NovelToon NovelToon
Mengejar Cinta Shela

Mengejar Cinta Shela

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikah Kontrak
Popularitas:6.1k
Nilai: 5
Nama Author: Azra_21

Shela... Seorang gadis yang terpaksa menikah dengan laki-laki yang belum ia kenal demi mendapatkan uang dari ibu laki-laki itu untuk biaya operasi adik satu satunya. Bagaimana kisah mereka selanjutnya, akahkah dia mendapatkan cinta Zevan yang sama sekali tidak mencintainya atau dia harus pergi dan mengakhiri pernikahannya dengan Zevan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Azra_21, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 16. Mengejar Cinta Shela

"Zevan!!!" Bisiknya lirih

"Ayo kita pulang" Zevan kembali menarik tangan Shela

"Jangan kasar sama perempuan" Aldo muncul dari belakang Zevan menepis tangan Zevan.

"Jangan ikut campur, dia istriku" ucap Zevan sinis.

"Istri?" ejek Aldo sambil tersenyum miring "Shela memang istrimu bro! Tapi hanya sebatas status bukan? Kamu bahkan sudah berniat menceraikannya dan menikahi perempuan lain?" Aldo tergelak diakhir kalimat yang dia ucapkan.

"Al, kamu tau dari mana masalah itu?" Tanya Shela yang terkejut mendengar penuturan Aldo.

Zevan yang sempat berfikir Shela yang menceritakan masalahnya pada Aldo langsung menahan tangannya yang sudah terkepal.

"Maaf Shela, aku mendengarnya sendiri dari mulut suamimu ini. Jadi kamu juga sudah tau kalau bajingan ini mau menikahi perempuan lain?" Aldo tak habis fikir

"Bicara yang jelas dari mana kamu tau masalah itu?" Zevan emosi

Sementara Tiara dan Dinda mendengarkan dengan rasa tidak percaya, bingung bercampur tanda tanya 'apa yang sebenarnya terjadi?'

"Tenang Van, Lu jangan terbawa emosi" Bisik Dimas pada Zevan.

"Bukannya kamu yang mengatakannya pada pacarmu di restoran beberapa hari yang lalu? saat Shela menjaga Reyhan di rumah sakit"

Flashback

Pulang dari kantor, Aldo ada janji dengan temannya di sebuah restoran. Sambil menunggu temannya Aldo duduk bermain ponselnya sambil mengaduk minuman yang baru dia pesan. Tiba-tiba terdengar obrolan dari meja yang ada dibelakangnya. Aldo menoleh kearah orang dibelakangnya, betapa terkejutnya Aldo melihat Zevan bersama seorang wanita.

'Itu kan suami Shela? Siapa perempuan itu?' batin Aldo. Dia semakin memasang pendengarannya.

"Sayang kamu janji ya gak akan ninggalin aku demi perempuan itu?" Ucap Viona yang sedang bergelayut di lengan Zevan.

"Iya sayang aku janji" sahut Zevan

"Tapi kemarin kamu peduli banget sama dia, ikut menemaninya menginap dirumah sakit" Ucap Viona sambil cemberut.

"Aku cuma kasian, dia sendirian dirumah sakit jagain adiknya".

"Aku pengen secepatnya nikah sama kamu Van"

"Sabar sayang, udah berapa kali aku bilang sama kamu, kami akan bercerai setelah satu tahun. Setelah itu aku akan menikahi mu" Zevan menggenggam tangan Viona.

Aldo mengepalkan tangannya mendengar obrolan Zevan dengan perempuan itu.

"Dasar bajingan! Tunggu saja, aku akan merebut Shela darimu" Bisiknya pada diri sendiri.

Flashback off

Shela tertunduk menangis mendengar penuturan Aldo. Ternyata kata-kata Zevan saat dirumah sakit hanya kebohongan belaka, dia menyesal karena sempat berharap rumah tangganya akan membaik seiring berjalannya waktu.

Tiara dan Dinda berdiri di kanan dan kiri Shela untuk menguatkan. Tidak menyangka ternyata sahabat mereka yang selalu terlihat ceria mempunyai masalah yang sangat besar.

"Shela ayo kita pulang" ajak Zevan dan meraih tangan Shela.

Shela menghempaskan tangan Zevan, dan berlari keluar meninggalkan cafe dan semua orang yang disana.

"Shela!!!" teriak Zevan. "Dim, siapkan mobil" Perintahnya pada Dimas. Dimas segera berlari menuju parkiran.

"Brengsek!!!" Maki Zevan pada Aldo dan bergegas keluar mengejar Dimas.

"Pak, kita khawatir sama Shela" ucap Dinda pada Aldo

"Iya pak, ayo kita cari Shela juga kayaknya gak mungkin dia pulang bersama suaminya" ajak Tiara.

"Kalian pulang aja, biar aku yang cari Shela. Kalian jangan khawatir dia pasti ketempat favoritnya"

Akhirnya mereka semua meninggalkan cafe.

Zevan terus memaki di dalam mobil, Dimas sampai pusing mendengarnya. Mau bagaimana pun juga kesalahannya ada pada Zevan.

"Dim, menurut Lu Shela pulang ke apartemenku apa gak?" tanyanya pada Dimas

"Kayaknya gak mungkin dia pulang, Lu lihat kan tadi gimana kecewanya dia" jawab Dimas

"Jadi kita cari dia kemana?"

"Coba kamu telpon Shela dulu, siapa tau dia mau angkat? Saran Dimas

Zevan segera merogoh ponsel dari saku celananya. Buru-buru mencari kontak Shela. Terdiam menoleh kearah Dimas.

"Kenapa? Tanya Dimas heran

"Gue gak punya nomornya" jawab Zevan

"Apa??? Kebangetan Lu Van. Udah bener Lu ceraikan aja Shela, Lu emang suami gak berguna" omel Dimas

"Telpon Tante Hany, bisa jadi dia pulang kesana" usul Dimas

"Bisa mati gue kalau mama tau masalah ini" gumamnya tapi tetap terdengar oleh Dimas.

"Gue gak habis pikir sama Lu Van. Buruan matiin handphone Lu" perintahnya pada Zevan. Kemudian Dimas menepikan mobilnya dipinggir jalan.

"Emang mau ngapain?" Tanyanya heran tapi tetap menuruti perkataan Dimas.

Dimas mengeluarkan ponselnya dan mulai menghubungi seseorang. Tak berlangsung lama panggilan terhubung.

"Halo Tante!"

"Iya Dim, ada apa?"

"Tante, bisa kirimkan nomornya Shela, soalnya Dimas mau hubungi Zevan tapi gak aktif jadi Dimas mau hubungi Shela. Mungkin hp nya Zevan mati Tante" Dimas beralasan. 'Maaf Tante Dimas udah bohong' ucapnya dalam hati.

"Oh ya udah biar Tante kirim ya"

"Iya, makasih Tante" Dimas mengakhiri panggilan.

"Pinter juga Lu Dim" ucap Zevan melihat ide Dimas

"Gue yang pinter atau Lu yang terlalu bodoh" Kesal Dimas.

"Sialan Lu"

Tak menunggu lama, masuk notifikasi di hp Dimas. Dengan cepat Dimas membuka chat dan segera melakukan panggilan ke nomor Shela.

"Gak aktif Van" ucap Dimas membuat Zevan semakin frustasi. Zevan mengaktifkan kembali ponselnya mencoba melakukan panggilan dan hasilnya sama.

"Mending pulang aja Van, siapa tau Shela udah pulang"

"Kalau dia gak pulang gue mau cari kemana Dim? Apa mungkin dia pulang kerumah bibinya?" Tanya Zevan sambil berfikir.

"Gue tanya sama Lu, Kalo udah ketemu Shela Lu mau ngapain?" tanya Dimas

"Hah???" Mendadak lemot. Dia juga bingung harus berbuat apa kalau bertemu Shela.

"Lu juga gak tau kan harus berbuat apa? Udah mending biarin si Aldo aja yang nyari Shela. Gue yakin dia cinta mati sama Shela. Dia gak akan tinggal diam, siap-siap aja Lu dapat surat panggilan dari pengadilan agama" kata-kata Dimas membuat Zevan semakin frustasi.

"Dim, sebenarnya gue udah mulai cinta sama Shela" Zevan mengakui perasaannya. "Tapi gue juga juga udah janji sama Viona mau nikahin dia" Zevan mengacak rambutnya.

"Kenapa Lu baru ngaku sekarang setelah Shela udah pergi? Lu yakin Shela mau balik lagi sama Lu?" tanya Dimas

"Gue gak yakin sih! Gue sadar kesalahan gue ke dia udah terlalu besar. Tapi gue bakal berusaha mempertahankan rumah tangga gue sama Shela" ucapnya yakin.

"Viona gimana?"

"Gue harap dia bisa ngerti, kalau nanti gue mutusin dia" Walaupun sebenarnya Zevan ragu dengan kata-katanya. Tidak mungkin Viona akan menerima dengan mudah keputusan Zevan.

"Mulai sekarang gue mau fokus mengejar cinta Shela"

Dimas tersenyum mendengar pengakuan Zevan, akhirnya apa yang dipikirkannya benar. Bahkan belum setahun Zevan sudah memohon untuk tidak bercerai dengan Shela, padahal dia sendiri yang membuat kesepakatan itu.

"Selamat berjuang bro!" Dimas tertawa.

Sementara ditempat lain

Ditepi pantai Shela menatap ombak yang saling berkejaran di malam hari. Deburan ombak yang menghantam pantai, mengingatkan kita bahwa hidup ini terus bergerak, tak peduli kita siap atau tidak. Shela duduk di batu di tepian pantai, membiarkan kakinya disentuh ombak. Shela menangis menumpahkan segala rasa sakit hati dan kecewanya. Dia sudah lelah, dia ingin menyerah, tak sanggup jika harus bertahan lebih lama lagi dengan Zevan.

"Menangis lah jika itu bisa membuatmu merasa lebih baik" Aldo berdiri di belakang Shela, memasukkan kedua tangannya disaku celananya, pandangannya lurus kedepan menatap luasnya lautan yang terbentang di hadapannya.

Shela menoleh, dia tidak heran jika Aldo tau dia berada ditempat ini. Pantai adalah tempat favorit Shela sejak dulu, Aldo sangat paham apa yang Shela sukai. Saat mereka masih kuliah Shela selalu bahagia jika Aldo mengajaknya bermain di pantai.

Sejenak tak ada percakapan apapun diantara keduanya. Aldo mendekat, duduk disebelah Shela.

"Sudah merasa lebih baik setelah melihat pantai?" tanya Aldo

.

.

.

.

Bersambung

Jangan lupa tinggalkan jejak ya 😘

1
Aying
lanjut min seru ceritanya
iqbal nasution
abis cerai kawin lagi..
Hanisah Nisa
lanjut
Mar lina
Marlina
mampir
thor
iqbal nasution
viona
Drezzlle
suka kak ceritanya
𝓐𝓩𝓡𝓐: makasih 😊
total 1 replies
Drezzlle
emang kejam dia
Drezzlle
Udah di bikinin sarapan, nggak terimakasih. noh banyak yang pagi2 nggak dibikinin apa2 sama istrinya
Drezzlle
aku mampir nih kak
Drezzlle
hih, Zevan gitu amat
iqbal nasution
lanjut
Theodora
Pake nanya lagi😒
iqbal nasution
yes
Siska
lama² jadi pasangan somplak 🤣
iqbal nasution
semangat
Theodora
Gak adegan yg mesra bgt tapi aku senyum2 lihat Shela dan Zevan di chapter ini😆 penulisannya oke bgt ringan buat dibaca, cuma aku perhatiin beberapa kali tanda kutip dua ada yg ketinggalan pas bagian percakapannya.
𝓐𝓩𝓡𝓐: semangat 😘
Theodora: Wihh sama dong aku jg. Kita sama2 belajar kak😁
total 3 replies
Theodora
Ciee cemburu🤭
iqbal nasution
g0
Siska
👍🏻
iqbal nasution
semangat
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!