BIJAKLAH DALAM MEMILIH TULISAN. SESUAIKAN DENGAN UMUR KALIAN.
"NOTE : JIKA INGIN BERGABUNG DALAM GRUP CHAT UNTUK LEBIH DEKAT DENGAN AUTHOR, TOLONG SERTAKAN ALASAN YANG JELAS!"
Cemas, dan takut. hal itulah yang dirasakan Nadine Alistie begitu mendengar sang mantan dari kekasihnya telah hidup menjanda. berulang kali ia harus menelan pahitnya kekecewaan saat sesuatu yang ia khawatirkan itu benar-benar menjadi kenyataan, sang kekasih ternyata telah diam-diam menjalin hubungan dengan masa lalunya.
Bertahan atau meninggalkan? tentu itu adalah pilihan yang sulit untuk seseorang yang sudah menjalani hubungan asmara selama 5 tahun lamanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mys05, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 32
Alistie dan Halisa hanya saling menatap kejam di sebuah ruang keluarga kediaman Andre. tidak ada pembicaraan apapun, Alistie yang biasanya terlihat tenang dan santaipun seolah telah kehilangan dirinya. sementara Andre dan Farhan yang sedang menikmati win bersama juga demikian, mereka telah menyimpan kebencian dengan alasan masing-masing. Andre yang menganggap Farhan adalah mantan kekasih dari Alistie, sedangkan Farhan menggap Andre sebagai orang ketiga dari hubungannya dengan Alistie.
"Jauhi Alistie." ucap Farhan memulai percakapan.
Andre memiringkan senyum, ia langsung meletakan gelas ditangannya menatap Farhan intens. "Kenapa gue harus jauhin calon istri gue?" sahut Andre bertanya.
Farhan mengepalkan tangannya, emosinya kembali memuncak. "Karna Alistie cuma milik gue!" pekik Farhan.
Andre terkekeh, terdengar sangt menggelikan pada kenyataannya Farhan sendiri datang keacara ulang tahun Loli atas ajakan Halisa, bukan Alistie. "Itu gak akan mungkin terjadi."
"Kenyataanya Alistie ngejalin hubungan sama lo karna terpaksa, karna dia mau bales dendam sama gue dan juga Halisa." tegas Farhan meninggikan suara.
Andre yang masih terlihat santai pun mulai sedikit terpancing, "Lepasin atau enggak, itu semua gak bakal ngerubah kenyataan kalo gue orang pertama yang udah nidurin Aliatie!"
Bruakk... Farhan melepaskan pukulannya tepat diwajah Andre, ia sangat tidak terima jika hal yang ia pikir adah miliknya ternyata dijamah lebih dulu oleh orang lain. "Baj*ingan lo setan!" umpat Farhan penuh kemarahan.
Darah segar mengalir di celah bibir Andre, meskipun begitu pria itu tetap tenang membalas perlakuan Farhan dengan senyum kemenangan. "Satu hal yang harus lo tau, Halisa ninggalin gue dan Loli karna gue gak pernah nyentuh dia setelah kami menikah!" sejenak Andr beranjak mendekati Farhan, "Lo udah buang berlian demi sebuah perak."
"Sia*lan!" Bruakkk... Farhan kembali memukul Andre dengan amat keras.
Andre kembali terkekeh, bukan tanpa Alasan ia tidak membalas pukulan demi pukulan yang Farhan berikan. "Dapetin janda penipu seperti, Halisa. gue pikir itu cukup buat lo, dan gue gak perlu ngotorin tangan gue buat bales apa yang udah lo lakuin sekarang."
"Ahhhhhhhh..." jerit Loli dari lantai dasar sampai terdengar oleh Andre dan Farhan dilantai atas.
Alistie yang mendengar hal yang sama pun langsung keluar dari dalam kamar mandi berlari menghampiri Loli.
"Ahhhh... gigi aku." pekik Loli histeris.
Alistie terekjut, entah dari mana gadis kecil itu mendapat sebuah permen gagang berukuran besar. secepat kilat Alistie langsung merebutnya. "Kenapa kamu makan permen ini?" tanya Alistie cemas.
Andre dan Farhan yang datang menghampiri mereka pun langsung mengamgkat tubuh sang buah hati dan mencoba menenangkannya.
"Apa yang terjadi, Al?" tanya Andre penuh penekanan.
"Aku tadi..."
"Apa lagi? udah pasti dia ngasih permen itu ke Loli." sahut Halisa yang baru saja datang dan entah dari mana wanita tersebut pergi.
Alistie terkejut, sungguh ia tidak mengetahui perihal Loli dan permen ditangannya, bawasannya Alistie saja baru saja kembali dari kamar mandi.
"Papaaa sakittt..." rengek Loli.
"Ndre kamu harus..." Belum sempat Alistie menyelesaikan ucapannya, Andre justru langsung membawa gadis kecil itu menuju lantai atas.
"Bi As... cepet ambilin obat buat Loli." pekik Andre sambil berlalu.
Alistie merasa Andre telah mengabaikannya, padahal ia sama sekali tidak tahu apapun, dan tuduhan yang dilayangkan Halisa adalah kebohongan.
"Lo..." Alistie menatap dan mendorong Halisa dengan kasar, "Lo pasti yang udah lakuin ini, dan sengaja mau fitnah gue!" pekik Alistie.
"Kenapa gue? jelas-jelas permen itu ada ditangan lo." sahut Halisa arogant.
"Jandaa gatel..." Alistie langsung menarik rambut Halisa dan mencakar wajahnya, "Kali ini gue bakal kasih lo pelajaran, janda tengik..." jerit Alistie meninggikan suara.
Farhan terkejut, kali pertama ia melihat Alistie berlaku kasar pada seseorang.
"Ahhhh.... lepasin sakitt." rengek Halisa mencoba membalas apa yang Alistie lakukan.
Farhan langsung mencoba melerai mereka, ia mencenkram kuat tangan Alistie yang menjambak rambut Halisa dan mencoba melepaskannya. "Al lepas, Al. jangan kaya gini."
"Lo denger, kali ini gue gak bakal biarin dia! janda gatel, nenek sihir." umpat Alistie pada Halisa.
"Jangan lemparin kesalahan kamu sama Halisa, dia gak tau apa-apa." tegas Farhan memekik.
Alistie terkejut, matanya membulat dengat tatapan mengarah pada sang mantan kekasih. "Licik? gue yang licik?"
"Iya! aku tau kamu pasti bakalan nuduh Halisa yang udah jebak kamu." ucap Farhan.
Alistie mengeratkan dahinya, sungguh ia sangat membenci ini, dalam hal apapun Farhan selalu membela Halisa. sedangkan dirinya? mereka sama sekali tidak memberikan kesempatan sedikitpun untuk Alistie bicara dan menjelaskan segalanya.
LIKE KOMEN DAN VOTENYA, KECEPATAN UP TERGANTUNG ANTUSIASME KALIAN.