NovelToon NovelToon
Warisan Kaisar Naga

Warisan Kaisar Naga

Status: sedang berlangsung
Genre:Murid Genius / Raja Tentara/Dewa Perang / Ahli Bela Diri Kuno / Fantasi Timur
Popularitas:6.9k
Nilai: 5
Nama Author: Ar wahyudie

Di Benua Timur Naga Langit sebuah dunia di mana sekte-sekte besar dan kultivator bersaing untuk menaklukkan langit, hidup seorang pemuda desa bernama Tian Long.
Tak diketahui asal-usulnya, ia tumbuh di Desa Longyuan, tempat yang ditakuti iblis dan dihindari dewa, sebuah desa yang konon merupakan kuburan para pahlawan zaman kuno.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ar wahyudie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 31

Langit malam di atas Laut Timur begitu tenang, seolah baru saja menelan badai. Kapal Akademi Naga Langit meluncur di permukaan laut yang hitam, diterangi hanya oleh lampu minyak di buritan. Palka kayu berderit pelan, angin asin berembus dari arah utara.

Tian Long berdiri di geladak utama, tubuhnya masih menyimpan bekas luka yang belum pulih sejak duel terakhir. Luka itu tidak dalam, tapi berdenyut, seolah sesuatu di dalam darahnya bereaksi pada udara laut. Di sebelahnya, Liu Yuer duduk bersila, memeriksa gulungan ramuan dan kantong pil. Ia sesekali melirik Tian Long yang menatap kosong ke arah ombak.

“Masih terasa nyeri?” tanya Liu Yuer tanpa menoleh.

“Bukan luka yang sakit,” jawab Tian Long datar. “Laut ini aneh. Seperti mengawasi kita.”

Liu Yuer mengangkat kepala, mencoba merasakan hal yang sama. Hanya angin dan ombak, tapi ia tahu naluri Tian Long jarang salah.

Sedikit di belakang mereka, Tetua Pengawas Yun Hai berdiri di sisi palka, punggungnya lurus, tangan bersilang di balik jubah. Wajahnya ramah seperti biasa, tapi matanya tidak pernah diam — menatap tiang layar, tali, lambung kapal, seolah memastikan sesuatu tetap di tempatnya.

“Tenang saja,” katanya, menoleh dengan senyum tipis. “Kapal ini dibuat khusus oleh Akademi. Tidak ada tempat yang lebih aman di tengah laut kecuali di sini.”

Nada suaranya lembut, tapi Tian Long menangkap nada lain di dalamnya — sesuatu yang seperti bisikan kepalsuan. Ia tidak menanggapi.

Beberapa hari lalu, sebelum keberangkatan, ia sudah tahu ini bukan misi biasa. Mereka menyebutnya misi pengamatan lapangan, tapi semua murid tahu Tian Long dikirim ke laut bukan untuk belajar. Ia dikirim untuk menjauh. Terlalu banyak tetua yang menatapnya seperti ancaman; terlalu banyak diskusi yang tiba-tiba berhenti begitu ia lewat.

Elder Ming adalah satu-satunya yang sempat menepuk pundaknya sebelum keberangkatan.

“Berhati-hatilah,” katanya pelan. “Kadang, ujian terbesar bukan yang diberikan oleh langit.”

Kata-kata itu kini bergema di kepalanya saat angin berubah arah.

Laut di bawah mereka bergolak perlahan. Cahaya samar muncul di kedalaman air, merah keunguan seperti nadi yang berdenyut di bawah kulit bumi. Tian Long menunduk, pupil matanya menyempit. “Itu bukan cahaya alami,” katanya lirih.

Yun Hai mendekat, tangannya bersedekap di belakang. “Kau punya penglihatan yang tajam.”

“Cahaya itu… teratur,” lanjut Tian Long. “Bukan pantulan. Itu formasi.”

Tangan Yun Hai berhenti sejenak, tapi kemudian ia tertawa kecil. “Kau benar-benar cepat.”

Saat ia mengangkat tangannya, segel kecil berwarna ungu tampak menyala di pergelangan lengannya — samar tapi hidup.

Tian Long mengangkat kepalanya perlahan. “Jadi ini memang jebakan.”

Yun Hai tersenyum dingin. “Sekte Bara Langit hanya ingin memastikan naga kecil tidak tumbuh terlalu cepat.”

Pijakan di bawah kaki mereka bergetar. Suara dentuman logam terdengar dari bawah dek. Liu Yuer meloncat berdiri, tapi terlambat — air laut menembus celah papan, berubah menjadi pusaran yang memancarkan cahaya kehitaman.

“Formasi penyerap qi,” gumam Tian Long. “Mereka ingin menguras darah naga.”

Dari dalam pusaran, muncul bayangan seperti tangan raksasa, terbentuk dari air laut dan energi spiritual. Tangan itu menyambar ke arah Tian Long, tapi ia sudah bergerak — tubuhnya melesat mundur, menendang papan dek hingga pecah.

Gelombang ledakan qi membuat seluruh kapal bergetar keras. Beberapa murid yang berada di bawah terlempar keluar bersama serpihan kayu.

Yun Hai berdiri tegak di tengah kekacauan itu, matanya kini merah keunguan, auranya memancar panas. “Kau terlalu berharga untuk dibunuh,” katanya datar. “Tapi kalau harus dilukai sedikit, tak masalah.” ucapnya sambil menyeringai

Tian Long tidak menjawab. Ia memutar tubuh, meninju udara di depannya. Qi biru berputar di sepanjang lengannya, meledak keluar seperti pusaran angin naga. Tangan air yang tadi hendak mencengkeramnya pecah menjadi kabut asin.

Bertubi-tubi, dari bawah laut muncul sosok-sosok bayangan menyerupai manusia air — hasil formasi hidup yang dikendalikan oleh energi sekte Bara Langit. Mereka berlari di atas air, mata mereka kosong, tapi kekuatan mereka terasa berat.

Liu Yuer menarik busur roh, memanah ke arah mereka. Panah cahaya berhamburan, tapi hanya menembus sebagian. “Ini… boneka spiritual!” serunya.

“Tidak,” jawab Tian Long, matanya menyipit. “Mereka murid akademi yang dijadikan medium.”

Liu Yuer terdiam, darahnya seolah membeku.

Yun Hai menepuk satu gulungan di tangannya. “Kau tidak perlu kasihan. Mereka sudah lama tidak hidup.”

Tian Long melangkah maju, mata birunya berkilat tajam. “Kalau begitu, kau juga akan kuantar ke tempat yang sama.”

Ia mengangkat tangannya tinggi, dan tato teratai di lengannya bersinar terang. Udara di sekitarnya meliuk, dan dalam sekejap, serangan qi yang padat melesat seperti gelombang biru.

Ledakan pertama menghantam satu boneka air, meledakkannya menjadi kabut darah asin.

Suara air mendesis, udara bergetar.

Laut kini berubah menjadi medan perang.

Yun Hai menggerakkan kedua tangannya, menciptakan formasi api dan air yang berputar di atas kepalanya — dua elemen yang saling menolak tapi kini bergabung karena jimat sekte Bara Langit. Setiap gerakannya meninggalkan jejak panas yang bisa memotong besi.

Tian Long menghindar cepat, tapi percikan api itu menembus bahunya. Ia meringis, darah mengucur, namun matanya tetap tenang.

Di setiap langkah, tanah air di bawahnya mengeras menjadi es biru; udara di sekelilingnya terasa menekan.

“Qi naga...” desis Yun Hai. “Kekuatan itu tak seharusnya ada di dunia ini.”

Tian Long menatap lurus ke arah musuhnya. “Kau benar.”

Ia menekuk lutut, lalu menghentakkan kaki.

Gelombang energi membumbung tinggi, membentuk naga biru yang melilit tubuhnya. “Karena dunia ini belum tahu bagaimana cara menghadapinya.”

Naga itu melesat ke depan, menghantam Yun Hai dan menghancurkan separuh dek kapal. Suara kayu berderak, air laut naik memercik seperti badai.

Yun Hai menahan dengan tangan kosong, tapi bagian lengan kanannya terbakar habis oleh qi naga Tian Long. Ia menjerit, suara serak memecah malam. “Kau akan menyesal—”

Belum sempat ia selesai, Tian Long sudah berada di depan wajahnya, menatap dingin. “Kau sudah bicara terlalu banyak.”

Tinju itu mendarat.

Satu pukulan, dan seluruh palka kapal pecah. Air laut menyembur, menelan semuanya.

Laut kembali tenang, hanya menyisakan pusaran biru yang perlahan mereda.

Dari tengah air, Tian Long muncul, tubuhnya berlumuran darah tapi tegak. Liu Yuer berlari ke arahnya, wajahnya pucat.

“Tian Long, kau—”

“Dia sudah mati,” potongnya pelan sambil menatap jasad Yun Hai yang berlumuran darah.

Ia menatap ke langit malam yang muram. Angin membawa aroma darah dan garam.

Jauh di kejauhan, bayangan merah di ufuk barat terlihat menyala — tanda bahwa Sekte Bara Langit mungkin belum selesai dengan rencananya.

Dan di antara ombak yang memantulkan sinar bulan, darah naga Tian Long berkilau samar, seperti bara yang menolak padam.

1
Nanik S
Ceritanya seru kurang bernyawa
Nanik S
👍👍👍
Nanik S
Lanjutkan Tor
Nanik S
Naga Laut
Nanik S
Lanjutkan
Nanik S
Tian Long 💪💪💪
Nanik S
Tempat Naga Sejati beristirahat didalam Gerbang Laut 👍👍
Nanik S
Harusnya Elder Mo dilenyapkan sekalian
Nanik S
Mereka tidak ingin membiarkan Tian Long Tumbuh
Andi Widodo
ini cerita munafik..dah jelas jahatnya ..kok gak boleh di basmi
Nanik S
Mantap Poooool
Nanik S
Naga muda biarkan tumbuh untuk menghancurkan semua
Nanik S
Harusnya hancurkan Elder Mo
Nanik S
Pak Tua.. katakan Tian Long bukan ancaman Benua dan Pewaris Kaisar Naga
Nanik S
Elder Mo yang Shirik karena dikalahkan Tian Long ....
Nanik S
Tian Long.. selamatkan Sekte jangan biarkan Elder Mo dan lainya mengusik Dunia
Nanik S
Bencana atau Anugerah
Nanik S
Elder Mo... takut Anaknya tersaingi hingga berupaya menghancurkan Tian Long
Nanik S
Langit lama... 🤭🤭
Nanik S
Naga tempatnya racun, Elder Mo salah sasaran 🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!