Menjadi seorang model terkenal di segala penjuru dunia ternyata tidak membuat seorang Jennifer Priscilla Livingston bahagia.
Nyata nya dalam kehidupan rumah tangga nya bersama seorang Garrick Filbert Livingston sang penguasa bisnis, tidak semanis yang media beritakan.
Sikap acuh Garrick membuat pernikahan yang sudah berjalan hampir satu tahun ini terasa hambar. Garrick hanya terlihat peduli dan romantis kepada Jennifer pada saat media merekam saja, sisa nya? Pria itu seolah tidak mengenal diri nya!
-Judul dan sinopsis bertentangan? Penasaran? Ayo ikuti kisah mereka
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon riri_923, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 32.
"Ini projek terakhir kita, bagaimana jika kita makan bersama? Aku yang traktir!" Seru semangat Varrel yang berbicara pada seluruh tim.
Mendengar itu tentu saja sorak bahagia para crew menghebohkan ruang pemotretan tersebut.
"Tentu kami mau!" Ujar serempak mereka.
Varrel mengangguk dan mengangkat ibu jari nya, lalu pria itu beralih menatap Jennifer yang sibuk menatap benda pipih di tangan nya.
"Bagaimana nona Jennifer?" Tanya Varrel.
Jennifer yang nama nya di sebut pun sontak mengangkat pandangan nya, lalu menatap sekitar yang seperti begitu mengharapkan ke ikut sertaan nya.
"Emm,, sebentar aku izin pada suami ku dulu" Jawab Jennifer.
Wanita itu kembali menelpon Garrick yang hingga beberapa panggilan tidak di jawab.
"Seperti nya dia sibuk" Gumam Jennifer.
Pada akhirnya Jennifer memilih untuk mengirimkan pesan pada Garrick, lalu beralih menatap Varrel dan para crew serta sang asisten di samping nya.
"Baiklah ayo" Putus Jennifer.
Lagi, sorak bahagia para crew memenuhi ruangan tersebut. Pasal nya mereka tau bahwa Jennifer sangat sulit untuk di ajak keluar.
Dan semua memaklumi itu karena selain seorang model, Jennifer juga seorang istri dari konglomerat di negara nya.
"Bagaimana dengan asisten Maxi?" Tanya Varrel.
"Tentu aku akan ikut untuk menjaga sahabat ku dari gangguan hama" Jawab Maxi menekan beberapa kata nya.
Meskipun merasa tersindir tetapi Varrel malah terkekeh sebelum akhirnya mereka semua keluar dari ruangan tersebut.
*
"Pesan apa saja yang kalian mau" Ujar Varrel pada beberapa orang itu yang baru saja duduk.
Pria itu pun duduk di sebelah kanan Jennifer, sedangkan di sebelah kiri nya ada Maxi.
"Kamu ingin memakan apa?" Tanya Varrel pada Jennifer.
"Apa saja" Jawab Jennifer tersenyum tipis.
Walaupun ia merasa risih akan Varrel yang terlihat begitu jelas mendekati nya, namun Jennifer harus mencoba menahan keramahan nya.
"Bagaimana dengan--"
"Saya saja yang memilihkan makanan untuk Jenni" Potong Maxi.
Varrel yang hendak menawarkan makanan pada Jennifer pun langsung diam dan menganggukkan kepala nya.
Selagi menunggu makanan utama datang, obrolan ringan terus terdengar di dalam ruangan itu.
Sedangkan Jennifer? Wanita itu sibuk menatap handphone nya yang bahkan hingga saat ini pesan nya belum di baca oleh Garrick.
"Seperti nya kamu benar-benar sibuk" Batin Jennifer menghela napas.
Padahal jam telah menunjukkan pukul lima sore yang biasa nya di jam segini para pekerja telah selesai dengan pekerjaan nya 'bukan?
"Jen?"
Jennifer menoleh saat Varrel memanggil nya. Pria itu tidak lagi memanggil dengan embel-embel nyonya.
"Iya, kenapa?"
"Aku punya hadiah kecil untuk mu" Ujar Varrel seraya mengeluarkan sebuah kotak perhiasan.
Jennifer mengernyit kemudian menatap sekeliling yang ternyata menatap diri nya.
"Apa ini?" Tanya Jennifer enggan untuk menerima nya.
"Buka saja, dan anggap saja itu sebagai ucapan terima kasih ku karena menjadi pasangan mu dalam brand besar ini"
Jennifer terkekeh samar. "Kita bekerja dan di pilih oleh Mr.Chil sendiri, tidak ada sangkut paut nya dengan ku"
"Tetap saja jika tidak bersama mu, mungkin pemotretan tidak akan berjalan selancar ini. Karena beberapa model sebelum nya yang menjadi pasangan ku, mereka pasti akan mengambil kesempatan" Cerocos Varrel.
Mau tidak mau Jennifer mengambil kotak perhiasan tersebut dan membuka nya.
Sebuah kalung permata, cukup indah dan permata yang berkilau itu sempat membuat Jennifer terpana beberapa saat.
"Wah.. Hanya Jennifer saja? Lalu kami tidak?" Seru seorang wanita yang tak lain adalah seorang Fashion Stylish.
Varrel terkekeh sesaat sebelum akhirnya menjawab. "Tenang saja hadiah untuk kalian sedang dalam perjalanan"
Lagi, Varrel benar-benar pria yang humble dan begitu royal seperti yang di bicarakan media.
"Bagaimana? Kamu suka?" Tanya Varrel yang kembali menatap Jennifer.
Wanita itu mengangguk. "Terima kasih atas hadiah nya"
Varrel pun mengangguk. "Oh iya, beberapa waktu lalu aku pernah menelpon mu tetapi baru aku mengucapkan selamat malam. Kamu langsung memutuskan panggilan nya"
Jennifer terdiam sesaat, mengingat akan ucapan Varrel. Ia tidak pernah menjawab panggilan yang di maksud oleh Varrel.
Apakah yang menjawab itu Garrick? Atau jangan-jangan telepon malam itu yang membuat Garrick mengamuk dan semakin menuduh nya memiliki selingkuhan?!
"Ah iya, seperti itu suami ku yang menjawab" Jawab Jennifer menekan kata nya.
"Ouh.. Maaf menganggu mu dan suami mu"
"Tidak apa" Jennifer tersenyum tipus menanggapi itu.
*
*
"Tidak tuan, mereka tidak di temukan dimana pun" Jelas Fedro pada Garrick yang terlihat begitu marah.
Pria itu terus menelpon seseorang namun panggilan itu tak kunjung mendapat jawaban.
"Bagaimana penjaga di sana bisa kebobolan hah?!" Bentak Garrick.
"Penjaga bilang saat itu supermarket cukup ramai dan mereka menyuruh para penjaga untuk menunggu di luar"
"Brengsek! Awas saja jika mereka kenapa-napa!" Erang marah Garrick.
Mendudukkan kasar tubuh nya di sofa kemudian Garrick memijat pelipis nya. Kepala nya terasa begitu pusing memikirkan kemungkinan yang terjadi.
"Para penjaga masih terus mencari nya tuan"
"Sudah seharusnya!" Ketus Garrick.
Dalam diam nya Fedro menghela napas dan menatap sang bos dengan tatapan sulit di artikan. "Salah sendiri menyembunyikan rahasia seperti ini pada istri mu" Batin nya.
...****************...
Lucu banget eh