NovelToon NovelToon
Gadis Tiga Karakter

Gadis Tiga Karakter

Status: tamat
Genre:Petualangan / Contest / Cintapertama / Time Travel / Identitas Tersembunyi / Fantasi Wanita / Chicklit / Tamat
Popularitas:685.9k
Nilai: 5
Nama Author: Yuli kiranawati

Gadis Tiga Karakter ini adalah novel kedua.
Perjalanan seorang gadis yang menagih janji orang yang membunuh orang tuanya.
Rani nama gadis itu.

Dalam usahanya dibantu Kakak dan Orang tua angkatnya.Yang mengharuskannya tidak menjadi dirinya sendiri.

Si Culun,gadis bertopeng dan si cantik
Itulah karakter yang harus dijalaninya.

Ada kisah cinta yang tak terbalas,cinta yang butuh kepastian dan ada misteri serta rahasia yang harus diungkapkan.

Full action dalam menghadapi lawannya.

Yuk ikuti ceritanya.,😉

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yuli kiranawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pengecut Teriak Pengecut

"Apa yang kami lakukan tak sebanding dengan apa yang ketuamu lakukan pada saudara kami. Sebelum ketuamu membusuk di penjara, kami tetap meneror kalian!" hardik tuan Jordy.

"Oh, Baik kalau begitu. Serang mereka!" perintah salah seorang dari mereka. Dan perkelahian pun tak terelakkan, bunyi pukulan dan teriakan terdengar bersautan.

"Bagh....bugh....bagh....bugh...!".

"Bagh....bugh....bagh....bugh...!".

"Aaargh...!"

"Itu seperti Anton dan Roy tangan kanan Baskoro! ilmunya sangat tinggi. Apa Jordy dan pengawalnya mampu menahan mereka? semoga polisi cepat datang!" seru tuan Wibowo yang terlihat sangat khawatir

"Nampaknya kita harus bantu Om Jor...aist keduluan!" seru Raditya sambil menoleh ke arah Rani, tapi gadis yang ditolehnya sudah tidak ada ditempatnya.

Raditya mengusap wajahnya secara kasar dan mengulas senyumnya. Dia sudah menduga pastinya adiknya itu akan beraksi.

Sementara itu Rani yang telah memakai topengnya, sudah duduk di atas dahan pohon yang letaknya dekat dengan posisi perkelahian yang berlangsung, mengawasi situasi yang sedang terjadi.

Pada saat itu terlihat keseruan baku hantam antara anak buah tuan Jordy yang menjaga pemancingan dengan beberapa orang yang memakai jaket jeans dengan gambar kepala ular kobra di punggungnya.

Beberapa menit kemudian sepuluh pengawal dan tuan Jordy kewalahan menghadapi Anton dan Roy yang membawa tiga puluh orang pengikutnya.

"Rasakankah kalian! Ini akibatnya kalian telah berani membuat adik kami celaka!" seru laki-laki yang berambut panjang dengan jaket bergambar kepala ular kobra.

"Kami tidak takut! Karena kami merasa benar!" seru tuan Jordy yang tetap dalam posisinya untuk selalu waspada.

"Kami masih mau beri kalian kesempatan! Menyerahlah dan berikan beberapa usahamu, maka kami akan melupakan kejadian ini!" bentak Anton saat tuan Jordy terdesak.

"A..apa! Tidak ada kamusnya kalau kami akan menyerah!" seru tuan Jordi dengan geram.

"Oh, jangan salahkan kami kalau kalian akan celaka!" seru laki-laki yang bernama Roy itu dengan geramnya.

Para saat Anton dan Roy memberi perintah pada anggotanya untuk menyerang tuan Jordy dan anak buahnya, tiba-tiba saja mereka diserang oleh rentetan kerikil-kerikil yang terus menyerang mereka.

"Takk...takk...takk..takk...takk....!"

"Aaargh...!"

Lima pengikut Anton dan Roy tiba-tiba saja tersungkur.

"Takk.. takk...takk...takk...takk..!"

"Uugh ..!"

Serangan kembali pada lima pengikut Geng Kobra itu yang juga tersungkur.

"Hai siapa disana! jangan jadi pengecut! Keluar kau!" teriak Roy Roy yang geram sambil menebarkan pandangannya.

Sesosok bayangan melompat dari pepohonan dan sempat melempar lima buah kerikil ke arah pengikut geng Kobra itu.

"Takk..takk...takk..takk... takk...!"

"Aaaarghh...!"

Saat ini genap lima belas orang pengikut Geng Kobra yang ambruk karena serangan kerikil gadis bertopeng.

"Tarik ucapanmu! Siapa yang pengecut!" teriak gadis bertopeng itu saat sudah menginjakkan kaki di tanah tepat dihadapan Anton dan Roy.

"Cihh! seorang gadis ingusan rupanya! Hai manis, patut kamu itu main boneka sana! Jangan disini!" ejek Anton.

"Apa kau bilang? main boneka? Oh, baiklah!" kata Rani sambil melompat dan melempar kerikil yang tersisa.

"Takk..takk..takk..!"

"Ugh....!"

Dan tiga orang pengikut Anton dan Roy tersungkur lagi.

"Nah itu bonekaku, ada yang mau nambah? Ayo siapa berani!" tantang Rani sambil pasang kuda-kuda.

"Kurang ajar! buka topengmu pengecut!" bentak Roy.

"Coba saja kalau kau bisa kalahkan aku, akan aku buka topengku!" tantang Rani.

"Seraaang dia segala penjuru...!" perintah Antonpada sisa anak buahnya, dan mereka pun mengepung Rani.

"Hadeuh! Pengecut teriak pengecut! Empat belas laki-laki melawan seorang gadis. Siapa yang pengecut haaaah!" teriak Rani yang geram.

"Gadis bertopeng, Tangkaaaap...!"

Terlihat seseorang melempar bungkusan ke arah gadis bertopeng. Dia adalah Raditya yang melemparkan bungkusan berisi kerikil untuk senjata gadis bertopeng itu.

Melihat lawannya mendapat bungkusan berisi kerikil, pengikut Geng Kobra yang tersisa mundur beberapa langkah.

Tak ada ampun lagi gadis bertopeng itu menyerang mereka dengan beberapa kali lemparan.

"Rasakan serangan ku!" teriak gadis bertopeng yang sudah menggenggam beberapa kerikil digenggamnya.

"Hop hiaaat...!''

"Takk..takk.. takk..takk..!"

"Aaarrgh...!"

"Takk..takk.. takk..takk..!"

"Aaarggh...!"

"Takk..takk.. takk..takk..!"

"Ugh...!"

Genap dua belas orang terkapar, yang kini menyisakan Anton dan Roy. Gadis bertopeng itu pun akhirnya berhadapan dengan mereka.

Anton dan Roy menyerang gadis bertopeng itu secara bersamaan. Sempat gadis bertopeng itu sedikit keteteran dibuatnya.

"Hai pengecut! kalau berani satu lawan satu! apa kalian tidak malu dilihat seluruh dunia, dua tangan kanan Baskoro melawan seorang gadis! ha...ha..ha..!" seru Gadis bertopeng itu.

"Geng Kobra geng para pengecut...!" teriak para penonton yang menyaksikan perkelahian itu.

Anton dan Roy melihat sekelilingnya, memang benar semua pengunjung yang membawa ponsel mengabadikan momen ini.

"Siaal..! Roy benar yang dia bilang. Kita harus bagaimana sekarang!" bisik Anton pada Roy. Belum sempat Roy menjawab,

"Takk..takk..!"

Dua kerikil mengenai pelipis kanan dan leher bagian kanan Roy, mengakibatkan laki-laki itu sempoyongan.

"Suruh siapa bilang kalau aku pengecut! Rasakan...!" teriak gadis bertopeng itu sambil tersenyum tipis.

"Awas, tunggu pembalasanku!" kata Anton sambil merangkul Roy meninggalkan lokasi pekelahian.

"Hai, titip salam buat Baskoro! Katakan kalau aku ingin bertemu!" seru Gadis bertopeng itu yang membiarkan Anton membawa Roy menuju ke sebuah mobil.

Selang beberapa saat ketika gadis bertopeng itu hendak pergi, tiba-tiba ada seseorang yang menghentikan ya.

"Tunggu Nona! saya ada perlu dengan anda!" teriak seorang laki-laki di belakang gadis bertopeng itu.

"Sersan Saga..!" teriak gadis bertopeng itu yang menoleh dan dia sangat terkejut. Tidak mengira kalau akan bertemu Sersan Saga lagi.

"Sejak kapan anda disini?" tanya Gadis bertopeng itu yang penasaran.

"Sejak anda melumpuhkan dua belas orang tadi." jawab Sersan Saga yang mengulas senyumnya.

"Permisi Sersan, saya ada urusan penting" pamit Gadis bertopeng itu yang hendak meloncat ke atas dahan pohon yang terdekatnya.

"Berhenti atau anda kena sangsi karena telah melukai banyak orang!" seru polisi itu yang mengancam.

"Baiklah Sersan, tapi tidak sekarang! disini banyak orang. Besok akan ada orang yang menghubungi Anda. Permisi!" balas gadis bertopeng itu dan dengan sigap dia melompat diantara pepohonan kemudian menghilang.

Sersan Saga menghela napasnya, kemudian menelepon seseorang. Setelah itu dia melangkahkan kaki menuju ke tempat kejadian perkara, dan tak berapa lama puluhan mobil patroli pun datang dan membereskan korban yang luka-luka.

"Rata-rata korban terkena sesuatu di dahinya Sersan!" laporan bawahan Sersan Saga yang telah memeriksa beberapa korban.

Sersan Saga menganggukkan kepalanya dan melangkahkan kaki menuju ke arah orang-orang yang ada disekitarnya.

"Adakah orang yang bisa memberikan keterangan apa yang terjadi disini?" tanya Sersan Saga dengan lantang.

...~¥~...

...Mohon dukungannya dan terima kasih telah memberikan Like/komentar/rate 5/gift maupun votenya untuk novel Gadis Tiga Karakter ini....

...Semoga sehat selalu dan dalam Lindungan Allah Subhana Wa Ta'alla....

...Aamiin Ya Robbal Alaamiin....

...Terima kasih...

...Bersambung...

1
ani purwanti
susah kali baca namanya... emang ni cerita di negara mana thorr
Elisabeth Ratna Susanti
suka 😍
Elisabeth Ratna Susanti
top 👍
Elisabeth Ratna Susanti
like😍
Elisabeth Ratna Susanti
suka 😍
Kardi Kardi
like my home. amin ya ALLAH
Kardi Kardi
cemonnn. mangannnn
Kardi Kardi: mangan sink waregggg
total 1 replies
Kardi Kardi
good job girlll
Kardi Kardi: ayo ran kuras isi dompet penjahat untuk makannn. heeee
total 1 replies
Kardi Kardi
never give uppp
Kardi Kardi: yeach, stay always spirit
total 1 replies
Elisabeth Ratna Susanti
top 👍
Kardi Kardi
berkahhhh. amin ya ALLAHHHHH
Kardi Kardi: qobulll
total 1 replies
Elisabeth Ratna Susanti
mampir 👍
Elisabeth Ratna Susanti
suka 😍
Elisabeth Ratna Susanti
waduh, kok, nggak direstui?
Elisabeth Ratna Susanti
wahh, seru nih yuk lanjut 👍
Elisabeth Ratna Susanti
keren banget 😍
Elisabeth Ratna Susanti
mampir lagi di karya keren ini 😍👍
Elisabeth Ratna Susanti
semangat 😍
Elisabeth Ratna Susanti
wah, Kitty 😍
Elisabeth Ratna Susanti
mantap banget 😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!