Garrick Possession
Seorang wanita cantik dalam balutan gaun hitam berjalan memasuki pintu utama rumah nya. Rumah besar itu begitu sunyi hingga suara high heels nya terdengar begitu nyata.
Senyum berkembang di bibir merah nya, saat melihat bahu kokoh seorang pria tengah duduk di sofa ruang tengah itu bersama dengan satu pria lain nya yang berdiri di hadapan pria itu.
Cup!
Jennifer, wanita itu mengecup pipi pria dengan bahu kokoh yang duduk di sofa tersebut. Dengan tubuh membungkuk ia memeluk leher suami nya.
"Selamat malam, nyonya" Sapa pria yang berdiri itu dengan tubuh setengah membungkuk.
Jennifer tersenyum sesaat sebagai balasan atas sapaan itu.
"Kapan kamu pulang?" Tanya nya menatap wajah tampan dengan rahang tegas milik Garrick dari samping.
Benar, Garrick Filbert Livingston. Sang penguasa di dunia bisnis itu adalah suami dari Jennifer Ainsley Livingston sang model terkenal.
"Duduk" Bukan nya menjawab pertanyaan Jennifer, Garrick malah memerintah wanita itu untuk duduk dengan nada dingin seperti biasa.
Senyum di bibir merah itu luntur, berganti dengan helaan pelan begitu ia melepaskan pelukan nya dan menegakkan posisi nya.
"Kenapa?" Tanya Jennifer lagi, mencoba membuka percakapan pada sang suami.
Tetapi lagi-lagi Garrick tidak menjawab, pria itu hanya diam dengan tatapan lurus yang begitu menusuk.
"Besok malam tuan mendapat undangan ke acara kolega bisnis nya, saya harap nyonya--"
"Bisa, tentu bisa" Potong Jennifer yang sudah tau kemana arah pembicaraan Fedro, asisten suami nya. "Jam berapa? Aku akan bersiap-siap nanti" Lanjut nya.
"Pukul tiga sore kita akan berangkat nyonya"
"What?!" Jennifer memekik cukup keras, bukan sengaja tetapi ia kaget. "Kata nya malam, kenapa berangkat nya jam tiga sore?" Protes nya dengan mata yang terus menatap wajah Garrick.
Memang lucu, yang berbicara dengan nya adalah Fedro yang jelas-jelas berada di depan nya. Tetapi Jennifer malah memilih untuk menatap wajah Garrick yang jelas-jelas tidak pernah melirik wajah nya sedikit pun.
"Kita akan ke Chicago nyonya" Terang Fedro membuat kepala Jennifer mengangguk-angguk dengan bibir yang membentuk huruf 'O'
"Sebenarnya di jam segitu aku masih memiliki jadwal pemotretan, tetapi aku akan mempercepat nya" Tutur Jennifer begitu yakin dan berharap Garrick akan merespon ucapan nya.
Tetapi harapan hanya lah sekedar harapan, pria itu malah bangkit dari posisi nya dan berjalan begitu saja meninggalkan diri nya dan Fedro.
"Hah.." Helaan napas itu keluar bersamaan dengan punggung nya yang bersandar pada sandaran sofa.
"Untuk gaun yang akan nyonya pakai malam ini, akan saya kirim kemana?" Tanya Fedro memastikan.
"Apa kali ini Garrick yang memilih kan gaun nya?" Tanya balik Jennifer cukup antusias.
Memang setiap ada pertemuan atau acara bisnis yang mengharuskan diri nya ikut sebagai istri Garrick, pasti asisten dari pria itu akan memberikan gaun baru untuk di pakai.
Kepala Fedro menunduk. "Maaf nyonya"
Jennifer mengerti maksud dari ucapan Fedro, lantas wanita itu kembali memasang wajah lesu nya saat tau bukan suami nya lah yang memilih kan gaun tersebut.
"Nanti aku kirimkan lokasi pemotretan ku, kirim ke sana karena aku tidak akan sempat untuk pulang"
Kepala Fedro mengangguk mengerti. "Baik nyonya, saya permisi"
Setelah nya pria itu berlalu pergi. Tentu Fedro akan pulang karena tugas terakhir nya di hari ini telah selesai.
"Hah.." Lagi-lagi Jennifer menghela napas nya. Memejamkan mata nya sejenak, mencoba mengusir segala rasa melelahkan dalam diri nya.
*
*
Cekrek.
Cekrek.
Cekrek.
Suara jepretan kamera yang terus beruntun itu membuat sang model di depan sana dengan cepat menganti pose nya.
Mengumpulkan rambut nya kemudian memegang nya dengan tangan sebelah kiri, Jennifer pun menoleh kan kepala nya ke sebelah kanan dengan tangan kanan nya yang berada di pinggang.
Cekrek.
Cekrek.
Lagi, lagi dan lagi. Suara itu tak kunjung berhenti mengingat bahwa sang model meminta agar sesi pemotretan selesai sesegera mungkin.
"Istirahat sebentar!" Instruksi seseorang membuat para crew di sekitar menghentikan kesibukan nya.
"Tidak!" Tolak sang model.
"Jangan keras kepala Jennifer, tubuh mu butuh istirahat!"
"Aku bilang tidak, Maxi!"
Dan terjadi lagi, perdebatan antara model dan asisten nya. Hal ini kerap terjadi tentu tidak membuat para crew atau orang-orang di sekitar nya kaget.
"Lanjutkan!" Perintah Jennifer yang hendak kembali berpose.
Namun sayang nya lengan wanita itu langsung di tarik bersamaan dengan pinggang nya yang di rengkuh.
"Maxi!" Geram Jennifer terhadap asisten nya.
"Istirahat lima belas menit" Putus Maxi membuat para crew langsung bubar mengambil waktu istirahat nya.
"Astaga ayolah, aku sedang mengejar waktu" Mohon Jennifer dengan wajah memelas.
"Tidak" Tolak mentah-mentah Maxi seraya menekan kedua bahu Jennifer agar duduk.
"Max.."
"Hanya lima belas menit Jenni, bagaimana jika kamu sakit akibat kelelahan huh?"
"Tapi--" Belum sempat Jennifer melanjutkan perkataan nya, tiba-tiba saja mulut nya di sumpal oleh sepotong buah oleh Maxi.
"Istirahat, jangan memaksakan diri dan ingat.." Maxi merendahkan posisi nya hingga kepala nya berada tepat di samping telinga Jennifer. "Suami mu tidak akan peduli walaupun kamu sakit"
"Ck, sialan!" Jennifer mendorong bahu pria di hadapan nya dengan umpatan kesal nya.
Memang sejauh ini hanya asisten Garrick dan asisten nya, selaku sahabat nya sejak duduk di bangku perkuliahan itu yang mengetahui kondisi rumah tangga nya.
"Habiskan ini, makanan mu akan segera sampai" Ujar Maxi seraya menyerahkan kotak buah yang sudah di potong-potong itu.
"Beli dimana?" Tanya Jennifer yang mulai menikmati buahan tersebut bersama dengan waktu istirahat nya.
"Aku membawa nya dari rumah" Jawab Maxi santai seraya mengutak-atik handphone nya.
"Thank you, asisten ku"
Mendengar itu Maxi hanya merotasi kan mata nya malas sebelum pada akhirnya keheningan menyapa kedua nya.
"Oh iya, apa gaun ku sudah datang?" Tanya Jennifer tentu pada Maxi.
"Sudah, ada di ruang ganti" Jawab Maxi yang tengah membuka kotak makanan pesanan nya untuk Jennifer. "Makan lah" Lanjut nya menyodorkan makanan tersebut.
Tanpa bersuara lagi Jennifer pun mulai memakan makanan pesanan sang asisten, bukan makanan berlemak tetapi makanan sehat yang tentu nya dapat menjaga bentuk tubuh nya sebagai seorang model profesional.
"Kamu akan pulang malam ini juga atau menginap di sana?" Tanya Maxi menatap serius wajah Jennifer.
"Entah lah, tergantung suami ku"
Mendengar itu Maxi menghela napas kemudian bersandar di kursi. "Ingat besok pagi kamu memiliki pertemuan dengan pemilik brand Vegos"
"Ya ya ya, aku tau Maxi" Jawab malas Jennifer yang sudah menyelesaikan makan nya. "Bisa di lanjut sekarang? Masih ada beberapa model baju yang belum aku pakai dan sekarang sudah jam dua"
Mendengar itu Maxi hanya merubah ekspresi nya sebelum akhirnya pria itu berdiri. "Lanjutkan pemotretan"
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments
𝕾𝖚𝖑𝖆𝖐𝖘𝖒𝖎 𝕬𝖎𝖘𝖞𝖆𝖍
definisi wanita mendekati sempurna tapi gak dianggap sama suami sendiri..
2024-03-16
0
☠ᵏᵋᶜᶟ 𝐀⃝🥀kikyᴳ᯳ᷢ ʰᶦᵃᵗ
Aaa lagi" udah tak fav😍
2023-11-20
5
Author Amatir
Hhah... Mana Tuan Mr yang Love+love nya 🤧
2023-11-20
6