NovelToon NovelToon
KARMA

KARMA

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Hamil di luar nikah / Romansa / Balas dendam dan Kelahiran Kembali
Popularitas:595k
Nilai: 4.8
Nama Author: santi.santi

Novel ini menceritakan tentang sebuah KARMA yang di terima oleh Mesya, si pemeran antagonis dalam hubungan Bisma dan Alya.
Dalam hidup Mesya, Bisma adalah dunianya, jadi dia menghalalkan segala cara untuk menghancurkan hubungan Bisma dengan Alya.
Namun satu kesalahan yang di buat Mesya hingga membuat Alya hamil dengan orang suruhannya, sehingga membuat kekasih dari Bisma itu trauma berat dan mengakhiri hidupnya.

Bisma yang tidak terima dengan apa yang Mesya perbuat sampai dia kehilangan wanita yang ia cintai, dia memutuskan untuk membalas semua perbuatan Mesya.
Bisma benar-benar membuat Mesya hancur sehancur-hancurnya.
Bagaimana cara Bisa membalas dendam??
Apa Mesya sanggup bertahan di saat semua orang sudah pergi meninggalkannya??

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon santi.santi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Anakku

Mesya berjalan pelan mengikuti langkah Bisma yang ada didepannya. Bukan berjalan beriringan, namun lebih seperti seekor itik yang mengikuti Ibunya. Meski begitu, tidaka ada percakapan sama sekali di antara mereka. Dalam keheningan itu, Bisma benar-benar mengantar Mesya sampai ke depan rumahnya. Memang setelah jawaban yang di berikan Mesya tadi, Bisma langsung terdiam dan memilih mengantarkan Mesya pulang.

Bisma tidak tau kenapa, hatinya seperti terhimpit batuan besar setelah mendengar alasan Mesya. Sakit, sesak dan merasa bersalah Bisma rasakan saat ini.

"Masuklah, dan segera istirahat" Ucap Bisma ketika sampai di depan rumah Mesya.

"Terimakasih" Ucap Mesya dengan singkat lalu tanpa menoleh sedikitpun dia meninggalkan Bisma masuk ke dalam rumahnya.

Bisma tidak menahan Mesya sama sekali. Bisma masih belum percaya jika Mesya yang sekarang begitu berbeda dengan Mesya yang dulu. Jika dulu Mesya selalu berusaha menarik perhatiannya. Maka berbeda dengan Mesya yang sekarang. Wanita yang sudah berhasil menarik perhatiannya itu justru lebih banyak diam tak mau menatapnya.

Dengan perubahan Mesya yang seperti itu, membuat hati kecil Bisma sedikit kecewa. Entah apa yang membuatnya merasakan hal seperti itu, tapi Bisma benar-benar tidak suka di acuhkan Mesya seperti itu.

Lain halnya dengan Bisma, Mesya masih berdiri di balik pintu rumahnya. Memegang dadanya yang seakan ingin mengeluarkan isinya.

Mesya akui dia bahagia saat ini, tapi Mesya juga takut jika kebaikan Bisma ini merupakan salah satu rencananya untuk membuat Mesya lebih hancur lagi.

Mesya juga takut dirinya semakin jatuh terlalu dalam dengan pesona Ayah dari anak yang ia kandung itu.

Mesya membuka sedikit tirai jendelanya. Hanya ingin memastikan jika Bisma sudah pergi dari sana.

Tapi nyatanya, mata Mesya di sabut dengan tatapan dalam dari Bisma di luar sana. Ternyata Bisma masih di tempat yang sama, dengan tatapan yang terus menuju ke arahnya. Untuk sepersekian detik mereka masih saling bertatapan.

Jika Mesya menatap penuh kerinduan untuk Bisma, maka Mesya tidak tau sama sekali apa arti dari tatapan milik Bisma itu.

Kali ini Mesya yang menyerah terlebih dahulu. Tangannya bergerak cepat menutup tirai yang ia buka sedikit itu. Jantungnya tidak kuat jika harus terus bertatapan dengan Bisma. Mesya tidak peduli jika Bisma akan berdiri di sana semalaman.

-

-

-

Pagi harinya Mesya terbangun karena merasakan kram pada perutnya. Tidak biasanya Mesya begitu kesakitan seperti sekarang ini.

"Sayang kamu kenapa??" Mesya mencoba mengusap lembut untuk mengurangi rasa sakitnya.

"Rasanya aku nggak kuat kalau harus jualan hari ini. Tapi bagaimana dengan nenek Asri?? Dagangannya pasti sisa banyak kalau aku nggak jualan" Mesya kebingungan saat ini, Mesya kasihan kepada Nenek tua yang sudah berbaik hari kepadanya itu. Tapi di sisi lain tubuhnya seperti tidak kuat untuk berjalan jauh hari ini.

Berlahan Mesya bangkit dari ranjangnya yang keras dengan menahan rasa sakit pada perutnya. Berkali-kali Mesya harus mencengkeram ujung bajunya karena mulai tak tahan dengan rasa sakitnya.

Setelah membersihkan tubuhnya dan telah mengisi perutnya dengan sarapan seadanya, Mesya keluar dari rumahnya dengan menyeret kakinya. Wajahnya yang terlihat pucat tidak menghentikan langkahnya untuk menemui Nenek Asri.

Belum juga sampai di ujung gang rumahnya, tubuh Mesya sudah berkeringat dingin dan bergetar.

Berlahan tubuh Mesya seperti berputar-putar, pandangannya mulai gelap dan...

Brukkk.....

Mesya sudah terkapar tak sadarkan diri di pinggir jalan.

-

-

-

"Ha uss" Suara Mesya begitu lirih namun bisa terdengar oleh orang di sampingnya.

"Minumlah!!" Mesya yang belum tersadar sepenuhnya hanya menurut, meminum air putih uang di sodorkan kepadanya. Tenggorokan Mesya yang terasa kering bagaikan tersiram dengan air hujan.

"Terimakasih" Ucap Mesya kembali berbaring dengan matanya yang terpejam.

"Sama-sama"

Deg...

Mesya baru tersadar jika suara itu adalah milik Bisma.

"Kak Bisma??" Mata Mesya hampir keluar ketika melihat pria dengan setelan kantoran yang rapi duduk di depannya.

"Hemm" Jawab Bisma hanya bergumam. Dengan pandangan yang terus menatap Mesya.

"Ke-kenapa aku bisa ada di sini??" Tanya Mesya setelah sadar berada di ruangan yang ia tau pasti Rumah sakit.

"Katakan padaku, apa yang sakit. Biar ku panggilkan Dokter"

"Tidak perlu Kak, aku tidak sakit. Lebih baik aku pulang sekarang. Aku tidak papa" Mesya ingin mencabut jarum infus yang menancap pada punggung tangannya.

"HENTIKAN BODOH!! Kalau kau tidak sakit, kau tidak mungkin terkapar di jalanan seperti tadi!!" Bisma menahan tangan Mesya dengan kuat.

Tadi pagi Bisma memang ingin melihat Mesya dulu sebelum ke kantor. Tapi saat Bisma masuk ke dalam gang menuju rumah Mesya, dia sudah di sambut oleh tubuh Mesya yang tergeletak mengenaskan di pinggir jalan.

Untung saja Bisma saat itu cepat datang, karena tidak ada seorangpun yang sudi menolong Mesya tadi pagi.

Mesya sudah ingin menangis saat ini, sakit rasanya di bentak Bisma seperti itu.

"Ta-tapi aku sungguh tidak papa Kak"

"Kenapa kau ingin pulang sekarang?? Kau memikirkan biaya perawatan mu begitu " Bisa menatap Mesya begitu tajam.

Mesya sedikit tersentak karena Bisma bisa membaca pikirannya.

Bisma tersenyum kecut karena diamnya Mesya membuatnya yakin jika tebakannya benar.

"Siapa yang menyuruhmu membayar biaya Rumah sakit. Cukup diam turuti kata Dokter, kau tidak perlu memikirkan hal lain!!" Bisma membuang wajahnya karena mendadak kesal dengan Mesya.

"Ta-tapi Kak ak...."

"Jangan keras kepala!!"

Mesya tak berani mengangkat kepalanya karena Bisma yang tak mau di bantah seperti itu.

Keheningan terjadi di ruangan yang hanya berisi dua orang itu.

"Kandungan mu baik-baik saja. Kata Dokter kamu hanya terlalu lelah. Jangan banyak pikiran atau stres karena bisa berpengaruh buruk kepadanya" Bisma yang tak tahan dengan suasana canggung itu akhirnya mengeluarkan suaranya. Kini nada bicara Bisma lebih lembut meski masih terkesan dingin.

Mesya terdiam mendengarkan semua penjelasan Bisma yang begitu mustahil bagi Mesya itu. Bagaimana mungkin dia tidak boleh terlalu lelah, sementara dia saja mencari uang dengan berjalan kaki setiap hari. Bagaimana pula Mesya tidak akan banyak pikiran sementara hidup Mesya sudah seperti itu. Mesya harus terus mencoba bertahan ditengah hidupnya yang sudah berantakan itu.

"Bagaimana aku bi..."

"Tidak usah membantah!! Mulai besok kamu tidak usah bekerja!! Itu juga yang membuatmu kelelahan sampai berakhir seperti ini"

Mesya kembali melebarkan matanya karena Bisma yang tiba-tiba mengaturnya seperti itu.

"Tapi Kak, aku harus mencari uang untuk biaya persa...."

"Tidak usah pikirkan bagaimana caramu mendapatkan uang lagi. Itu akan menjadi urusanku!! Cukup turuti perkataan ku dan jangan membantah!!"

Mesya menatap Bisa penuh tanda tanya. Pria di hadapannya itu semakin hari sikapnya semakin aneh. Dia juga kesal karena Bisma selalu memotong ucapannya.

"Kenapa??" Tanya Bisma karena sadar dengan tatapan Mesya kepadanya itu.

"Kenapa Kak Bisma bersikap seperti ini??" Tanya Mesya dengan sendu.

Bisma membuang wajahnya ke samping, sejak dia menyadari ada perasaan aneh dalam dirinya kepada Mesya, Bisma tak tahan melihat wajah Mesya yang seperti itu.

"Kak Bisma tidak perlu melakukan itu kepadaku jika Kak bisma hanya merasa bersalah, aku tidak pernah menyalahkan atau membenci Kak Bisma sama seka..."

"Aku hanya ingin kamu dan anakku baik-baik saja"

Nyess.....

1
Kg Mughni Siddiq
kemarin nangis2 sampe pusing kepalaku, sekarang dibikin meleleh 😁
Kg Mughni Siddiq
aku masih nangis terusss 😭😭😭
karissa 🧘🧘😑ditama
bgus tpi.knpa.ujung2 ny jdi kek orang oon gini sini muter2 disini2 lagi🙄🙄
karissa 🧘🧘😑ditama
tak pernah ku sangkah thor,,ternyata yg slma ini trjdi hanyalah mimpi belaka,
Kg Mughni Siddiq
dadaku sampe sesak
Kg Mughni Siddiq
terusno thoooor, q nanges terus setiap baca😭😭😭
santi.santi: mantap,
total 1 replies
Kg Mughni Siddiq
ya Allah thoooor, mataku sampe sembab 😭😭😭😭😭😭
Kg Mughni Siddiq
Bisma terlalu kejam, bahkan lebih kejam dari Mesya dulu
karissa 🧘🧘😑ditama
parah gila sih nih bisma😂😂
santi.santi: siap siap banjur air mata yah, novel ini mengandung bawang
total 1 replies
karissa 🧘🧘😑ditama
mantap bisma,nyawa dibayar nyawa
dikira sinetron ikan terbang tersakiti hanya bisa merintih trus maafin aja,weekk
🌺Ulie
Luar biasa
rinny
KARMA sudah ku baca kak outhor. dan tentunya sangat luar biasa dan pastinya banyak banget bawangnya.
santi.santi: bawangnya lagi murah waktu itu
total 1 replies
rinny
kenapa di KARMA bawang banget bawangnya kak outhor 😭😭😭
santi.santi: waktu otor buat ini bawang lagi murah
total 1 replies
rinny
hadir di karya yg satu ini
Bunga
mimpi kook panjang bangeet
Kg Mughni Siddiq: la iya itu
Ismi Anah: namanya juga novel
total 2 replies
Titien Prawiro
pembalasannys sadis banget
Eza Henza
Kecewa
Eza Henza
Buruk
Firgi Septia
karyamu hebat Thor dari awal sampai akhir bikin mewek senang pas akhirnya masing2 memiliki kebahagiannya
mbak mimin
loh itu mimpi nyata bisma
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!