Aku tak mempunyai daya ketika Papa yang terbaring sakit mempunyai permintaan terakhir. Aku harus menikah dengan sahabat papa atas kemauan terakhir papa. Tidak mungkin aku menolak permintaan orangtuaku satu satunya.
Apakah aku akan bahagia hidup dengan sahabat papa? Jangan lupa baca novel ini,nantikan terus update cerita setiap harinya.
jangan lupa juga baca novel "Cinta dan Sahabat" Selamat membaca reader's semoga kalian suka dengan karya karyaku
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nandira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 32 // Indonesia Part 2
Dear passengers, welcome to Melbourne flight to Jakarta Flights to Jakarta will take us with in 8 hour and 20 minutes, with a cruising altitude of 35000 feet above sea level. We need to inform you that Melbourne flight is without cigarette smoke, before take off we invite you to hold the chair back, close and lock the small tables that are still open in front of you, tighten the seat belt, and open the window cover. On behalf of captain George and all the crew on duty congratulated this flight, and thank you for your choice to fly with me.
(Para penumpang yang terhormat, selamat datang di penerbangan Melbourne dengan tujuan Jakarta. Penerbangan ke Jakarta akan kita tempuh dalam waktu kurang lebih 8 jam dan 20 menit, dengan ketinggian jelajah 35000 kaki di atas permukaan air laut. Perlu kami sampaikan bahwa penerbangan Melbourne ini adalah tanpa asap rokok, sebelum lepas landas kami persilahkan kepada Anda untuk menegakan sandaran kursi, menutup dan mengunci meja-meja kecil yang masih terbuka dihadapan Anda, mengencangkan sabuk pengaman, dan membuka penutup jendela. Atas nama kapten George dan seluruh awak pesawat yang bertugas mengucapkan selamat menikmati penerbangan ini, dan terima kasih atas pilihan anda untuk terbang bersama kami.)
Terdengar suara pramugari dari sound yang ada di dalam pesawat mengatakan jika penerbangan akan segera di berangkatkan. Gustaf pun segera mematikan ponselnya dan tidur sambil menunggu waktu yang masih panjang.
----
Vanly dan bi Piah sudah selesai memasak makanan untuk Gustaf. Vanly pun memutuskan untuk beristirahat sebentar. Ia memainkan ponselnya. Hari ini Gustaf sama sekali tak memberinya kabar, mungkin karena Gustaf mengira jika Vanly masih marah padanya.
Sekitar 20 menit Vanly merebahkan tubuhnya, ia segera bergegas untuk untuk membersihkan dirinya. Ia berendam di dalam bath up selama 15 menit lamanya. Badannya terasa pegal karena dari pagi hingga sore siang hari berdiri di dapur.
Setelah merasa puas berendam, Vanly segera keluar dan mengganti bajunya dengan pakaian santai. Seperti biasanya ia selalu memakai body lotion dan pelembab di wajahnya.
Vanly sangat tidak sabar menunggu suaminya datang, hingga akhirnya ia putuskan turun ke lantai satu untuk menonton TV.
Didepan TV ia mencari channel yang menarik menurutnya, ia menggonta-ganti channel yang ada di dalam TV.
"Diberitahukan dari Sidney, bahwa penerbangan dari Sidney menuju Indonesia telah hilang kontak ketika perjalanan menuju Kuala Lumpur. Bagi para keluarga penumpang harap mengecek keberadaan keluarganya di website pesawat A tersebut"
Degg...
Ada yang menghantam jantung Vanly, terasa sangat sakit.
Apakah Mas Gustaf menjadi salah satu penumpang di sana? Tidak mungkin..
"TIDAAAAKKKK..." teriak Vanly histeris.
Sontak membuat bi Piah berlari kearah Vanly secepat mungkin. Ketika bi Piah sudah sampai, terlihat Vanly menangis histeris saat ini. Bi Piah bingung dengan apa yang terjadi.
"Bi.. Mas Gustaf" Ucap Vanly dengan terbata-bata.
"Kenapa non?" Tanya bi Piah bingung dan berusaha menenangkan Vanly.
"Pesawatnya hilang kontak bi, kemungkinan jatuh" Ucap Vanly dengan memeluk bi Piah.
Bi Piah pun mengusap-usap pundak Vanly, Tangis Vanly pun semakin menjadi-jadi. Seketika Vanly ambruk di pelukan bi Piah. Vanly tidak sadarkan diri. Bi Piah berteriak minta tolong, selang beberapa menit Mang Ujang datang dan menanyakan apa sebenarnya yang sedang terjadi.
"Ada apa bi? Kenapa non Vanly bisa tidak sadarkan diri begini?" Tanya Mang Ujang panik.
"Sudah jangan tanya dulu, angkat nona muda masuk ke kamarnya." Perintah bi Piah.
Mang Ujang pun mengangkat tubuh Vanly dengan bantuan bi Piah. Di letakkannya Vanly di atas ranjang, bi Piah memberinya minyak kayu putih agar nona nya segera sadar.
---
Hai guys!
Semangat jalani hari ini ya❤
jangan lupa like dan komen❤
baca cerita ini, kangen suami.....