Dinikahi Miliader
"Ravela, selesai makan. temui mama diruang tengah." ucap nyonya Wilson menatap putri bungsunya yang baru saja genap berusia delapan belas tahun.
"Baik, ma."
Ravela saling melempar pandang dengan kakaknya Sena, yang terlihat murung bahkan tidak ada senyuman sedikitpun dari bibir manisnya yang biasanya selalu ceria.
Ravela adalah gadis yang sangat cantik, meskipun tidak ada polesan make up diwajahnya. sedangkan kakaknya Sena yang merupakan seorang model, tidak pernah terlepas dari yang namanya makeup dan lipstik tebal, sesuatu yang berbading terbalik dengan adiknya.
Selesai makan malam, Vella yang ringan tangan membantu bibi untuk beres-beres peralatan bekas makan mereka, sedangkan Sena memilih untuk pergi ke kamar tanpa peduli lagi dengan permasalahan apa yang akan dihadapi oleh adiknya.
Dengan rasa penasaran Ravela berjalan menuju ruang tengah, nampak mama tengah memeluk foto almarhum papa yang baru satu minggu pergi meninggalkan mereka untuk selama-lamanya.
"Ma, ada apa?"
"Vella, saat ini hanya kamu yang bisa menolong keluarga kita, nak." ucap mama seraya mengusap air matanya.
"Maksud mama?"
"Selain meninggalkan hutang yang banyak, papamu juga meminta salah satu diantara kalian berdua untuk menikah dengan tuan Jean, pemilik perusahaan King'X." ucap mama menatap sedih Vella yang terlihat masih kaget dan syok.
"Tapi kak Sena mengatakan jika tuan Jean, adalah laki-laki tua yang lumpuh, ma. tidak mungkin aku menikah dengan laki-laki yang layak dipanggil opa." tutur Vella yang pernah mendengar kakaknya bercerita, jika Sena dulunya pernah menemani papa bertemu dengan tuan Jean.
"Mama juga tidak tahu kebenarannya, Vella. tapi saat ini kita tidak mempunyai pilihan lain, hanya inilah jalan satu-satunya cara menyelamatkan keluarga kita dari lilitan hutang. jika tidak kita tidak mempunyai apa-apa lagi untuk bertahan hidup." bujuk mama.
"Kenapa harus aku, ma. masa depanku masih panjang, aku ingin kuliah dan menjadi seorang desainer terkenal. kenapa bukan kak Sena saja yang dijodohkan dengan tuan Jean." tolak Ravela tidak terima.
"Sena, menolak perjodohan ini. bahkan dia berniat untuk Kabur dari rumah. jika mama tetap memaksanya, terimalah nak. karena hanya kamu harapan mama satu-satunya." ucap mama.
Tidak ada Jawaban yang keluar dari bibir Ravela, dia berlari menuju kamarnya menumpahkan segala tangisan nya yang pilu. dia sadar jika mama tidak pernah peduli dan mendengarkan perkataan Ravela selama ini, karena mama jauh lebih peduli pada kak Sena. anak kandungnya sendiri dari pada dia yang hanyalah anak pungut yang ditemukan papa ketika dia masih berusia dua tahun. sampai beranjak remaja, Ravela tidak pernah mengetahui siapa sesungguhnya orang tua kandungnya.
Malam ini, dihabiskan oleh Ravela dengan menangis. mencoba berdamai dengan keadaan, ketidak adilan dan kenyataan pahit dalam hidupnya, hingga dia tertidur begitu saja karena kelelahan. meringkuk memeluk guling.
Paginya, Vella ketiduran. suara burung-burung yang saling bersahutan membangunkan Vella dari mimpi indahnya, kemudian berganti dengan senyum hambar ketika kembali teringat dengan kenyataan hidup yang sebentar lagi akan dia jalani. setelah membersihkan diri nya, Vella keluar kamar dia terlihat heran saat melihat meja makan yang jauh berbeda seperti biasanya.
"Ma, kenapa banyak sekali makanan."
"Ini kiriman dari tuan Jean, makanlah pasti kamu menyukai nya. karena ini dikirim langsung dari restoran mewah." jawab mama antusias seraya membukakan kursi untuk diduduki Ravela. selera makan Ravela langsung berubah drastis, dia seolah-olah jijik melihat makanan tersebut, namun karena dipaksa mamanya, perlahan Ravela mulai memakan nya meskipun sedikit.
"Vella, mama dan tuan Jean sudah sepakat dan memutuskan jika pertunangan kalian akan dipercepat dalam Minggu ini." ucap mama.
"Secepat itu ma? bahkan aku belum bertemu dan melihat tuan Jean itu seperti apa?" tutur Ravela.
"Mama juga belum pernah melihatnya, barusan cuma asistennya saja yang menghubungi dan memberitahu mama."
"Ini benar-benar gila ma, mana mungkin aku akan menikah dengan laki-laki yang mama sendiri juga belum pernah melihat nya."
"Sudahlah Vella, itu tidak perlu. yang penting kamu harus bisa menjaga dirimu, dan tidak membuat tuan Jean marah. jika tidak tamatlah riwayat kita dan jadi gembel dijalanan." kak Sena tiba-tiba muncul dan ikut bergabung menikmati makanan tersebut.
"Kakakmu benar Vella," ucap mama sambil tersenyum melirik Sena. ucapan mereka terhenti ketika ponsel mama kembali bergetar.
Drrt.... drrt... drrtt
"Kalian diam dulu, asisten pribadi tuan Jean kembali menghubungi mama." bisik mama seraya meletakan jari telunjuk dibibirnya.
"Selamat pagi tuan Rey, ada yang bisa saya bantu?" ucap mama selembut dan seramah mungkin.
"Nantinya, saya dan perwakilan keluarga tuan Jean akan datang kerumah kalian, untuk acara lamaran karena dia tidak bisa datang karena sangat sibuk dan masih berada di luar negeri." ucap asisten.
"Baiklah, dengan senang hati kami akan menunggu, tuan." jawab mama ramah.
Ravela mengigit bibir bawahnya, rasanya dia ingin berteriak dan menolak perjodohan ini.
"Aku belum pernah melihat dia seperti apa? aku merasa tidak diperlakukan adil, apakah ini cara yang dilakukan mama sebagai bentuk balas Budi ku. karena mereka sudah merawat dan besarkan aku selama ini." bathin Revela sedih.
"Ma, apa setelah menikah nanti aku masih bisa kuliah?" tanya Ravela.
"Tergantung tuan Jean, apa dia mau kamu kuliah atau tidak." tutur kak Sena.
"Lagian untuk apa juga kamu belajar kuliah, hidup akan jauh lebih makmur, dengan menjadi seorang nyonya Jean." ucap mama sambil menerawang membayangkan kehidupan mereka yang sebentar lagi akan berubah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 217 Episodes
Comments
Siti Julaeha
rafena kuat kan hati
2024-03-11
0
anfi rucs
hanya ravela saja bukan kalian
2024-03-09
0
pejuang rupiah 🤑🖕
saya sangat suka cerita nya
2023-12-19
0