NovelToon NovelToon
Sang Pewaris Giok Tersembunyi

Sang Pewaris Giok Tersembunyi

Status: sedang berlangsung
Genre:Mengubah Takdir / Kebangkitan pecundang / Budidaya dan Peningkatan / Fantasi Timur
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: Kokop Gann

Di dunia yang hanya menghargai bakat spiritual dan aliran Qi yang sempurna, ia terlahir sebagai "Tanpa Akar". Sementara teman sebaya disibukkan dengan meditasi dan pil kultivasi, Lian memilih jalan yang menyakitkan: ia mengukir kekuatannya dengan darah, keringat, dan Latihan Tubuh Besi yang brutal, menolak takdir yang telah digariskan langit.

Ketika Desa Lingshan dihancurkan oleh serangan mendadak. Lian secara tidak sengaja menelan sebuah artefak kuno: Giok Tersembunyi.

Giok itu tidak hanya memberinya Qi; ia menipu Surga, memberikan Lian jalur kultivasi yang tersembunyi dan lebih unggul. Kekuatan ini datang dengan harga: ancaman yang ia hadapi di Alam Fana hanyalah bayangan dari musuh-musuh kosmik yang ingin merebut kembali Giok yang merupakan Fragmen Takdir.

Kisah ini adalah tentang seorang pemuda yang dihina, yang menggunakan tekadnya untuk menghadapi musuh dari Alam Abadi, dan membuktikan: Bakat adalah hadiah, tetapi kehendak adalah kekuatan sejati

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kokop Gann, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pelarian Dari Tetua

Dia tiba di lantai tiga. Di sini, gulungan-gulungan itu diselimuti debu yang lebih tebal dan Qi kuno yang terasa berat. Hanya ada satu meja baca, dan seorang Tetua tua yang tertidur di pojokan.

Lian bergerak dengan sunyi. Ia mencari di bagian Peninggalan Kuno. Setelah satu jam mencari, dia menemukan sesuatu yang sangat berbeda dari gulungan tipis lainnya—sebuah buku tebal dengan sampul kulit hitam yang dingin, terkunci di balik sangkar energi kecil.

Judulnya berdebu, tetapi Lian bisa membacanya:

"Sembilan Bab Penempaan Abadi: Kitab Pertama – Pemurnian Jiwa Langit"

Kitab itu berdecak dengan energi yang sangat kuno. Lian merasakan Pedang Jiwanya yang rapuh bergetar, merengek-rengek, seolah-olah dia telah menemukan sebuah sumur yang dalam setelah berhari-hari kehausan.

"Itu dia, Lian!" seru Zhe, nadanya nyaris histeris. "Itu adalah Peninggalan Sejati! Itu adalah bagian dari warisan yang pernah kusebutkan! Itu adalah kunci untuk menstabilkan Pedang Jiwamu! Ambil!"

Lian menyentuh sangkar energi di sekitar kitab itu. Sangkar itu adalah formasi yang jauh lebih kuno dan kuat daripada yang ada di tangga.

Ini bukan tentang Qi atau kekuatan. Ini adalah tentang Jiwa.

Lian memusatkan semua keinginannya yang telah ditempa, semua disiplin dirinya, dan Giok Tersembunyi merespons. Dia menyentuh sangkar itu, dan Qi Gioknya memancarkan dingin yang ekstrem. Sangkar itu tidak pecah, tetapi energi kuno Giok Tersembunyi yang tak terbayangkan itu menyerap energi sangkar itu dengan cepat.

Sangkar itu runtuh menjadi debu. Lian meraih Kitab Pemurnian Jiwa Langit.

Pada saat yang sama, Tetua yang tertidur di pojokan itu tiba-tiba tersentak bangun, matanya yang tua terbuka lebar. Dia memandang Lian dengan pandangan yang jauh, seolah melihat sesuatu yang bukan miliknya.

“Siapa… kau?” tanya Tetua itu, suaranya bergetar.

Lian harus bertindak cepat.

Saat Lian meraih Kitab Pemurnian Jiwa Langit, Tetua tua yang sebelumnya tampak tertidur di pojokan itu tiba-tiba tersentak bangun, matanya yang berlapis debu spiritual terbuka lebar. Matanya, yang seharusnya tumpul karena usia, kini bersinar dengan cahaya keemasan yang menembus Jiwa. Aura yang dilepaskan darinya jauh melampaui Pembentukan Inti Emas; itu adalah keagungan seorang kultivator Panggung Jiwa Murni yang tersembunyi.

“Siapa… kau?” tanya Tetua itu, suaranya bergetar, tetapi getaran itu bukan karena kelemahan. Itu adalah resonansi spiritual yang mengunci setiap helai Qi di tubuh Lian.

Lian merasakan tubuhnya kaku, seperti patung es. Ini adalah pertama kalinya Lian menghadapi kultivator dengan kendali spiritual murni yang begitu besar. Itu bukan tekanan Qi yang membakar seperti yang dimiliki Qin Mo, melainkan dinginnya ruang hampa yang menghentikan pikiran.

Aku Ketahuan. Zhe! teriak Lian dalam benaknya.

"Lari, Lian! Sekarang!" teriak Zhe, suaranya jarang sekali menunjukkan kepanikan yang begitu nyata. "Dia bukan Tetua biasa. Dia adalah Penjaga Perpustakaan Sejati, dan dia telah mencapai Panggung Jiwa Murni!"

Lian memaksa tubuhnya bergerak. Dia tidak bisa menggunakan langkah cepat spiritual, karena setiap pelepasan Qi akan menjadi bendera yang berteriak. Dia hanya mengandalkan kekuatan fisik murni yang diperkuat oleh Fondasi Giok Tahap Penuhnya, berlari dengan cepat di atas lantai kayu yang berderit.

Tetua itu, yang lambat dan rapuh beberapa detik lalu, bergerak dengan kecepatan yang mengerikan. Dia tidak mengejar, dia hanya mengangkat tangannya. Telapak tangannya memancarkan cahaya giok pucat, dan sebuah Formasi Penjara Spasial yang tidak terlihat menyelimuti Lian.

Gagal. Aku terjebak! Lian merasakan udara di sekitarnya mengeras, menekannya.

"Qi Giok Tersembunyi tidak akan menyelamatkanmu dari Seni Jiwa!" seru Tetua itu. "Gulungan itu milik Sekte! Serahkan, dan mungkin kau hanya akan dihukum penjara spiritual selama seratus tahun!"

"Diam, Zhe! Apa yang harus aku lakukan?" Lian berteriak ke dalam.

"Formasi Penjara Spasial didasarkan pada stabilitas spasial. Giok Tersembunyi adalah Gangguan Temporal! Dengarkan, ini akan menyakitkan dan berisiko! Tarik semua Qi Giok dari tubuhmu ke dalam Pedang Jiwa. Biarkan tubuhmu menjadi 'fana' untuk sekejap! Lalu, lepaskan Giokmu hanya pada titik kontak dengan formasi itu!"

Itu gila. Membiarkan Qi Giok liar dan terkompresi mengenai formasi spasial pasti akan menyebabkan ledakan energi Giok yang tidak terkendali, menghancurkan Perpustakaan, atau lebih buruk lagi, menghancurkan Dantian Lian sendiri.

Namun, Lian tidak punya pilihan.

Dia menarik napas dalam-dalam. Semua energi dingin di Dantiannya terkompresi. Pedang Jiwa di intinya bergetar hebat saat ia menyerap Qi Giok yang bergejolak. Dia merasakan tubuhnya langsung melemah, seolah-olah ia kembali menjadi Lian yang sakit dari Pegunungan Giok Putih.

Lian, sebagai seorang fana, menabrak Penjara Spasial itu.

Saat tubuhnya bersentuhan dengan penghalang spiritual, ia melepaskan satu helai Qi Giok yang sangat murni. Qi Giok itu, yang dingin hingga melampaui batas suhu, tidak melawan formasi tersebut. Sebaliknya, ia mengganggu aliran waktu di sekitar titik kontak.

WHIIRRR!

Lian merasakan dirinya bergerak di antara dua realitas. Selama sepersekian detik yang tak terbayangkan, formasi itu tidak ada untuknya, karena waktu di titik itu sedikit melambat atau bergeser.

Lian melompat keluar, tubuhnya terasa nyeri dan lemah. Dia berhasil, tetapi harga yang dibayar hampir fatal—sisa Qi Gioknya bergetar liar di dalam dirinya.

Tetua itu terkejut. Matanya yang keemasan melebar. "Bagaimana mungkin? Gangguan temporal tingkat rendah! Kau memiliki..."

Lian tidak memberinya kesempatan untuk menyelesaikan kalimatnya. Dengan kecepatan fana yang tak terlukiskan, ia menuruni tangga dari lantai tiga. Dia melewati lantai dua dan langsung menuju lantai dasar.

Saat Lian keluar dari Perpustakaan, ia berlari lurus ke arah Murid Lu Chen dan Qin Mo yang masih duduk di meja.

“Formasi telah ditembus! Peringatan Merah! Cepat tangkap pencurinya!” raung suara Tetua itu dari lantai atas.

Qin Mo dan Lu Chen, bersama puluhan murid lainnya, segera beraksi. Mereka tidak tahu siapa pencurinya, tetapi mereka mendengar perintah itu.

Lu Chen, yang berada di Pembentukan Inti Emas Tahap Menengah, adalah yang tercepat. Pedangnya berubah menjadi seberkas cahaya keemasan.

"Siapa pun yang bergerak adalah pencuri!" teriak Lu Chen.

Lian tidak bisa menggunakan serangan. Dia hanya bisa menggunakan taktik. Dia melihat ke kiri, ke arah Wei Han yang baru saja kembali dari kamar mandi. Lian tidak bisa memercayai Wei Han dengan rahasianya.

Dia melemparkan token perunggu yang baru saja dia gunakan untuk masuk ke perpustakaan ke arah Wei Han.

"Wei Han! Cepat kabur!" teriak Lian.

Wei Han, yang panik, secara refleks menangkap token itu. Pada saat itu, Lu Chen dan Qin Mo, yang melihat Lian berteriak ke arah Wei Han dan melemparkan sesuatu, langsung menyimpulkan.

"Itu dia!" teriak Qin Mo, menunjuk ke Wei Han. "Wei Han adalah mata-mata luar! Dia melemparkan artefak kuncinya ke temannya!"

Wei Han, dengan Pedang Qi yang lemah, langsung dicap sebagai mata-mata. Lu Chen tidak membuang waktu. Pedang Qi-nya melesat ke arah Wei Han.

Lian melihat pengorbanan yang tidak terhindarkan itu. Itu adalah tindakan putus asa dan kejam untuk mengalihkan perhatian dari dirinya.

Saat perhatian semua orang terpusat pada Wei Han yang gemetar dan Lu Chen yang menyerang, Lian mengaktifkan daya dorong fisik penuhnya.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!