Transmigrasi Gadis Bar_Bar

Di sebuah tempat...

" Bagaimana ini pah? Ternyata ruangan itu tidak bisa kita buka meskipun dengan cara paksa, dimana mereka meletakkan kunci ruangan itu pah? " omel seorang wanita paruh baya kepada suami nya.

"Papah juga gak tau mah, lagi pula mana papah tau juga kalau ruangan itu memiliki desain khusus dan hanya bisa di buka dengan kunci khusus juga. " jawab pria itu.

" Sebelum anak itu berusia delapan belas tahun kita harus sudah bisa membuka ruangan itu pah, aku gak rela warisan itu jatuh ke tangan gadis sialan itu. " gerutu wanita tersebut.

Pria itu pun menganggukan kepala nya, dia pun tidak akan sudi membiarkan keponakannya yang mendapatkan semua hal waris milik keluarga Jhonson. Setelah susah payah dia menyingkirkan kedua orang tua gadis itu, tidak akan mungkin dia akan memberikan harta tersebut yang seharusnya memang jatuh ke tangan sang keponakan.

Lagi lagi karena serakah, manusia melakukan apapun untuk mendapatkan nya.

Pukul empat sore bel apartemen Alexa berbunyi, Alex dan para inti phantom serta ke empat teman Alexa yang memang sudah berada di sana menatap satu sama lain, sekan akan mereka saling bertanya tentang siapa yang datang saat itu.

" Bang tolong bukain pintu nya, itu asisten kepercayaan aku dateng, " pintar Alexa yang baru saja keluar dari kamar nya sambil membawa laptop.

Alex lalu membukakan pintu untuk asisten yang Alexa katakan.

" Selamat sore, apakah nona Olivia ada di dalam? " tanya asisten tersebut yang ternyata seorang gadis cantik dan juga elegan.

Pembawaannya sungguh anggun dan dewasa, gestur tubuh nya sungguh mempesona membuat Alex yang membukakan pintu terpesona.

" Hallo... " gadis itu melambaikan tangan nya di hadapan Alex hingga membuat pria itu tersadar dari keterpukauan nya.

" Ah.. maaf, silakan masuk. " Alex lalu sedikit menyingkir dan memberikan ruang kepada gadis itu untuk masuk kedalam.

" Terima kasih. " gadis tersebut lalu masuk dan melihat keberadaan nona muda nya di ruang tamu bersama orang-orang yang baru pertama kali dia lihat.

" Selamat sore nona Olivia, " sapa gadis itu.

" Gak perlu terlalu formal kak Delisa, bersikap saja seperti biasa nya. " ujar Alexa.

" Iya dek, maaf ya kakak ganggu waktu istirahat kamu. Gimana kabar kamu dek? " tanya Delisa yang memang biasa memanggil Olivia dengan sebutan dek.

" Gak pa pa kak, aku baik baik aja kok. " jawab Alexa sambil tersenyum.

Tak lama kemudian Alex datang membawakan minuman untuk Delisa.

" Silakan di minum " ujar Alex.

" Terima kasih, " balas Delisa sambil tersenyum.

Senyuman Delisa membuat Alex kembali terpukau, dia sungguh sangat terpesona melihat makhluk cantik yang ada di hadapan nya saat ini.

Gerak gerik Alex sejak tadi di amati oleh para inti phantom, mereka baru kali ini melihat Alex yang seperti saat ini.

" Bisa kita mulai sekarang kak? " tanya Alexa kepada Delisa.

" Bisa dek, ini laporan keuangan beberapa bulan ini. Dan ini laporan soal warisan yang di tinggalkan oleh kedua orang tua mu, tadi pengacara kepercayaan ayah mu datang ke kantor dan memberikan nya kepada kakak. " ucap Delisa memberikan semua nya kepada Alexa.

" Warisan? " tanya Alexa bingung.

" Kamu baca aja, nanti pasti kamu bakal tau semua nya kok, " jawab Delisa.

Alexa lalu membuka map coklat yang merupakan pemberian dari pengacara kepercayaan orang tua dari Olivia.

Dia membaca satu persatu semua yang tertulis di sana, bahkan ada sebuah flashdisk dan sebuah kalung berbandul kunci yang sangat indah di sana.

Di kertas itu tertulis jelas bahwa Alexandria Olivia Jhonson merupakan alih waris satu satu nya dari keluarga Johnson, dan semua perusahaan milik keluarga Jhonson akan jatuh ke tangan Olivia ketika usia gadis itu menginjak angka delapan belas tahun.

Alexa cukup terkejut melihat semua itu, tenyata kedua orang tua Olivia bukan orang sembarangan. Bahkan seperti nya orang tua Olivia memang telah dengan sengaja mempersiapkan semua nya ini untuk putri mereka satu satu nya.

Namun sungguh sangat di sayangkan, putri mereka telah pergi menemui mereka di sana.

" Ini kunci apa kak? " tanya Alexa kepada Delisa.

" Kakak gak tau dek, coba aja kamu tanyakan langsung kepada pengacara itu. Kakak menyimpan nomor telepon nya kok, " jawab Delisa.

" Baik lah, nanti saja akan aku tanyakan kak. Aku penasaran sama isi dari flashdisk ini, " ucap Alexa.

" Coba di lihat aja dek, kakak juga jadi penasaran sama ini dari flashdisk itu. "

Alexa lalu mencolok kan flashdisk tersebut ke laptop yang tadi di bawa nya.

Setelah tersambut, flashdisk tersebut terbaca di laptop nya dan di sana hanya ada dua folder.

Folder pertama tertulis bukti dan yang kedua tertulis my baby.

Alexa membuka folder my baby untuk yang pertama, di sana terdapat banyak sekali foto sepasang pria dan wanita mulai dari acara pernikahan hingga foto seorang bayi perempuan yang lucu.

Tanpa sadar Alexa tersenyum melihat foto foto tersebut, dia sangat yakin kalau itu merupakan kedua orang tua dari Olivia dan bayi itu pasti lah Olivia.

Setelah puas melihat semua foto tersebut, Alexa kembali membuka folder yang bertuliskan bukti.

Dia cukup terkejut, begitu juga dengan semua orang yang ada di sana.

Ada banyak video dan juga bukti bukti kejahatan yang terkumpul disana.

Dengan tangan yang gemetar Alexa membuka salah satu video tersebut.

Air mata nya luruh saat melihat sebuah adegan kekerasan yang di lakukan oleh beberapa orang kepada kedua orang tua nya, bahkan terlihat seorang pria dengan enteng nya mengayunkan katana yang tajam ke tubuh ibu nya yang saat itu sedang lemah karena baru beberapa waktu melahirkan seorang bayi cantik.

Lalu Alexa membuka video yang lainnya, di sana terlihat kalau kedua orang tua Olivia di masukan kedalam mobil dan di bawa pergi menjauh dari rumah tersebut.

Semua video tersebut seperti video yang di ambil dari rekaman CCTV, tapi siapa yang mengambilnya?

Kenapa tidak membawa rekaman ini ke pihak yang berwajib saja biar para pelaku di tangkap?

Banyak pertanyaan pertanyaan yang berseliweran di kepala Alexa, dia sungguh tidak mengerti apa yang sebenarnya harus dia lakukan dan apa yang telah terjadi sebernarnya kepada keluarga Olivia.

" Berikan nomor pengacara itu kak, " pintar Alexa yang ingin segera tahu semua nya.

" Hallo.. dengan siapa saya bicara? " terdengar suara seorang pria dari seberang sana.

" Saya Alexandria Olivia Jhonson, " jawab Alexa.

" Akhirnya nona muda menghubungi saya lagi, bagaimana keadaan nona? " tanya pria itu.

" Baik... saya baik baik saja, ada yang ingin saya tanyakan soal flashdisk yang Anda berikan kepada asisten saya tadi. " ucap Alexa tanpa ingin basa basi.

" Apa yang ingin anda tanya kan nona? "

" Dari mana anda mendapatkan flashdisk tersebut? "

" Bukan nya nona sendiri yang memberikan nya kepada saya satu tahun yang lalu melalui seseorang yang mengatakan sebagai orang kepercayaan anda. " jawab pria itu terdengar bingung.

" Maksud anda saya yang memberikan flashdisk tersebut kepada Anda? " tanya Alexa ingin memastikan.

" Benar nona, anda juga menyampaikan melalui orang tersebut bahwa flashdisk tersebut harus di berikan kepada Anda kembali pada saat anda akan berulang tahun yang ke tujuh belas. " jawab pria itu.

" Baik lah, terima kasih atas informasinya. " Alexa lalu me memutuskan secara sepihak panggilan telepon tersebut.

Alexa bingung, bagaimana dia akan memecahkan misteri tentang diri Olivia dan juga keluarga nya saat ini.

Sungguh otak nya sangat lelah memikirkan semua nya.

ೋ❀❀ೋ═══ ❀ ═══ೋ❀❀ೋ

Bersambung...