Bagaimana jika Cinta yang mulai tumbuh telah di hempasan dan kini harus melihatnya kembali?
Diawali dengan pertemuan seorang wanita cantik bernama KIRANA dan seorang laki-laki yang Rupawan namun juga seorang Cassanova yaitu ALFARO RICH EAGLE
Pertemuan keduanya menciptakan kisah cinta yang sangat rumit dan menguras Emosi
Apa yang akan terjadi dengan mereka berdua, mari kita ikuti kisahnya
Cerita ini masih saling terpaut dengan kisah sebelumnya di Karya Author berjudul "DOKTER ALENA"
Disarankan bagi pembaca untuk mampir di karya Author sebelumnya, yang berjudul:
1. POWER OF WOMAN
2. DOKTER ALENA
3. SAHABATKU KEKASIHKU
4. AKULAH WANITAMU
Salam sehat dan Bahagia dari Author
Sinho
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sinho, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 32
Disela-sela kekecewaan akan sikap kekasihnya, Viona yang tengah duduk di ruang tunggu mendapatkan panggilan di handphone nya dari sang kakak.
"Ada apa kak?"
"Jauhi wanita yang bernama Kirana, jangan berani menyentuh nya ataupun membuat masalah dengannya, kau mengerti!!"
"Apa?!, Tapi kak_"
Tut Tut Tut
Sambungan telepon terputus dan Viona terkejut tak percaya dengan apa yang baru saja diucapkan oleh Kakaknya.
"Sh*it!!, Ada apa ini, memangnya kenapa dengan Kirana, tidak boleh di sentuh?..cih, aku bahkan ingin sekali melenyapkannya" ucap Viona dengan dendam di hatinya.
Sementara di dalam ruangan Alfaro sedang terjadi perbincangan dengan kuasa hukumnya tentang perkembangan kasus yang ada di Agensi SEM.
"Jadi kasus sudah ditetapkan dan kita akan mendapatkan sangsi senilai itu?" Tanya Alfaro.
"Iya tuan, mau tidak mau kita harus membayar nya"
"Baik, aku akan membicarakan hal ini dengan Ronan, kita akan memikirkan hal itu" jawab Alfaro.
"Baik tuan, saya berharap setelah ini tidak ada lagi kasus yang akan muncul dari Agensi SEM, mohon maaf tuan Alfaro..kalau boleh saya menyarankan, sebaiknya anda sendiri yang memegang kendali di Agensi ini"
"Kenapa?" Tanya Alfaro.
"Sekali lagi saya mohon maaf, terus terang saya kurang percaya dengan cara kepemimpinan nona Viona, saya melihat grafik kualitas Agensi anda semakin memprihatinkan setelah nona Viona ikut memimpin disana, itu menurut pengamatan saya tuan"
"Hem, terimakasih, akan aku pikirkan" ucap Alfaro.
Tak lama kemudian, Kuasa hukumnya segera pamit untuk kembali ke kantornya, Alfaro mengantarkan sampai ke pintu, dan disaat itulah Viona segera berlari ke arahnya.
"Apa sekarang aku boleh masuk?" Tanya Viona dengan senyuman manja.
"Masuklah" ucap Alfaro, yang kemudian di kejutkan dengan kedatangan Ronan sambil membawa beberapa berkas penting.
"Apa aku juga boleh masuk?" Tanya Ronan.
"Tunggu, sekarang giliran ku, dan kau jangan mengganggu kami!" Ucap sengit Viona.
"Kau ini bicara apa, masuklah Ron, pasti ada hal penting yang ingin kau sampaikan bukan?" Sahut Alfaro membuat Viona terkejut dan membelalakkan matanya.
"Beb, aku sudah nunggu dari tadi, kenapa ini malah Ronan ikutan masuk?, Aku merindukanmu beb..?!" Ucap Viona manja.
"Sudahlah, jangan berulah, kalian masuklah!" Ucap Alfaro, Ronan tersenyum sambil menatap Viona yang sengaja dilewatinya, sementara Viona mendengus kesal dan duduk di samping Alfaro dengan wajah kusutnya.
"Hari ini aku sangat sibuk, sebelum kita mulai, aku ingin memberi tahu kalau keadaan Agensi SEM sangat memprihatinkan, jadi mulai sekarang berhati-hati dalam setiap mengambil langkah kedepan, apa kau mengerti maksudku Viona?" Ucap Alfaro dengan wajah yang sangat serius.
"Aku..?, kenapa harus aku yang kamu tanya Faro, aku tidak melakukan kesalahan apapun, jadi.. gak perlu dong aku harus takut dan berhati-hati seolah aku yang melakukan kesalahan" jawab Viona tidak terima.
"Aku heran, kenapa semakin kesini, otakmu semakin dangkal?" Sahut Alfaro.
"Apa!!, Keterlaluan, kau ingin mengatakan kalau aku bodoh..iya kan?" Ucap Viona dengan keras.
"Syukurlah kalau kau mengerti" jawab Alfaro.
"Alfaro!!, Kau keterlaluan!!, Aku_"
"Ya Tuhan, tenanglah..kalian ini kenapa, kita butuh pikiran jernih untuk masalah yang kita hadapi, tidak harus adu mulut seperti ini!" Sahut Ronan.
Alfaro dan Viona saling menatap dengan tajam dan terdiam.
"Sudahlah..sebaiknya kau pulang dulu Viona, jangan membuat gaduh di sini, kita butuh konsentrasi tinggi untuk proyek-proyek di perusahaan ini" ucap Ronan kemudian.
"Apa maksudmu..kau mengusirku Ronan?, Beraninya kau!" Ucap Viona yang lagi-lagi menggunakan emosinya dari pada ot*aknya.
"Cukup..!, sepertinya benar apa yang di katakan Ronan, sebaiknya kau pulang dulu Viona, aku butuh konsentrasi saat ini" sahut Alfaro.
"Apa?!, Oh my God, aku tidak percaya ini..!" Ucap Viona mendengus kesal lalu segera pergi dengan penuh emosi.
Ronan melihat kepergian Viona hingga tidak lagi nampak dalam pandangannya, sejenak dirinya menarik nafas panjang untuk mengembalikan konsentrasi nya.
"Ada Apa Ron?"
"Ini berkas perjanjian kontrak kerjasama dengan Agensi NAHA yang sudah aku rubah" jawab Ronan dan segera memberikan berkas yang di bawanya, Alfaro mengambilnya dan mempelajari sejenak.
"Hem, sepertinya ini sudah seperti yang diinginkan oleh Kirana, kita bisa membawanya dan membicarakan lagi hal ini" ucap Alfaro.
"Sekarang?" Sahut Ronan dengan semangat.
Alfaro melihat aneh dengan apa yang di lakukan Ronan.
"Kau kelihatan semangat sekali saat aku menyebut Agensi NAHA, apa terjadi sesuatu disana?" Tanya Alfaro.
"Tidak, aku biasa saja, mungkin kamu saja yang melihatnya berbeda" jawab Ronan mengelak.
"Oh ya..?, Jadi aku yang aneh ya.. baiklah, besok saja kita ke Agensi NAHA, tidak jadi sekarang" ucap Alfaro dan membuat Ronan sangat terkejut tidak terima.
"What?!, Jangan bercanda Faro..kau sendiri yang tadi minta ini semua aku kerjakan secepatnya, jangan membuang tenagaku percuma!" Ucap Ronan kesal.
"Tenaga untuk bertemu Hani maksud mu?" Sahut Alfaro sambil tersenyum menatap Ronan yang langsung salah tingkah.
"Bukan begitu Faro.. aku hanya ingin kita tidak membuang-buang waktu"
"Dasar..alasan..okey, aku sudah membuat janji makan siang bersama Kirana tadi, untuk membicarakan masalah ini, dan sekarang aku ingin meminta pendapat mu tentang masalah Agensi SEM, ini sangat serius" ucap Alfaro.
Ronan segera menata duduknya, dengan wajah serius kini bersiap mendengarkan apa yang akan disampaikan oleh Alfaro.
Alfaro menyampaikan semua permasalahan tentang pembayaran sangsi yang telah ditetapkan pihak pengadilan sehubungan dengan kasus yang terjadi dengan kelima model yang berada dibawah naungan Agensi SEM.
"Ya Tuhan, kita sebenarnya bisa saja membayar itu Faro, tapi jumlah itu lumayan besar, dan pastinya akan mempengaruhi keuangan perusahaan dan juga Agensi SEM" ucap Ronan.
"Mau bagaimana lagi Ron, mau tidak mau, kita harus melakukan hal ini, dan setelah itu aku sendiri yang akan memegang kendali penuh atas Agensi SEM seperti dulu, aku melihat Viona benar-benar tidak bisa dipercaya lagi" ucap Alfaro sambil memijit kepalanya yang terasa pusing.
"Baiklah kalau memang harus seperti itu, aku setuju, berarti aku akan bekerja lebih keras lagi seperti dulu, membantu meng handle perusahaan ini saat kau ada di Agensi SEM, begitu kan maksudmu?"
"Hem, terimakasih Ron, kau memang selalu bisa aku andalkan"
"Sama-sama, kita akan berjuang bersama kembali Faro, apapun yang terjadi, kita harus tetap semangat" ucap Ronan memberikan support ke Alfaro. Keduanya kini tersenyum dan kembali dengan pekerjaannya masing-masing.
**
Sementara itu, Kirana sedang berada di dalam ruang kerjanya menyambut kedatangan seorang tamu yang istimewa baginya, dialah ibu Aisyah yang rupanya diundang oleh Kirana untuk ikut bergabung dalam kerjasama yang akan di lakukan dengan Perusahaan Eagle Company 2 yang ruang lingkupnya lebih luas.
"Jadi saya mohon bantuan ibu untuk mendampingi kami dalam kerjasama ini, karena kami yakin pengalaman anda sangatlah penting untuk kerja sama ini" ucap Kirana dengan sangat berharap.
"Iya Bu.. Tolonglah..kami sangat mengharapkan ibu mau membantu kami disini Bu" sahut Hani.
Ibu Aisyah masih terdiam, tampak berpikir, lalu menatap Kirana dan Hani satu persatu bergantian.
Kirana tersenyum dan menemukan sebuah ide.
"Bagaimana kalau Ibu anggap ini permintaan dari anak-anak ibu, setuju..?" Ucap Kirana yang sukses membuat ibu Aisyah terkejut.
"Baiklah..kali ini aku benar-benar tidak bisa lagi berkata tidak pada dua wanita cantik yang ada di depanku ini" ucap ibu Aisyah dengan tersenyum.
"Alhamdulillah..Akhirnya..yes..!" Sahut Hani dan segera melakukan TOS dengan Kirana.
"Terimakasih karenanya sudah menganggap ku sebagai ibu kalian, walaupun aku tidak di karuniai seorang anak, tapi aku sangat bersyukur ada kalian yang boleh aku anggap anakku sendiri" Ucap Ibu Aisyah lagi.
Keduanya segera memeluk Ibu Aisyah dan merasa terharu, tak lama kemudian Kirana dan Hani memberikan beberapa penjelasan tentang kerjasama yang akan di lakukan oleh Eagle Company 2, dan akhirnya ketiganya segera bergegas menuju sebuah Restoran untuk bertemu dengan Alfaro dan Ronan.
Di saat ketiganya hampir saja sampai di depan pintu Restoran mewah yang di tuju, tiba-tiba daja sebuah insiden terjadi.
Brugh..
"Awas Bu..!!" Teriak Kirana dan Hani bersamaan.
"Astagfirullah..!" Teriak Ibu Aisyah yang hampir saja terjatuh karena di tabrak oleh seseorang yang berlari tanpa memperhatikan jalan.
Beruntung ada tangan seseorang yang sudah memegangi Ibu Aisyah hingga tidak jadi terjatuh.
"Terimakasih.." ucap ibu Aisyah melihat sosok laki-laki diatas usianya yang sudah membantunya.
"Iya sama-sama, lain kali lebih hati-hati nyonya" ucapnya, dan laki-laki itu berbalik ingin melanjutkan langkahnya, hingga suara Kirana menahannya.
"Paman, anda lupa padaku?" Ucap Kirana.
Bersambung.
Penasaran..?, Yuk kita lakukan Ritual hari Senin saatnya memberikan VOTE, VOTE, VOTE, VOTE.. jangan lupa HADIAH, LIKE, dan KOMEN.. (Hari ini UP LEBIH DARI SATU KALI, ditunggu ya..)
PROMO: Cerpen-Cerpen Menarik dari Author Sinho sudah bisa dinikmati di YouTube (Klik: Sinho Novel) buruan mampir ya Gaes..
chris lebih kéjam