hay ini cerita squad dari love you mu husband
yang penasaran dan pengen tau yuk baca dulu cerita love you mu husband
baru lanjut ke cerita ini
selamat membaca
Seorang gadis remaja menuju taman dengan membawa sebuah kotak kecil yang ia bawa dari rumah
" hai kak sudah lama ya.?” tanya gadis itu pada lelaki yang duduk di bangku taman
Lelaki itu tersenyum lalu mengelus kepala gadis itu "kakak akan selalu nungguin kamu kok walau pun kamu nya datang nanti malam"
Mendengar itu gadis itu tersenyum "oh ya kak ini" wanita itu memberikan kotak yang ia bawa dari rumah
Lelaki itu membukanya " pulpen.?" tanya nya membuat wanita itu mengangguk
"simpan ya ini dari aya buat kakak" lelaki itu mengeleng lalu menghembuskan nafas kasar
" kenapa.? " tanya aya
lelaki itu melihat aya "kamu simpang pulpen ini untuk kakak, kakak akan melaksanakan tugas takut pulpen nya ilang"
aya melihat pulpen itu " kan bisa di simpen dirumah atau bisa di bawa ketika kakak pergi, pulpen ini untuk kakak nulis atau bisa di pajang juga biar inget aya terus"
melihat raut tak bersahabat dari lelaki itu membuat aya binggung "apa kita ngak bisa ketemu lagi.? " tanya aya lagi
lelaki itu hanya diam karna tak mendapat jawaban aya bertanya lagi "kenapa.? "
"aya jaga dirimu selama kakak tidak ada, nanti ketika kakak kembali kakak ingin kamu sudah sukses menjadi dokter seperti cita-citamu dulu menjadi patner kakak" lagi lagi aya hanya menganguk
lelaki itu memeluk aya "kakak sayang sama aya, aya adik kesayangan kakak setelah gambaran kakak"
tubuh aya menegang ketika mendengar kata adik
" adik.? " tanya aya yang masih dalam pelukan lelaki itu
"aya adik kakak.? " tanya aya lagi
lelaki itu menganguk "ada yang salah.? "
"aya bukan anak kecil kak"
"yang bilang kamu anak kecil siapa.? kamu udah gede udah 17 tahun sudah ngerti pacaran tapi bagi kakak kamu tetap adik kakak"
hati siapa yang tidak hancur mendengar ucapan itu 3 tahun mereka mengenal mereka bersama lelaki yang berusia 22 tahun itu hanya mengangap nya adik.?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayu Kasuma, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
cafter 24
Alina membanting kesal hpnya karna lagi lagi telponnya tidak di angkat oleh fasyah.padahal ia tau jika aya sudah ketemu itu artinya fasyah sudah tidak memiliki tugas lagi
"Alin" alina menoleh ke belakang ketika namanya di pangil
"Ya pa.? "sahut alina
" Kamu sudah tau aya sudah ketemu.? " alina menganguk tersenyum
"iya sudah, barusan di telpon vania pa" sahut alin berbohong padahal vania menelponya kemarin
Devin menganguk lalu beranjak pergi
"Pa" pangil alina lagi
"Alina boleh ngomong sesuatu " devin menganguk lalu duduk di dekat alina
"Ada apa.? " tanya devin
"Alin mau pernikahan alin di percepat pa bisa.? " tanya alina dengan ragu ragu
"Alin rasa lebih cepat lebih baik karna ngak baik kan nunda nunda sesuatu yang baik " sambung alina ketika tak mendapat jawaban dari devin
Devin menganguk " Nanti papa bicarakan dengan keluarga fasyah " alina menganguk dengan senyuman mendengar ucapan devin
.
.
.
.
Setelah kejadian kemarin kamar rawat ayana di perketat bahkan di dalam kamar rawatnya selalu ada 2 orang bahkan lebih
"Van gue jadi ngak enak sama alin karna ada fasyah" ucap dimas dengan memakan makanannya
Vania menganguk "lho bener tapi ya mau gimana lagi kita juga ngak bisa bilangin si fasyah kan"
"Tapi gue takutnya si alina berpikiran buruk secara kan fasyah ngak mau nikah ama dia" Sahut dimas lagi
Kening vania berkerut " Ngak mau nikah gimana.? " Tanya vania yang tak paham
"Iya gue sempet nanya gitu katanya udah selesai " Vania menganguk
"Ngomongin apaan sih seru amat.? " Tanya ramon yang datang dengan dion
"Eh kapan dateng.? kok ngak kedengeran" tanya vania dengan melihat keduanya
Ramon dan dion memilih duduk " mana sadar kalo dah seru cerita"
Vania nyengir "nih mau makan.? " tawarnya pada ramon dan dion
Keduanya mengeleng " tadi udah makan, oya gimana aya " tanya dion dengan melihat ke arah ranjang aya yang masih terlelap
Vania menarik napas lelah "rencananya nanti sore mau kita pindahin ke jakarta papa juga udah ngurus semuanya"
"Takut aja kalo nanti kita ke colongan lagi kalo di jakarta banyak yang jagain" sahut dimas membuat mereka mengerti
"oya gimana gara. ? " Tanya ramon
Dimas mengeleng "dia belum tau, karna tau sendiri kan makin dikit yang tau aya makin aman lagian kata fasyah gara ada di america"
"Tapi ngak nutup kemungkinan bikin fasyah kesel" Sahut dion dengan santai
"Sakin sukanya tu orang ama aya.? " ramon menganguk
"Udah lama dia nyari aya tapi perjodohan itu ya bisa dibilang si fasyah terpaksa lah ama tu cewek"
Dreett... dreeett...
" Ya fas" sahut dion ketika selesai menekan tombol hijaunya
"Ok kita ke sana sekarang"
"Kemana.? tanya ramon
"Heru udah ketemu tempat persembunyian aneta "
"Tolong mon tangkap tu cewek" sahut dimas membuat ramon menganguk dan keduanya langsung pergi
.
.
.
Fasyah dan yang lainnya langsung menuju ke tempat persembunyian aneta yang ternyata tak jauh dari hotel mereka menginap dan itu sukses membuat mereka kesal karna tidak tau
"Angkat tanggan " Ucap ramon dengan menodongkan pistol
Aneta dan zean kaget bukan main karna mereka merasa persembunyian nya telah aman, mereka sengaja menyewa kamar di samping kamar polisi agar mereka bisa memantau keadaan
"Kalian " Sahut aneta dengan geram
"Menyerahlan maka kami tidak akan mempersulit kalian " ucap fasyah dengan menyuruh beberapa orang memborgol keduanya
Zean dan aneta tak melakukan perlawanan karna banyaknya jumlah polisi yang ada membuat keduanya pasrah
Mereka membawa zean dan aneta ke kantor polisi terdekat
"Trimakasih pak atas bantuanya " fasyah menjabat tanggan briptu amka karna telah membantu dalam penyergapan
"Kami yang harusnya berterima kasih pak karna dapat bekerja sama dengan kalian " sahutnya dengan senyum
Tak lama setelah berbincang bincang kepolisian jakarta datang untuk menjemput zean dan aneta
"Fas mbak riska udah lho kasi tau.? " Tanya dion di jalan ketika mereka menuju ke hotel
Fasyah mengeleng "nanti biar pas di jakarta aja " Fasyah membaringkan dirinya di sandaran kursi
"Ayana sudah di pindahkan di jakarta" ucap ramon dengan melihat fasyah
"Kapan.? " tanya fasyah masih dengan mata tertutup
"Barusan mereka berangkat "
"Berarti kita juga harus balik ke jakarta gue rindu sama kasur gue " sahut heru membuat mereka mendengus kesal
.
.
.
.
Fasyah mendesah pelan ketika ia terus mendengar tangisan dari riska sedangkan geby terus menenangkan riska
"Bang kamu ngak bercanda kan " tanya geby yang terus berusaha menenangkan riska
"Fasyah serius ma ini bukti cctv nya " fasyah menyerahkan hp nya yang berisi cctv rumah sakit
Ia memang sengaja meminta rekaman itu karna ia tau riska pasti akan menangis begini
"Tapi kenapa aneta kejam begitu.? " tanya fais yang merasa binggung dengan adik iparnya
Fasyah mengeleng "sekarang ini kami masih memburu zen penyebab utama kecelakaan keluarga aya "
"Apa aneta juga terlibat.? " tanya fais
Fasyah mengeleng "belum tau mas bisa jadi iya bisa juga tidak"
"Ma aku mau ke kantor polisi " ucap riska dengan melihat geby
"Bang kamu bisa temani riska.? " tanya geby pada fasyah
Fasyah menganguk lakas berdiri "fas tunggu di mobil "
Setelah tiba di kantor polisi fasyah langsung menyuruh salah satu polisi jaga untuk membuka sel
"Waktunya cuma 30 menit mbak" ucap fasyah yang berdiri di sudut ruangan
Aneta langsung duduk di hadapan riska
"Anet kamu ngaknpapa kan.? ngak ada yang luka.? anet kenapa jadi begini.?mbak nyariin kamu di malang tapi kamunya ngak ada.?" tanya riska yang menatap aneta seperti bukan adiknya saja
tampa merasa bersalah aneta malah tersenyum "mba jagan kawatir kematian mama akan segera terbalaskan aya sekarang pasti lagi sekarat"
Riska menatap fasyah begitu juga fasyah merasa binggung " maksud kamu apa.? aya ngak ada hubungannya dengan kematian mama net"
Aneta mengeleng "ngak ada.?mbak ngak tau betapa menderitanya mama saat papa selalu memikirkan caca caca dan caca mamanya ayana" jangan kan riska fasyah juga kaget pendengar ucapan aneta
"Maksud kamu papa kamu dulu suka sama mamanya ayana..? " tanya fasyah memastikan ucapan aneta
"Iya dan karna itu mama selalu menderita tiap malam karna papa selalu memikirkan wanita itu" riska mengeleng ketika ia mendengar ucapan aneta
"Kamu salah paham anet" bantah riska dengan kesal
"Salah paham apa mbak mbak aja yang ngak tau gimana menderitanya mama" aneta mengepalkan tangganya ia merasa marah atas perlakuan papa nya dulu terhadap mamanya
"Ngak anet mbak tau semuanya kamu salah paham " bantah riska
Anet kesal "jangan perna membelah wanita licik itu mbak " aneta pergi menuju selnya
"Mama dan papa tidak perna menikah " ucapan riska mampu menghentikan langkah aneta
"papa ronal bukan papa kita " sambung riska lagi
Aneta berbalik "ngak perna menikah.? "
Riska menganguk "ronaldo bukan papa kandung atau pun papa tiri kita ia hanya orang asing yang bersedia merawat kita"
Aneta mengeleng seakan tidak percaya dengan ucapan riska
"Papa kita bernama deka aksarna kakak nya papa ronal papa deka meninggal tepat setelah empat hari kamu lahir, dulu mama terkena sindrom bebyblus dimana rasa tidak terima, stres berat bahkan mama juga sempat beberapa kali ingin membunuh kamu"
Aneta diam mendengar cerita riska
"Pada saat kamu lahir usia mbak 7 tahun mbak yang harus merawat kamu sebelum papa ronal datang ke jakarta mbak yang bawa kamu ke sekolah karna mama selalu menolak kamu dan bilang kalo kamu penyebab papa meninggal"
"Hingga akhirnya papa ronal datang dia yang merawat kita membesarkan kita mengantikan posisi papa deka untuk kita ia bahkan tidak perna menikah dengan wanita mana pun karna menjaga kita begitu juga dengan mama karna di hatinya telah terisi papa deka"
Riska mendekati aneta yang masih terdiam bagai patung
"Jadi wajar jika papa masih mencintai wanita itu hingga ia meninggal karna ia paman kita bukan papa kita "
"mbak bohong" sahut aneta
riska mengeleng " mbak ngak bohong apa perna kamu liat papa sama mama tidur di kamar yang sama.? apa perna kamu melihat mama dan papa bersama .? tidak kan mereka akan berkumpul jika ada kita mereka layaknya suami istri jika di depan kita"
Aneta melihat riska " jadi selama ini "
Riska menganguk "kamu salah paham "
"Kenapa mbak ngak kasih tau semuanya.? tanya aneta dengan menangis
" Karna mbak ngak mau kamu membenci mama yang beberapa kali ingin membunuh kamu "
pa cuma aq yg baru tw klo kembar ma gembar tu sama arti ny???
Salam dari novelku : "Cinta Tulus Viola" bila berkenan, mampir ya kak.. hehe ditunggu😅
jangan lupa mampir di "Pesona Cowok Lugu"
semangat nulis nya thor