Sudah tiga bulan Kinara merasakan perubahan pada sang suami. Suaminya seperti tak berhasrat ketika bersama-nya. Merasakan perubahan sang suami yang sangat signifikan, diam-diam Kinara pun mencari tahu apa yang menyebabkan suami-nya berubah. Dan ternyata...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Na_Les, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
DLHS 32
Gading Apartemen.
Kini Rangga sudah sampai di depan pintu unit apartemen Erika. Ia sangat khawatir dengan kondisi kandungan Erika.
Bip... Bip... Bip... Bip... Bip... Bip...
Rangga menekan enam angka password pintu.
Diruang tengah, Erika yang sedang asyik menonton televisi langsung cepat-cepat mematikan televisi dan cepat-cepat masuk ke dalam kamar begitu mendengar suara tombol pintu berbunyi.
"Erika... Erika!" panggil Rangga sambil memasuki apartemen.
Karena tak menemukan Erika di ruang tengah ataupun dapur, Rangga pun membuka pintu kamar Erika.
Begitu membuka pintu, Rangga melihat Erika sedang tidur membelakangi pintu. Rangga pun berjalan mendekati ranjang lalu duduk di tepi ranjang.
"Erika." panggil Rangga sambil menepuk-nepuk pelan lengan Erika.
"Eugh..." Erika pura-pura melenguh lalu membalikkan tubuh-nya menghadap Rangga.
"Mas Rangga..." lirih Erika dengan suara yang di buat lemas.
"Kamu gak pa-pa, hah? Kandungan kamu gimana? Apa perut kamu masih sakit? Kita ke rumah sakit yah sekarang?" tanya Rangga dengan raut wajah yang sangat khawatir.
"Udah gak pa-pa, Mas. Aku kemaren pergi ke klinik dan bidannya udah ngasih obat itu." jawab Erika sambil menunjukkan satu kantong obat diatas nakas.
Rangga mengambil satu kantong obat itu. Tidak ada nama obat-nya dan hanya pil-pil'nya saja yang ada di dalam kantong obat.
Padahal pil-pil itu bukan obat tapi hanya vitamin untuk ibu hamil.
"Terus kata bidannya kenapa?" tanya Rangga.
"Cuma stress aja, Mas." jawab Erika.
Rangga menghela nafasnya kasar. Pasti Erika stress karena ucapan Mama-nya waktu itu.
"Mas Rangga udah makan belum?" tanya Erika.
Rangga menggelengkan kepala-nya.
"Belum. Aku baru nyampe langsung kesini. Harusnya aku sama Nara kerumah Mama tapi karena aku khawatir dengan keadaan kamu, makanya aku kesini dulu." jawab Rangga.
"Ya udah aku masakin makanan untuk Mas Rangga dulu kalau gitu." ucap Erika sambil berusaha mendudukkan dirinya.
"Gak usah, kamu istirahat aja, biar aku pesan online aja." tolak Rangga.
"Gak bagus loh Mas kalau pesan online terus. Kebetulan kemaren aku udah belanja, jadi bahan masakan di kulkas full." ucap Erika.
"Kamu belanja?" tanya Rangga.
"Belanja lewat aplikasi Mas." jawab Erika.
Huuft... hampir aja! gumam Erika dalam hati.
"Oh..." Rangga hanya membulatkan mulutnya.
Erika pun berusaha untuk duduk.
"Udah gak usah Erika, nanti kamu kecapean terus perut kamu sakit lagi. Udah yah gak usah." cegah Rangga.
"Gak pa-pa Mas, udah beberapa hari ini aku gak ngapa-ngapain, rasanya badan aku sakit semua. Ngeliat Mas Rangga energi aku langsung full. Mungkin anak-nya tau kalau Papa-nya dateng." ucap Erika lalu mengambil tangan Rangga dan meletakkannya diatas perut Erika.
"Ini Papa Rangga udah datang, jangan ngambek lagi yah Nak." ucap Erika sambil menggerakkan tangan Rangga mengelus perutnya.
Setelah itu Rangga pun menarik tangannya dari perut Erika.
"Ya udah kalau kamu memang mau masak, tapi gak usah masak yang ribet-ribet biar kamu gak kelamaan berdiri." ucap Rangga dan di balas dengan anggukkan kepala oleh Erika.
Rangga pun membantu Erika beranjak dari atas ranjang dan memapah Erika keluar dari kamar sampai ke dapur.
Sampai di dapur, Rangga pun membantu Erika menyiapkan bumbu-bumbu yang di perlukan Erika untuk memasak.
💋💋💋
Pukul 17.00
"Sudah jam lima, aku pulang dulu yah." pamit Rangga.
"Sebentar lagi lah Mas, anak kita masih kangen." ucap Erika.
"Oke setengah jam lagi." jawab Rangga dan di balas dengan anggukkan kepala oleh Erika.
"Mas Rangga mau kopi gak?" tawar Erika.
"Boleh deh, kebetulan seharian ini aku belum minum kopi." jawab Rangga.
Bagi para pecandu kopi pasti tau bagaimana rasanya badan kalau tidak minum kopi satu hari. Badan lemas, kepala sakit dan otak juga tidak bisa berpikir.
Erika pun berdiri dari duduknya dan berjalan menuju dapur. Erika pun membuatkan kopi untuk Rangga.
Kayaknya Dewi Fortuna lagi berpihak deh sama gue. Kena kamu Mas Rangga! Gumam Erika dalam hati sambil senyum-senyum sendiri.
Erika pun cepat-cepat menuangkan obat perangsang kedalam kopi untuk Rangga lalu mengaduknya.
Siap-siapa yah Nak, sebentar lagi akan ada guncangan di dalam. Gumam Erika dalam hati sambil mengelus perutnya.
Setelah itu Erika pun membawa kopi itu kepada Rangga.
💋💋💋
Bersambung...
cepet sehat nara... biar ada tenaga buat benyek2in suami kamu...