NovelToon NovelToon
Aku Yang Tersisihkan

Aku Yang Tersisihkan

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Keluarga / Romantis / Cinta setelah menikah / Romansa / Mengubah Takdir
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: Mie Atah

Dinda Ayudia meida(Dinda),dua bersaudara berasal dari keluarga sederhana,ayahnya seorang PNS dan ibunya seorang ibu rumah tangga tapi cukup untuk mendidik kedua anaknya.
lalu apa yang membuat Dinda tersisihkan?

hai ini cerita pertamaku semoga kalian suka

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mie Atah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

14.AYT

Bumi tidak pernah berhenti berputar,begitu pula kehidupan manusia mereka tidak pernah berhenti berjuang jatuh satu kali bangkit lagi jatuh dua kali bangkit lagi,semua itu bisa kita lakukan karena ada kemauan yang kuat dan ada orang yang mampu membangkitkan semangat kita,bukan kah begitu.

lalu bagaimana kalau kita dijatuhkan bukan jatuh sendiri dan bukan sekali, bahkan berkali kali dan yang paling menyakitkan adalah orang yang menjatuhkan kita orang yang sangat berarti dalam kehidupan kita.

Seberapapun kita bangkit tegak nya pun tidak akan sempurna lagi,seberapa kerasnya kita berusaha hasilnya tidak akan sama lagi.

bagai gerhana bulan ketidak sempurnaan nya menjadi objek keindahan bagi orang lain tapi bagi bintang itu akan menjadi kelemahannya karena tidak bersinar terang, redup ada namun tak menarik untuk dilihat.

sebagaimana perasaanku saat ini aku harus semangat menyambut dimana akan ada saat nya hari yang betul betul aku nantikan yaitu hari kelulusan, aku ingin mengepakkan sayapku selebar mungkin tanpa ada rasa takut terkena dahan pohon,aku ingin menerjang badai.

Sedari dulu aku memiliki sayap yang indah yang kapan saja bisa aku gunakan untuk terbang lebih tinggi.

Tapi apalah daya sayapku diikat oleh tali yang tak terlihat,sayapku dipatahkan secara perlahan,setiap kali aku berusaha mengepak kan sayapku pasti ada halangan entah itu ranting pohon atau ayahku sendiri.

Aku anak yang pintar otaku bisa menyesuaikan dengan ilmu apa saja,asalkan diberi kepercayaan dibimbing dengan sungguh sungguh otak ku mampu baik itu dibidang akademik maupun non akademik.

Aku mampu dan bukan nya aku yang merasa sombong tapi memang orang lain yang melihatku pun mengatakan demikian, sudah berapa banyak sertifikat penghargaan dalam bidang apapun yang aku bawa pulang untuk aku perlihatkan kan kepada kedua orang tuaku.

Tapi nihil tidak ada satupun yang mereka anggap.

Ya aku akui dulu sewaktu aku masuk dalam tahap remaja banyak sekali kenakalan yang aku lakukan.

Yang tidak pernah sekolah,sekolah bisa dibilang satu bulan sekali,yang motoran kebut kebutan main sana main sini,pernah ada peristiwa di mana aku mengendarai motor kebut kebutan di pematang persawahan dan ada temanku yang terjatuh sampai dirawat dirumah sakit.

Dan itu kenakalan terparah yang aku lakukan dimasa SMP.

Tapi itu aku laku kan selain pemberontakan terhadap orang tua ku juga aku terbawa lingkungan yang memang toxic.

Aku berharap orang tuaku melihat bahwasannya dengan memasukan aku kepondok tersebut bukan keputusan yang baik,tapi apa yang aku dapat ceramah panjang kali lebar dan tetap membiarkan aku berada dilingkungan tersebut.

Sudah berapa kali aku bilang bawa disana begini,banyak yang berperilaku bukan layaknya anak santri daaannn masih banyak lagi,tapi tetap kamu disana aja dulu.

Mungkin itu yang membuat orang tuaku sudah tak menganggap semua pencapaianku.

selepas sholat Maghrib berjamaah kami lanjutkan untuk belajar bareng di majlis putri ternyata lebih seru.

" assalamu'alaikyuummm " nur datang mengucapkan salam dengan gaya centilnya

" heh nur kalau ngucap salam yang bener jangan di buat buat begitu,kamu tau kan itu artinya mendoakan orang orang muslim yang berjumpa dengan kita,kalau kamu buat buat begitu bakalan beda artinya " tegur REGI salah satu santri putri yang tomboy ,postur badan tinggi sedikit besar,hidung mancung dan yang pasti kaya laki laki walaupun rambutnya panjang.

" ia maaf mba regi" cicit nur takut takut

" itu maaf teh Dinda di panggil pak his,katanya buat latihan gambus" kali ini nur tidak menggunakan gaya lebay nya karena takut ditegur kembali oleh regi

Liha menengok kepadaku " loh teh bukannya kita lagi mempersiapkan ujian ya kok pak his malah latihan sih " tanya liha heran " wong ngaji aja diliburin supaya para kita bisa belajar dengan fokus tanpa memikirkan hafalan yang lain" lanjutnya

" gak tau teh nur cuma menyampaikan amanah aja" terang nur

" itu teh di tunggu katanya "

" huft " aku menghela nafas " yaudah nur makasih ya nanti saku kesana "

" loh teh kok malah kesana " protes liha " terus gimana belajarnya "

" aku kesana dulu sebentar sambil bilang kalau aku mau fokus belajar dulu " jawab Dinda sambil merapihkan buku belajarnya berjalan menuju kamar,merapihkan jilbapnya setelah dirasa semua sudah rapih segera Dinda menuju rumah Bu Mun salah satu guru di sekolah ,rumahnya memang biasa dipakai untuk latihan gambus.

rumah Bu Mun terdapat diluar gerbang artinya pas dibelakang pondok putra.

" malu banget lagi banyak mas mas santri" gerutuku,aku mengintip dibalik dinding kantin.

DWAR

" astaghfirullah" aku memegang dadaku terkejut bukan Maik,aku berbalik ternyata salah satu adik kelas ku

" kenapa teh kok ngintip ngintip" tanya nya

" tteh mau kerumah Bu Mun latihan gambus tapi malu banyak banget mas mas santrinya" jawabku

" yaudah aku anter yu tapi cuma sampe gerbang aja" tawarnya kepadaku

" emang kamu gak malu " tanyaku

" gak lah teh kan aku masih kecil" jawabnya dengan wajah polos.

aku menepuk jidat ku " haduh bocah bocah"

" yaudah hayu lah kalau kamu gak malu mah" ajak ku akhirnya daripada jalan sendiri kan.

Kami berjalan menuju gerbang,aku menundukkan wajahku tapi bocah ayang ada di sebelahku malah dengan PD nya berjalan celinguk sana celinguk sini sampai berani melihat ke arah mas mas santri.

" hebat juga " batinku "apa aku juga SE usia nya begitu ya gak punya malu hihi"

Seperti biasa kalau sudah mendekati gedung santri putra mulai terdengar gombalan gombalan yang mereka lontarkan untuk ku.

Apalagi ini mereka tau aku akan latihan gambus,ya aku disini juga ikut komunitas gambus,gambus El Wardah namanya dan semua sudah tau kalau aku adalah salah satu vocalis nya.

" Din yang semangat ya nanyinya"

" din aku request lagu aku padamu ya"

Din

Din

Din

Dan masih banyak lagi.

Sesampainya di gerbang adik kelas yang tadi mengantarku kembali ke kamarnya,ku ucapkan terimakasih lali berlalu menuju teras rumah Bu Mun,gerbang tertutup.

mulai ramai mas mas santri yang duduk di dalam tepat nya didepan gerbang,sampai menggeret kursi panjang untuk mereka gunakan.

" hadeeh mulai lagi " batinku

" assalamualaikum" ku ucapkan salam,ku salimi satu persatu sesepuh gambus disana,ya musik gambus ada sejak pemimpin pertama pondok pesantren YPPTQMH tepatnya pendiri pondok pesantren,sekarang musik gambus beliau turunkan kepada anak pertamanya yaitu pak hisbullaah.

Kalau yang menjadi pemimpin pondok yang sekarang itu anak dari pemimpin yang kedua.

" gimana Din ujiannya " tanya pak his

" Alhamdulillah pak lancar" jawabku sambil duduk didekat tiang

" gak ganggu berarti ya " tanya nya sambil memainkan tuts piano.

" lumayan pak kan seharusnya Dinda lagi belajar" jawabku

" buat malam ini aja kok Din untuk mem pas kan lagu mana aja yang mau kamu bawakan untuk nanti acara kahirussanah,kan kita mau tampil" lanjutnya sambil menatap ku sejenak.

" oh ia pak" jawabku

Disana sudah ada dua vocalis perempuan lainnya yang satu Ade kelasku satunya lagi istri dari pak his sendiri.

Mulai terdengar musik gambus yang pertama bernyanyi vocalis pria,aku sebagai backing vocalist nya.

Setelah selesai kini giliranku,saat tau aku yang ingin bernyanyi

Riuh suara didalam gerbang

Uuuuu Din aku padamu sambil membentuk love dengan kedua tangannya.

Dindaaaa mereka semua seperti fans yang sedang menikmati lagu yang aku bawakan padahal aku belum bernyanyi.

Ampun deh kocaknya gak karuan

" wih fans nya Dinda makin jadi aja" kata lek mirun pemain suling.

" Halah mereka mah emang begitu lek ,kocak " jawabku

Ya mereka semua rata rata teman sekelas ku yaa memang begitu rupanya kocak semua tapi aku senang tidak terganggu sama sekali.

Musik gambus mulai mengalun lembut karena yang aku nyanyikan salah satu lagu gambus yang sedih.

Aku mulai bernyanyi yang awalnya memakai bahasa arab pas bagian reff lagu memakai bahasa indonesia.

Hidupku tak berarti tanpa dirimu disisiku uuu

yang ada didalam gerbang semua ikut bernyanyi sambil menggoyangkan tangan mereka kekanan dan kekiri,menikmati lagu yang aku bawakan.

tidak terasa sudah dua lagu yang aku bawakan yang lainnya akan dinyanyikan oleh istri pak his dan adik kelasku.

" pak selanjutnya Dinda gak ikut latihan ya ,mau fokus belajar dulu" aku sampaikan apa tujuanku tadi mau ikut latihan gambus,ku taruh mic yang tadi aku pegang.

" ia Din kita juga bakalan jarang jarang latihannya,ini kan buat ngepasi lagunya aja " jawab pak his sambil mencabuti satu persatu kabel yang menancap pada piano nya.

" Dinda makin hari makin cantik aja " gombal mas Megi pemain bass .

Informasi sedikit mas Megi adalah salah satu laki laki yang menaruh hati padaku dia sudah dewasa mungkin sudah pantas untuk membina rumah tangga,sempat dia berbicara serius padaku mengutarakan hatinya tapi ia tidak mau berpacaran terlalu lama karena tujuannya adalah menikah.

Aku menolak karena bayangan menikah dalam diriku masih jauh sangat jauh.

Di tambah aku juga ingin mencari pendamping hidup yang bisa membimbingku dalam artian mengerti agama.

Maaf bukannya aku merendahkan, aku tau pasti mereka juga tau ilmu dalam berkeluarga, cuma akunya aja yang memang belum siap kalau menuju pernikahan di ajak pacaranpun aku gak mau,tapi memang mas Megi dari keluarga pemusik bahkan ayahnya pemimpin musik yang suka kesurupan itu aku gak tau namanya.

aku tanggapi dengan senyuman " terimakasih " ujarku atas pujian yang mas Megi sampaikan.

Aku masuk kedalam rumah berpamitan pada Bu Mun lalu ku salimi satu persatu para pemain musik gambus dengan catatan kalau sama yang bukan mahrom tidak sampai bersentuhan.

Aku kembali ke gedung satri putri bersama adik kelasku yang tadi menjadi vocalis juga,mas mas santri sudah bubar kembali ke kamarnya masing masing mungkin.

Tapi masih ada satu dua yang duduk deselasar majlis.

Terimakasih yang sudah membaca jangan lupa like dan komentar nya juga ya,itu sangat mempengaruhi aku agar bisa menciptakan karya yang lebih baik lagi...

❤️❤️❤️ dari othor untuk kalian yang sudah membaca

1
♡お前のペンデハ♡
Membuat saya ketagihan
Mie Atah: terimakasih sudah membaca
total 1 replies
Izuku
Kayanya aku gak bisa tidur lagi kalo gak baca kelanjutannya sekarang juga 😩
Mie Atah: terimakasih sudah membaca
total 1 replies
Itzel Juárez
Ngerti banget, bro!
Mie Atah: terimakasih sudah membaca
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!