NovelToon NovelToon
Istri Yang Kau Ceraikan

Istri Yang Kau Ceraikan

Status: tamat
Genre:Tamat / Cerai / Keluarga / Romansa / Penyesalan Suami
Popularitas:1.2M
Nilai: 4.7
Nama Author: Aina syifa

Difitnah, ditalak, dan diusir suaminya tidak membuat seorang wanita bernama Mila menyerah. Dia tetap bertahan demi untuk mendapatkan hak asuh anaknya.

Setelah dipisahkan dengan anaknya, Mila akan terus berjuang untuk mendapatkan anaknya kembali.

Apa yang akan Mila lakukan agar Aluna bisa kembali ke dalam pelukannya lagi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aina syifa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Merindukan Aluna

Sore ini Bu Retno masih termenung di depan teras rumahnya. Sepertinya sedang ada yang dia fikirkan saat ini.

Mungkin dia sedang memikirkan Aluna cucunya. Sudah satu minggu, Aluna tinggal dengan Mila. Dan selama itu, Bu Retno merasa sangat kehilangan.

Biasanya, Aluna selalu ngajak Bu Retno ngobrol-ngobrol dan bercanda. Sekarang tanpa Aluna, Bu Retno merasa kesepian.

Anak dan menantu barunya pun, tampak tidak perduli dengan Bu Retno. Mereka cuma sibuk dengan urusan mereka masing-masing tanpa mau memperhatikan dan memperdulikan Bu Retno yang sudah semakin tua.

Sewaktu masih ada Mila di rumah Adnan, Mila yang selalu menjadi teman ngobrol untuk Bu Retno. Mila juga selalu membantu mengerjakan pekerjaan rumah. Sehingga Bu Retno merasa lebih ringan pekerjaannya.

Tapi semenjak ada Monika di rumah itu, justru sebaliknya. Bu Retno merasa seperti dijadikan babu oleh menantu barunya itu.

Karena sejak Monika pindah ke rumah Bu Retno, dia sama sekali tidak mau membantu pekerjaan Bu Retno seperti menyapu, memasak, mencuci piring, mengepel dan membantu pekerjaan lainnya.

Semua Bu Retno yang mengerjakannya. Monika hanya mencuci baju sendiri dan baju suaminya saja.

"Aluna, kamu apa nggak kangen sama nenek. Nenek kangen banget sama kamu Aluna," ucap Bu Retno di sela-sela lamunannya.

Di sela-sela Bu Retno melamun, Bu Retno dikejutkan oleh suara klakson mobil dari luar rumahnya.

"Adnan, Monika, tumben jam segini mereka sudah pulang," ucap Bu Retno.

Adnan turun dari mobilnya. Setelah itu dia membuka pintu gerbang rumahnya. Adnan masuk kembali ke dalam mobil dan meluncur menuju ke garasi.

Monika dan Adnan turun dari mobil dan berjalan ke teras depan rumahnya. Mereka menatap Bu Retno yang saat ini masih duduk sendiri di teras.

"Ibu ngapain di sini? pakai acara ngelamun segala," ucap Monika.

Bu Retno menatap Monika tajam.

"Ibu lagi kangen sama Aluna cucu ibu. Sejak dia ikut Mila, ibu jadi kesepian," ucap Bu Retno.

Adnan diam sejenak saat Bu Retno menyebut nama Aluna.

"Aku juga kangen Bu sama Aluna," ucap Adnan.

Bu Retno menatap Adnan lekat. "Adnan, kamu kenapa nggak ajak Aluna tinggal di sini lagi sama kita?"

"Bu, biarkan saja dulu Aluna sama Mila. Kasihan Aluna Bu, dia mungkin lagi kangen sama mamanya. Dia belum mau aku ajak ke sini. Milla pasti akan menghubungi kita kok, kalau Aluna pengin pulang ke sini," ucap Adnan.

"Adnan. Kamu sekarang kok jadi berubah. Dulu kamu selalu melarang Mila ketemu sama anaknya. Tapi sekarang kenapa kamu malah membiarkan Aluna tinggal bersama Mila?" tanya Bu Retno.

"Karena aku sadar, Aluna itu bukan hanya anak aku. Tapi anak Mila juga. Aku udah nggak mau egois Bu. Mulai sekarang, aku akan bebaskan Mila untuk bertemu anaknya."

"Syukurlah kalau kamu sudah sadar Adnan," ucap Bu Retno.

Monika tersenyum. Monika memang lebih bahagia hidup tanpa Aluna. Karena dia tidak mau kasih sayang Adnan terbagi untuk Aluna juga.

Monika ingin Adnan fokus dengan program hamilnya. Monika tidak mau Adnan selalu memikirkan Aluna, karena itu Monika selalu mencuci otak Adnan agar Adnan mau melepaskan Aluna pergi dari kehidupannya.

"Ayo Mas, kita masuk!" ajak Monika.

"Iya sayang."

Monika dan Adnan kemudian masuk ke dalam rumahnya. Sementara Bu Retno masih terheran-heran dengan sikap anaknya. Sejak menikah dengan Monika, Adnan jadi banyak berubah.

Adnan jadi lebih menurut dengan istri barunya. Dia terlalu memanjakan Monika. Apa yang Monika inginkan, selalu Adnan turuti. Dan sepertinya sebentar lagi, Monika akan berhasil membuat Adnan lupa dengan Aluna.

"Kenapa Adnan jadi aneh begitu ya. Ah, dari pada aku mikirin mereka, lebih baik aku telpon Mila aja. Aku pengin dengar suara Aluna," ucap Bu Retno.

Bu Retno kemudian masuk ke dalam rumahnya untuk mencari ponselnya. Bu Retno mengambil ponselnya yang ada di atas meja ruang tengah. Dia kemudian menekan nomer Mila.

Beberapa saat kemudian, suara Mila terdengar dari balik telpon.

"Halo. Assalamualaikum."

"Wa'alakiumsalam Mil."

"Ibu. Ada apa Bu?"

"Gimana kabar Aluna Mil?"

"Aluna baik kok Bu sama aku. Ibu nggak usah mengkhawatirkan Aluna ya."

"Sebenarnya ibu nelpon, karena ibu kangen sama Aluna. Sejak Aluna tinggal sama kamu, ibu jadi nggak punya teman untuk ngobrol."

"Lho Bu. Kan ada Monika Bu. Ibu ajak aja dia ngobrol."

"Ah, ibu nggak suka sama wanita itu. Dia itu beda sama kamu Mil. Mana mau sih dia ngobrol sama ibu. Orang dia pulang cuma untuk makan dan tidur doang."

"Kenapa ibu bicara seperti itu?"

"Kenyataannya memang seperti itu Mil. Sejak dia tinggal di sini, belum pernah sekalipun dia membantu mengerjakan pekerjaan ibu di rumah. Dia cuma nyuci punya sendiri saja. Selebihnya ibu ngerjain sendiri seperti memasak, menyapu, mengepel..."

"Yang sabar lah Bu. Namanya juga dia masih baru tinggal di situ. Butuh banyak waktu lah dia untuk menyesuaikan diri. Dulu aku juga gitu kan."

"Tapi Monika itu beda sama kamu Mil. Dia itu nggak mau akrab dengan ibu. Dia itu cuek sekali. Adnan juga sekarang sudah ikut-ikutan cuek sama ibu.

"Sabar ya Bu. Kalau ibu kangen sama Aluna, ibu bisa kok datang ke sini. Ke rumahnya Bu Suci. Kita bisa ngobrol-ngobrol di sini. Mumpung rumahnya juga sepi."

"Emang kemana yang punya rumah?"

"Bu Suci lagi ada di luar kota."

"Oh..."

"Ibu mau bicara sama Aluna? ini Aluna ada di dekat aku."

"Iya. Tolong berikan telponnya ke Aluna."

Beberapa saat kemudian, suara Aluna terdengar dari balik telpon.

"Halo nenek."

"Halo Aluna. Nenek kangen banget sama kamu Aluna."

"Luna juga kangen sama nenek. Tapi Luna belum pengin pulang. Luna masih betah tinggal di sini."

"Iya. Nggak apa-apa. Nenek cuma pengin ngobrol aja sama kamu. Nenek nggak punya teman sayang."

"Iya Nek."

****

Sore ini, Aluna dan Mila masih duduk di ruang tengah. Mereka masih asyik menonton film kartun kesukaan Aluna.

"Assalamualaikum..." suara Zaki sudah terdengar dari luar rumah.

Mila yang sejak tadi masih bersantai menemani anaknya di ruang tengah, pergi ke ruang tamu untuk menyambut kepulangan Zaki.

"Wa'alakiumsalam Mas," ucap Mila.

"Mil, tolong bawakan tas aku ya. Taruh langsung aja di kamar."

"Iya Mas."

Mila mengambil tas yang ada di tangan Zaki. Dia kemudian berjalan pergi ke kamar Zaki untuk menaruh tas itu.

Sesampainya di ruang tengah, Zaki tersenyum saat melihat Aluna. Aluna saat ini, masih fokus menatap layar tivi.

Zaki menghampiri Aluna. Dia kemudian menghempas tubuhnya dan duduk di sisi Aluna.

"Aluna serius banget kamu Nak, apa yang sedang kamu tonton?" tanya Zaki.

Aluna menatap ke arah Zaki. Dia tersenyum saat melihat Zaki.

"Om Zaki sudah pulang?"

"Iya. Lagi nonton apa sih?"

"Film kartun Om. Seru banget Om. Om mau ikut nonton juga."

"Om lagi capek. Nanti saja ya kalau Om libur, kita main bareng. Om mau ke kamar dulu. Mau mandi dan ganti baju."

"Iya Om."

Zaki bangkit dari duduknya. Setelah itu dia pergi untuk ke kamarnya.

Sesampainya di depan pintu kamar, Zaki berpapasan dengan Mila.

"Eh, Mas Zaki. Mau aku buatin minum Mas? atau mau aku siapkan air hangat untuk mandi?" tanya Mila.

"Nggak usah Mil. Kamu temani aja anak kamu. Dia sendirian tuh lagi nonton tivi."

"Ya udahlah kalau gitu. Tapi kalau Mas Zaki butuh apa-apa, langsung panggil aku aja ya."

"Iya Mil."

Zaki kemudian masuk ke dalam kamarnya. Sementara Mila, kembali ke ruang tengah untuk menghampiri anaknya.

"Sayang, kita ke kamar yuk. Udah mau maghrib. Kita siap-siap sholat dulu!" ucap Mila setelah sampai di ruang tengah.

"Matikan dulu tivinya sayang."

Aluna menoleh ke arah Mila.

"Yah, lagi seru Ma. Kenapa dimatiin."

"Sayang. Nonton tivi itu kan bisa nanti. Kita siap-siap sholat dulu yuk!" ajak Mila.

Aluna mengangguk. Dia mengambil remot tivi dan mematikan saluran tivi itu. Setelah itu Aluna pun mengikuti Mila sampai ke kamar.

Sejak tinggal dengan Mila, Aluna jadi rajin beribadah terutama sholat lima waktu. Karena Mila itu wanita yang rajin beribadah. Dia selalu mengajarkan anaknya dan mendidik anaknya dengan didikan yang baik.

Berbeda saat Aluna masih berada di rumah Adnan. Adnan dan Bu Retno membiarkan saja Aluna bermain sesuka hatinya. Mereka justru memanjakan Aluna dengan menuruti semua keinginan Aluna tanpa mengajarkan Aluna beribadah dan mengajaknya sholat.

1
Haerul Anwar
ALUNA TOLOL
yuyunn 2706
Mila ngemis amat
yuyunn 2706
udah ditalak masih ngarep aja
yuyunn 2706
masa 10th nikah gak pnya uang sama sekali thor
Linda Sun
Luar biasa
norah selen
barengset banget ngga punya hati c bapa
norah selen
Mila minta tolong sama baik asih untuk ciri2 tangkap foto Adan sma monika
Sanatun Eka Ayu Aprilya
nikmat kan mon?
karena ketika enak sj yg d kejar setelah dapat akan di balik kondisinya. apalagi kau memulai ny dgn tidak baik.
Sanatun Eka Ayu Aprilya
monika, tak kasih tau. sesuatu yg di ambil dgn cara tidak baik maka itu hny enak dn manis sesa'at setelahnya pahit bin getir..
Sanatun Eka Ayu Aprilya
ceritanya kadang express ya kak. zaki langsung tau orang tua milla. hem mungkin udh d tunjukin foto milla.. penikmat cerita positif thinking dehh..
Sanatun Eka Ayu Aprilya
kak autor. berarti zakinya buka jilbab lebar mila yah unt makein liontin kalung. kan mila d suruh tutup mata yg artinya kejutan. mila ny d buka jilbab nya diam aja kah?
.
buat koreksi aj kak, agar ke depan ceritanya lebih enak di baca, ^^
Hayati
🫰🫰🫰
Lela Lela
ya monika lh yg harus masak
Lela Lela
rasain kamu adnan
Nurul Pky
KLO masih ada monica mana mgkin Zaki mau bantu
Nurul Pky
orang kampung emang gitu rajin ibadah
Nurul Pky
mewek jadinya... terharu ku bacanya mantap
kurnia rahayu
Luar biasa
Rswt Slv
Biasa
reni oktavia
Kecewa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!