NovelToon NovelToon
HarBy Kelabu

HarBy Kelabu

Status: sedang berlangsung
Genre:Anak Genius / Anak Yatim Piatu / Murid Genius / MLBB / Kegiatan Olahraga Serba Bisa / Persahabatan
Popularitas:2.2k
Nilai: 5
Nama Author: Amil Ma'nawi

"Payungmu hilang, langit pun menghujanimu dengan deras, serta angin yang berhembus juga kencang, yang membuat dirimu basah dan kedinginan"

"Ternyata tidak berhenti sampai disitu saja, hujan yang deras serta angin yang berhembus kencang ikut menenggelamkan dirimu dalam banjir yang menerjang"

"Sampai pada akhirnya kamu menghilang dan yang aku temukan hanyalah luka yang mendalam"

~Erika Aura Yoana

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Amil Ma'nawi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ekskul

"Sejak kapan Hau? Sejak kapan mereka lakuin itu sama lo? Gak mungkin kan, kalo tadi Irsya tiba-tiba dorong lo" Syathir mulai membuka pembicaraan dengan ketiga temannya. Untung saja saat sebelum itu terjadi, Syathir terus memperhatikan Haura, dan ia langsung menolong Haura saat ia tercebur kolam renang.

"Maksudnya? Jadi Irsya dorong kamu?" Haura diam saja tidak menjawab pertanyaan Erika. Namun dengan diamnya Haura, Erika sudah bisa menyimpulkan kalau itu memang benar.

"Aku kira, dia udah berhenti gangguin kamu, tapi ternyata?" Kemudian Erika teringat sesuatu. "Apa jangan-jangan? Selama ini, luka luka yang ada di tubuh kamu adalah ulah dia?"  Erika menatap Haura dalam dalam. Namun tetap Haura tak menjawab. "Maksud lo, Irsya yang sekelas sama kita Er?" Tanya Wira, yang tidak asing dengan nama Irsya.

Erika pun menjawab dengan anggukan cepat. "Kamu kenapa gak pernah cerita, Hau?" Haura menggeleng. Mereka bahaya, Er. Aku gak mau kamu juga ada dalam bayang bayang mereka.

"Ini gak bisa di biarin si, kita harus kasih dia pelajaran" Haura memegang tangan Erika dan menggeleng. Apapun caranya, Haura harus mencegah itu agar tidak terjadi.

"Oke, oke. Kalo kamu gak mau, berarti apapun yang terjadi, kita harus lindungi Haura agar Irsya gak berani nyakitin kamu lagi"

Singkat cerita, Mereka pun tiba di rumah Haura. Erika ikut turun untuk mengantar Haura sampai depan pintu rumah. "Makasih ya, Er"

"Hmm, kamu langsung ganti baju ya. Nanti masuk angin" Haura melepas jas berwarna biru milik Syathir, namun Syathir yang melihat Haura yang melepas jas miliknya dari kejauhan pun langsung berbicara.

"Haura,,, pakai sampai kamu masuk kedalam rumah. Kapanpun, kamu boleh kembalikan, kalo enggak juga gak papa" Lalu Haura mengurungkan niatnya membiarkan jas tersebut menggantung di antara kedua pundaknya.

***

"Hau, mau langsung pulang?" Tanya Erika saat ia baru saja keluar dari dalam kelas. "Hari ini, Haura ada ekskul, jadi agak sorean pulangnya. Kalo mau pulang duluan gak papa" Erika menggeleng, ia ingin menunggu dan pulang bersama Haura.

"Enggak, aku mau ikut, mau liatin kamu aja. Tapi aku mau ke kantin dulu, sekalian ke toilet" Mereka pun berpisah disana, Haura pergi ke tempat ekskul, sementara Erika pergi ke kanton dan toilet. Setelah mengganti bajunya, Haura pun memulai ekskulnya bersama gurunya yang melatihnya.

Gurunya sangat senang dan selalu bersemangat untuk menemani Haura ekskul, karena menurutnya Haura bermain dengam sangat bagus dan andaikan dia menjadi atlet badminton, dia akan menjadi pemain terbaik dalam sepanjang karirnya.

Sepuluh menit sudah mereka lalui, dari situ datanglah Syathir, namun dia bersama Erika. Mereka terlihat begitu akrab, sehingga perhatian Haura teralihkan pada mereka berdua, Haura tidak menghiraukan Kok yang sudah lawan mainnya pukul. Sehingga Koknya mendarat tepat di kening Haura, sehingga Haura sedikit meringis.

"Awhh" Haura memegangi keningnya yang baru saja terkena Kok. "Haura, maaf, saya tidak sengaja" Kemudian Haura tidak sengaja mendengar perkataan Erika. "Syathir, semangat ya. Aku nonton dari sini aja"

Haura merasa aneh dengan hatinya yang merasakan perasaan yang belum dia rasakan. Hati Haura terasa panas saat mendengar Erika menyemangati Syathir. Kemudian, Haura memalingkan wajahnya saat Syathir tersenyum dan menghampirinya.

Haura memegang pegangan raketnya dengan kuat, kemudian kembali mengambilnya Koknya dan memulai kembali latihannya. Kini, Syathir menggantikan posisi sang guru. Haura memulai pukulannya dengan smash yang keras, dan dengan refleksnya, Syathir mengembalikan Kok. Ia merasa aneh dengan Haura, yang tidak biasanya melakukan hal seperti itu.

Haura melakukan beberapakali smash keras, sampai Syathir hampir kewalahan. "Hau?" Haura tidak mendengar panggilan dari Syathir, dan dia terus menerus menyerang Syathir dengan smash, smash dan smash yang bertubi-tubi. "Haura?,,,"

Panggilan Syathir masih tidak di dengar, dan smash dari Haura semakin keras. Bahkan, kini Syathir pun sudah kewalahan, dan membiarkan Koknya keluar dari lapangan. "Hau? Lo kenapa? Serangan lo serem tau, gak?" Dada Haura naik turun, dia sedikit kelelahan karena serangan serangan yang ia berikan pada Syathir.

Haura sama sekali tidak ingin berada disana saat itu, ia tidak ingin mendengar suara Syathir. Haura menundukkan kepalanya, dan menyeka keringatnya yang mulai membasahi hijabnya. Aku kenapa? Kenapa aku marah seperti ini, saat mendengar Erika bicara gitu sama kak Syathir. Ada apa ya? Kemudian Haura meninggalkan lapangan permainan.

Syathir pun bertanya-tanya melihat Haura bersikap aneh seperti itu. Kemudian ia pun berinisiatif untuk menghampirinya. Terlihat Haura sedang memakai sarung tangan, dan mengambil sesuatu dari dalam tasnya. "Hau-" Ucapan Syathir terhenti saat Haura berbalik, dengan jas miliknya yang semalam ia pinjamkan untuk Haura, berada di tangannya.

"Ini, terimakasih" Haura memberikannya, namun Syathir tidak menerimanya. "Gak usah-" Karena Haura sudah memakai sarung tangan, ia pun memegang tangan Syathir dan memberikannya. "Makasih" Kemudian, Haura melewati Syathir yang masih kebingungan dengan sikap Haura.

Haura berniat untuk segera pulang, karena moodnya sudah berubah dan dia sangat ogah berada disana. Kemudian Syathir mengejar Haura yang akan keluar dari tempat itu. "Haura?" Syathir berhenti tepat di hadapan Haura. "Lo kenapa? Kok gitu si?" Sebelum benar-benar pergi meninggalkan Syathir, Haura menarik nafas dan berkata. "Haura marah kak, lihat kakak sama Erika akrab, gak tau kenapa Haura marah aja"

Setelah itu, Haura pun segera pergi dari sana. Sementara Syathir, ia masih termenung melihat Haura yang pergi meninggalkannya. Syathir tersenyum, dia mengerti dengan apa yang baru saja Haura katakan. "Hhe, dia cemburu?" Kemudian matanya turun melihat jas yang berada di tangannya.

Senyum Syathir semakin lebar, kemudian dia juga ingin cepat menyusulnya. "Hey, Syathir! Kamu mau kemana?!" Pak guru berteriak memanggil Syathir yang sudah berlari. "Maaf pak! Saya izin dulu hari ini!" Pak guru hanya menggelengkan kepalanya, melihat perlakuan murid-murid ekskulnya.

"Hau, Haura, tunggu!" Dengan nafas yang terengah-engah, Erika akhirnya menghentikan Haura. "Mau pulang sekarang? Kok buru-buru banget?"

"Iya, Haura gak jadi deh mau ekskulnya" Lalu, Erika melihat ke arah Syathir yang sedang melihat ke arah mereka berdua. "Kamu lihat kan, Hau? Kayaknya, aku suka deh, sama  Syathir. Kamu do'ain ya, semoga aja, aku cepet di tembak sama Syathir dan aku sama dia pacaran" Haura melihat Syathir yang kini tersenyum lebar padanya. "Hmm, Haura do'ain kok"

"Aaaa! Kebayang gak si? Nanti aku pacaran sama Syathir" Erika berbicara sambil berjalan merangkul pundak Haura.

Semoga lo cepet sadar sama perasaan lo terhadap gw ya, Hau. Pokoknya, gw bakal jadi laki-laki paling beruntung karena bisa dapatin lo Laki-laki yang sedang merasa bahagia itu berlari menuju parkiran untuk mengambil motornya dan segera pulang.

Bersambung,,,

Waduuuh,,, apakah akan terjadi perselisihan antara Haura dan Erika? Atau bagaimana? Kalian lebih dukung Haura x Syathir atauh Erika x Syathir? Kira-kira apa yang akan terjadi selanjutnya?

Yuk lanjut,,,

Jangan lupa laik sama kommen nya mennn... Babay

1
Mukmini Salasiyanti
Balqis????
Mukmini Salasiyanti
gpp acak acakan, thor..
yg penting bersatu kan?

wkwkwk
Mukmini Salasiyanti
Erika ni cowok ato cewek ya??!
Mukmini Salasiyanti
memperbaiki punggung??
mksdnya, thor????
Mukmini Salasiyanti
Assalamu'alaikum
salken, Thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!