NovelToon NovelToon
Cinta Bisa Di Nego Tanggung Jawab Dan Perhatian Yang Utama

Cinta Bisa Di Nego Tanggung Jawab Dan Perhatian Yang Utama

Status: sedang berlangsung
Genre:Pernikahan Kilat / Single Mom / CEO / Janda / Duda / Nikah Kontrak
Popularitas:814
Nilai: 5
Nama Author: Rr716

Cerita ini hanya fiksi belaka. cerita ini mengandung cerita dewasa. Lebih bijak lagi mencari bacaan sesuai umur.

"Kita memang menikah tapi saya belum tentu cinta sama kamu karena cinta saya hanya untuk almarhum istri saya. Saya akan bertanggung jawab dengan anak-anak mu dan kamu. Jangan pernah berharap untuk saya cinta kepadamu. Tapi karena menikah sah KUA kebutuhan biologis bisa kita bicarakan nanti." Ucap Braja.

"Tenang saja Tuan saya tak akan menuntut cinta sama anda. Yang penting anda bisa melindungi anak-anak saya itu sudah cukup untuk saya." Ucap Berlian.

"Soal nafkah nanti kita bicarakan lagi." Ucap Braja.

"Jangan terlalu di pikirkan tentang nafkah untuk saya Tuan. Yang penting tuan bisa tanggung jawab dan perhatian dengan anak-anak saya sudah cukup. Saya masih bisa memenuhi kebutuhan saya sendiri." Ucap Berlian.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rr716, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 31 CBDN

"Eeeeehhh....itu motor den Brian sama den Brama sama Idam." Ucap Panjul.

Panjul langsung berhentikan mobil yang di kendarai dia.

"Ada apa dam?" Teriak Panjul.

"Di depan ada pohon roboh kita gak bisa lewat sana." Teriak Idam.

"Belok arah kita lewat jalan raya tapi tunggu dulu, Gue suruh pengawal yang lain ke sini dulu. Masalahnya hari ini ada pemeriksaan gede-gedean. Polisi lagi sidak SIM." Ucap Panjul yang langsung telepon pengawal yang lain.

"Halo kalian naik angkot ke jalan ini Deket sekolah Aden. Bawa motor aden Brian sama den Brama. Jangan lupa bawa SIM. Ini kita gak bisa lewat ke jalan yang biasa nya Karen ada pohon tumbang. Cepet gak pake lama." Ucap Panjul.

"Siap...kita pake ojek ajah ke sana nanti biar cepet."

"Terserah yang penting cepetan ya nanti ada idam di sini." Ucap Panjul.

"Siap."

Mereka nunggu pengawal selama 15 menit di pinggiran jalan.

"Adeh...baru datang ini udah abis dua bungkus batagor gue." Ucap Brama.

"Maap den ternyata macet juga den."

"Ya udah yuk cepet kita barengan Aden naik mobil ajah." Ucap Panjul.

"Beli Boba sama yang lainnya dulu lah mang haus ini." Ucap Brama.

"Kata Tuan besar harus langsung pulang den, kalau mau jajan di sekolah den Bara saja katanya." Ucap Panjul.

"Ya udah yuk pulang." Ucap Brama.

Akhirnya mereka pulang juga. Dan setelah 15 menit mereka di perjalanan mereka akhirnya nyampe di sekolah Bara.

"Mantap ternyata di sini lebih banyak jajanan. Inget kata Daddy ada tukang cilok yang panuan." Ucap Briana.

"Hahahaha....murel Ana iiiiiiiiiiiihhhhhhh..." Ucap Brama.

"Ana ngasih tau takutnya kakak lupa." Ucap Briana.

Mereka nyari jajanan yang mereka mau. Ternyata di pos ronda deket paud ada Surya lagi nongkrong sambil makan baso ikan.

"Bang........." Teriak Briana.

"Astaga.....neng hampir ajah keselek." Ucap Surya kaget.

"Hehehehe....maap meni sambil ngelamun atuh makanya." Ucap Briana.

"Eeeehhhh....tumben udah pada pulang?" Ucap Surya.

"Kita bolos di ajakin sama bang Panjul." Ucap Brian.

"Panjul gila iiiiiiiiiiiihhhhhhh....malah ngajak gak bener." Ucap Surya.

"Idih.... mereka mah bohong orang jam kosong gurunya ada rapat dadakan."

"Bener ya jangan bohong." Ucap Surya.

"Beneran...mana berani gue ngajak mereka buat bolos, yang ada gue di habisin sama bos nanti." Ucap Panjul.

"Bukan sama bos sih lebih tepatnya sama nyonya." Ucap Surya.

"Hahahaha...iya pasti itu mah mamih lebih galak dari Daddy." Ucap Briana.

"Lihat itu Bara......dia mau kemana itu?" Tanya Brama.

"Waduh udah bel ya? Gak kedengeran." Ucap Surya.

"Belum iiiiiiiiiiiihhhhhhh...tapi itu dia sendiri...celingukan." Ucap Brian yang langsung lari ke arah Bara di ikutin Surya dan yang lainnya.

"Adek.... kenapa?" Tanya Brian khawatir.

"Mau eek...." Ucap Bara.

"Tapi kelihatan nya udah cepirit." Ucap Briana.

"Huuuuuaaaa....teteh...." Teriak Bara yang tiba-tiba nangis.

"Adeh...bener ini mah cepirit." Ucap Brama yang langsung gendong Bara ke kamar mandi.

"Bang bawain celana ganti adek." Ucap Brian.

"Iya den." Jawab Surya.

"Maap ada yang lihat anak kecil keluar kelas?" Tanya ibu guru.

"Oh... Bara ya Bu tadi dia ke kamar mandi sama kakak saya." Ucap Briana.

"Hehehehe...tenang Bu jangan panik mereka kakaknya Bara." Ucap Panjul yang baru datang dan lihat wajah panik ibu guru itu.

"Alhamdulillah....tadi tiba-tiba keluar dari kelas. Kebetulan saya lagi ke ruang guru sebentar."

"Hehehehe... Bara mules Bu. Mau buang air besar katanya." Ucap Brian.

"Oh...mules ternyata. Ya sudah saya masuk dulu. Nanti kalau sudah selesai maap tolong suruh masuk lagi ya."

"Siap Bu guru." Kompak semuanya.

Brama di kamar mandi dengan Bara ternyata lumayan lama. Akhirnya Brian ke kamar mandi juga ngetuk pintu kamar mandi yang di pake Brama sama Brian.

Tok...tok..tok..

"Kakak..... kenapa lama." Ucap Brian.

Pintu kamar mandi ke buka sedikit.

"Brian bilangin bang Surya bawain celana kakak. Celana kakak basah mau pipis susah buka celana nya jadi pipis di celana sangking gak tahannya." Bisik Brama.

"Hahahaha.......iya... tunggu sebentar.." Ucap Brian yang langsung lari ke arah Panjul.

"Bang hehehehe....kak Brama pipis di celana. Tolong ambilin baju ganti hehehehe..." Ucap Brian.

"Astaga..... ada-ada ajah." Ucap Panjul yang langsung telepon Surya.

"Surya sekalian sama baju ganti den Brama. Aden pipis di celana. Jangan banyak tanya kenapa gue juga gak tau yang penting tolong ambilin bajunya ajah. Loe ngambil di lemari baju yang di ruang cuci ajah. Itu baju ada yang baru sampe sempak juga ada di situ." Ucap Panjul.

"Oke... tunggu." Ucap Surya.

Hanya sekitar 10 menit Surya sudah datang dan langsung ke kamar mandi.

Tok..tok...tok...

"Den..." Ucap Surya.

"Hem...sini."

"Den Bara mana?" Tanya Surya.

"Udah masuk ke kelasnya." Ucap Brama yang langsung nutup pintu kamar mandi.

Di perusahaan

"Sayang....." Ucap Braja.

"Apa mas? Sayang..sayangan." Ucap Berlian.

"Beneran datang bulan atau bohongan sih?" Tanya Braja.

"Beneran emang mas mau lihat?" Tanya Berlian.

"Mau sini mau mastiin ah..takutnya kamu bohong." Ucap Braja.

"Astaga....mas meni pikasebelen pisan iiiiiiiiiiiihhhhhhh..." Ucap Berlian.

"Hehehehe....mau ikut ke pabrik gak?" Tanya Braja.

"Ikut lah ngapain di sini sendirian. Jangan bilang mas mau berduaan sama sekertaris mas yang bencong itu?" Tanya Berlian.

"Sembarang pisan.... amit-amit harus berdua sama Satria mah." Ucap Braja.

"Sinta katanya namanya Sinta." Ucap Berlian.

"Idih...nama aslinya Satri sayang bukan Sinta." Ucap Braja.

"Ko bisa dia jadi sekertaris nya mas?" Tanya Berlian.

"Dia kerjanya bagus sayang gak kaya yang lain yang leha-leha. Dia cekatan dan bisa di andalkan. Yang pasti dia jujur sama tanggung jawab." Ucap Braja..

"Tok...tok..tok..."

"Masuk..." Ucap Braja.

"Maap Tuan mau sekarang ke pabrik nya?" Tanya Satria.

"Iya yuk buru jangan sampe kesiangan masalahnya saya udah janjian sama anak-anak saya." Ucap Braja.

"Hem...oke... nyonya jangan ikut ya saya mau berduaan sama Tuan biar agak romantis." Ucap Satria.

"Mau gue sunat lagi atau gimana?" Tanya Braja.

"Hehehehe...jangan Tuan belum nikah saya." Ucap Satria.

"Sinta nanti nikah sama perempuan atau laki-laki?" Tanya Berlian.

"Sama perempuan nyonya. Tapi kalau tuan mau jadiin saya simpanan dia boleh juga." Ucap Satria.

"Amit-amit....Tobat Satria loe harus normal jangan belok." Ucap Braja.

"Pengen nya gitu. Saya melambai emang tapi kan gak nakal Tuan." Ucap Satria.

"Iya tetep ajah, Di kira orang kamu melambai nanti nikah sama cowok." Ucap Braja.

"Jangan ah...sama cewek ajah. Semoga ada cewek yang tahan sama melambai nya saya." Ucap Satria.

"Aamiin." Kompak Braja dan Berlian.

Mereka akhirnya ke pabrik juga ternyata di sana pabrik olahan macem-macem olahan ayam.

"Waw....berati sosis kesukaan Briana ini dari pabrik mas?" Tanya Berlian.

"Hehehehe....iya sayang." Ucap Braja.

Mereka bertiga keliling pabrik. Braja asik ngobrol sama karyawan nya sedangkan Berlian dan Satria sedang asyik-asyik jalan sambil lihat-lihat tiba-tiba dari pinggir mereka box berjatuhan ke arah mereka.

"Sayang........" Teriak Braja yang panik dan langsung lari ke arah Berlian tapi ternyata Berlian dan Satria sudah tertimpa box-box yang berjatuhan.

1
knovitriana
update, jangan lupa mampir 🙏😍
knovitriana
update
Rr716: baru di kirim BESTie tunggu sebentar lagi ya. makasih sudah baca buku emak BESTie 🥰🥰🥰🙏🏻🙏🏻🙏🏻
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!