aegis Aetna
bagus kak.
Emak Kam: terimakasih dek 🙏
total 1 replies
Zhalnatha Lia
ok
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!