NovelToon NovelToon
Menjadi Istri Ketiga Juragan

Menjadi Istri Ketiga Juragan

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat
Popularitas:6.6M
Nilai: 4.9
Nama Author: Henny

ini memang cerita poligami namun bukan cerita istri yang tertindas karena menjadi yang ketiga. Melainkan kisah gadis tomboy yang cerdas, pintar dan membuat dia survive dalam kehidupannya.

Naura Kiana tak pernah menduga kalau kehidupan akan membawanya pada sesuatu yang tak ia sukai. Setelah kakeknya bangkrut dan sakit-sakitan, Naura diminta untuk menikah dengan seorang pria yang sama sekali tak dikenalnya. Bukan hanya itu saja, Naura bahkan menjadi istri ketiga dari pria itu. Naura sudah membayangkan bahwa pria itu adalah seorang tua bangka mesum yang tidak pernah puas dengan dua istrinya.
Naura ingin melarikan diri, apalagi saat tahu kalau ia akan tinggal di desa setelah menikah. Bagaimana Naura menjalani pernikahannya? Apalagi dengan kedua istri suaminya yang ingin selalu menyingkirkannya? Bagaimana perasaan Naura ketika pria yang sejak dulu disukainya akhirnya menyatakan cinta padanya justru disaat ia sudah menikah?
Ini kisah poligami yang lucu dan jauh dari kesan istri tertindas yang lemah. Yuk nyimak!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Henny, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pergi Berdua

Hari baru mulai beranjak pagi. Suara Kokok ayam terdengar dari jauh. Wisnu menggeliat sambil membuka matanya. Wajahnya tersenyum melihat Naura yang tertidur menyamping menghadap ke arahnya dengan wajah yang begitu tenang. Wisnu tahu kalau Naura lelah. Seperti juga dirinya yang masih merasa lelah. Namun rasa kantuknya kini telah hilang, digantikan dengan perasaan damai saat menemukan perempuan yang membuatnya gelisah selama 5 hari berada di kota, kini ada di sampingnya.

Terbayang kembali kegiatan panas mereka semalam. Wisnu merasa senang karena Naura sama sekali tak menolaknya seperti malam-malam sebelumnya. Tak ada drama yang terjadi semalam. Saat Wisnu menciumnya pun Naura membalas ciuman itu. Wisnu dapat merasakan kalau Naura mendambakannya seperti Wisnu yang selama 5 hari ini begitu menginginkannya.

Wisnu menyingkirkan anak-anak rambut Naura yang menutupi wajahnya. Ia mendekat dan mengecup dahi istri ketiganya itu. Gadis tomboy, yang sama sekali tak pernah berdandan kecuali di hari pernikahan mereka namun dimata Wisnu, kecantikan Naura melebihi Regina dan Indira.

Selama ini, jika Wisnu jalan bersama Regina atau Indira, banyak pria yang menatap iri padanya. Karena Regina dan Indira dianggap sebagai perempuan yang sempurna. Namun Wisnu sendiri tak pernah merasa menjadi lelaki istimewa saat bersama mereka. Karena hati dan pikiran Wisnu hanya tertuju pada Dina. Satu-satunya wanita yang ia cintai bahkan sampai hari ini.

Tapi saat bersama Naura, saat mereka berciuman dan akhirnya bercinta, Wisnu sama sekali tak memikirkan Dina. Naura bukanlah gadis yang berpengalaman di atas ranjang seperti Regina atau Indira. Kedua istrinya itu memang paling tahu bagaimana membuat lelaki tergoda dengan cara bercinta yang luar biasa. Apalagi Indira yang selalu punya cara dan gaya bercinta yang panas dan penuh gairah. Berbeda dengan Naura yang tak tahu bagaimana membalas semua sentuhan Wisnu selain dengan desahannya yang nyaris tertahan dan tubuhnya yang menggeliat gelisah saat Wisnu mulai menyentuhnya. Tapi bersama Naura, selalu ada klimaks yang membuat Wisnu puas, merasa damai dan bahagia. Bahkan saat Wisnu sudah mendapatkan pelepasannya, ia ingin selalu dan selalu menyentuh istrinya itu. Seolah ia ingin bercinta sampai kehabisan tenaga.

Dan yang selalu membuat hati Wisnu senang, Naura akan selalu mengeluh kalau ia kelelahan namun tak menolak saat Wisnu kembali mengajaknya bercinta. Semalam saja, mereka melakukannya sampai 3 ronde. Wisnu sampai heran sendiri dengan staminanya. Pada hal ia tak meminum obat apapun.

Wisnu kembali mencium dahi Naura. Lalu ia menyingkirkan selimut yang menutupi tubuhnya tubuh polosnya. Ia turun dari tempat tidur, menggerakkan tubuhnya sedikit, lalu ia memakai kembali pakaiannya yang semalam. Wisnu akan meminta Saima untuk memindahkan beberapa pakaiannya ke sini sehingga ia bisa berganti pakaian di sini.

Sebelum Wisnu menutup pintu kamar, ia kembali menatap Naura lalu secara perlahan menutup pintu kamar dan kembali ke rumah utama.

**********

Ketika Naura membuka matanya, ia tahu kalau waktu sudah siang. Ia bangun saat jam sudah menunjukkan pukul setengah sepuluh pagi. Secara perlahan ia bangun. Seluruh tulang-tulangnya bagaikan dilucuti semua dari tubuhnya.

"Juragan mesum. Aku dibuatnya olahraga sampai jam 3 subuh." gerutu Naura sambil meringis karena sedikit perih di inti tubuhnya.

Ia pun mandi dengan perut yang agak lapar. Naura ingin menelepon bibi Aisa saja dan memintanya untuk datang dan membawakan makanan untuknya. Karena untuk jalan mendaki ke rumah utama, Naura rasanya tak sanggup lagi. Namun saat ia membuka peluang pintu kamar, hidungnya langsung mencium bau makanan yang membuatnya tersenyum. Di atas meja sudah ada sarapan untuknya. Lengkap dengan segelas jus sirsak kesukaannya. Naura duduk di depan meja makan dan langsung menikmati sarapannya. Tubuhnya menjadi lebih segar dan bertenaga ketika semuanya ia habiskan.

"Ah.... senangnya." Kata Naura sambil mengusap perutnya yang kekenyangan. Ia merapihkan meja makan dan mencuci peralatan makan yang digunakannya kemudian berjalan ke luar villa. Pandangan matanya langsung tertuju pada sebuah sepeda motor jenis trail yang terparkir di depan teras.

"Motor siapa ya?" tanya Naura pada dirinya sendiri.

"Sudah selesai sarapan?"

Naura terkejut melihat Wisnu yang muncul dari samping villa dengan dandanan yang terlihat sangat macho. Sepatu boat, kaos hitam yang dilapisi dengan jaket kulit dan celana jeans.

"Sudah. Apakah juragan yang membawakan sarapan untukku?"

Wisnu mengangguk. "Aku tahu kalau kamu pasti kesulitan berjalan."

"Cih, perbuatan siapa yang membuat aku tak bisa berjalan? Dasar maniak!"

Wisnu hanya tertawa mendengar umpatan Naura. "Gantilah bajumu. Kita akan pergi jalan-jalan."

"Jalan-jalan kemana? Selama lima hari ini aku sudah bosan keliling desa ini."

"Kau belum pergi ke suatu tempat yang sangat bagus. Aku bahkan sudah lama tak pernah ke sana."

"Aku capek. Ingin tidur lagi!"

"Ayolah. Dan kita akan membahas masalah kuliahmu di sana."

Naura langsung bersemangat. Ia berlari masuk ke kamar. Mengganti baby doll nya dengan celana jeans dan t-shirt putih. Tak lupa ia mengambil jaket jeans nya yang baru saja ia beli di kota. Rambutnya yang sudah mengering diikatnya satu lalu menggunakan sepatu ketsnya. Ia pun keluar kamar.

"Ayo kita pergi!" kata Wisnu yang sudah berada di atas motor trail nya. Agak ragu Naura naik ke atasnya. Posisi tempat duduk motor itu membuat tubuh mereka menjadi begitu dekat.

"Kenapa harus naik motor ini? Kemana motor sport juragan?" tanya Naura saat motor muli berjalan dan ia secara spontan langsung melingkarkan tangannya di perut Wisnu karena merasa akan jatuh.

"Untuk ke sana, kita perlu naik motor ini." Kata Wisnu sambil tersenyum karena Naura yang memeluk pinggangnya.

Dari atas bukit, Regina dan Indira yang sedang duduk di taman melihat motor itu.

"Itukan mas sama Naura. Mau kemana mereka dengan motor itu?" tanya Indira dengan wajah kesalnya.

"Entahlah. Penyihir itu selalu membuat mas mengikuti kemauannya." Regina menatap Wina yang sedang menyuapi Lisa dengan buah apel.

"Wina.....!" panggil Regina.

"Ada apa nyonya?"

"Bagaimana dengan urusan kita?"

"Beres, nyonya. Tinggal menunggu perintah."

Regina tersenyum licik. Ia harus bersabar sedikit untuk bisa melakukan itu.

Sementara motor yang dinaiki Wisnu dan Naura tak sampai masuk ke perkampungan. Motor itu sudah berbelok ke kanan begitu mereka keluar dari kompleks perbukitan. Jalannya pun bukan jalan aspal. Melainkan jalan setapak yang terbuat secara alami.

Naura menyukai perjalanan yang menantang ini. Ia jadi ingat dengan kegiatan mahasiswa pencinta alam yang selalu diikutinya. Yang membuat Naura kesal adalah tubuh mereka yang akhirnya harus berdempetan tanpa jarak karena Naura harus memeluk Wisnu.

Hampir 30 menit, mereka tiba di suatu tempat yang membuat Naura terpana. Ternyata tempat yang jauh masuk ke dalam hutan ini sangat indah. Sebuah air terjun yang sangat indah. Ada kolam yang terbentuk secara alami di bawahnya dan aliran sungai kecil yang ada di dekat kolam.

"Juragan ini sangat indah." Kata Naura begitu turun dari motor.

"Desa ini sebenarnya memiliki sumber daya alam yang sangat banyak. Sayangnya belum di kelola dengan baik. Air terjun ini saja sangat jarang dikunjungi oleh penduduk desa karena selain jaraknya agak jauh dari perkampungan, akses jalannya sulit. Harus menggunakan motor seperti ini."

Naura mengangguk setuju. "Semoga aja kepala desa nanti yang akan terpilih adalah orang yang cerdas yang mampu melihat potensi desa ini untuk agar masyarakatnya sejahtera. Aku mendengar para penduduk desa mulai mengeluh dengan kepala desa yang sekarang."

Wisnu teringat dengan permintaan sekdes beberapa waktu yang lalu. "Ra, menurutmu jika aku jadi kepala desa, boleh nggak?"

Naura menatap Wisnu sambil mengerutkan dahinya. Tak lama kemudian ia tertawa sangat keras.

"Kenapa tertawa?"

"Juragan, jika kamu menjadi kepala desanya, terus ketua penggerakan PKK nya siapa? Kan istri juragan ada tiga. Aku nggak bisa membayangkan saat juragan dilantik nanti dan kami bertiga berdiri di belakang sambil memakai kebaya. Pasti akan menjadi berita yang viral. Terus di papan pengurus PKK akan tertulis ketua tim Regina Furkan, Indira Furkan, Naura Furkan. Ha.....ha......semakin viral jadinya. Lupakan juragan."

Wisnu terdiam mendengar perkataan Naura yang walaupun terdengar kurang menyenangkan namun ada benarnya. Ia menatap Naura lagi. "Bagaimana kalau aku hanya memilih satu untuk menjadi ketua tim penggerak PKK nya?"

"Siapa yang akan juragan pilih? Mba Regina? Ya tentu saja. Karena dia adalah istri pertama."

"Aku memilih kamu."

Naura menatap Wisnu tak percaya. "Kenapa harus aku? Aku kan istri ketiga. Tak punya gelar apapun. Lagi pula aku tak bisa memakai kebaya."

"Tapi kamu sangat memuaskan ku di ranjang." kata Wisnu dengan suara menggoda sambil melingkarkan tangannya di pinggang istrinya itu.

Wajah Naura langsung menjadi merah. Dengan cepat ia mendorong tubuh Wisnu dan pergi menjauh. Entah kenapa Naura sedikit tersinggung mendengar kata-kata itu. Wisnu terkejut melihat reaksi Naura.

"Ra, tunggu!" Wisnu mengejarnya. Ia menghadang langkah Naura.

"Kamu marah?"

Naura memutar bola matanya malas. "Marah? Ngapain juga aku marah. Kalau memang pendapat juragan seperti itu tentang diriku, maka jangan marah jika aku memanggilmu dengan sebutan juragan mesum."

"Maaf, aku hanya bercanda." Wisnu memegang kedua bahu Naura. "Kau memang sangat memuaskan ku di ranjang. Namun kehadiranmu sebagai istri ketiga bagiku melebihi dari semuanya itu. Aku sangat suka masakan mu, suka dengan caramu menata ruangan, dan aku suka memeluk mu saat kita tidur karena aku selalu mendapatkan tidur terbaikku."

Naura menatap Wisnu sambil tersenyum. "Jangan gombal, ah. Biasa saja, juragan. Aku tak pernah memusingkan apa pendapat orang tentang diriku. Sekarang, maukah juragan mengambil fotoku di sini? Aku akan mengirimnya kepada Jeslin supaya ia tahu kalau ada tempat seindah ini di sini."

Naura mengulurkan ponselnya pada Wisnu, saat Wisnu mengambil ponsel itu, ia dengan cepat mencium pipi Naura dan membuat gadis itu terperangah. "Kamu memang mesum!"

Juragan hanya tertawa. "Ayo kita mengambil gambar bersama!" katanya sambil melingkarkan tangannya di bahu Naura dan langsung menekan tombol merah. Satu foto selfie tersimpan di ponsel Naura.

*********

Ada yang minta supaya juragan dan Naura pacaran? Nih aku kasih beberapa bab gaya pacaran juragan dan Naura.

Aku penuhi janjiku, up 2 bab hari ini karena besok aku mungkin nggak up. Semoga suka ya....

jangan lupa like, komen, vote yang banyak 😍😍

1
Ray Aza
kalo aq blg bkn di dunia nyata sih thor... sinetron n novel konflik sll spti ini. kl di real life cewe dgn karakter spti naura sdh dikerjain sampe 4x dan tau pelakunya ga mgkn diem aja kek dia tnp usaha apa2 buat nglindungi diri. secuek2nya dia n semandiri2nya dia ga bakal mau msk perangkap sampe 5x. ceroboh iya sok kuat juga tp dia ga akan sebodoh itu msk perangkap berulang2. tp karena ini cerita kamu, jadi bebas2 aja sih mau dibawa kemana alurnya. krn temanya mmg poligami (aq termsk yg anti) dr awal baca tdk terlalu berekspektasi tinggi jd dibawa slow aja bacanya. hehehehee... lmyn menghibur kok
Enny Olivia: terima kasih ya sudah membacanya walaupun tak suka dengan tema ceritanya
total 1 replies
Mirabel
satria kurang gercep sih jadi orang .nyesel kan jadinya
Mirabel
pusing juga sih punya istri sampe tiga .bagaimana kondisi zakarnya ya kalau tiap MLM di pake 🤣🤣🤣🤣
Yora Fitriani86
aku suka ceritanya Thor/Kiss/
Ayu Ronggo
jangan dah kalau bisa😭
Eny Hidayati
Naura cukup bandel ... bisa-bisa Regina dan Indira puding tujuh keliling menghadapinya ... wkwkwk ...
Eny Hidayati
Naura seperti melampiaskan kekesalannya juga kemarahannya pada Wisnu ... itu rejekimu Nu... 🤭🤭🤭🤭🤭
Eny Hidayati
Naura ... he he he ... kibul yang cerdas ...
Eny Hidayati
perjanjian kerja ... perjanjian nikah ...
Eny Hidayati
menyimak cerita poligami yang lain dari yang lain ... semangat membaca !
Enny Olivia: terima kasih sudah mampir
total 1 replies
Rizky Sandy
Wisnu macam juragan yg berperut buncit,,,,
Irawati
semakin suka aja sama alur ceritanya ❤🙏
WJ
q mah ogah jadi kek naura masak bekas regina sm indira...geli😂
Rismawati Damhoeri
aku juga nggak punya ide thor...udah lama nggak pacaran soalnya/Drool//Drool/
Rismawati Damhoeri
tak apalah, namanya juga anak muda, jahil2 dikit wajarlah...
Rismawati Damhoeri
kan ada lakinya...
Sri Utami
menaruk
Bunda
nyimak🙏🏻
Dewa Rana
juragan kayak Abg 🤣🤣🤣
Dewa Rana
muai Thai Thor bukan muangthai
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!