TEACH ME TO HATE YOU
hay ini Squel dari
centa tampa alasan
dan
love you my husband
semoga terhibur makasih udah baca
.
.
.
...
Setiap manusia yang bernyawa akan pulang ke pangkuan illahi hanya waktunya saja yang berbeda
itulah yang selalu naina ajarkan pada kedua malaikat penyemangat nya
Rafasyah vino wijaya dan
Rafisyah alvi wijaya
anak gembar yang selalu mengingatkan naina pada lelaki yang jauh disana lelaki yang belum sempat melihat wajah kedua malaikat nya
lelaki yang menurunkan gen sempurna
siapa pun yang melihat fasyah dan fisyah mereka akan tau jika keduanya adalah anak dari lelaki itu
kedua remaja yang kini duduk di bangku kelas tiga SMA tunas bangsa
"bunda disini.? " tanya lelaki remaja berusia 17 tahun yang datang dengan membawa sekeranjang bunga
wanita yang dipanggil bunda itu menoleh lalu tersenyum ketika tau siapa yang datang "abang sendirian.? ngak sama adek.? "
lelaki itu menyalimi tanggan wanita yang ia panggil bunda " ada di mobil ketiduran" ucapnya dengan menatap lekat ke tiga batu nisan tempat peristirahatan terakhir orang tersayang untuknya
Mahendra bin abdul
Lasmi binti aziz
Alvino rafathan wijaya bin febrian
naina wanita itu mengusap kepala lelaki di hadapannya " ayah pasti bangga punya abang, abang do'akan kakek nenek sama ayah biar mereka tenang disana ya"
lelaki yang di panggil abang itu menganguk "pasti " keduanya memejamkan mata mendoakan orang-orang tersayang lalu menabur bunga
naina menatap anak lelaki nya mulai dari mata hidung bibir semuanya persis milik vino seandainya lelaki itu masih ada alangkah bahagianya mereka memiliki keluarga kecil yang bahagia
"bun ayo pulang " naina menganguk
"bunda abang kok ngak bagunin fisyah sih.? " tanya wanita cantik yang berdiri di depan mobil masih lengkap mengunakan seragam sekolah nya
naina tersenyum "adek ketiduran " wanita yang di panggil adek itu merengut kesal
"mau ziarah.? " tanya sang abang
"fisyah dapet bang" sahutnya dengan menyengir
"fasyah ajak adek pulang ya bunda mau ke butik dulu" kedua remaja itu menganguk lalu menyalami naina
naina menatap kepergian mobil yang membawa anak anaknya lalu melihat kembali ke dalam pemakanan
"mereka tumbuh dengan baik vin kamu jangan kawatir, aku titip bunda dan ayahku ya jaga mereka baik baik disana aku juga akan jaga kedua malaikat kita serta kedua orang tua kamu " naina mengusap air mata yang menetes lalu melangkah pergi
maafkan bunda yang selalu mengabaikan hari kelahiran kalian....
maafkan bunda yang selalu pura pura baik di depan kalian.....
seandainya kalian tau bahwa bunda ini rapuh, bunda ingin sekali menjerit, menangis bertanya pada takdir kenapa ini harus terjadi pada kalian...
tumbuh tampa seorang ayah....
tumbuh tampa seorang kakek dan nenek....
maafkan bunda
belum bisa menjadi yang terbaik untuk kalian...
anak - anakku..... "
.
.
.
.
17 tahun lalu
seorang wanita berjuang sendirian melahirkan di dalam ruangan bersalin karna sang suami masih di kantor
"vino dimana mas kok lama banget " tanya wanita berhijab dengan meletakan bayi mungil di keranjang bayi serta anak kecil yang asik memakan es cream di kursi
"katanya sudah di jalan tapi ia jemput bunda dulu di butik "
keduanya kompak menoleh ketika banyak langkah kaki serta dorongan brangkar yang memenuhi lorong rumah sakit
wajah keduanya pucat ketika brangkar itu lewat di depan mereka membawa dua orang dengan badan bersimbah darah
dengan badan gemetar lelaki itu menatap istrinya " bunda vino" wanita itu langsung memeluk suaminya
"mas tenang bunda sama vino pasti baik baik saja"
namun tuhan berkata lain 10 menit vino dan lasmi dinyatakan meninggal setelah naina melahirkan bayi gembar nya
bayi yang dinantikan vino selama 4 tahun namun akhirnya vino juga yang tak dapat melihat wajah anaknya.
.
.
.
.
.
.
naina kini berusia 40 tahun namun entah tuhan yang menciptakan ia tetap cantik atau memang diri naina yang menolak tua sehingga banyak yang mengira jika ia berusia 30 tahun bahkan tak jarang jika ia di kira kakak dari kedua anak gembarnya.
naina kini sedang bergelut dengan alat masak membuat beberapa gorengan serta makanan lainnya.
"masak apa bun.? " tanya seorang lelaki yang meletakan tasnya di kursi
naina berbalik dan tersenyum " nasi goreng, mas sama siapa kesini.? "
lelaki itu membuka kulkas dan mengeluarkan buah buahan "sama gara" sahutnya lalu mengupas buah buhan itu
sudah menjadi kebiasaan jika berkunjung ke rumah bunda nya naina ia akan menghabiskan berbagai buah buahan yang ada
"mas fais ngapain kesini.? " tanya suara yang datang dari depan
lelaki yang bernama fais yang kini asik memotong buah hanya melihat sekilas lalu kembali dengan aktivitas nya lagi "mama kesini.? "
bukanya menjawab ia malah bertanya balik membuat wanita berjilbab itu mengeleng lalu mendekati fais "bukanya pulang sama gara ini malah ngabisin buah dulu"
"ngak kok mba aku malah seneng fais sama gara suka ke sini" sahut naina dengan meletakan makanan di meja
"kamu selalu manjain mereka nai tu kamu liat tas sama sepatu pulang kerja bukanya pulang malah kesini rumah cuma jarak 5 langkah susah pulang" keluh geby dengan mengeser tas fais
geby adalah wanita karir ia memiliki butik dan toko bunga yang ia kelola langsung bersama naina, geby ibu dari faishal mahendra atau fais lelaki berusia 21 tahun bekerja sebagai koki dan photograper dan angara mahendra atau gara lelaki berusia 18 tahun yang kini sedang berkuliah di salah satu universitas di bandung
rumah mereka memang hanya berjarak 5 langkah, naina dulu menempati rumah yang vino bangun untuknya namun semenjak hamil ia memilih tinggal dengan bunda nya
hingga kini vino dan lasmi meninggal naina memutuskan untuk tetap tinggal di rumah mamanya sedangkan rumah vino telah ia berikan untuk fasyah ketika menikah nanti
sedangkan dimas memilih membangun rumah di samping rumah lasmi karna tak ingin lasmi sendirian namun semenjak ada naina rumah yang di bangun dimas sepertinya hanya sebagai tempat ganti baju
karna dimas geby dan kedua anaknya lebih senang tidur makan di tempat naina
naina beruntung memiliki geby sodara ipar yang baik di saat naina selalu kerepotan mengurus si gembar makan geby akan membantu sedangkan fais akan menjaga gara
beruntunglah baik fais atau gara tak perna merasa iri jika geby sering mengurus fasyah atau fisyah dulunya mereka akur hingga kini
"ma"
panggil dimas yang sedang berdiri di pembatas antara dapur dan ruang tengah
"mas udah pulang mau makan.? " tanya geby dengan melihat dimas
"udah dari tadi siang, ini mama sama anak sama aja bukanya pulang malah kesini dulu" dimas melihat kedua orang yang ia omelin itu namun keduanya hanya acuh saja sedikit pun tidak merasa tergangu
"udah pa ngak usa marah marah ayo makan" sahut gara yang langsung duduk di meja makan
"ra panggil si gembar dulu" suru fais ketika gara akan mengambil nasi
"ngak usa kita disini" sahut fasyah yang datang dari kamar langsung duduk di dekat gara
sedangkan fisyah lebih senang duduk di dekat fais karna ia bisa bermanja manja
"abang mau makan.? ni naina masak banyak" ajak naina yang langsung di anguki dimas
fais mendengus " tadi aja marah " namun sindiran itu tak di hiraukan dimas terbukti ia telah mengambil nasi goreng serta bakwan untuk ia nikmati
mereka makan dengan sesekali bercerita mengenai hal yang mereka lakukan hari ini.
naina tersenyum walaupun fasyah dan fisyah tak memiliki vino sebagai ayahnya tapi ia memiliki dimas dan geby yang memperlakukan mereka masa seperti fais dan gara bahkan tak sering geby atau dimas menghukum ketiga lelaki itu jika fisyah menangis tak di jemput sekolah atau tak di ajak jalan
"aku senang vin mereka tak perna kurang kasih sayang, walaupun kamu ngak ada"
.
..
..
.
aya menyobek kerta pengumuman dan membuangnya di tong sampah
"kenapa di buang.? " tanya aydan yang datang dengan sepeda nya
"itu ngak penting" sahut aya dengan melangkah masuk
"dek adek ini kenapa di sobek.? " tanya aydan dengan membawa kertas yang tadi di sobek aya
"ngak penting mas" aya mengambil kertas itu lalu menyobek nya menjadi kecil kecil
"itu hasil pengumuman kelulusan kamu kan.? " tanya aydan lagi
"ngak bukan "
"itu cita cita kamu dek"
"adek ngak mau adek udah mutusin ngak kuliah mas" sahut aya dengan menunduk
"kenapa.? " tanya aydan lagi
"mas mau berenti kuliah gara gara adek adek ngak mau"
aydan menghembuskan nafas lalu memegang kedua pundak aya "mas bisa kerja kamu ngak kuliah mau jadi apa.? "
"adek ngak mau kuliah.? " tanya caca yang datang dari pasar bersama arga
"kenapa.? " tanya arga
"mas berhenti kuliah cuma buat adek, adek ngak mau" sahut aya membuat arga dan caca langsung melihat anak tertuanya
"bener mas.? " tanya caca
aydan menganguk "kenapa.? " tanya arga
"prusahaan ayah lagi butuh dana kan.? restoran juga lagi sepi mas ngak mau ngebebani ayah"
caca menarik aya dan aydan duduk di kursi "bunda sama ayah udah dapet pinjaman om devin sama om defan juga udah bantu "
"jadi mas harus kuliah adek juga ya" ucap caca
aya dan aydan menganguk "maafin kita bun ayah udah bikin susah" ucap aydan membuat arga mengeleng
"itu kewajiban ayah nak"
"jadi kenapa adek sobek suratnya.?" tanya caca
aya menunduk "adek ngak mau kuliah jadi dokter adek mau jadi desainer aja adek udah belajar sama mba rusni " ucap aya
caca melihat arga "adek belajar ngapain.? " tanya arga
"aya udah belajar ngejahit, motong baju pakek mesin jahit juga adek bisa" ucap aya membuat arga tersenyum bahagia anaknya bisa menerima kondisi mereka
"ayah akan berusaha buat kita semua jadi adek sama mas juga harus berusaha ya" arga memeluk kedua anaknya
06-03-2021
Ay.Tls
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments
FitriA19
bagus crita nya thor.. smangat💪.. lanjut thor...
2021-06-18
1
FitriA19
ini emang typo pa emang nulis ny "gembar" thor🤔🤔..
pa cuma aq yg baru tw klo kembar ma gembar tu sama arti ny???
2021-06-18
1
the..
👍🏻👍🏻
2021-06-17
1