NovelToon NovelToon
Yuan Chen Penguasa Tiga Alam

Yuan Chen Penguasa Tiga Alam

Status: sedang berlangsung
Genre:Kebangkitan pecundang / Romansa Fantasi / Action / Budidaya dan Peningkatan / Dikelilingi wanita cantik / Fantasi Timur
Popularitas:120.4k
Nilai: 5
Nama Author: APRILAH

Yuan Chen, seorang yatim-piatu yang hidup dilanda kemiskinan. Direndahkan, dikucilkan, dihina, dan diperlakukan tidak baik oleh semua orang, sudah menjadi makanan sehari-hari baginya.
Di dunia yang mengandalkan kekuatan sebagai hal utama, Yuan Chen tak mempunyai kesempatan untuk berlatih, ia selalu sibuk setiap harinya hanya untuk mencari sesuap nasi.
Namun, kehidupannya perlahan berubah, di saat takdir mempertemukannya dengan seorang Kakek tua yang memberinya Batu Hitam yang memberikannya kekuatan dan menjadikannya sangat kuat. Dan saat itulah Yuan Chen pun bangkit dari keterpurukannya dan memulai perjalanannya di dunia kultivasi yang kejam ini. Inilah kisah Yuan Chen, seorang pemuda yang berhasil menguasai Tiga Alam.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon APRILAH, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 31

"Akh...!" suara rintihan Yuan Chen yang menahan rasa sakit.

Yuan Chen terbaring di atas genangan darah yang hangat dan lengket, napasnya yang lemah dan sangat tidak teratur. Darah mengalir dari luka-lukanya, mencampur dengan air hujan yang membasahi tanah. Namun api menyala- nyala membakar rumah-rumah di sekitarnya menerangi kegelapan malam yang paling pekat, menciptakan bayangan yang menakutkan di sekitarnya.

Di tengah-tengah kekacauan dan kehancuran, Yuan Chen terlihat sangat tidak berdaya. Tubuhnya yang lemah dan terluka terbaring di atas genangan darah yang semakin melebar. Namun, di tengah-tengah keputusasaan itu, ada sesuatu yang tidak biasa.

Tiba-tiba, Yuan Chen membuka perlahan kedua matanya, menatap langit malam yang gelap dan berawan. Napasnya yang lemah mulai menjadi lebih stabil, dan luka-lukanya mulai menutup dengan cepat. Darah yang mengalir dari tubuhnya mulai berhenti, dan warna kulitnya yang pucat mulai kembali menjadi normal.

Langit yang gelap dan berawan itu seolah-olah menyaksikan kebangkitan Yuan Chen, dan tidak ada yang bisa menjelaskan bagaimana ia bisa selamat dari kematian.

Murid-murid Akademi Tujuh Warna yang telah menyerangnya dan membakar desa mungkin berpikir bahwa mereka telah membunuh Yuan Chen dan seluruh warga desa, tetapi langit berkata lain. Dengan mata yang masih lemah, Yuan Chen memandang sekelilingnya, melihat kehancuran dan reruntuhan desa yang terbakar habis. Ia tidak menunjukkan ekspresi apa pun, tetapi ada sesuatu yang membara di dalam matanya, sesuatu yang tidak bisa dipadamkan oleh api yang membakar desa.

Yuan Chen pun bangkit dari genangan darah, tubuhnya yang terluka mulai pulih dengan cepat. Namun, di dalam pendengarannya, ia mendengar sosok yang berbicara kepadanya, "Akhirnya kamu bangun juga, Bocah!"

Yuan Chen membuka matanya perlahan-lahan, memandang sekelilingnya dengan mata yang masih lemah. Ia tidak melihat apa-apa selain kegelapan, tapi ia bisa merasakan kehadiran sosok lain di dalam dirinya.

"Siapa...?" gumam Yuan Chen, suaranya yang lemah bergema di dalam pikirannya.

Lendir hitam itu tertawa, suaranya yang dalam dan berat bergema di dalam pikiran Yuan Chen. "Akhirnya kamu bangun juga, bocah!" katanya lagi, suaranya penuh dengan nada ejekan. "Jika aku tidak menyelamatkan kamu, mungkin saat ini kamu sudah mati."

Yuan Chen mencoba untuk memahami situasi, tapi pikirannya masih kabur. Ia tidak ingat apa-apa selain kehancuran dan kematian. "Apa... apa yang terjadi?" tanyanya, suaranya masih lemah.

Namun, pandangannya pun kembali berkeliling, hingga ia pun telah tersadar sepenuhnya akan pembantaian yang dilakukan oleh mereka murid-murid Akademi Tujuh Warna. Dan saat ini, kedua tangan Yuan Chen terkepal hebat, seolah-olah dendam itu telah bertumpuk pada kepalan tinjunya. Api kebencian menyala-nyala membakar dada, tetapi ia tahu, bahwa dirinya sendirilah yang menyebabkan itu semua, menyebabkan kematian bagi para penduduk desa.

Lalu, langkah seperti apa yang harus ia tempuh selanjutnya. Membalaskan dendam, ia tak yakin bahwa kebencian semua warga desa tertuju kepada Akademi Tujuh Warna. Lalu bagaimana jika mereka tahu penyebab semua kejadian ini adalah Yuan Chen, apakah mereka akan tetap membenci dan memendam dendam terhadap Akademi Tujuh Warna? Atau mereka akan mendendam terhadap Yuan Chen.

Lagi dan lagi itu membuat Yuan Chen seolah-olah tak mempunyai arah dan tujuan. Kini Yuan Chen kembali terduduk di atas tanah lembab dengan jejak darah yang belum mengering.

"Apa yang harus aku lakukan? Apa sebenarnya yang telah aku perbuat?" gumamnya, dengan nada yang bergetar, kedua matanya terbelalak, menyapu tanah berdarah, tempat di mana semua masa lalu terukir di sini.

"Bocah Kecil, berhenti menyalahkan dirimu sendiri!" suara itu terdengar sangat menggema, seolah-olah ia berbicara di ruangan luas yang kosong. Namun, Yuan Chen hanya terdiam acuh tak acuh.

"Kau memilih Teknik Pedang Pembunuh Dewa, dan di dalam Teknik Pedang tersebut telah dilengkapi oleh Roh Pedang yang memiliki elemen kegelapan, yaitu aku sendiri. Namun, kehancuran dan pembantai desa ini bukanlah kesalahanmu, melainkan ini hanya obsesi dan dendam orang-orang itu. Di dunia ini, yang memiliki elemen kegelapan tidak selamanya menjadi jahat dan tidak selamanya berhati iblis. Tetapi baik dan jahat hanya ditentukan oleh sudut pandang mereka sendiri dalam bagaimana mereka memandang dunia ini, bahkan jika seseorang memiliki elemen yang paling cerah dan suci pun dapat menjadi sosok yang lebih kejam dari pada iblis." ujar sosok balon hitam di dalam alam kesadaran Yuan Chen.

Yuan Chen pun mengangkat tinggi kepalanya menatap langit, seolah-olah pandangannya dalam sapuan doa bisu.

Yuan Chen pun berbicara, "Nah, balon hitam! Kamu itu sosok apa sebenarnya?" tanya Yuan Chen dengan nada yang rendah.

"Ho hoo! Baiklah, aku akan menunjukan wujud asliku kepadamu, bahwa akulah yang disebut sebagai Ratu Kegelapan dari jama kuno seratus ribu tahun yang lalu."

Sosok Balon Hitam di alam kesadaran Yuan Chen pun keluar, dan berdiri tepat di hadapan Yuan Chen. Sosoknya yang serba hitam nampak sangat kejam, dan siapapun yang melihatnya pasti akan merasakan ketakutan yang mendalam.

1
Jacky Hong
bagus
seru Thor
mau menghayati ceritanya tinggal nunggu next upnya aj😂
APRILAH: siyap bang jacky
total 1 replies
Djumadi Dudung
telur busuk x msh naga tidur trs
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Waooow
Nanang Supriyatna
update lagi Thor semangat Thor 💪💪💪💪🔥🔥🔥🔥🔥🌹🌹🌹🌹🌹
APRILAH: siyap kak
total 1 replies
Syah Raman
super juga nih mc
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Waooow
Syah Raman
kayak di BTTH
Syah Raman: Ilustrasinya mirip kayak di donghua Battle Through The Heavens
total 2 replies
𝕾𝕿𝕳 𝖝 𝕹𝖚𝖗𝖍𝖆𝖓𝖎
lanjut up lg thor, makin penasaran
APRILAH: Siyap kak
total 1 replies
Khairul Azman Abdul Kahar
Dimana novel gerhana ilusi
abyman😊😊😊
Lanjutkan thor💪💪💪💪💪💪💪
APRILAH: siyap bang aby
total 1 replies
Wang Qiu'er
lanjut
APRILAH: oteyyy
total 1 replies
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Waooow
APRILAH: /Grin//Grin//Grin//Grin/
total 1 replies
HINATA SHOYO
ko cuman.1.bab april crazy up donk klo cmn 1 nangungg🤔
APRILAH: mwehehe, pegel kak
total 1 replies
Khairul Azman Abdul Kahar
Kenapa novel Gerhana ilusi tidak ada lagi
APRILAH: pindah ke good novel kak,
total 1 replies
Syah Raman
whoa
APRILAH: 😁/Grin//Grin/
total 1 replies
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Jlebz
APRILAH: 😁/Grin//Proud/
total 1 replies
HINATA SHOYO
up yg banyak donl thor
APRILAH: siyap kak
total 1 replies
Dian Pravita Sari
komix anjing se
lalu dan selalu putus tengah jalan gini kok dipertahankan editornya kl gak niat cr duit tinggalkan jdpengatang gak py etitutblaaa
APRILAH: loh, ini kan belum update bukan gantung
total 1 replies
Dian Pravita Sari
jaminan tamat apa setengah jalan cerita??
APRILAH: tamat kak
total 1 replies
Zhao Xiang'er
lanjut
APRILAH: siyap
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!