Bagi ku restu orang tua adalah hal yang terpenting dalam hidup.. hingga aku berfikir kebahagiaan itu akan selalu berada di pihak ku.. dengan melihat senyum ibu ku.. dan menerima laki-laki pilihan nya, aku percaya Tuhan akan selalu memberiku ridho dalam setiap perjalanan hidup ku... hingga aku berani melepas kan semua impian ku, melupakan indah nya masa lalu ku, dan meninggalkan dia... CINTA PERTAMA KU dan aku sadar, dia tak akan pernah bisa terganti... hingga akhir nya cinta pertama ku kembali hadir di saat aku mulai menyerah pada hidup
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Iis Surya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Obsesi siska
Sementara itu di Rumah Bagas
Siska sangat terkejut melihat wajah Bagas yang lebam.. dia segera menyuruh pelayan nya untuk membawakan kompres dingin
"Mas... kamu kenapa.. ko bisa wajah kamu lebam begini..? " tanyanya panik
Bagas hanya meringis memegangi wajahnya
"Gi*a.. bener ya.. itu dokter ,teman kamu itu.. .? "
"Dokter.. dokter siapa..? "
"Itu ,dokter yang satu komplek dengan rumah aku..? Adrian..? " jelas Bagas di sela rasa sakitnya. Siska segera mengompres pelipis Bagas yang terkena pukulan Adrian tadi.
"Adrian?? kok bisa dia sampai bikin kamu begini.? memang kamu salah apa mas..??
"Ini semua gara-gara Kirana.. dia yang selalu bikin masalah.. " ujar Bagas kesal
Siska memandang suami nya tajam
"Memang nya Kapan kamu bertemu Kiran..? " selidik nya curiga
"Aku yang tadi ke rumah nya.. untuk memastikan alasan ,kenapa dia selalu bikin rusuh di keluarga kita.. " jawab Bagas emosi
"lalu tiba-tiba saja dokter itu datang dan memukul wajah ku..! " lanjutnya..
Siska terdiam,sambil terus memeriksa wajah suami nya
"Untuk apa kamu ke rumah kiran..?apa kamu nggak percaya sama aku ,kalau kiran minggu lalu benar-benar datang ke rumah kita dan hampir mengacaukan acara nya..? " tanya Siska
"Sayang,.. aku bukan nggak percaya sama kamu,justru aku ingin memastikan untuk memberi peringatan sama dia supaya jangan ganggu keluarga kita lagi. .!"jelas Bagas
"Tapi nyata nya sekarang begini kan...? muka kamu jadi sasaran Adrian.. "sahut Siska kesal. dia sama sekali tidak menyangka Adrian bisa sampai tega memukul suami nya demi seorang kirana
"Aku yakin pasti ada sesuatu antara dokter itu sama kiran.. "tebak Bagas sambil meraih kompresan yang di pegang istrinya
siska mendengus kesal. dan merebut kompresan nya lagi,
"Kalau pun ada itu bukan urusan kita mas.. lagian Adrian juga nggak akan tinggal diam kalau kita mengusik mereka... " jelas Siska segera mengganti air kompresan di meja
"Maksud kamu apa,.. kenapa Adrian nggak akan tinggal diam.. sepenting itu kah kiran buat Adrian..? "
"Sudah lah mas, aku malas menjawab nya.. " Siska hendak beranjak ketika tangan Bagas menahan nya.
"Tunggu.. waktu itu kamu pernah bilang Adrian itu mantan pacar kiran.. apa itu benar..? " tanya Bagas penasaran
Siska menghela napas dan berbalik menatap Bagas
"Kalau iya...lalu, apa hubungannya sama kamu mas, toh kamu sama kiran sudah bercerai kan..?sudahlah.. jangan bicarakan itu lagi.. " tukas Siska
"Bukan begitu sayang, di sana kan masih ada anakku maria.. setidaknya aku harus tau dong bagaimana kehidupan mereka dulu... dan bagaimana sifat calon ayahnya maria nanti.. " jelas Bagas
"Calon ayah..?maksudmu Adrian...? " tanya Siska penasaran
"Iyalah.. mereka udah lengket gitu.. " dengus Bagas kesal
Siska hanya menghela napas nya
"Iya mas,.. setau aku mereka itu pacaran sejak kelas 1 SMA.. mungkin itu adalah cinta pertama mereka.. " jelas Siska terpaksa menjelaskan
"Hmmm..Cinta pertama.. apa hebat nya cinta pertama..? " ujar Bagas setengah meledek
Siska terdiam..menatap suaminya
"Sudahlah mas... yang pasti..aku tidak ingin kejadian ini sampai terulang lagi.. apa lagi kalau kamu harus bertemu kiran.. " jelas Siska menahan rasa aneh yang tiba-tiba menyerangnya
"Kamu kenapa sayang.. cemburu..? " tanya Bagas seraya tersenyum memegang tangan istrinya
"Aku hanya tidak ingin orang-orang berkomentar kalau suami aku masih sering datang ke rumah mantan istrinya.. "
"Iya., iya sayang... ok.. aku janji nggak akan ke rumah kiran lagi tanpa seijin mu.. Ok..? " Bagas memeluk istrinya.. sementara Siska hanya terdiam dengan perasaan tak menentu.
"Cepat mandi sana mas, bibi sudah siapin makanan untuk kamu.. " ucap Siska sambil beranjak menuju kamar nya.
Siska membuka lemari dan menyiapkan pakaian ganti untuk Bagas.
Tiba-tiba ia membuka laci kecil yang selalu dia kunci rapat.. dia membuka sebuah album foto kecil...sekilas tampak dia tersenyum..teringat masa SMA nya dulu.. beberapa foto dengan senyum ceria nya..antara Siska, kirana dan Adrian yang mesra menggandeng bahu kirana.. di foto yang lain ada Siska, kiran dan Adrian yang memeluk kiran dari belakang.
Siska tersenyum smirk..
"Cinta pertama..? kiran, semua tau Adrian cinta pertama mu.. begitu pun sebaliknya.. tapi, apa kamu tau.. Adrian adalah cinta pertama ku juga....?"gumam Siska lirih.. perlahan dia mencoret wajah kirana di foto itu..
Dia tak menyangka rasa cemburu nya pada kirana,. akan membawanya sampai sejauh ini.. dia tidak ingin melihat kirana bahagia dengan hidupnya...
Sepintas dia teringat ketika hari kelulusan dia melihat kiran dan Adrian bertengkar...siska malah mencoba mendekati Adrian, . namun Adrian menolaknya mentah-mentah.. justru sampai sekarang Adrian malah terlihat jijik setiap kali melihatnya.
"Kamu lagi apa sayang,.. " Siska terkesiap tiba-tiba Bagas sudah ada di depan kamar mereka...
Siska Buru-buru menyimpan kembali foto-foto itu ke laci dan mengunci nya rapat
"Sudah mandi nya mas,.. ini baju nya sudah aku siapkan.. " ujar Siska tersenyum,berusaha menenangkan hati nya karena keterkejutan nya tadi.
"Sudah.. aku mandi di kamar tamu tadi..shower nya belum di perbaiki ya..? "
"Iya mas belum,.. tadi aku lupa.." jawab Siska datar
"Lain kali kamu harus lebih perhatikan kebutuhan aku ya sayang.. kan aku nggak biasa mandi nggak pake shower.. " ujar Bagas sambil memakai baju nya
"Iya mas.. "
"Ayo kita makan.. " ajak Bagas
"Tapi aku sudah makan mas.. "elak Siska manja
"loh.. kamu nggak tunggu aku makan,.. kan aku sudah bilang.. aku pulang cepat dan mau makan bareng... "
Siska menatap Bagas bingung
"Iya mas,.. tapi tadi aku laper jadi aku makan duluan.. "
Bagas menghela napas nya
"Ya sudah nggak apa-apa.. lain kali kalau aku bilang aku akan pulang cepat berarti aku ingin makan bareng,aku kan jarang pulang ke rumah. " tegas Bagas sedikit kesal
Siska mengernyitkan dahi nya..
"Iya mas maaf,.. lain kali aku tunggu kamu makan.. " jawab Siska asal
Bagas memperhatikan Siska yang berlalu keluar dari kamar nya begitu saja. ada perasaan yang beda saat dia mulai berumah tangga dengan Siska.. meskipun Bagas berusaha menepis perbedaan itu tapi dia tetap merasakan perbedaan yang besar pada kehidupan rumah tangga nya yang ke 2 ini.
tidak ada lagi masakan rumah yang di buat istri nya ketika dia pulang, tidak ada lagi air hangat yang di siapkan untuk nya ketika pulang malam, tidak ada lagi telepon yang berisik yang menanyakan kapan dia pulang dari kantor...
Lamunan nya buyar ketika dia melihat ibu dan istri nya tertawa di meja makan.
"Tapi, tidak semua perbedaan itu buruk.. nyatanya sekarang ibu lebih sering tertawa.. " gumam Bagas.sambil melangkah menghampiri ibu dan istrinya
"Sini mas,.. aku temenin makan.. "ajak Siska
"Kata nya sudah makan..? "
"Iya,.. aku temenin aja.. " sahut Siska sambil duduk dan minum segelas teh hangat
"Sayang aku mau.. teh hangat nya.. "pinta Bagas
"Bentar sayang.. biiii...teh hangat untuk bapak.. ."teriak siska pada pelayan nya
Ibu Bagas melirik ke arah Bagas dan berusaha tersenyum..
"Bapak mana bu...? " tanya Bagas kemudian
"Bapak mu masih mandi ayo makan saja.. "jawab ibunya acuh tak acuh
Bagas tersenyum dan mulai makan di antara dua wanita yang di cintainya.
...****************...