Pembalasan Istri Yang Di Anggap Bodoh

Dika berniat untuk mencuri sertifikat restoran keesokan harinya. Karena ia tidak sengaja memdengar pembicaraan Sandra jika ia akan menemani Tata keluar kota karena ada urusan penting.

Ia berniat mencurinya mumpung yang mengawasi hanya orang kecil yang di anggap Dika tidak ada apa-apa nya.

Di restoran, waktu istirahat karyawan di bagi menjadi dua shift. Shift pertama bagian masak-masak dan bagian kebersihan, termasuk cleaning servis. Karena bagian Dika sudah selesai istirahat makan siang, mereka menggantikan posisi karyawan yang lain agar bisa istirahat makan siang sebelum banyak pelanggan yang datang.

Hal itu lah yang memberikan kesempatan Dika untuk diam-diam menyelinap ke ruangan pemilik yang dulu ia tempati. Dika melakukan semua itu di bantu oleh orang yang dulu ia beri jabatan pengawas pekerjaan para karyawan yang bernama Rosalia.

Dika mengendap-endap berjalan menuju ruangan Tata. Rosalia bertugas sebagai pemberi kode jika ada seseorang yang datang. Ia membuka pintu dengan kunci serap yang ia pegang selama ini.

"Tata, Tata... Aku kira kau sudah mengganti kunci ruangan ini dengan yang baru. Rupanya kau masih saja bodoh seperti dulu, kau terlalu percaya dengan orang lain. Tapi, terimakasih banyak karena ruangan ini masih tetap kuncinya, dan aku bisa leluasa masuk ke sini... Ha... Ha... Ha... " ucap Dika dengan tertawa mengejek.

"Maaf kan aku istriku sayang?Aku terpaksa sedikit mengambil sertifikat restoran ini. Karena aku tidak mau menjadi gembel. Seandainya saja kau tidak membuat ku malu dengan menurunkan jabatan ku, mungkin aku tidak akan melakukan semua ini. " ucap Dika lagi dengan kekehan ketika ingin membuka laci meja Tata.

Dika tersenyum bahagia ketika melihat isi dalam laci.

"Akhirnya, aku tidak akan menjadi gembel seperti harapanmu istriku sayang?? " ucap Dika dengan tersenyum menyeringai.

Ia cepat-cepat memasukkan map tersebut di dalam baju nya. Setelah memastikan map tersebut aman di tempat persembunyian, ia segera keluar dari ruangan tersebut dengan melihat kanan kiri memastikan jika tidak ada yang memergokinya masuk ke ruangan pribadi Tata.

"Lia, lebih baik kamu bekerja seperti biasa nya. Agar tidak ada yang curiga dengan kita jika suatu saat kehebohan terjadi di restoran ini. "saran Dika dengan berbisik pelan di dekat Rosalia.

"Baik Mas, Saya akan ikuti saran Mas. " jawab Rosalia dengan tingkah genitnya.

Dika memberikan jempolnya atas jawaban Rosalia. Ia pun segera pergi ke tempat ia bekerja agar tidak ada yang mencurigai nya, karena waktu istirahat siang hanya tinggal 5 menit lagi. Ia berpura-pura melakukan pekerjaan nya ketika para karyawan lain yang sudah selesai waktu istirahat makan siang nya.

🎍🎍🎍

Tata yang sedang melakukan pertemuan dengan penyelenggaraan acara reuni akbar kampus UI meminta Tata untuk menjadi penanggungjawab catering dalam acara tersebut.

Tata menyanggupi nya karena ia berencana untuk memperkenalkan menu baru di restoran nya tersebut. Ia meminta dua restoran nya yang meng-handle tersedianya catering tersebut di acara itu.

Tiba-tiba ia mendapat notif dari ponselnya yang tadi dia silent karena tidak ingin di ganggu ketika melakukan meeting dengan pihak kampus tersebut.

Tata tersenyum senang ketika melihat apa isi notifikasi pesan tersebut.

"Kenapa kau senyum-senyum kayak gila gitu Tet? " tanya Sandra dengan heran.

"Lagi senang aja aku! Tikus yang aku incar sudah makan umpan, dan ia sekarang masuk dalam perangkap yang aku pasang. " jawab Tata dengan seringai yang menyeramkan.

"Bah, bodoh kali tikus itu kalok sampai masuk perangkap kau Tet. Tidak tau saja dia kalok sudah masuk perangkap Tata, jangan kan kabur mau makan aja gak bakalan di kasih. Ckckckck.. " decak Sandra dengan geleng-geleng kepala.

"Sudah lama rasanya aku tidak bermain seperti ini Tot! " seringai Tata dengan tersenyum menakutkan.

"Seram kali kalok kau senyum kayak gitu! " ucap Sandra bergidik ngeri.

"Udah ah, mendingan kita pulang sekarang. Aku ingin istirahat dulu sebelum memikirkan apa yang aku lakukan untuk tikus itu. " sahut Tata dengan santai.

Ia pun segera pamit dengan teman-teman nya yang juga ada dalam pertemuan tersebut. Tata dan Sandra berjalan keluar dengan menuju parkiran dengan tersenyum bahagia. Senyum yang berbeda-beda dengan isi pikiran mereka.

🎍🎍🎍

Dika yang baru sampai di rumah langsung menemui Mama nya yang sedang bersantai memakai masker di wajahnya.

"Ma, Mama tau gak kalau Dika ada berita penting untuk kita! " ucap Dika dengan wajah bahagia.

"Mama lagi pasang masker nih Ka! Jadi jangan ganggu Mama dulu, nanti masker Mama jadi retak nih! " jawab Nyonya Retno dengan keras.

"Ya udah kalau gak mau tahu! Dika mau pergi ke rumah Dian saja lah, biar Dian tahu kalau Dika sudah berhasil mencuri sertifikat restoran nya Tata. " ucap Dika Pura-pura pergi ke arah luar rumah.

"Apa kau bilang! Serius kamu Dika!! " pekik Nyonya Retno sambil menjatuhkan irisan mentimun untuk menutupi mata nya.

"Tadi katanya gak mau di ganggu! " sindir Dika dengan duduk di atas sofa.

"Salah kamu sendiri sih pake tanya lagi! Kan kamu bisa langsung bilang sama Mama, bukan bertanya saja. " jawab Nyonya Retno tidak mau kalah.

"Pintar aja Mama kalok soal ngeles! " sahut Dika mencibir Mamanya.

"Jadi gimana? kapan kamu mencuri nya! Ayo cerita dengan Mama, Mama kepo banget nih! " ucap Nyonya Retno dengan tidak sabaran.

Dika pun menceritakan kronologi dirinya mencuri sertifikat tersebut dari restoran Tata, dari awal hingga akhirnya sertifikat tersebut ada di tangannya.

"Wah, kamu hebat Dika! Mama bangga sama kamu! "puji Nyonya Retno dengan wajah sumringah.

"Dika gitu loh... " jawab Dika dengan pede nya.

"Alah.. Dulu aja udah Mama kasih ide kayak gitu, kamu nya aja yang sok baik gak mau ikutin ide dari Mama! " cibir Nyonya Retno dengan mulut manyun-manyun.

"Hehe... " ucap Dika cengengesan sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Terus, apa rencana mu selanjutnya? " tanya Nyonya Retno dengan serius.

"Dika berencana akan ke kantor pengacara kenalan Dika besok pagi, agar pemindahan nama pada sertifikat itu menjadi milik Dika secepatnya. " jawab Dika dengan santai.

"Bagus! Mama setuju dengan rencana mu. Makin cepat makin baik, biar istri mu yang kurang ajar itu tahu jika ia mengusik orang yang salah. " sahut Nyonya Retno dengan amarah.

Bersambung..

Mohon maaf untuk para readers kesayangan othor, untuk tidak melakukan Boomlike. Karena itu berpengaruh dengan popularitas novelnya 🙏🙏🙏.

Dan mohon maaf sebesar-besarnya, karena kesibukan othor melayani tamu yang tidak berhenti datang berkunjung ke rumah, othor Up telat dari mana biasanya... Maaf sekali lagi ya 😄😄