Bukan Nikah Kontrak

Malam makin larut tapi Arsella tak dapat memejamkan matanya barang sejenak. Pikirannya terus melayang memikirkan nasib sang ibu yang kini sedang disekap oleh Juragan Kusno.

Arsella melirik jam di dinding kamarnya. Hati sudah menunjukkan pukul 1.45 dini hari. Ia hanya diberi waktu 3 hari untuk mencari uang sebesar 200 juta guna melunasi hutang ayah tirinya. Bila tidak,maka ia harus menerima dinikahi pria tua yang masih sombong dengan kegagahannya di atas ranjang. Sungguh tak sadar diri.

"Ya Allah,gimana ini,dari mana aku bisa dapetin duit sebanyak itu. Aku harus dapetin duit itu secepatnya,kasihan ibu kalo lama-lama. hiks..hikss..." isak Arsella pusing memikirkan dari mana ia bisa mendapatkan uang sebanyak 200 juta

"Ahh,apa aku terima saja permintaan bang Arrion ya? Keliatannya dia orang kaya,aku bisa pinjam duit sama bang Arrion. Tapi dia ada nggak ya duit sebanyak itu? Kalaupun ada, apa dia mau meminjamkan uang sebanyak itu? Ah,nggak ada jalan lain,aku harus mencobanya. Semoga aja bang Ar punya duit sebanyak itu dan mau pinjamin aku. Aku harus hubungi bang Arrion segera. Eh,ntar pagi aja deh. Jam segini pasti bang Arrion udah tidur." gumamnya lalu ia mencoba memejamkan matanya lagi,berharap ia segera tertidur agar bisa segera berjumpa pagi.

Pagi hari

Tring...

Bunyi pesan masuk di ponsel Arrion

💌"Bang,ada waktu nggak? Ada yang mau aku bicarain. Penting!"

...💌"Baiklah,tunggu abang di kostan kamu aja. Sebentar lagi abang jemput kesana."...

💌"Baik,bang. Hati-hati di jalan,bang."

Arrion tersenyum melihat pesan yang baru saja dikirimkan Arsella. Hatinya memghangat mendapat perhatian dari Arsella walau hanya sebuah ucapan hati-hati di jalan tapi ia merasa sangat senang.

"Sella mau ngomongin apa ya? Apa dia udah bersedia nikah sama aku." gumamnya sambil berjalan keluar dari kamarnya

"Ar,lagi mikirin apa sih?" tanya mama penasaran melihat ekspresi anaknya yang tampak sedang berfikir keras sambil menuruni tangga

"Eh,mama. Nggak mikirin apa-apa kok,ma." jawabnya

"Kamu langsung mau pergi? Nggak mau sarapan dulu?"

"Nggak ma,sarapan di luar aja."

"Sama siapa?"

"Sama temen."

"Temen? Cewek atau cowok?"

"Aish mama,kepo banget sih!" kesal Arrion yang terus ditanyai

"Yah,kalo aja yang kamu ajak makan itu cewek bakal calon mantu mama. Ingat lho,waktu kamu tinggal 4 hari lagi. Kalo kamu nggak bawa calon istri juga,kamu harus terima kalo kamu mama jodohin sama anak temen mama." ancam sang mama

"Iya iya mamaku yang tersayang..." jawabnya kesal

"Arrion pergi dulu, ma. Assalamualaikum."

"Waalaikumussalam."

Setelah menempuh waktu sekitar 30 menit,sampailah Arrion di kostan Arsella. Setibanya di sana, Arrion segera menghubungi Arsella kalau ia telah tiba dan sedang menunggunya di pinggir jalan. Arrion lebih memilih menunggu di pinggir jalan agar tak perlu repot-repot memutar mobilnya.

"Udah lama,bang?" tanya Arsella ketika memasuki mobil Arrion

"Barusan aja kok. Kita ngomongnya sambil sarapan aja ya! Kamu belum sarapan kan?" tanya Arrion yang dijawab dengan anggukan oleh Arsella

" Kamu mau sarapan apa?" tanyanya lagi

"Terserah abang aja deh! Sella ngikut aja."

Akhirnya Arrion memilih sarapan di sebuah resto yang buka 24 jam yang jaraknya cukup jauh dari kostan Arsella.

Sesampainya mereka di resto tersebut,merema langsung memesan makanan dan makan di tempat.

"Duh,gimana cara ngomongnya ya! Kalau bng Ar nggak mau kasih pinjam gimana? D

Uang 200 juta itu nggak sedikit soalnya." batin Arsella

"Kamu mikirin apa,Sel?" tanya Arrion penasaran karena melihat wajah Arsella yang tampak berfikir keras. "Apa itu ada hubungannya dengan apa yang mau kamu bicarain dengan abang?" tanyanya lagi sambil mengernyitkan kedua alisnya

"Ah,i---i---iya bang." jawabnya gugup

"Kenapa gugup banget? Ada masalah?"

Arsella menarik nafas dan menghembuskannya kasar,"Hufth...Anu bang,aku--aku bersedia menikah sama abang." ucapnya gugup dengan kedua tangannya meremas ujung kemeja yang ia kenakan

"Hah,yang bener? Kamu nggak sedang mainin abang,kan!" tanya Arrion antusias

"I--iya bang. Tapi Arsella punya syarat. Sebenarnya bukan syarat sih,tapi minta tolong!" ujarnya lesu membuat Arrion penasaran melihat ekspresi wajah Arsella yang nampak tertekan

"Kamu mau minta tolong apa?"

"Mmm... Abang bisa tolong pinjamin Sella uang 200 juta nggak, bang! Cash. Tolong banget bang,pinjamin Sella!" ucap Arsella dengan wajah memelas dan mata berkaca-kaca

"Hah.. Kamu serius?" tanya Arrion dengan mata membulat karena terkejut mendengar permintaan Arsella