Di khianati kekasihnya hingga dirinya di jebak oleh ibu tirinya di hari di mana pertunangan kekasihnya dengan adik tirinya untuk diberikan ke pria hidung belang.
Membuat dirinya melarikan diri hingga tangannya tiba-tiba di tarik ke dalam kamar oleh seorang pria.
Gadis itu pun melakukan cinta satu malam bersama pria asing tersebut. Di saat dirinya dihina oleh keluarganya pria tersebut menolongnya.
Apa yang terjadi selanjutnya?
Ikuti yuk novelku yang ke 43.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yayuk Triatmaja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menunggu
"Lebih baik kita menunggu sampai mereka membuka brangkas." Ucap Hero.
"Kalau sudah berhasil di buka terus mereka bawa keluar, sia-sia dong kita ke sini." Ucap Angel.
"Tidak ada kata sia-sia, Kalian percayalah pada kami kalau semua hartanya akan menjadi milik keluarga kalian." Ucap Hero dengan nada yakin.
"Aku percaya sama Kak Hero dan Kak Arsene, terima kasih atas pertolongannya." Ucap Angel.
"Pakai nomer pin, apakah kamu tahu Lisa nomer pin brangkas?" tanya Rina.
"Aku akan coba tanggal lahir Tanteku." Ucap Lisa.
Lisa mencoba memasukkan nomer pin tanggal lahir tantenya namun gagal kemudian Lisa mencoba lagi tanggal lahir suaminya namun gagal lagi.
"Tanggal lahir Tante dan suaminya gagal, coba tanggal lahir anaknya." Ucap Lisa.
Klik
Lisa mencoba kembali memasukkan nomer pin tanggal lahir sepupunya hingga tidak berapa lama terdengar suara klik tanda berhasil.
"Yes, berhasil." Ucap mereka bersamaan.
"Masukkan semuanya ke dalam tas!" Perintah Lisa.
"Ok." Jawab Rina dan Bela bersamaan sambil tersenyum menyeringai tanpa diketahui oleh Lisa.
Rina dan Bela memasukkan uang, perhiasan, logam mulia dan dokumen berharga ke dalam tas jinjing yang tadi dibawanya sedangkan Lisa duduk di sofa memperhatikan punggung Rina dan Bela yang sibuk memasukkan semua barangnya.
'Gayanya sombong banget, lihat saja semua barang berharga ini akan Aku nikmati sendiri agar Aku bisa berfoya-foya.' Ucap Rina dalam hati.
'Sama-sama orang tuanya sudah bangkrut saja sombong banget. Lagaknya seperti seorang bos dan seenaknya memerintahkan kami. Awas saja semua harta ini akan menjadi milikku karena Aku ingin mempercantik wajah dan tubuhku agar Kak Hero mencintaiku.' Ucap Bela dalam hati.
"Kalian tenang saja nanti kalian berdua akan mendapatkan masing-masing logam mulia lima puluh gram." Ucap Lisa dengan nada sombong.
Rina dan Bela yang kebetulan memegang logam mulia antam memandangi logam mulia lima puluh gram tersebut.
'Logam mulia sebanyak ini, aku hanya dapat lima puluh gram?' Tanya Rina dalam hati sambil menahan amarah terhadap Lisa.
'Enak saja Aku dan Rina sama-sama mendapatkan lima puluh gram apalagi Lisa dapat banyak banget. Seharusnya Aku dapat lebih banyak dari pada mereka karena Kami bisa masuk ke sini karena Aku membayar para penjaga dengan tubuhku.' Ucap Rina dalam hati.
'Bagaimanapun caranya Aku harus menguasai semuanya.' Sambung Rina dalam hati.
"Rina! Jadi orang jangan ngelamun! Apa Kamu ada niat untuk menguasai harta Tanteku?" Tanya Lisa sambil berdiri dan berjalan ke arah Rina dengan nada satu oktaf.
"Enak saja bilang harta Tantenya? Itu harta Kami." Ucap Angel dan Angela bersamaan dengan nada emosi.
Grep
Grep
Angel dan Angela sama - sama mengarahkan tangannya ke arah tombol namun langsung di tahan oleh Hero dan Arsene dengan tangan kiri sedangkan tangan kanannya memeluk pinggang pasangan mereka masing-masing.
"Tahan dulu, tunggu mereka selesai bertengkar baru merebut semua harta milikmu." Ucap Hero
"Betul kata Hero, lebih baik Kalian berdua menahan diri." Ucap Arsene.
'Si*l, kenapa aku sangat nyaman dan ingin kembali merasakan hubungan suami istri?' Tanya Hero dalam hati.
'Kenapa Aku sangat dekat dengan Kak Hero amarahku tiba-tiba menghilang?' Tanya Angel dalam hati.
'Kenapa Aku memeluk Angela tubuhku bereaksi?' Tanya Arsene dalam hati.
'Kenapa jantungku berdebar kencang ketika Kak Arsene memelukku?' Tanya Angela dalam hati.