NovelToon NovelToon
Ternyata Suamiku Miliader

Ternyata Suamiku Miliader

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / nikahmuda / Poligami / CEO / Pengantin Pengganti Konglomerat
Popularitas:10.5k
Nilai: 5
Nama Author: Eka Murniasih

Orang tua ku bercerai karena papa selingkuh, mama di rawat dan aku harus membayar biaya rumah sakit yang banyak. Papa akan membantu dengan syarat aku mau menggantikan kakak tiriku menikah dengan lelaki keluarga Dumai, yaitu Rian Dumai.

Lelaki yang disebut sebagai anak haram di keluarganya, anak yang di usir dan di buang keluarga besarnya bahkan kini sedang mendekam di penjara. Tapi demi mama aku bersedia.

Seperti apa tampang lelaki itu?
apakah dia lelaki baik atau ternyata memang lelaki dengan pribadi buruk. Akan kah suatu saat tumbuh cinta di pernikahan kami?

****

Setelah sekian purnama vakum cleaner, aku mencoba nulis lagi guysss. Yah semoga aja ada yang baca. terimakasih.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eka Murniasih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

32 - Banyaknya Rencana

Besok puasa hari ke-7 ya,,, tetep semangat puasanya 💪

****____****

Dalam perjalanan pulang Rian mendapatkan pesan jika Maudy sedang ingin makan rujak buah iris jadi nya Rian menyuruh Andre memutar balik dan mencari tukang rujak. Sesampainya dirumah Maudy segera membuka pintu ketika suara bel berbunyi, dengan wajah ceria menatap suaminya yang juga terlihat bahagia.

"Apa hasilnya baik? Wajahmu sangat senang sayang."

"Tau aja deh, km alhamdulilah hasil nya cocok. Nih mau lihat?" jawab Rian merangkul pundak Maudy sambil mengulurkan amplop coklat.

"Yang aku paham cuma angkanya dan tulisan cocok aja hehehe, Alhamdulilah sayang kamu memang cucu kandung kakek." Maudy meletakkan amplop coklat di meja.

"Mbak Uli,"

"Kenapa mbak?" mbak Uli datang dari arah dapur.

"Tolong ambilkan piring ya dua, sekalian panggil mama kita makan rujak sama-sama."

"Wah rujak, kaya nya seger ya. Duh saya udah ngences. Siap mbak saya ambilin piring sekalian panggil mama." mbak Uli beranjak kembali ke dapur tapi sebelumnya dia mengetuk pintu kamar mama Maudy.

Tak ada perbedaan kasta diantara mereka, semua menyantap bersama rujak buah dengan diiringi obrolan ringan.

****

Keesokan harinya

"Lex bangun nak, ke bandara gih jemput temen mama dan anaknya, mereka sudah sampai lho." ucap mama sambil menggoyangkan bahu Alex.

"Sekarang mah? Gak bisa naek taksi aja gitu."

"Jangan dong sayang, mumpung kamu disini, biar sekalian kamu kenal sama anaknya. Anaknya cantik lho."

"Males banget mah, pesenin online aja deh."

"Buruan jemput, lima menit sudah harus rapih ya."

Dengan malas Alex bangun, tanpa mandi hanya cuci muka dan gosok gigi dia lalu keluar.

"Kamu gak mandi Lex?" mama yang sedang duduk menikmati teh pagi.

"Masih pagi mah, lagian cuma jemput aja abis itu mau tidur lagi." jawabnya lalu meraih kunci mobil dan pergi.

Setiba nya di Bandara, Alex langsung mengetahui dua wanita yang sedang berdiri karena sudah diberitahu oleh mama wajah orang yang akan dia jemput.

"Permisi Tante Susi ya?" suara Alex menyapa dua wanita yang dari tadi duduk di loby ruang tunggu jemputan menoleh.

"Kamu Alex ya?"

"Iya Tante, saya Alex. Ayo mobil nya di sebelah sana." Alex berjalan lebih dulu tanpa membantu membawa koper kedua wanita itu, yah mau gak mau Tante Susi dan Silvi menggeret koper mereka.

"Mam, ko kita bawa koper sendiri sih, kita kan tamu ya. Lagian itu cowok cuek banget gak peka. Males banget deh." bisik Silvi di telinga mamanya.

"Hust ssttt sudah diam gak enak di dengar. Gak banyak juga ko bawaan kita. Gak pa pa lah kita bawa sendiri." jawab mamanya pelan.

Alex dengar meskipun pelan tapi dia sengaja cuek. Mobil keluar bandara setelah keduanya masuk.

"Gimana kabar mama mu Nak Alex?"

"Mama baik Tante, Tante ini teman mama ku yang mana ya? Ko aku gak pernah lihat ya?"

"Teman masa sekolah dulu karena terpisah jarak jadi jarang bertemu, kamu kapan ke Indonesia?"

"Kemarin."

"Oiya ini kenalkan anak Tante namanya Silvi, cantik ya?"

Alex melirik melalui kaca spion tengah, "biasa aja."

Silvi pun cemberut, mama hanya diam sambil mencebikkan bibirnya kaget Alex terlalu cuek. Perjalanan tak memakan waktu lama sampai akhirnya tiba di sebuah rumah minimalis modern dan mobil berhenti. Di teras dua orang sudah berdiri menanti kedatangan tamunya. Alex turun lebih dulu.

"Eeeee mau kemana, bantu dulu bawa koper mereka dong. Masa kamu biarin aja mereka bawa sendiri." ucap mama menarik tangan Alex yang hampir masuk kedalam rumah.

"Mah, koper mereka itu cuma dua mereka bisa bawa sendiri gak usah manja deh, masih bagus aku mau jemput." jawab nya ketus.

"Sudah jeng gak pa pa kita bisa ko, terimakasih ya nak Alex."

"Maafin anakku ya jeng Susi, dia emang agak keras kepala agak susah dikasih tau. Tapi dia anak yang baik ko." jawab mama Alex.

Setelah berpelukan dan basa basi, mereka masuk dan duduk di ruang tamu.

"Tunggu sebentar ya aku ambilkan minum." mama Alex berlalu kebelakang tak lama kembali dengan nampan berisi teh hangat dan camilan yang juga masih hangat.

"Silahkan diminum dulu, kayanya kalian masih jetleg ya hehehe mau istirahat dulu apa gimana?"

"Kayanya biarin mereka istirahat dulu aja mah," imbuh papa Alex.

"Hmmm kayanya kami istirahat dulu aja deh Tante, ya kan mam." balas Silvi.

"Iya boleh,"

"Ya sudah ayo aku antar ke kamar kalian. Selama disini semoga kamu bisa mengambil hati nya Alex ya nak,"

"Kayanya susah Tante, orangnya cuek banget." jawab Silvi.

"Belum dicoba masa udah nyerah gini sih jeng anakmu," ledek mama Alex.

"Tau nih gimana sih kamu, usaha dulu dong masa belum mulai udah keok."

"Iya deh iya, mama sama Tante doakan ya. Moga aja anak Tante yang dingin kaya es batu bisa cair."

"Ya sudah kalian istirahat dulu, nanti kita ngobrol lagi setelah makan siang."

****

"Bos, menurut info di rumah Alex ada ibu tirinya nyonya Maudy dan anaknya." ucap Andre.

"Aku sebenarnya butuh rambut atau darah dari laki-laki yang bernama Anton yang mirip dengan papa, tapi gimana caranya? Kalau cuma menebak dan mengira lama apalagi disana ada si brengsek Alex."

"Bisa bos, tapi kalau hanya mengambil sampel nya aja apa orang akan percaya dengan hasilnya nanti kalau itu sampel rambut atau darah dari pak Anton?"

"Emang kamu bisa ngajak pak Anton nya sendiri ke rumah sakit? Emang dia mau? Emang keluarga nya mengijinkan?"

"Nanti saya pikirkan lagi bos."

****

Dia hari kemudian Rian dan istrinya di undang kembali datang ke rumah kakek dan sejak pagi mereka sudah berangkat. Begitu datang kakek beserta om dan Tante sedang sarapan.

"Rian, Maudy ayo sini sarapan dulu," ajak kakek.

"Kami sudah sarapan kek dirumah," jawab Maudy yang duduk setelah kursi di tarik Rian.

"Makan lah sedikit, bumi harus banyak makan biar ndak lapar jangan sampai cicit kakek kelaparan didalam sana."

"Maudy dan anak Rian gak akan kelaparan kek," jawab Rian.

"Omong-omong kakek ada apa menyuruh kami datang kesini?" tanya Rian lagi, sementara Maudy sudah mencomot kue kering yang ada di toples dan mengunyahnya.

"Kita tunggu sebentar lagi sampai pak Manto datang, beliau yang akan mewakili kakek menjelaskan semuanya." ucap kakek dan meneruskan sarapannya.

Sepuluh menit kemudian orang yang ditunggu datang, setelah berbasa-basi dan ikut sarapan sebentar mereka berpindah ke ruang kerja kakek agar lebih privet.

"Jadi kedatangan saya kembali ke rumah pak Her itu atas perintah beliau untuk menjelaskan pembagian warisan."

Nampak sekali rona bahagia terpancar dari wajah om Rudi dan Tante Yuni. Rian sendiri hanya ingin mendengar apakah kakek bisa bersikap tegas atau tidak, itu saja. Dia tak terlalu perduli dengan warisan.

****___****

Bersambung,,,

Jangan lupa goyang jempol di like bab nya,

Di ramein komen nya,

Di gift karya seikhlasnya.

Terimakasih 🙏

1
Ira Sulastri
Cuman kedar saran saja Rian, semua aset/ harta di atas namakan kamu dulu. Di saat Alex datang bilang dg cara baik2 kasih sedikit sekedar sedekah tp kl ngelunjak secara tak benar itu hak kamu untuk menolak memberikan nya Rian
Ira Sulastri
Hadeeeeeeehhh kl kelompok ular berbisa sdh berkumpul jadi 1 ya begitu yg ada nanti saling semburkan bisa nya, semoga Rian dan Istri bisa mengbalau semuanya
Ira Sulastri
Rudi dan Yuni siap di lempar ke ujung kulon 🤭
Nona_Venus🍆💞
bagus,,, lanjutkan thor
Ira Sulastri
Cakep Rian dan kakek gercep👍👍
Ira Sulastri
Semoga RS yg di tuju di kakek dan Rian ga bs di sogok, kl pun mau bantu malah jujur ke kakek dan Rian. Andre semoga dapat membawa berita bagus untuk Rian akan keberadaan papa nya
Ira Sulastri
Semoga hasilnya positif mmg keturunan nya ya Rian, dan siap2 hempaskan benalu serakah ke dasar laut
🍭ͪ ͩηυяєᵇᵃˢᵉ𝐙⃝🦜🍉
bener nih rian
🍭ͪ ͩηυяєᵇᵃˢᵉ𝐙⃝🦜🍉
bener tuh alasan saja
Ira Sulastri
Semoga saja senjata makan tuan, biar malu sendiri merasakan sakit perut
🍭ͪ ͩηυяєᵇᵃˢᵉ𝐙⃝🦜🍉
alhamdulillah masih ada orang baik yg akan menggagalkan rencananya
🍭ͪ ͩηυяєᵇᵃˢᵉ𝐙⃝🦜🍉
mohon maaf lahir dan batin juga buat semuanya
Ira Sulastri
Waspada selalu Maudy......


Makin seruuuuu, di lanjut kak author 😍
Ira Sulastri
Yaelah Alex mah mmg mau ngali lobang kuburan sendiri, bukannya sadar malah mengancam
FILDZA CAHYA
Bagus dan sangat menarik ceritanya dan yg paling saya suka ceritanya tidak berbelit2
𝓔𝓴𝓪𝓛𝓾𝓷𝓪♀🍆𝕸y💞👏: terimakasih kakak sudah mampir
total 1 replies
nuryyantimanullang 212
bgus
𝓔𝓴𝓪𝓛𝓾𝓷𝓪♀🍆𝕸y💞👏: makasih kaka sudah mampir
total 1 replies
Ira Sulastri
Alhamdulillah 😍🤲🏻
Ira Sulastri
Maudy semoga bisa terselamatkan oleh suami mu tercinta, lagian Maudy kenapa sok polos sih🤦 harusnya jawab ga tau biar ga ribet. Hadeeeeeeehhh kl sdh begini kan bikin liyer 🤔
Ira Sulastri: Betul sekali 😍
𝓔𝓴𝓪𝓛𝓾𝓷𝓪♀🍆𝕸y💞👏: ini kak Ira ya?😘
total 2 replies
Ira Sulastri
Rian harusnya Maura di ajari ilmu beladiri jg biar lebih mantab dalam menjaga diri dan mamanya disaat kamu ga ada di sisinya
Nadyne
apa yg mau diungkit orang itu tanggung jawabnya, kewajibannya .
kalau ada suami yg seperti itu suruh banyak2 ikut kajian agama banyak2 dengerin tausiyah....
kalau masih ngak sadar juga undang ustadz buat merukiyah itu suami modelan yg seperti itu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!