Diakhir hidupku, akira sangat menyesal karena tak pernah menikmati hidup dan jika tuhan memberi ia kehidupan kedua maka ia akan hidup bersenang senang.
Tapi nyatanya hidup tetaplah sebuah perjuangan bukan hanya tempat untuk bersenang senang.
"Adelia yang kamu selamatkan itu sudah mati, Jendral Agra. Dia sudah mati. Dan aku bukanlah Adelia Putri Kerajaan Akris, aku bukan adik dari sahabat mu, aku bukan tuan putri yang hidup lemah lembut dan pemalu. Aku adalah jiwa yang berasal dari masa depan."
Penasaran gimana Akira yang pindah ke tubuh Adelia menjalani hidup di dunia kuno yang penuh dengan trik,
cus baca 👉👉
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fitria ardila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 32
Jendral Agra adalah orang yang sangat sulit untuk di tebak. Dia memiliki pemikiran yang sedikit unik dan karena itulah banyak orang yang menaruh rasa kepadanya.
Saat Jendral Agra tiba tiba mengumumkan pernikahannya seluruh Kekaisaran terkejut mendengar hal itu, bahkan pada awalnya kaisar tidak ingin memberikan izin tapi Jendral Agra mengatakan kalau ini adalah hadiah untuknya yang berhasil mengalahkan kerajaan Akris.
Sebenarnya banyak orang yang menaruh curiga pada Jendral Agra mengenai hal ini, banyak sekali spekulasi publik tentang hal ini.
Ada yang mengatakan kalau Jendral Agra sengaja menikah dengan Adelia agar Adelia menjadi tahanannya.
Ada juga yang berspekulasi kalau Jendral Agra sebenarnya sudah jatuh cinta dengan Adelia saat perang.
Ada juga yang mengatakan ada suatu perjanjian antara Jendral Agra dengan kerajaan Akris sehingga sang Jendral harus menikahi Adelia.
Tapi dari banyak opsi, pilihan pertama yang paling di sering orang mengatakan itu sehingga spekulasi yang lain pun tidak lagi terdengar, orang orang berfokus kalau sebenarnya Adelia hanyalah tahanan Jendral Agra.
Meskipun begitu, Adelia sendiri tidak tau hal apa yang membuat Jendral menikahinya secara tiba tiba padahal dalam ingatannya tidak ada satupun pertemuan dengan Jendral Agra.
"Aku rasa Jendral Agra memiliki rasa bersalah karena membunuh keluargaku, sehingga dia berpikir kalau dia menikahiku maka aku dapat dijaga olehnya," ucap Adelia sambil menghirup aroma teh lalu meminumnya.
Asa yang duduk di depan Adelia pun mengangguk menyetujui.
"Aku juga berpikir begitu tapi yang aku heran kan kenapa dia ingin menghapus ingatan nyonya? padahal kan dia bisa saja hanya menikahi Nyonya tanpa harus melakukan itu." ucapan Asa tersebut sudah berada dalam pikiran Adelia cukup lama.
"Apakah dia mencintai ku dulu? Dia pernah mengatakan itu." Adelia kembali mengingat saat Jendral mengatakan itu.
Pada saat itu wajah Jendral tampak santai dan ia mengatakan itu tanpa ada tergagap seperti itu memang dari dalam hatinya, tapi kenapa dia bisa menyukai bahkan mencintai Adelia bukankah mereka tidak pernah bertemu sebelumnya.
Tidak mungkin jika mengatakan kalau itu adalah jatuh cinta, hal itu adalah hal yang tidak akan pernah dipercayai Adelia.
"Dia tidak tertebak dan jika dia yang menjadi musuh kita maka itu akan sangat sulit." ucap Adelia menerawang jauh.
"Tapi kamu tenang saja, itu sulit tapi bukan mustahil. Kita hanya perlu mencari titik lemahnya." ucap Adelia lalu ia berdiri.
"Oleh karena itu, selama tiga hari ini aku akan mendekatinya kembali."
.
.
Setelah dua hari tidak makan malam di ruang makan. Hari ini Adelia datang dengan cepat bahkan dua selir juga belum datang, Adelia duduk sambil menyesap tehnya.
Suara langkah kaki pun terdengar mendekati ruang makan dan tidak lama nampak siluet Jendral Agra masuk.
"Selamat malam, Suami." ucap Adelia tak lupa sebuah senyuman manis dibibirnya.
Alis Jendral Agra terangkat melihat Adelia, dia sedikit kaget melihat Adelia yang sudah duduk manis di ruang makan dan ditambah sambutan hangat itu bukankah Adelia menatap tidak suka kepadanya terakhir kali.
"Sebenarnya aku sedikit tidak biasa dengan sifat kamu yang berubah ubah Istriku, dua hari yang lalu kamu menatapku penuh permusuhan lalu sekarang kamu menatapku penuh cinta, ini benar benar membuatku sedikit kaget."
"Sebenarnya ini adalah hal yang biasa Suami, kemarin aku sedang masa keluar dar*h sehingga emosi ku tidak stabil, maafkan aku karena aku membentak Suami ya."
.
.
.
bersambung
jangan lupa like and vote ya
salam hangat dari author
