kisah dari seorang gadis yatim piatu bernama rere yang bekerja menjadi babysitter anak dari seorang ceo duda,kaya dan tampan. karena ada masalah yang menimpa rere,terpaksa ceo itu harus menikahi rere.
ada orang yang ingin membunuh rere.sang ceo berusaha menyelidiki masalah yang menimpa rere.
mampukah sang ceo mengungkap siapa dalang yang ingin membunuh rere?
apakah motif di balik masalah itu?
Ini novel pertamaku, mohon dukunganya ya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon naya siswanto, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
eps.07
"Ehm..."Rere mendeham.
Elang melihat ke arah Rere sekilas,lalu kembali melihat laptopnya.
"Siapa nama mu"
"Putri Reina Annisa tuan",jawab Rere sambil meremas jari-jari tanganya.Gugup,ya Rere sangat gugup.
"Haruskah aku memanggilmu dengan nama panjang itu",tanya Elang tanpa menoleh sedikit pun.
"Rere tuan,panggil saja Rere"
"Apa kamu sudah tau apa yang akan menjadi tugas kamu"
"belum tuan",jawab Rere sambil menggeleng.
bodoh kenapa aku harus menggeleng,padahal dia saja tidak melihatnya",Rere berkata dalam hati.
''Hem...Edo,tolong jelaskan padanya apa-apa saja yang akan menjadi tugasnya nanti",perintah Elang pada Edo.
Krik...krik...hening,
Elang mengernyitkan keningnya.Di alihkan matanya dari layar laptop dan melihat kearah Rere,dan Edo tidak ada di sana.Lama mata Elang menatap Rere,ada rasa yang tidak biasa dalam hatinya.
"Tuan...",Rere mengibaskan tanganya di depan wajah Elang.
"Aa...eh...anu.hemmmm Elang mendeham untuk menghilangkan kegugupanya.
"Begini,tugas kamu nanti hanya menemani anak saya di rumah.Memandikannya,menyuapinya makan,menemaninya bermain.Intinya ,nanti kamu akan selalu ada di samping anak saya di manapun dia berada",jelas Elang.
"Baik tuan",jawab Rere.
Dia tidak mempermasalahkan pekerjaanya,yang penting dia tidak merepotkan keluarga sahabatnya.toh jadi baby sitter bukanlah pekerjaan yang buruk.
"Kalo kamu setuju,mulai hari ini kamu sudah bisa kerja,jam makan siang nanti saya antar kamu ke rumah saya.
apa kamu sudah bawa barang-barangmu?"
"Sudah tuan,semua ada di ruangan tuan Edo",
Elang menelpon Edo,menyuruh Edo membawa koper Rere ke ruangannya.
"Tuan,apa saya boleh pamit pada Papa dan saudara saya",
"Biar Edo mengantarmu",kata Elang yang kebetulan Edo masuk ke ruangan elang.
"Edo tolong antar nona ini pada orang tuanya",pinta Elang
"Mari nona,orang tua anda sudah menunggu di lobi"
Edo dan Rere keluar dari ruangan Elang menuju Papa Ardi dan Rima yang sudah menunggu Rere di lobi kantor.
"Pa,Rima makasih ya,sudah anter Rere",kata Rere sambil memeluk papa dan rima.
"Sama-sama Re,jangan lupa sering-sering telp ya Re,aku pasti merindukanmu",kata Rima sambil balas pelukan Rere.
"Jangan lupa shalat Re,kabari kami jika ada apa-apa",Papa Ardi mengelus rambut Rere.
"Titip salam untuk Mama Sinta Pa",Rere sedih karena harus berpisah dengan sahabat yang selalu menemaninya.
Mereka pun berpisah,
Rima dan Papanya kembali ke kota B,
Sedangkan Rere kembali ke ruang kerja Elang,karena jam makan siang masih lama.
lama menunggu Rere merasa mengantuk,perjalanan yang di tempuhnya tadi membuat tubuhnya lelah.tak terasa dia pun tidur di sofa yang berada di ruangan Elang.
Elang menoleh ke arah Rere,
"Bisa-bisanya dia tertidur di sofa,manis juga dia kalo sedang tertidur",gumam Elang.
Elang menelpon Edo untuk mengajaknya pulang ke rumah sekalian mengantarkan Rere.
Edo masuk ke ruangan Elang,di lihatnya Rere tertidur
"manis juga ya Lang gadis ini",kata Edo.
"Biasa aja",kata Elang
Edo mendekati Rere dan menunduk hendak membangunkan Rere,tapi Elang melihatnya berbeda
"Mau kau apakan dia",cegah Elang.
Edo menoleh,di lihatnya wajah Elang yang terlihat marah.
"Aku akan menciumnya",jawab Edo santai
"Kamu", Elang mengepalkan tanganya
"Aku hanya ingin membangunkanya,bukankah kita akan membawanya pulang ke rumah.atau aku harus menggendongnya",Edo d buat jengkel oleh Elang
Edo membangunkan Rere dan Elang melangkah keluar merutuki kebodohanya...
"Kenapa aku tidak suka Edo dekat dengan gadis itu",Elang bergumam dalam hati.