Seorang wanita yang berjuang hidup sendiri. di tengah padat penduduk real estate. Dengan perut yang mulai mbuncit.
Semua itu berawal dari kecerobohannya. Dia harus di usir oleh kedua orang tuanya karena hamil.
Di usia yang masih muda Adinda Dermawan harus hidup serba susah. Mencari ayah dari anak yang ada dalam perutnya.
mau tau kisah selanjutnya..?
yukk.. ikuti kisahnya.
⚠️⚠️ Cerita ini mengandung keHALUan akud
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reva'$live, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Semakin Dekat.
Alex menscrol gambar demi gambar. dan bola matanya menatap Foto wanita yang selama ini dia cari.
"Dinda.. " gumamnya. Alex segera ke apk hijau mencari kontak obrolan dengan yang mengirim foto itu.
"Dion.. ternyata ini pengirimnya Dion. bagaimana bisa aku abai tentang ini. " gumam Alex lalu segera mengeklik panggilan ke Dion.
Dalam deringan kedua Dion sudah mengangkatnya.
"Iyaa Halo bos. " sapa Dion
"Cepat keruangan ku. " ucapnya lalu segera mengahiri panggilannya.
Dalam hitungan menit. Pintu ruangan Alex di ketuk.
Tok tok tok..
"Masuk." teriak Alex dari dalam.
"Dion siapa wanita yang ada di foto ini? " tanyanya
"Dia peserta yang mengikuti test beasiswa bos. ada apa bos? " tanya Dion.
"Kau tau data datanya? " tanya Alex lagi.
"Sudah tidak bersama saya bos. tapi kalo si bos butuh saya bisa usahakan untuk mencari. " jawab Dion.
"Aku butuh data wanita yang ada di foto itu. Semuanya tanpa terkecuali." ucap Alex
"Siap boss.. saya akan usahakan." jawab Dion.
"Baiklah." ucapnya
"Apa ada lagi bos? " tanya Dion.
"Itu saja. ingat secepatnya. " jawabnya.
Setelah itu Dion segera keluar dari ruangan bosnya. Dan segera mencari berkas berkas yang sudah di simpan.
Diruangan Dion sibuk mencari bekas itu. namun tak bisa di temukan.
"Pak Eric.. yaa pasti pak Eric masih menyimpannya. " gumam Dion.
Dion segera menelpon pak Eric. menanyakan tentang foto yang si bos tanyakan.
Pak Eric memberi tau jika Ayunda Larasati adalah anak tanpa orang tua. dan di besarkan di panti asuhan.
Untuk pastinya Pak Eric memberi alamat panti asuhan yang di tinggali Dinda.
Setelah mendapat kan alamatnya . Dion segera ke ruangan si bos nya lagi.
"Bos.. " panggil Dion dan langsung nyolonong masuk.
Alex hanya mengangguk dan meminta Dion untuk duduk dengan isyarat. karena Alex sedang melakukan panggilan dengan kliennya yang ada di luar negeri
Setelah selesei Alex segera menutup panggilannya
"Bagaimana? " tanya Alex
"Ini bos. Data yang Bos inginkan. dan ini adalah alamat panti yang wanita itu tempati. " ucapnya sembari menyerah kan kertas.
"Kalo begitu. Agendakan jam terbang ku ke kota S kalo bisa malam ini juga " kata Alex memerintahkan
"Baik bos.. " jawabannya
Dion segera menghubungi pilot pribadi bosnya dan meminta untuk menyiapkan pesawat pribadinya. karena malam ini Dion hars terbang ke kota S.
Sedangkan Alex. Dirinya tengah sibuk menyelesaikan semua pekerjaan. agar segera bertemu dengan Dinda.
...***...
Malam pun tiba.
Alex segera menelpon Ghani untuk menjemputnya di bandara. Al meminta agar Dirinya tak perlu menunggu terlalu lama. jadi Alex meminta Gahani untuk stanby di bandara .
Telpon Alex berdering
Terlihat panggilan dari sang mama
"Hallo maaa.. ada apa? " tanya Alex
"Sayang kerumah yaa.. mama pingin makan malam sama kamu. di sini juga ada sari yang menunggu.' ucap sang mama
"Maa.. Al sedang ada urusan di luar kota. jadi tidak bisa. maaf ya ma. " ucap Alex.
"Yaahh.. padahal mama udah masakin . masakan kesukaan kamu. " ucap sang mama terdengar sangat kecewa.
"Maaa.. besok Alex akan ke rumah mama. tapi biarkan Al urus pekerjaan Al di luar kota dulu. " ucap Al.
"Ya sudah.. hati hati yaa nak. jangan lupa kabari mama kalo sudah sampai. " pesan sang mama
"Iya ma.. Al sudah mau terbang. Al tutup dulu telponnya." ucap Al dan segera memasukkan kembali ke sakunya
Alex beserta Dion sudah masuk ke mobil. segera meluncur ke bandara.
"Bos.. apa begitu sangat penting bos wanita itu. kenapa si bos lebih memilih mendatangi wanita itu ketimbang Sari.? " tanya Dion.
Alex diam. "Suatu saat kau pasti akan tau Di." jawab Alex yang tengah merasakan kegelisahan.
Mendengar jawaban bosnya Dion tau hati bos nya sedang tidak baik baik saja.
Setelah sekitar 6 jam
mereka sudah sampai ke kota S. di sana Ghani sudah menunggu.
"Bos.. selamat malam. " sapa Ghani.
"Dion." panggil Alex.
"Siap bos." jawab Dion.
Dion segera menyerahkan alamat itu pada Ghani.
"Bos.. saya sudah sering memberikan santunan dari bos ke panti itu. dan tidak ada yang saya ambil dari yang bos kirimkan. " ucap Ghani merasa ketakutan.
"Apa maksudmu Ghani? " tanya Alex
"Panti ini yang selalu menerima bantuan dari si bos" jawab Ghani
Alex kembali kecewa. Seandainya aku sendiri yang datang sudah pasti pertemuan itu sudah terjadi. batin Alex.
"Cepat kita segera ke sana. " titah Alex.
Ghani segera menyetur mobilnya menuju panti. tidak butuh waktu lama. hanya sekitar 45 menit mereka telah sampai.
"Selamat malam bu Halimah" sapa Ghani pada bi Halimah yang sedang duduk di ruang tamu bersama dengan anak anaknya.
"Selamat malam Pak Ghani. tumben malam datang kesini? " tanya Bu Halimah
"Bos saya ada perlu sama ibu. " jawab Ghani
"Ohh pak Alex. terimakasih bapak, ahirnya saya bisa bertemu langsung dengan bapak. " Ucap Bu Halimah begitu bahagia
"Terimakasihh Buu.. Saya kesini ingin tau tentang data ini" ucap Alex. setelah Bu Halimah mempersilahkan duduk.
Bu Halimah pun mengambil data itu. dan membacanya. ada rasa takut karena telah memalsukan identitas pada anak asuhnya
"Maafkan saya pak Alex saya tidak bermaksud membohongi bapak. Saya hanya ingin menolongnya. " ucap Bu Halimah.
"Apa maksudnya? " tanyanya
Bu Halimah pun mulai menceritakan semuanya pada Alex.
"Apa ibu tau di mana Dinda sekarang tinggal di negara S.? " tanya Alex
"Kalo nggak salah. di kota Boon lay pak. iyaa di sana. " jawabnya.
...Bersambung...
kok arsha ga ada crt nya lg sekolah