NovelToon NovelToon
Perjalanan Waktu Putri Mahkota

Perjalanan Waktu Putri Mahkota

Status: tamat
Genre:Action / Fantasi / TimeTravel / Tamat / Duniamasadepan / Mengubah Takdir / Kelahiran kembali menjadi kuat / Fantasi Wanita
Popularitas:6.7M
Nilai: 4.9
Nama Author: Riza melyn

Dalam masa Revisi
__________________________________________

Xian Liu Mei. Seorang gadis cantik bergelar putri mahkota dari kerajaan Xian, Zaman kultivator. Dia mendapat gelar "Dewi Perang" oleh para musuhnya. Liu Mei bukan seorang putri manja, tapi tomboy.

Liu Mei berpindah dimensi ke zaman modern dan menggantikan posisi seorang gadis yang di khianati oleh tunangan dan sahabatnya.

Dengan bantuan ingatan pemilik tubuh dan Ruang Dimensi yang ikut berpindah, Liu Mei memanfaatkan beberapa perhiasan dan koin emas yang dia miliki untuk bertahan hidup di era modern.

Bertemu dengan 4 Pria dengan karakter yang berbeda, manakah yang akan di pilih oleh Liu Mei sebagai pasangan hidupnya?

Bagaimana kisahnya? ayo ikuti cerita ini.

~~~~~~~~~~~~~~~~

Sedikit inspirasi dari novel-novel TimeTravel yang lain, selebihnya Drakor dan imajinasi Author sendiri.

Selamat Membaca

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Riza melyn, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Seoul, Korea Selatan

Deru mesin pesawat tak membuat seorang gadis cantik terganggu. Matanya terus tertuju pada buku yang berada ditangannya,  membaca tiap deretan kata yang tertera disana.

Kaca mata anti radiasi yang dia kenakan begitu membuatnya bertambah cantik, di telinganya terpasang headset bluetooth berwarna putih.

Merasa kerongkongannya kering, tangan gadis itu terulur dan mengambil gelas berisi mineral untuk diteguknya.

Yah, gadis itu adalah Axila Lian Remanov. Saat ini dia dalam perjalanan menuju Seoul, Korea Selatan.

Kemarin, setelah mengantarkan surat cuti, Axila menemui seorang pilot dan memintanya menjadi pilot pribadi Axila. Dia menemuinya disalah satu caffe, membicarakan tentang keinginannya pada pria itu.

Dan hari ini, mereka sedang berada dalam perjalanan ke Seoul setelah pilot bernama Justin Polin menerima tawarannya. Pria asal Malang yang baru saja lulus dari IULI itu menerima tawaran Axila karena ia sedang membutuhkan biaya pengobatan adiknya yang saat ini sedang koma di rumah sakit tempat Maria bekerja.

"Nona, makan siang anda." ujar seorang pria tampan berpakaian pramugara yang berdiri disamping Axila.

"Letakkan disitu, dan antarkan untuk Justin." jeda Axila. "Kau sudah makan?" sambung Axila. Sebenarnya bukanlah buku cerita atau novel yang dia baca, melainkan kamus bahasa Korea-Indonesia.

"Belum, Nona. Silahkan nikmati makan siang anda." Ujarnya lagi dan berlalu dari sana. Setelah mengantarkan makan siang untuk Justin, cowok pramugara itu segera menikmati makan siangnya juga sambil melihat awan.

Axila menggunakan jet pribadi nya untuk bepergian ke sana kemari. Dia tak lagi harus menunggu berjam-jam hanya untuk menunggu keberangkatan nya dengan pesawat-pesawat milik perusahaan swasta.

Ketika pergi, Axila juga tak memberitahu akan kemana dia pergi, entah itu pada Putra, Michael, Maria ataupun Mike.

Mengapa?

Karena dia yakin, jika keluarga dan kekasihnya tak akan mengijinkan Axila pergi.

Ditambah, ketika dia ingin memberitahu Mike dikantornya. Axila dikejutkan dengan Mike yang sedang berciuman dengan wanita lain.

**Flashback On.**

Axila yang saat itu baru saja habis membuat makan siang untuk Mike dikejutkan dengan dering ponselnya.

"Siapa ini?" tanya Axila setelah menggeser ikon hijau dilayar ponselnya.

"Selamat Siang, Nona. Saya Justin Polin. Apa tawaran anda yang kemarin masih berlaku." jawab orang yang diseberang sana.

"Hmm. Jadi, kau sudah memikirkannya?" tanya Axila dengan suaranya yang serius.

"Sudah, Nona. Sa-saya ingin menerima tawaran anda sebagai pilot pribadi anda."

"Good, lalu?"

"Sa-saya"

"Katakan dengan jelas, dan jangan berbelit-belit!" ujar Axila dingin.

"Sa-saya mau minta tolong. Boleh tidak, teman saya juga ikut bekerja dengan anda, dia seorang pramugara." ujar Justin dengan ragu, disampingnya juga sedang berdiri temannya.

"Pramugara? sepertinya aku tak membutuhkannya." ujar Axila, membuat kedua cowok itu menahan sesak di dada mereka.

"Aku memang tak membutuhkannya, namun kau membutuhkan seseorang untuk menemanimu dalam perjalanan. Kurasa, tidak buruk juga." sambung Axila.

Diseberang sana, Justin dan temannya saling tatap dan melempar senyum.

"Namun, kurasa gajinya tak akan sebanyak punyamu. Hanya setengah dari milikmu yang menjadi miliknya, sedangkan kau utuh." tambah Axila lagi.

"Tak apa, Nona. Saya menerimanya, saya terima asalkan saya selalu bersama Justin." terdengar suara asing yang Axila dengar, itu memang suara teman Justin.

"Bagus, kurasa kalian berdua bisa bekerja sama. Jangan kecewakan aku."

"Tidak, nona. Kami akan bekerja sama untuk anda." Sambung keduanya bersamaan, Axila terkekeh mendengar kekompakan mereka.

"Persiapkan diri kalian, dua jam lagi aku akan berangkat ke Seoul. Siapkan semuanya, Justin." itulah kata-kata terakhir Axila sebelum teleponnya ditutup.

"Kau dengar itu? ayo kita bersiap." Ujar teman Justin yang langsung menarik tangan temannya dan pergi dari rumah sakit. Mereka langsung melakukan motor metik Justin dan pergi ke rumah temannya, mengambil password dan juga persiapan yang lainnya.

Sedangkan Axila, dia menyimpan makanan yang baru saja dimasak didalam rantang. Kemudian membersihkan tubuhnya, tak lupa mempersiapkan pakaian, password, dan barang yang mungkin dia butuhkan disana.

Axila mengambil mobil Mercedes Benz miliknya di parkiran rumahnya, didalam sana juga terdapat motor sport miliknya. Karena saat ini ia sedang berada di rumahnya.

Setelah selesai, Axila memacu mobilnya kearah dimana kantor Mike berada.

Beberapa kali terjebak macet membuat Axila kehausan, segera ia menghentikan mobilnya didepan super market. Bisa saja dia mengambil air suci dari dalam ruang dimensinya, namun Axila tak mau. Jadilah pilihannya adalah super market, sekaligus membeli beberapa Snack sehat, susu kotak, mie instan, dan masih banyak lagi yang Axila beli disana. Semua itu nanti diberikan pada Azka ketika di Seoul.

40 menit kemudian, Axila memarkirkan mobilnya diparkiran. Lalu mengambil rantang kecil yang berisi makan siang untuk Mike.

Saat berjalan dilobi, semua orang yang berpapasan dengannya akan menundukkan kepala mereka, seperti saat bertemu dengan Mike ataupun Jack.

"Selamat siang, Nona." sapa Jack yang saat itu sedang terburu-buru ke toilet.

Axila yang baru keluar dari lift dan berjalan kearah ruangan Mike menghentikan langkahnya.

"Siang juga. Toilet lagi? selalu saja ketika aku bertemu denganmu dikantor kau akan ke toilet." keluh Axila diakhiri dengan terkekeh pelan.

"Maaf, Nona. ini keadaan darurat." sambung Jack dan meninggalkan Axila disana. Dia bahkan lupa memberitahu Axila, Jika ada tamu yang berada dalam ruang kerja Mike.

Axila menyunggingkan senyum tipis, berjalan kearah ruangan Mike dan mendorongnya tanpa mengetahui siapa saja yang berada dibalik pintu itu.

Kaki Axila terpaku ditempatnya, dia bahkan tak melangkah kakinya lagi kedepan sama seperti sebelumnya. Matanya bahkan menyipit saat melihat pemandangan yang tak mengenakkan.

Mike sedang berciuman dengan wanita lain, bahkan wanita itu menciumi Mike dengan sangat bernafsu.

Axila kembali menutup pintu, membiarkan kedua insan itu menikmati waktu mereka, meski Axila tahu jika wanita itulah yang menciumi Mike terlebih dahulu. Tentu saja karena Axila membaca pikiranan mereka.

Axila berbalik. Tiba-tiba saja ponselnya berbunyi, ada notifikasi yang masuk kedalam ponselnya.

"Nona, kami sudah berada di bandara. Semua persiapan sudah selesai, tinggal menunggu kedatangan anda."

Begitulah pesan yang Justin kirimkan.

"Aku sedang berada dalam perjalanan." balas Axila cepat, dia tak mempedulikan Mike lagi dan langsung melangkah kakinya pergi dari sana.

Saat sedang menunggu lift, Axila dikejutkan dengan seseorang yang menepuk pundaknya.

"Nona, anda pergi lagi? sudah menemui tuan muda?" tanya Jack.

Axila menggeleng, "Sepertinya dia sedang sibuk." Balas Axila, dia langsung menyodorkan rantang yang berada ditangannya pada Jack.

"Berikan itu padanya setelah dia selesai dengan urusannya, aku pergi dulu." sambung Axila dan pergi dari sana dengan masuk kedalam lift.

Jack merasa ada yang ganjal, segera dia melangkah pergi dari sana dan ingin menemui Mike.

Mata Jack terpaku dengan apa yang dia lihat, jadi ini yang Axila maksud barusan.

"Tuan muda?!" tekan Jack, dia menjadi marah saat melihat Mike berciuman dengan wanita lain. Bahkan, jas yang selalu Mike kenakan sudah hampir terlepas dari tubuhnya saat ini.

Mike yang tersadar langsung mendorong tubuh wanita yang saat ini sedang berciuman dengannya. Matanya langsung melihat kearah Jack.

"Ah. ada apa, Jack?" tanya Mike

Jack melangkah dengan begitu tegas dan langsung saja menampar pipi wanita itu.

*Plakk!*

"Kau!" bentak wanita itu.

"Apa?! pergi dari sini sekarang juga!" bentak Jack yang penuh emosi, pasti nona nya juga merasa kesal pada wanita ini, namun memilih untuk pergi.

Wanita itu masih berdiri ditempatnya, matanya tertuju pada Mike yang menatap Jack dengan bingung sambil memegang pipinya yang terasa panas.

Jack yang sangat marah dengan perbuatan tuannya segera saja melangkah dan menghantam pipi Mike dengan kepalan tangannya.

"Jack! apa maksud mu?!" bentak Mike.

"Maksud ku? kau masih bertanya maksudku?!

Apa ini juga yang akan kau tanyakan pada nona, huh!

aku kecewa padamu, bos!"

"Jack, jelaskan padaku!" tekan Mike.

"Jelaskan? sudah jelas-jelas kau berciuman dengan seorang jal@ng didepan Nona. kau masih bertanya apa yang harus kujelaskan, Tuan?!" jeda Jack. "Lalu apa yang harus kujelaskan pada Nona tentang apa yang baru kulihat?!" tekan Jack dan pergi dari sana. Dia merasa kecewa pada Mike.

Memang benar, Mike adalah tuannya. Namun Axila? Dia seperti air yang begitu menyegarkan, bahkan Jack juga merasakan efeknya.

Namun hari ini. sudahlah..

Mata Mike jadi memerah, jika Jack sendiri mengatakan dia kecewa. apa yang barusan terjadi sebenarnya?

"Tu-Tuan muda--"

"Pergi! pergi dari sini dan jangan pernah kembali lagi! Pergi kau jal@ng!" teriak Mike.

Segera saja dia berlari keluar dari ruangannya, memasuki lift dan menekan tombol dengan cepat.

"Axila tak boleh melihat itu, tidak! Aku-aku

Haiss!" Mike memukul udara disampingnya, dia begitu bod0h sampai tak menyadari apa maksud wanita itu. Bahkan sangat bod0h tak menyadari ada Axila yang melihat perbuatannya.

Tidak! Axila hanya salah paham! Axila tak boleh meninggalkan nya! Itu tak boleh terjadi!

Mike sampai dilantai dasar, ketika pintu lift terbuka, Mike langsung berlari keluar dari sana dan tak mempedulikan beberapa pegawainya yang menatapnya dengan bingung.

Parkiran. Itulah yang terlintas didalam benaknya, segera dia berlari kesana. Namun tak menemukan Axila disana, bahkan mobil Mercedes atau motor sport yang biasa Axila gunakan tak ada disana.

"Ahhkkkk!!" pekik Mike, dia meremas rambutnya dengan frustasi, memukul dan menendang udara yang kosong.

Dia tak akan mungkin dapat mengejar Axila, jadi diputuskan untuk kembali dan masuk kedalam kantor.

Saat sudah masuk kedalam ruang kerjanya, wanita itu sudah tak berada disana lagi. Namun digantikan oleh Jack yang sudah berdiri dengan wajah dingin disana.

"Jack--"

"Ini rekaman CCTV yang baru saja kuambil. Silahkan dilihat, tuan." Potong Jack cepat.

Mike melangkah, mengambil laptop Jack dan melihat gambar yang tertera dilayar monitor.

Terlihat Axila yang keluar dari lift dan bertemu Jack, karena terburu-buru Jack meninggalkan Axila sendiri. Terlihat Juga Axila sedikit tersenyum, dengan memegang rantang ditangan kirinya. Lalu tangan Axila mendorong pintu, tapi gadis itu tak memasukinya hanya berdiam dan terpaku dengan apa yang dia lihat. Raut wajahnya yang tadi tersenyum langsung menghilang, digantikan dengan tatapan yang terlihat sedikit sendu.

Terlihat Juga Axila yang menatap dan mengetikkan sesuatu di ponselnya, dan pergi dari sana.

Namun sebelum masuk kedalam lift, dia malah kembali bertemu Jack, lalu memberikan Jack rantang yang dibawanya. Setelah itu masuk kedalam lift dan tak terlihat lagi.

"Sepertinya Nian mengantarkan anda makan siang, namun memilih untuk pergi setelah melihat anda sedang berciuman dengan wanita lain.

Saya permisi." Ujar Jack setelah meletakkan rantang yang dibawa Axila untuk Mike dan pergi dari hadapan Mike.

"Bod0h! Aku sungguh pria yang bod0h!" gumam Mike, dia menatap nanar rantang yang dibawakan oleh Axila. Mike menyambar rantang itu, dan berlari keluar dari ruangannya lagi.

"Jack, kita susul dia, sekarang. Aku tak ingin dia salah paham!" ujar Mike.

Jack yang mendengar tuannya akan menyusul Axila segera kembali bersemangat, segera dia mengikuti langkah Mike dan meninggalkan semua pekerjaannya.

Cinta tuannya lebih penting dari pada pekerjaan saat ini. Yah, hanya untuk kata "Maaf".

"Cari dia dimana pun! Jangan sampai dia pergi dari kota ini!" terdengar suara Mike yang memerintah seseorang untuk mencari keberadaan Axila.

Sedangkan Axila, dia baru saja tiba di bandara. Dia memasukinya dan bertemu Justin dan Temannya yang sedang menunggu kedatangan Axila. Mereka menggunakan seragam yang tentunya adalah milik seorang pilot dan pramugara.

"Justin." panggil Axila.

Justin dan temannya segera mengalihkan pandangannya pada Axila, tampilan Axila membuat mereka sedikit terkejut.

"No-Nona?"

Axila mengenakan Hoodie berwarna gold dipadukan dengan celana cokelat pendek selutut, tak lupa sepatu kets berwarna hitam. Sungguh berbeda dengan perkiraan kedua cowok itu. Mereka pikir Axila akan mengenal dress mahal dan dandanan ala cewek feminim lainnya, yang sudah pasti terlihat sedikit ribet untuk seorang pria.

"Kenapa? ayo pergi" ajak Axila.

"Ba-baik nona." balas keduanya. Axila bahkan tak mempedulikan teman Justin yang saat ini menatapnya dengan bingung. Namun dia segera mengambil ahli koper Axila dan membawanya, berbeda dengan Justin uang membawa koper mereka.

"Siapa namamu?" tanya Axila,

"Kalvano. Nona bisa memanggil saya Vano." balasnya dengan sedikit gugup. Karena yang dia dengar dari Justin, Axila adalah pribadi yang sangat cuek dan dingin. Dan Vano membenarkannya, karena sudah terlihat dari tampilan Axila saat ini.

"Vano? nama yang bagus." Puji Axila, lalu melangkahkan kakinya mendahului Cowok itu.

Cowok itu tersenyum tipis, melangkahkan kakinya sejajar dengan Axila dan Justin. Mereka memasuki lapangan terbang, yang sudah pasti terdapat banyak sekali pesawat yang sedang berjejer rapi.

"Nona, yang mana milik anda?" tanya Justin.

"Itu, disana." Tunjuk Axila pada salah satu pesawat jet berwarna putih yang bertuliskan "AL" dipunggung nya.

Bahkan terlihat beberapa orang yang saat itu sedang berdiri dekat sana, ada juga mobil Pertamina yang sedang mengisi bahan bakar.

"Julio Cesar." panggil Axila.

Pria berbadan besar dan mempunyai perut buncit itu segera mengalihkan pandangan nya pada orang yang baru saja memanggil namanya.

"Miss Axila." Jedanya. "How are you?"

"I'm good." balas Axila, matanya mengarah pada jet yang saat ini berada didepannya.

Julio mengikuti tatapan Axila, dia mengerti. "Here comes your jet. I changed the name."

"Thank you, Sir." ujar Axila dengan santai.

"would you like to use it now, Miss axila?" tanya Julio melihat kearah jet yang sudah selesai diisi bahan bakarnya.

Axila mengangguk, "Of course. I have to go now." jawab Axila.

"Have a nice trip, Miss Axila." ujar Julio mempersilakan Axila, Justin dan Vano mengambil ahli jet itu.

"Thank you, Sir Julio." balas Axila, segera saja Vano melangkah terlebih dahulu, menaiki tangga tang menjulang keatas, diikuti Axila dan diakhir Justin.

Setelah semua persiapan selesai, Julio juga sudah melaporkan keberangkatan mereka ke Seoul pada pihak bandara. Mereka lalu mulai lepas landas, dengan Axila yang melambaikan tangan pada Julio yang masih menatapnya.

**Flashback end **

1
an-nuur H💞
aku ngakak thor🤣🤣
an-nuur H💞
wkwkwk🤣🤣🤣🤣
Widaandriani27@gmail.com Gmail.com
Luar biasa
Binti
pasangan yang klop top markotop
Binti
heleh gak mau tapi menikmati ... dasar bulus
Binti
semoga aja mafianya bukan Casanova
Erlina Ibrik
Luar biasa
Yaser Levi
thor..ini novelmu sangatttttttttt minim adegan romantisnya..lellah aku menantinya😕
Yaser Levi
tetap saja dia laki2 murahan...jgn lagi balik ke mike
Yaser Levi
jelek ceweny..tdk sesuai sm spesifikasi..cantik..jauh lah
Binti: mafianya juga jelek kurang gagah
total 1 replies
Yaser Levi
tempat nya tdk cocok..iindonesia..masih masuk akal klu di negri ginseng..
Lhina Bright
na nih sdh muncul lagi nih jodoh keduanya si axila..
Lhina Bright
na jodoh pertama sdh mulai muncul nih../Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Lhina Bright
suka ma novel yang pemeran nya adalah wanita kuat, tdk mudah di tindas dan juga kejam..
Rafinsa
Luar biasa
Rafinsa
laaah.. japan balas dendamnya???
Rafinsa
hilal jodohnya axila mulai muncul ya thor ..🤭
Rafinsa
suka banget kalo MC nya kuat...gak menye2.. semoga saja..
Pujianto Ajha
Luar biasa
Yoni Asih
q kembali kesini lagi
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!