MATA SAKTI DARI LANGIT

Ketiga orang ini memang paling berisik dari tadi dalam bermain dadu. Rolan yang melihat tingkah mereka ini hanya bisa geleng-geleng kepala saja.

"Tiga orang ini bodoh sekali, sudah kalah malah semakin penasaran," pikir Rolan.

Orang-orang juga mulai memasang taruhan mereka. Rolan juga ikut melakukan 2 buah chip berwarna merahnya pada meja taruhan angka kecil.

Kembali terlihat di meja taruhan, tumpukan chip jauh lebih banyak pada meja pasangan angka besar di bandingkan dengan angka kecil. Orang-orang begitu yakin yang keluar kali ini adalah angka besar.

"Baiklah, kalau semua sudah pasang taruhannya, sekarang penutupnya akan di buka," ujar sang bandar dadu.

Bandar dadu juga mulai mengangkat tabung penutup ke atas dengan pelan-pelan. Ketiga dadu yang ada di dalamnya juga mulai terlihat sedikit demi sedikit. Jantung dari wanita berkacamata, pria berkumis, dan pria gemuk berdetak tidak karuan.

"Ayolah angka besar!" ujar wanita berkacamata dalam hati.

"Aku mohon, tolong angka besar yang keluar!" ujar pria berkumis dalam hati.

"Besar, angka besar, please!" ujar pria gemuk dalam hati.

Namun yang terjadi justru di luar harapan mereka. Ketiga dadu yang telah terbuka menunjukkan angka 1, 4, dan 2.

"1, 4, dan 2, nilainya adalah 7 yang berarti angka kecil kembali yang keluar," ujar bandar dadu.

Seketika suasana di permainan dadu menjadi riuh karena yang keluar adalah angka kecil. Sebagian besar orang padahal memasang taruhan mereka di angka besar.

"Brengsek, giliran pasang besar melesat," ujar wanita berkacamata tampak kesal sekali.

"Habis sudah, semua uang hasil jual rumah telah habis, bagaimana aku menjelaskan pada istriku, kami harus tinggal di mana?" ujar pria berkumis tampak begitu lemas sekali.

Pria berkumis merasakan kepalanya begitu sakit sekali saat ini. Dirinya juga mulai bertanya kepada orang di sekitarnya apakah ada yang memiliki obat sakit kepala.

"Sial, benar-benar sial, apa aku belum mandi wajib, kenapa hari ini begitu sial sekali, sekarang apa yang harus aku gadaikan?" ujar pria gemuk.

Semua chip yang di miliki pria gemuk juga telah habis karena barusan dia pertaruhkan semuanya. Padahal semua chip itu adalah hasil dari menggadaikan rumahnya.

Saran untuk diri sendiri dan semua orang, kemenangan sesungguhnya dari berjudi adalah berhenti sepenuhnya, kecuali memiliki mata sakti seperti Rolan.

Bandar dadu juga mulai mengambil semua tumpukan chip pada meja taruhan angka besar. Setelah itu, bandar dadu juga memberikan bayaran pada para pemain yang menang taruhan di angka kecil.

Rolan juga mendapatkan bayaran atas taruhannya. Kini Rolan telah memiliki 4 buah chip berwarna merah senilai 40 juta hasil dari dua kali putaran kemenangannya.

"Dengan mata ini, mencari uang sangat mudah sekali," ucap Rolan dalam hati bersemangat.

Permainan dadu juga kembali di lanjutkan. Para pemain yang sudah kehabisan chip juga pergi di gantikan oleh pemain yang baru.

Setelah setengah jam berlalu, tampak para pemain terus berganti karena kalah, kecuali Rolan yang masih bertahan.

"Pemuda ini hebat sekali, aku perhatikan dari tadi pasangannya selalu tembus," ujar salah seorang di sana mengatai Rolan.

"Setiap putaran tebakannya selalu benar, pemuda ini mujur sekali," ujar orang yang lain.

"Aku sudah belasan tahun berjudi, baru pertama ini aku melihat orang dengan keberuntungan yang tidak habis-habis," ujar orang yang lain lagi.

Rolan hanya bisa menahan tawanya mendengar orang-orang membicarakan tentang dirinya.

"Mana ada Keberuntungan bisa membuat terus menang, ini karena dirinya memiliki mata sakti yang bisa tembus pandang," ucap Rolan dalam hati.

Kini Rolan telah berhasil memenangkan banyak chip hasil dari setengah jam bermain dadu. Bila di totalkan, seluruh chip milik Rolan telah mencapai 1 milyar lebih.

Kini semua orang juga telah memasang taruhan mereka dan bandar juga telah bersiap untuk membuka tabung penutup dadu. Rolan sendiri kali bertaruh pada angka besar dengan 5 buah chip berwarna emas.

Sang bandar juga mulai membuka tabung penutupnya. Terlihat ketiga buah dadu dengan angka 4, 6, dan 3. Jumlah dari ketiga dadu tersebut adalah 13, yang berarti angka besar.

Rolan kembali memenangkan taruhannya dan mendapatkan bayaran 10 chip berwarna emas beserta dengan modalnya.

Rolan yang terus menang ini juga menjadi sorotan semua orang. Salah satu pegawai casino juga dengan segera melaporkan hal ini kepada pemilik casino.

Pegawai tersebut menuju ke sebuah ruangan khusus yang ada di casino tersebut. Ruangan khusus itu adalah tempat dari pemilik casino ini.

"Nona Sonia, begitulah nona, jika di biarkan terus, casino kita akan mengalami kerugian yang besar," ujar pegawai tersebut kepada Sonia.

Pegawai tersebut melaporkan tentang Rolan yang terus menang dalam bermain dadu dan tidak pernah kalah sekalipun. Sonia sendiri adalah wanita pemilik dari casino ini.

"Baiklah, kalau begitu, biar aku yang urus," balas Sonia.

Sonia juga bangkit dari tempatnya dan berjalan keluar dari ruangannya. Sonia langsung menuju ke lapak permainan dadu.

Sementara itu, Rolan tampak begitu bersemangat sekali. Senyuman lebar terlihat di bibirnya. Kini Rolan telah berhasil memenangkan banyak chip yang nilainya mencapai 20 milyar.

Sang bandar dadu juga tampak terengah-engah dalam bernafas. Pakaian yang di kenakan bandar dadu juga telah basah oleh keringatnya. Sembari tadi dirinya terus di buat kalah oleh Rolan.

"Ayo goncang lagi dadunya!" pintu Rolan.

"Tunggu!" teriak seseorang.

Sontak saja pandangan semua orang langsung tertuju ke arah sumber suara tersebut. Ternyata suara tersebut berasal dari Sonia yang telah tiba di sana.

"Bukankah dia nona Sonia, pemilik dari casino ini," ujar salah seorang di sana.

"Aku baru pertama kali melihatnya, rumor mengatakan bahwa pemilik casino ini adalah seorang wanita cantik, ternyata melihatnya secara langsung, benar-benar sangat cantik sekali," ujar orang yang lain.

Sonia adalah wanita muda cantik dengan rambut panjang sebahu. Kulitnya putih bersih di topang dengan kaki yang jenjang membuatnya begitu menawan.

Sonia juga meminta bandar dadu untuk pergi dan dirinya duduk di sana menggantikan posisinya.

"Biar aku yang menjadi bandar," ujar Sonia.

Seketika orang-orang juga langsung terkejut mendengar perkataan Sonia ini.

"Aku dengar nona Sonia adalah seorang ratu dadu yang tidak terkalahkan, jika nona sonia menjadi bandar, bagaimana aku bisa menang," ujar salah seorang di sana.

"Lebih baik aku cari permainan lain saja, nona Sonia terlalu hebat," ujar orang yang lain.

"Aku juga mundur, aku tidak mungkin bisa menang melawan bandar sehebat nona Sonia," ujar orang yang lain lagi.

Sonia merupakan seorang wanita yang begitu sangat terkenal dalam permainan dadu. Bahkan orang-orang menjulukinya sebagai master ratu dadu.

Jika Sonia sudah menjadi bandar seperti ini, orang-orang juga lebih baik memilih mundur. Tidak ada kesempatan sama sekali untuk mereka menang melawan Sonia.

Orang-orang juga berhenti dan mundur dari lapak permainan dadu dan kini hanya menyisakan Rolan sendiri di sana.

"Tuan, aku harap anda tidak terganggu dengan pergantian bandar bukan?" ujar Sonia kepada Rolan.

Sonia sama sekali tidak memperdulikan orang-orang yang mundur dari lapak dadunya. Fokus Sonia adalah Rolan, dirinya harus bisa mendapatkan kembali hasil dari kemenangan Rolan.

Rolan sendiri tidak mengenal Sonia karena itu tidak penting. Mau sehebat apapun orang, selagi dirinya memiliki mata sakti, maka dirinya akan terus menang, pikirnya.

"Lanjut saja," balas Rolan dengan santai.

"Tampaknya pemuda ini tidak waras, apakah dia tidak tahu sedang berhadapan dengan siapa, sayang sekali jika semua kemenangan yang sudah dia dapatkan ini akan habis kembali," ujar salah seorang di sana.

"Jika aku jadi dia, aku lebih baik berhenti dan pulang menikmati hasil kemenangan," ujar orang yang lain.

"Aku rasa pemuda ini terlalu serakah, aku justru tidak sabar melihatnya kalah dan menangis nanti," ujar orang yang lain lagi.