NovelToon NovelToon
Ketika Hati Memilih

Ketika Hati Memilih

Status: sedang berlangsung
Genre:Janda / Konflik etika / Kontras Takdir / Trauma masa lalu
Popularitas:75.9k
Nilai: 5
Nama Author: Buna_Ama

Tak pernah terbayangkan dalam hidup Selena Arunika (28), jika pernikahan yang ia bangun dengan penuh cinta selama tiga tahun ini, akhirnya runtuh karena sebuah pengkhianatan.

Erlan Adinata (31), pria yang ia harapkan bisa menjadi sandaran hatinya ternyata tega bermain api dibelakangnya. Rasa sakit dan amarah, akhirnya membuat Selena memutuskan untuk mengakhiri pernikahan mereka dan memilih hidup sendiri.

Tapi, bagaimana jika Tuhan mempermainkan hidup Selena? Tepat disaat Selena sudah tak berminat lagi untuk menjalin hubungan dengan siapapun, tiba-tiba pria dari masalalu Selena datang kembali dan pria pilihan papa nya. Kedua nya sama-sama menawarkan sejuta ketenangan dan penawar lara.

Akankah Selena tetap pada pendiriannya yaitu menutup hati pada siapapun? atau justru Selena kembali goyah ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Buna_Ama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 08.

Hari sudah hampir petang, tapi Selena dan Mama Jana masih setia menunggu Papa Riza yang belum juga sadar sepenuhnya. Sedangkan, Lili sudah pamit pulang sejak dua jam yang lalu, meninggalkan Selena berdua saja dengan mamanya di ruangan yang mulai terasa sepi tersebut.

Selena duduk di kursi samping ranjang, menggenggam tangan papa Riza yang masih terbalut perban. Matanya tampak lelah, tapi tatapan itu tak lepas sedikit pun dari wajah sang ayah. Sementara Mama Jana sibuk duduk dikursi sofa yang ada didalam ruang rawat tersebut, tangannya sibuk mengupas apel untuk Selena sebab sedari pagi ia belum melihat putrinya itu menyentuh makanan sedikitpun.

“Sel.."panggil Mama Jana pelan, mendongak menatap putrinya. “Tadi Erlan sempat ke sini nyariin kamu, loh sekalian lihat kondisi Papa juga. Tapi Mama bilang kamu lagi keluar. Terus dia katanya mau nyusulin kamu, tapi kok sekarang gak kelihatan batang hidungnya?" tanya mama Jana

Selena menoleh pelan, menampilkan senyum kecil yang sulit dibaca. “Oh, iya, Ma tadi mas Erlan sempat ketemu sama Selena sebelum berangkat ke Rumah Sakit Sabda Husada” jawabnya singkat.

"Kerumah Sakit Sabda Husada?" ujar Mama Jana keheranan

Selena mengangguk pelan. "Iya ma, mas Erlan dipindah tugaskan sementara disana".

Mendengar itu, Mama Jana hanya mengangguk-anggukkan kepalanya paham sambil menghela napas pelan. Ia tau menantu nya itu juga orang yang sibuk dan jarang ada waktu. Tapi, ingin sekali mama Jana bertanya lebih jauh, tapi ia urungkan. Ia merasa ada sesuatu di yang terjadi dengan putrinya itu, tapi ia memilih untuk diam.

Suasana kembali hening, hanya terdengar suara langkah perawat di luar ruangan. Sampai akhirnya, terdengar suara pintu diketuk dari luar. Seorang pria berperawakan tegap mengenakan pakaian formal melangkah masuk dengan ekspresi sopannya.

“Permisi, Nyonya… Nona,” sapa Fandi dengan sopan sambil melangkah masuk, membawa map dan beberapa dokumen.

“Uncle Fandi?” Selena segera berdiri, menatap pria tegap itu.

“Ya, Nona. Mohon maaf mengganggu,” jawab Fandi cepat seraya berjalan menghampiri Selena lalu menaruh dokumen di meja kecil samping ranjang. “Kondisi Tuan Riza sudah stabil sekarang. Saya langsung urus administrasi rumah sakit dan memastikan semua perlengkapan yang diperlukan tersedia. Nyony Jana dan Nona Selena tidak perlu lagi khawatir.”

Selena mengangguk, matanya masih setengah berkaca. “Terima kasih, Uncle."

Fandi tersenyum tipis, menahan ekspresi seriusnya. “Sama-sama, nona".

Mama Jana yang duduk di sofa menatap Fandi dengan raut wajah sedikit cemas. “Jadi… bagaimana kecelakaan itu terjadi?”

Fandi menghela napas pelan, menoleh menatap kearah mama Jana. “Pagi tadi, ketika tuan Riza hendak berangkat lebih awal untuk meninjau beberapa proyek kerja sama internasional. Bayu yang bertugas mengemudi mobil dan tuan Riza duduk di samping sambil mengecek iPad. Di jalan, ada kendaraan lain yang tiba-tiba menyalip secara berbahaya, membuat Bayu harus mengerem mendadak. Tuan Riza sedikit terpental, tapi beruntung terselamatkan berkat seatbelt. Bayu berhasil menahan mobil dan langsung menghubungi saya.".

"Terus bagaimana kondisi Bayu sekarang?" tanya Selena

Fandi tersenyum tipis sambil memalingkan wajahnya menatap kearah Selena“Bayu sedikit lecet, Nona, tapi sudah dirawat di rumah dan saat ini beristirahat. Tidak ada yang serius.”

Mendengar itu, Mama Jana dan Selena seketika langsung mendesahkan nafasnya lega. Tapi, baru saja Mama Jana hendak membuka suara dan kembali bertanya tiba-tiba papa Riza perlahan membuka kedua matanya mengerjap menyesuaikan ruangan. Wajahnya masih tampak pucat, tapi senyum tipis muncul begitu menyadari keberadaan putrinya.

"Sel..." ucapnya pelan dengan suara yang terdengar serak

Mendengar suara Papa Riza, sontak Selena langsung menoleh. Begitu juga dengan Fandi dan mama Jana. Ia langsung berdiri dari duduknya jalan cepat mendekati papa Riza.

"Papa, syukurlah papa udah sadar". Ujar Selena seraya menghembuskan nafas lega

"Pa, astaga papa bikin mama jantungan aja. Gimana pa ? Apa yang papa rasakan? Ada yang sakit. Mama panggil dokter yaa..." timpal Mama Jana dengan begitu cemas nya

Papa Riza menggeleng-gelengkan kepalanya pelan, lalu pandangan mata nya menatap sekeliling lalu berhenti pada Fandi.

"Bayu? Dimana dia? Apa dia baik-baik saja?" tanya nya lirih

"Anda tenang saja tuan, Bayu baik-baik saja. Hanya mengalami luka lecet dan sudah ditangani. Tidak ada yang serius, saat ini dia sedang beristirahat". Jawab Fandi

Mendengar itu, Papa Riza langsung menghembuskan nafas lega. Ia mencoba bangkit dari posisi berbaringnya dan dengan sigap Selena langsung membantunya.

"papa jangan banyak gerak dulu..." ucap Selena seraya menarik bantal dan meletakkannya dengan hati-hati di belakang punggung Papa Riza. Tangannya menempel di bahu ayahnya, memastikan Papa Riza duduk dengan nyaman.

"Papa udah gapapa sel, cuma luka dikit aja". Sahut papa Riza pelan

"Tapi pa-"

"Fan.."

Belum sempat Selena menyelesaikan ucapannya, Papa Riza langsung memotong memanggil asistennya itu.

"Ya tuan ?"

"Kau sudah urus semua administrasi Bayu?" tanya Papa Riza, sebab bagaimana pun Bayu adalah ajudannya dan ia bertanggungjawab atas pria itu.

Fandi menganggukkan kepalanya, "Sudah tuan. Semua sudah saya urus".

"Hmm..".

Setelah itu, tak lama kemudian Fandi pamit undur diri. Tinggallah mama Jana dan Selena yang masih setia menjaga papa Riza.

"Pa, lainkali papa harus lebih hati-hati. Tau gak sih papa bikin Selena sama mama panik setengah mati". Omel Selena merajuk pada papa nya.

Papa Riza yang mendengar itu bukannya marah justru tertawa terkekeh pelan seraya mengelus lengan Selena yang duduk ditepian ranjang.

"Papa sudah hati-hati nak, tapi kan semua kejadian ini takdir yang sudah diatur oleh Tuhan. Kita juga gak bisa menghindari nya bukan ?" ujar papa Riza menjelaskan dengan lembut

"Tapi pah-"

"Papa baik-baik saja sudah bersyukur Sel. Mungkin, kalo gak ada kejadian ini papa juga gak akan ambil cuti libur buat istirahat. Bakal kerja terus". Kata Mama Jana menimpali

"Iya sih ma. Papa kenapa sih dulu harus calonkan diri jadi diplomat? Papa kan udah jadi pebisnis. Gak mungkin kan papa ngejar harta?". Selena bertanya dengan begitu penasaran.

Papa Riza tersenyum tipis mendengar pertanyaan putrinya itu. Matanya menatap jauh ke luar jendela seolah mengenang masa lalu, lalu kembali menatap Selena.

“Menjadi diplomat itu pilihan hati, Sel. Bukan soal harta atau bisnis. Papa ingin bisa membuat perubahan, memberi kontribusi lebih untuk negara. Tapi.. Tentu saja, bisnis tetap bagian dari hidup papa,” jawabnya lembut dengan suara yang masih terdengar serak

Selena mengangguk pelan, mencoba mencerna jawaban ayahnya. “Jadi papa nggak nyesel sama sekali ya, Pa?” tanyanya lagi, suara sedikit ragu.

Papa Riza menggeleng, senyum tipisnya mengembang. “Tidak sama sekali, nak. Semua yang papa lakukan… demi kebaikan kita juga. Demi keluarga.”

Mama Jana tersenyum, menatap keduanya. Lalu ikut menimpali,“Lihat, Sel. Papa memang keras tapi hatinya selalu untuk kita.”

Deg!

Hati Selena seketika mencelos mendengar kalimat terakhir yang mama Jana ucapkan.

"Hatinya selalu untuk kita..."

Tiba-tiba, ia teringat akan masalah nya dengan Erlan. Bagaimana reaksi papa Riza dan mama Jana seandainya tau?

.

.

.

Jangan lupa dukungannya! Like vote dan komen... Terimakasih 🎀❤️

Agak telat ya up nya, maaf yaaa 🙏🏻🙏🏻 ada sedikit kendala

1
Kusii Yaati
untung aq di lahirkan dengan darah berwarna merah bukan darah biru,bisa ribet nanti urusannya 😁🤣
Buna_Ama 🌹: 🤣🤣 mending golden blood aja gak sih ? emas juga lagi mahal lumayan kalo dijual wkwk
total 1 replies
Dewi Anggya
skrng semua keputusan ada dtngan Bayu....siap kah dia menghadapi konsekwensinya
Naufal Affiq
keluarga lucu ini,mau si kakek ini mau nya gimana istri mas bayu,keluarga terpandang,mimpi
vnablu
aneh keluarganya si Bayu..aku heran mereka ini sikopet.. mereka belum tau aja kalau Selena bukan anak dari orang biasa 😤😤😤
Buna_Ama 🌹: sabar jangan emosii😅
total 1 replies
Dew666
💥💥💥💥💥
vnablu
mentang" Cakra lagi lupa malah di bodohin hadeh gimana ni nasib nya si cakra
Dewi Anggya
ckckckckk damar ambil kesempatan saat Cakra masih amnesia...bener² nihhh orang
Kusii Yaati
aq rasanya pengen nglempar muka da mar sama batako,kok ada ya ayah macam dia.mengambil kesempatan dalam kesempitan, udah tahu Cakra masih amnesia di paksa Mulu suruh nikah sama anindira.mending suruh aja tuh si damar yg nikah sama anindira 😒
Kusii Yaati
sehat terus ya Buna ...jaga kesehatan ☺️
Buna_Ama 🌹: iyaa . kalian juga jaga kesehatan yaa 🤗
total 1 replies
Dewi Anggya
semoga lekas sembuh dan sehat kembali untuk sekeluarga Buna aamiin ya rabb 🤲🏻
Buna_Ama 🌹: Aamiin, kalian juga jaga kesehatan yaa 🤗😍
total 1 replies
vnablu
kira" apa yang akan membuat kaget ya... semangat terus buna jaga kesehatan 😄😄
Buna_Ama 🌹: iya, kalian juga jaga kesehatan yaa. lagi musim sakit ini 😫😫🤗🤗
total 1 replies
Dewi Anggya
ada pakaian khusus buat bertemu keluarga besar Bayu...🤭
Naufal Affiq
semangat bayu,jangan putus asa,genggam tangan selena,jangan sampai runtuh pertahanannya untuk menghadapi keluargamu
vnablu
ayo Buna lanjut lagi besok .. bagian Cakra ya jangan lupa nanti cerita hidup dia tidak ada ujungnya 🤣🤣🤣
Buna_Ama 🌹: kasihan kalo gak ada ujung nya 😫
total 1 replies
Kusii Yaati
melihat sifat Selena, kayaknya belum siap deh.pasti tuh disana Selena kebanyakan menghela nafaslah,menegang badannya lah,guguplah terus ujung ujungnya mundur setelah tahu identitas asli Bayu.awas aja kalau Selena plin-plan.
Kusii Yaati: ku serahkan semuanya kepadamu suhu 🤭🤣
total 2 replies
Kusii Yaati
jangan ada yang berubah Buna,baik Bayu maupun Selena harus saling mendukung dan menguatkan, jangan ada yang mundur kalau opanya Bayu tidak merestui.opanya suruh anteng aja nggak usah Mikirin urusan duniawi😒
Kusii Yaati: kan emang bener, udah tua juga tinggal nunggu di panggil jadi manut aja sama yg muda 😂
total 2 replies
Dew666
👑👑👑👑👑
Dewi Anggya
ihhh jd penisiriiiiin 🤭
Buna_Ama 🌹: haii nanti Buna mampir baca yaa🤗🤗😍
total 2 replies
Naufal Affiq
jangan buat selena minder ya bayu,kasihan dia,kamu harus jadi penopang hidup nya,jikalau keluarga besar mu menindas nya,rangkul dia,untuk menguatkannya
Naufal Affiq
buna aku gak mau tau,selena harus jadi sama bayu,gak boleh sama yang lain
Buna_Ama 🌹: maksaa 😫😫😫
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!