NovelToon NovelToon
ANA - Terlanjur Salah Pilih

ANA - Terlanjur Salah Pilih

Status: sedang berlangsung
Genre:Pelakor / Poligami / Cinta Terlarang
Popularitas:585
Nilai: 5
Nama Author: Frans Lizzie

Ana yang baru masuk ke tempat kerja baru, terpikat dengan Aris, pemuda yang tampan, baik, rajin bekerja dan sopan. Sempat pacaran selama setahun sebelum mereka menikah.
Di tahun kedua pernikahan mereka, karakter Aris berubah dan semakin lama semakin buruk dan jahat.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Frans Lizzie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 20 - Berangkat ke Tanjungpinang

Hari Rabu, dua hari berlalu sejak gathering sales staff berakhir. Semua orang yang terlibat sudah kembali kepada rutinitas masing-masing.   

Sedangkan Aris? 

Terulang kembali, masa-masa hilang tanpa kabar seperti sebelumnya. 

Sejak mengantar pulang dari tempat Tiur sampai di depan kamar Ana hingga detik ini, tak ada secuil kabar apapun dari atau tentang Aris.    

Ana sudah beberapa kali mengirim WA kepada Aris, sekedar berbasa-basi memancing berpura-pura bertanya sesuatu.

Namun…

Status di WA cuma centang satu.   

Karena malu jika terang-terangan mencari Aris, Ana kembali mengorek informasi secara terselubung pada rekan-rekan kerja di Hotel Atlantic.   

Tapi seperti sebelumnya. Tak ada hasil.  

Pagi itu, Ana sedang berjalan di koridor hotel. Ia baru saja dari Accounting Department, ketika melihat Hendra berjalan dari arah yang berlawanan.

“Hai Hendra,” panggil Ana senang. “Good morning.” 

“Oh, hai Ana.”    

Suara Hendra tidak seantusias biasanya.  

Mungkin dia sedang lelah, pikir Ana.  

“Lho, kukira Hendra masuk malam terus. Kan rencananya Jumat siang udah libur jadi kita bisa berangkat segera setelah aku selesai kerja.” Ana mengutarakan keheranannya karena melihat Hendra kerja saat shift pagi.   

“Masa Ana belum tahu?” tanya Hendra. 

“Kan Pak Aris yang mengubah jadwalnya. Aku jadi masuk pagi terus. Extra Off ku juga diubah jadi mulai besok. Ana mau pergi bareng Pak Aris ke Tanjung Pinangnya kan?”     

Ana agak terperangah. “Iya sih, Sabtu kemarin Mas Aris ada ngomong begitu. Tapi…kukira kita bertiga bisa pergi bareng.”   

Hendra terdiam, seperti sedang berpikir.

“Besok pagi-pagi aku sudah berangkat dari Punggur. Sabtu sore aku juga sudah harus balik ke Batam lagi karena Minggu jadwalku diganti pagi.”   

Ana terkejut mendengar kabar itu. “Wah, kalau begitu waktu Hendra buat jadi guide-ku di Tanjungpinang cuma Jumat malam dan Sabtu pagi ya. Batal lah jadinya semua rencana kita sebelumnya.”    

Hendra mengamati raut wajah Ana yang kecewa. 

“Aku akan jemput kalian di pelabuhan pada hari Jumat. Info saja dapat ferry jam berapa. Aku akan temani kalian ke beberapa tempat wisata malam.”     

“Oh baiklah kalau begitu.” Ana masih dalam keadaan terkejut dengan perubahan rencana yang begitu mendadak. 

“Aku lanjut kerja dulu ya.” Hendra berlalu tanpa menunggu jawaban dari Ana.    

“Oh, oke. Have a nice day,” kata Ana lirih sambil melihat punggung Hendra yang menjauh.     

Tumben dia irit kata, pikir Ana. 

Ya, sudahlah.  

Hari Rabu berakhir tanpa ada kesempatan buat berkomunikasi dengan Aris. Jadi segala agenda Ana untuk meng-explore Tanjung Pinang terkatung-katung. 

Tidak ada kepastian, Jumat depan benar-benar bisa berangkat atau akhirnya Ana hanya akan menghabiskan weekend ke mall seperti biasa.

Hari Kamis pagi, telepon extension untuk sales secretary berbunyi. Ana sedang berada di kantor Mr. Duncan.     

Dari kantor Duncan, Ana mendengar Ling Xie yang mengambil alih menjawab telepon untuk sales secretary.     

Ketika Ana keluar dari kantor Duncan, melewati kantor Ling Xie, noni cantik itu berkata, “Ana, telepon dari Aris. Ku kembalikan ke extension-mu ya.”     

Telepon di mejanya kembali berdering.  

“Good morning. Sales department, Ana speaking. How may I help you, please?”     

//Ana, nanti pulang kerja, siapkan tas berisi baju dan keperluan harian ya. Nanti malam kuambil tasnya, biar besok sekalian kubawa kerja. Besok kita langsung berangkat saja dari kantor ke Telaga Punggur. Syukur jika sempat ambil ferry jam 3//     

Tiba-tiba saja Aris memberi instruksi panjang lebar lewat telpon.     

//Ana?? Dengar tidak? Besok kita ke Tanjungpinang kan? Persiapkan dulu tas berisi pakaiannya. Bisa kan?//    

“Y-ya bisa,” jawab Ana cepat-cepat. 

Otaknya menjadi lemot. Karena sedang dipaksa untuk bekerja keras agar mampu mencerna segala macam secara tepat. Mulai dari instruksi rumit Duncan mengenai kerjaan lalu loncat ke persiapan ke Tanjungpinang yang sempat ia ragukan karena Hendra rubah jadwal, sedangkan Aris menggantung entah bisa ikut atau tidak.

Namun kini tiba-tiba ia harus bersiap-siap.

Tanpa koma dan titik terlebih dahulu.     

//Bagus//

Aris seperti sudah akan menutup telepon.    

“Eh, Mas. Aku siapin baju untuk satu hari ya?” tanya Ana memastikan.    

//Kita akan pulang Minggu sore. Supaya cukup waktu buat explore Tanjungpinang.//     

“Baik, Mas.”    

//Udah ya//    

Telepon ditutup.   

Mood Ana langsung membaik drastis sejak pembicaraan telepon itu.     

                     __________________

Pukul 10 malam, pintu kamar Ana diketuk pelan. 

“Ana…, ini Aris.”     

Ana yang sudah lama menunggu-nunggu, membuka pintu cepat.    

“Maaf, kemalaman ya aku. Mana tasnya.”     

Ana melihat sepertinya Aris baru saja pulang dari hotel. 

“Baru pulang ya, Mas?”   

“Iya. Aku lanjut ke atas ya. Tas ini akan kubawa ke kantor. Besok dari hotel kita langsung ke Telaga Punggur. Motorku aku titip saja di pelabuhan. Jadi pas balik lagi, kita juga mudah buat balik lagi ke mess.”     

“Oh, bisa dititipkan ya motornya,” tanggap Ana.     

“Bisa. Aku ke atas dulu ya. Sudah lengket semua badanku, mau mandi. Ana cepat tidur ya. Besok kita berangkat.”   

Ana tersenyum sambil melambaikan tangan pada Aris yang mulai naik ke lantai 3.    

Hari Jumat, semua karyawan hotel yang jam kerjanya kantoran, jam resmi usai kerjanya adalah pukul 13.00.   

Tetapi banyak  karyawan yang lembur sehingga tetap pulang malam. Biasanya itu orang-orang accounting apalagi jika sudah mendekati akhir bulan. Karyawan sales termasuk karyawan yang jarang bisa pulang pukul 13.00 teng.     

Tetapi Ana sudah jauh-jauh hari minta ijin langsung ke Mr. Duncan, Ling Xie dan kolega sales lainnya. 

Hari Jumat ini ia mau ke Tanjungpinang sehingga harus mengejar ferry secepatnya, supaya tidak terlalu malam sampai di sana. Sesuai diskusi dengan Hendra dulu.     

Tapi ternyata ada perubahan, bukan bersama dengan Hendra, Ana  berangkat. Tetapi dengan Aris.    

Dalam hati tentu saja, ini perubahan yang mendebarkan sekaligus membuat Ana lebih bersemangat.  

Pukul 12.00 Ana sudah berada di kantin untuk makan siang secepat kilat.     

Aris sempat mampir ke kantin untuk sekedar memberi info agar setelah makan, Ana langsung saja menunggu di kantor security tempat absensi karyawan.     

Selesai makan, Ana mandi kilat di loker dan berganti baju yang lebih casual dan juga sepatu sport.    

Bahkan Ana melihat Aris malah sudah duluan menunggu di kantor security.      

Aris tersenyum ketika melihat Ana mendekat.     

“Yuk berangkat,” ajak Aris hangat. “Pergi dulu Pak Warno.”     

“Hati-hati Mbak Ana,” kata Pak Warno sambil tersenyum.      

Di dalam ada Pak Lubis, security yang tugas setelah shift Pak Warno sudah berada di kantor itu juga. Ia mengamati mereka berdua lalu ia berkata, “Lho Pak Aris udah ganti lagi ya, bukan sama  Cindy.”    

“Shh,” desis Pak Warno seperti hendak membungkam kata-kata Pak Lubis.    

Aris tetap bersikap tenang. Ia memakaikan tas ransel pada depan dadanya, sedang tas jinjing Ana berada di tangan kirinya. 

Sekali lagi ia menganggukkan kepalanya kepada Pak Warno dan Pak Lubis sebelum menuju motornya yang sudah dipindahkan di dekat kantor security.    

“Ana, mau mampir ke Alfamart dulu untuk beli camilan? Satu jam lho nanti kita di ferry.” 

Aris menunggu jawaban Ana. 

Tapi Ana hanya diam saja.     

“Hei Ana,” panggil Aris lagi.    

Ana masih diam. Wajahnya tampak serius seperti sedang berpikir keras.      

Pikirannya memang sedang mengulang-ulang perkataan Pak Lubis tadi. Ana hampir yakin kalau yang dimaksud nama Cindy itu pasti adalah mantan pacar Mas Aris. Atau jangan-jangan masih?  

“Hei Ana, jangan melamun dong,” tegur Aris lembut. “Aku tanya sudah dua kali lho. Ana masih belum jawab juga.” 

Ana tergagap malu. “Oh maaf. Iya aku lagi mikirin kerjaan. Maaf tanya apa tadi ya?”    

Ana berbohong. 

Mungkin dia harus bertanya terus terang kepada Aris. Tapi bukan sekarang.    

“Mau nggak mampir ke Alfamart dulu untuk camilan dan minum buat kita nanti  di ferry?”     

“Aku barusan makan sih. Jadi masih sangat kenyang dan belum haus juga,” jawab Ana.    

 “Oke. Kalau kita langsung ke pelabuhan biar dapat ferry secepatnya.”    

Mereka berdua pun segera berangkat berboncengan menuju Telaga Punggur.

1
strawberry 27
di tunggu kelanjutannya kak , bikin penasaran
strawberry 27
di tunggu keseruan selanjutnya author
strawberry 27
Klo Aris tidak ada niat buruk ke Ana, dan niat nya tulus nganterin Ana liat² Batam, tidur di rumah Hendra pasti mau, ini Aris sudah pertama ke Tanjung Pinang ,Ana yg bayar i , SPT nya gue tau niat busuk Aris apalagi KLO bukan pingin melancarkan aksi nya di hotel sama Ana
strawberry 27: salah paham sy dgn author nya, maksud sy bukan pertama x Aris ke Tanjung Pinang tapi ,dari awal yg Aris minta duit 200 ribu buat bayar PP itu lho hehehe,,,
total 2 replies
strawberry 27
Wah Aris ada mau nya sama Ana tu, sudah ke Tanjung Pinang minta di bayar i , e Hendra baik banget nawari bermalam di rumah nya di tolak, hati² Ana , si Aris ada niat busuk ke Ana, Aris pasti pingin nginep di hotel berdua an sama Ana, dah gitu x aja Ana yg di suruh bayari hotel bukan itu aja, Aris punya niat buruk ke Ana , Ana hati². sama Aris buaya darat
strawberry 27: iya bikin penasaran aja si Aris mau ngapain ke Ana 🤭🤭
total 3 replies
strawberry 27
waduh si Aris kok pelit ,nggak bayari Ana yg 200 ribu buat ke TP😠
strawberry 27: Aris ternyata cuma pingin menaklukkan Ana doank, habis itu ya sudah
total 4 replies
Frans Lizzie
Terima kasih buat dukungannya.😍😍
strawberry 27
lanjut kak,,,nunggu in nich
strawberry 27
wah ,,Tiur perlu bingit blajar basa Jawa thor biar makin seru KLO ngobrol bareng 😄
strawberry 27
di tunggu kelanjutannya kak, seru nich. bikin penasaran
strawberry 27: sama² kak 🙏
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!