NovelToon NovelToon
Pernikahan 1001 Malam

Pernikahan 1001 Malam

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikah Kontrak / Cerai / Cinta Murni
Popularitas:15.6k
Nilai: 5
Nama Author: Bareta

Tiba-tiba pernikahan Raka dan Arumi berakhir setelah 1001 malam berlalu.


“Aku sudah menjalani tugas sebagai suamimu selama 1000 hari bahkan lebih dua hari. Sekarang waktunya mengakhiri pernikahan palsu ini.”


Arumi yang sedang merapikan selimut tertegun, berbalik badan lalu menatap lekat kepada Raka yang tengah berjalan ke arahnya.


“Tidak adakah sedikit pun percikan cinta selama kita bersama ?” tanya Arumi dengan wajah sendu.


Raka tidak menjawab hanya menyerahkan amplop cokelat kepada Arumi yang bergetar menerimanya.


“Jangan mempersulit !” tegas Raka dengan tatapan tajam yang menyakitkan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bareta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Makan Malam yang Canggung

Penyesalan terbesar Arumi hari ini adalah mengabaikan firasatnya.

Seharusnya ia menolak ajakan Roni untuk makan malam bersama Sofia karena sudah menduga bukan hanya Raka yang ikut.

”Kenalkan ini Eva, Ar.”

Meskipun sudah tahu siapa wanita itu dan apa hubungannya dengan keluarga Raka, Arumi harus bersandiwara seolah tidak kenal.

Dengan senyum yang dibuat-buat, Arumi terpaksa berjabatan dengan Eva sambil memperkenalkan diri.

Sesuatu yang dibenci Arumi dalam hidup yaitu bersandiwara dan sekarang harus dilakoninya tanpa persiapan.

Sejak Arumi duduk sampai hidangan diaajikan, Arumi hanya bisa tersenyum saat mendengarkan Sofia melontarkan cerita demi cerita yang semuanya tentang Eva, Eva dan Eva

Beberapa kali Raka mencoba mengalihkan ibunya tapi selalu ada celah untuk mengaitkannya dengan Eva.

Terlalu banyak cerita hingga perlu waktu berhari-hari untuk membiarkan Sofia bercerita. Berbeda dengan kehidupan pernikahan yang dijalani Raka dan Arumi selama 1002 hari. Semuanya kosong karena tidak ada yang istimewa dan pantas dijadikan kenangan.

“Kamu kenapa Ar ? Sakit ?” tanya Raka yang tidak sengaja melihat Arumi diam-diam menjauhkan piring makannya.

“Kamu demam lagi, Arumi ?” tanya Sofia dengan rasa khawatir yang tidak dibuat-buat.

“Demam ? Kamu lagi sakit Ar ?”

“Tadi pagi badan Arumi sempat panas,” timpal Sofia.

Raka sampai beranjak untuk menghampiri Arumi yang duduk dekat Sofia namun saat tangannya hendak menyentuh kening Arumi, bukan hanya menghindar, tangan Arumi mencegah Raka menyentuhnya.

“Aku tidak apa-apa, hanya kenyang. Sepertinya tadi siang terlalu banyak makan jadi sekarang kurang nafsu.”

Roni membuang muka ke sisi lain sambil menutup mulutnya yang tersenyum. Sepertinya hanya dia yang tahu kenapa Arumi kelihatan tidak bersemangat.

“Sepertinya kamu memang perlu ke dokter Ar, besok kita menemui dokter Erwin sama-sama.”

“Tidak usah, aku baik-baik saja.”

“Tapi Ar…”

“Jangan berlebihan Raka, kamu bukan suamiku lagi ! Bahkan saat kita menikah kamu tidak pernah peduli apakah aku sehat atau sakit.”

Semuanya terkejut mendengar ucapan Arumi yang bernada sinis bahkan Roni sampai menatapnya dengan dahi berkerut.

“Maaf.” Arumi mendorong kursinya. “Aku permisi ke toilet.”

Raka hanya diam terpaku saat Arumi melewatinya.

**

Arumi tersenyum sinis begitu melihat Eva sedang mencuci tangan di wastafel. Ia sudah menebak wanita itu akan menyusulnya ke toiliet.

Hanya ada 3 wastafel dan Eva berada di tengah hingga mau tidak mau Arumi menggunakan wastafel persis di sebelahnya.

“Seharusnya kamu tidak bicara sekasar itu pada Raka apalagi di depan tante Sofia.”

“Kasar dimananya ? Aku tidak teriak-teriak dan ucapanku sesuai fakta.”

Eva yang sudah selesai lebih dulu menunggu Arumi di dekat pintu toilet.

“Seharusnya kamu menolak acara makan malam ini kalau merasa tidak nyaman bertemu mantan suamimu lagi.”

“Aku tidak perlu menjelaskan alasannya padamu,” sahut Arumi dengan senyuman sinis.

“Jadi kamu sengaja datang dengan tujuan mempermalukan Raka atau membuatnya merasa bersalah seolah-olah perceraian kalian sepenuhnya karena kesalahan Raka ?”

“Berkacalah sebelum menghakimi orang,” sinis Arumi. “Kita hanya dua orang yang baru saling kenal tapi kamu sudah berani menilai diriku.”

Arumi mencoba melewati Eva tapi perempuan itu malah berdiri persis di depan pintu, menghalangi Arumi yang ingin keluar.

“Raka hanya berusaha membahagiakan tante Sofia yang minta supaya dia berdamai dulu denganmu sebelum memulai hidupnya yang baru.”

Arumi menautkan kedua alisnya, sedikit bingung dengan ucapan Eva.

“Tante Sofia sangat mengerti bagaimana perasaanku pada Raka sejak dulu. Sikap Raka yang acuh bukan berarti dia tidak bisa cinta padaku,” ujar Eva dengan wajah pongah.

“Kedatangan tante Sofia kali ini hanya ingin menegaskan padamu kalau Raka bukan lagi milikmu dan akulah yang dipercaya untuk membahagiakannya.”

Bukannya terintimidasi, Arumi malah tertawa.

“Silakan lakukan apapun yang kamu mau tapi aku tidak yakin kebahagiaan Raka adalah bisa bersamamu.”

“Lalu dengan siapa ? Kamu ? Percaya dirimu tinggi juga ya,” sahut Eva dengan senyuman mengejekZ

“Bukannya sok ge-er tapi faktanya siang tadi Raka memaksaku untuk makan siang berdua hanya untuk bilang kalau dia sudah memutuskan pindah kenJakarta lagi demi aku. Raka ingin kami sering bertemu karena melihatku saja sudah membuat hatinya bahagia.”

“Kamu memang kege-eran” cibir Eva.

Ekspresi Arumi biasa saja, tidak terpancing dengan kelakuan Eva yang angkuh dan sok kecakepan.

Tidak lama pintu dibuka dari luar oleh pengunjung lain. Buru-buru Arumi mengambil kesempatan itu untuk keluar.

Begitu kembali ke meja, tanpa banyak alasan, Arumi langsung pamit pada Sofia tapi bukan Roni yang beranjak malah Raka.

Spontan Arumi menoleh pada Roni dan memberi isyarat menyuruh pria itu bangun dari kursinya.

“Raka yang akan mengantarmu pulang,” ujar Roni santai.

Mendengar ucapan Roni, mata Arumi langsung melotot tapi pria itu tidak menggubrisnya.

Kesal dengan kelakuan sepupunya, akhirnya Arumi mendekati RakaZ

“Kalau begiti kembalikan kunci mobilku biar kamu diantar Roni.”

Bukannya menuruti permintaan Arumi, Raka malah menarik gadis itu keluar.

“Raka lepasin !” geram Arumi tapi Raka menulikan telinganya sampai mereka berada di parkiran mobil.

“Aku akan mengantarmu pulang.”

“Tidak usah ! Sini kunci mobilku !” Arumi berusaha merebut kunci mobilnya dari tangan Raka tapi pria itu malah memasukkannya ke dalam kantong celana.

”Ambil sendiri kalau kamu tetao memaksa,” tantang Raka dengan senyuman smirk.

Perasaan Arumi yang campur aduk makin kesal dengan perlakuan Raka. Kedua tangannya mengepal di samping tubuh dan pikirannya sibuk mencari cara mengambil kunci dari saku jeans Raka.

“Kenapa kamu jadi gampang uring-uringan ? Jangan bilang gara-gara PMS karena selama kita menikah, aku tidak pernah melihatmu seperti sekarang.”

“Tidak usah kepo memikirkan hidupku !”

“Aku sudah berusaha Arumi tapi tidak bisa. Sampai detik ini aku tidak pernah merasa kita sudah bercerai.”

“Lebay,” cebik Arumi.

“Terserah kamu mau bilang apa. Aku belum bisa move on dari pernikahan kita apalagi sejak kamu jadi perawatku.”

Raka terkekeh karena bayangan masa-masa indah itu bermain-main dalam ingatannya berbeda dengan ingatan Arumi yang langsung terarah pada kejadian di gedung pengadilan dan ucapan Eva saat di kamar kecil.

“Maaf karena aku sudah berbohong waktu kamu tanya pernahkah ada percikan cinta selama kita bersama. Seharusnya jawabannya ada bahkan cukup sering tapi aku malah jadi pengecut dengan menjawab tidak.”

“Bagiku semua sudah jadi masa lalu yang tidak perlu diperbaiki apalagi dikembalikan. Sekarang cukup kembalikan kunci mobilku, aku ingin pulang.”

“Aku akan mengantarmu.” Raka sengaja menjauh dan baru menekan remote saat ia sudah berdiri di samping pintu pengemudi supaya Arumi tidak bisa merebut kuncinya.

Arumi bergeming, menatap Raka yang menyuruhnya masuk ke dalam mobil dengan isyarat. Bukannya menuruti perintah Raka, Arumi malah berlari ke arah taksi yang baru saja menurunkan penumpang di tepi jalan.

“Arumi !” pekik Raka yang spontan mengejarnya tapi terlambat.

Jalanan di malam haru yang lengang membuat taksi bisa melaju dengan cepat. Buru-buru Raka kembali ke mobil dan segera menghidupkan mesinnya dengan tujuan mengejar Arumi.

1
Noey Aprilia
Naahhh.....gt doongggg.....
ga ush glau trs,kn raka srius mau bkin arumi bhgia....bntr lg ga bkln dpt status janda,plus ga perawan lg....🤭🤭🤭
Dwi Agustina
Heheeee ikutan seneng Ar😅ikutan malu juga🤭😂
Fera Susanti
nikah kah??
Noey Aprilia
Hayooo....
bru shri loh,tp udh khilangn kn????
mkanya,jgn gngsi lh arumi...mskpn msih ragu,ksih ksmptan raka buat mmbuktikan kl dia srius....
Noey Aprilia
Lgian,spa jg yg mnta bntuan situ...
sok2an mnta bls budi,pdhl mh cma modus aja krna mau dktin raka....
tnggu aja tunanganmu kluar pnjra,kn ccok pnjht sm siluman rubah....😝😝😝
Noey Aprilia
Gngsi stnggi gnung....pdhl blng aja cembokur...🤭🤭🤭
Noey Aprilia
Slmt brjuang raka....
skrng bru spatu yg mlayang,lain kli mngkin kursi atw meja....🤣🤣🤣
Dwi Agustina
Nyebelin tp suka kaaaaaaan🤭ciye Arumiiii😉
Noey Aprilia
Efek kjedot cnta,jdinya beda sm yg dlu... 🤣🤣🤣
Fera Susanti
🤭
Noey Aprilia
Ttp smngt y raka.....ykin bgt kl arumi sbnrnya msh ada rsa,cma gngsi aja buat ngaku....tmbh lg dia pst msih skit hti krna skpmu d msa lalu.....
slmt brjuang......
Dwi Agustina
Hahahaaa Sapta-Bimo yg sabar y🤭👍💪💪
Dwi Agustina
Hadeeeh mainannya laki2 g bisa masuk di otak perempuan😅
Noey Aprilia
Ayo arumi.....ksih raka ksmptan biar dia tau gmna rsanya brjuang plus d acuhkn,sm ky dlu dia sm km....tnggu smp 3 thn,apakh km msih mau nrima dia atw ga.....
Dwi Agustina
Ahaaaa semesta mengabulkan pintamu Raka😀
Noey Aprilia
Roni ngpn jg pke nksir sm tu sluman rubah,udh tau kl dia msih tnangn sm yg onoh.....asl tau aja y,kl dia ga s'baik yg d kira....pling cma mau mnfaatin aja biar dia bs lpas....
Ir
Roni aku tau niat kamu baik, tapi melibatkan orang lain hanya untuk menguji Arumi itu salah Roni, belum aja Arumi meledak dan keluar semua apa dia simpan selama ini, cukup minta Raka berjuang lebih keras aja, ga perlu melibatkan eva
Noey Aprilia
Hhhmmm.....
pling jg bpknya eva pnya htang sm yg onoh,mkanya anknya ga bs lpas....scra kn kl btal msti gnti rugi kaleee......udh biasa jual anknya dmi hrta.....kira2 roni bwa eva kmn y???jgn smp dia bntuin,tp msih ttp ngusik arumi.....
Ir
aku tau kemarahan Arumi bukan lantaran sikap Raka tapi sikap mama Sofia, gini semenjak orang tua Arumi meninggal mama Sofia lah yg bisa menggantikan peran seorang ibu, jadi begitu tau mama Sofia bisa dekat dengan perempuan lain selain Arumi jadi perasaan yg selama ini di anggap anak sendiri tuh udah ga sepesial, apa lagi pas makan malam yg di ceritain Eva Eva Eva terus, kalo aku di posisi Arumi mah ogah lagi deket² sama mama Sofia jujur ae, cukup tau aja ntah apa yg di bilang Eva bener atau engga terserah tapi kalo untuk akrab lagi butuh waktu
Baretta: Terima kasih banyak ataa komentarnya kak Ir 😊😊🙏
total 1 replies
Ir
kak maaf banyak typo part ini
Ir: lebih ke salah sebut nama sih, duh lupa aku apa aja tadi
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!