NovelToon NovelToon
Ayudia Putri Dari Istriku

Ayudia Putri Dari Istriku

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Anak Haram Sang Istri / Romansa
Popularitas:7.4k
Nilai: 5
Nama Author: Hania

Mahardika Kusuma, seorang pengusaha sukses tak menyangka bisa dibodohi begitu saja oleh Azalea Wardhana, wanita yang sangat ia cintai sejak kecil.

"Sudah berapa bulan?"

"Tiga bulan."

Dika seketika terduduk. Dia tak mengira jika wanita yang sekarang telah resmi menjadi istrinya telah membawa benih orang lain.

"Kakak, Kalau engkau berat menerimaku, baiklah aku akan pulang."

"Tunggulah sampai anak itu lahir."

Hanya itu yang bisa Dika lakukan, tanpa ingin menyentuhnya sampai anak itu lahir.

🌺

"Lea."

"Papa salah, aku Ayu bukan mama," kata putri yang dulu pernah dia senandungkan azan di telinganya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hania, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 31: Orang yang Tidak Dikenal

Negosiasi yang bikin hati Dika panas. Karena beberapa kali dia mendapati Aditya melirik pada Ayu. Jika bukan karena hubungan bisnis yang baik antara keluarga Wisnu dan Aditya selama ini, mungkin Dika tak sudi melakukan kerjasama ini.

Meski agak alot, akhirnya selesai juga. Dika bisa bernafas lega.

“Oh ya, Mr, Dika. Aku mengundang kalian berdua secara khsus, untuk hadir di acara putraku. Dia seorang artis, baru pulang dari luar negeri,” ucap Mr. Aditya.

Dia pun menyerah selembar kartu undangan pada Dika.

“Insya Allah. Kami akan usahakan datang,” jawab Dika.

“Jangan sampai lupa. Saya sangat mengharapkan kalian datang. Terutama nona Ayu,” kata Aditya.

Dika mengernyitkan dahi. Beberapa pertanyaan pun mengganggu pikirannya. Mengapa Ayu harus datang? Apa yang sedang direncanakan Mr. Aditya?

Namun dia tak bisa berfikir lagi, Mr. segera beranjak dari tempat duduknya dan menyalaminya.

“Jangan sampai tidak datang,” ucap Aditya menegaskan.

“Baiklah.” Dika sudah tak punya pilihan. Akhirnya dia pun mengiyakan.

Aditya pun pergi, meninggalkan mereka berdua yang masih ingin bersantai sejenak.

“Papa, janjinya?” kata Ayu tiba-tiba.

“Lho, nggak bisa. Yang negosiasi Papa. Bonusnya gugur.”

“Ya Papa, nggak asyik, deh. Ayu juga bantu juga, kan. Meski sedikit,” kata Ayu dengan tawa kecil. Hehehe….

Dika menarik alis tinggi-tinggi sambil menarik nafas sangat panjang dan berat. Bagaimana ini, Ayu benar-benar tak ada minat pada dunia bisnis meski ia mampu. Pr yang berat buat dirinya. Agaknya dia masih sulit melepas pengelolaan perusahaan pada Ayu dalam waktu dekat ini.

“Baiklah. Ayo!” ajak Dika.

Akhirnya Dika pun mengalah. Mereka beranjak meninggalkan tempat itu, menuju tempat mobil mereka terparkir.

“Kita mau ke mana?” tanya Dika.

“Beli baju untuk acara Mr. Aditya,” jawab Ayu.

“Ok lah,” jawab Dika malas.

***

Tanpa mereka sadari, ada sepasang mata yang sedang mengamati mereka sejak mereka memasuki tempat itu. Dia duduk tak jauh dari mereka. Dia terus berada di sana sampai pertemuan itu selesai.

Lelaki itu mengambil beberapa foto Ayu dan meng-zoom nya. Ia ingin memastikan dugaannya bahwa wanita yang ada di depannya adalah Lea.

“Lea, Benarkah ini kamu?”

Ia masih tak percaya dengan penglihatannya. Mengapa sekian tahun tak bertemu, Lea masih terlihat semakin cantik dan seakan umurnya tak pernah berubah. Ia masih terlihat sangat muda. Tapi kalau melihat lelaki yang ada di samping, ia yakin kalau wanita yang ia ikuti adalah Lea. Ia masih ingat betul, lelaki itu yang telah ia antarkan ke rumah sakit saat Lea akan melahirkan.

Ia semakin yakin kalau wanita yang ada di depannya adalah wanita yang selama ini ia cari. Maka saat Ayu dan Dika keluar dari tempat itu ia pun mengikutinya. Dia memang tak ada kepentingan dengan lelaki itu. Yang ia inginkan hanyalah Lea untuk mengetahui keadaan anak kandungnya.

Nasibnya kini sedang tidak baik-baik saja. Kemana ia kan pergi kalau tidak pada putra atau putrinya. Entah putra atau putri, ia tak tahu pasti. Namun yang pasti, mereka tentu mewarisi kekayaan dari keluarga Wardhana yang memiliki kekayaan tak terhitung banyaknya.

Saat ingin menemuinya, Mereka berdua telah meninggalkan tempat parkir. Untung saja, ia masih melihat kemana mobil itu pergi. Dia pun mengikutinya.

Saat mereka berhenti dan masuk ke dalam butik, ia pun mengikutinya. Dari jauh nampak keduanya memilih baju. Ia hanya mengamatinya. Dia tak punya keberanian untuk menemui mereka secara langsung. Bisa jadi membuat Dika curiga. Dia hanya membutuhkan Lea, bukan Dika.

Saat Ayu terpisah dari Dika, ia pun mendekatinya.

“Lea,” panggilnya. Namun orang yang dipanggilnya tak juga menoleh. Ah, mungkinkah Lea tak mendengarnya?... Ia pun mengurangi jarak di antara mereka.

“Lea,” panggilnya sekali lagi. Syukurlah wanita yang dipanggilnya pun menoleh, namun sayang hanya sesaat, memandangnya tak peduli. Dia kembali sibuk dengan pakaian yang ada di depannya. Membuat Lelaki ragu dan bertanya-tanya. Benarkah ia Lea?... Dugaannya tak mungkin salah. Dia benar-benar Lea.

Dia tak berputus asa. Ia pun menghadang langkah wanita yang disangkanya sebagai Lea.

Ayu terusik. Ia menjadi kesal. Siapa lelaki ini?... berani benar menghalangi langkahnya. Ia merasa tak mempunyai urusan dengan lelaki tersebut, ia pun mengabaikannya. Jalan ini dihalangi, ia bisa mengambil jalan lain untuk menghindari orang yang menyebalkan ini. Ia pun berbalik. Namun sayang, belum sempat kaki ini melangkah, lelaki itu telah mencekal lengannya.

“Bapak ini mau apa sih,” ucap Ayu dengan keras.

“Lea, Jangan kau menghindar dariku lagi,” ucapnya.

Ayu tak mengerti dengan apa yang dikatakan lelaki yang ada di depannya. Ia menatap tajam pada lelaki yang sudah berbuat tak sopan pada dirinya. Menghalangi langkahnya dan mencekal bahunya, padahal mereka tak saling mengenal.

“Jangan kau sembunyikan anak itu. Aku ayahnya, kan. Aku berhak tahu tentang anak kita, Lea,” ucapnya memelas.

Ayu tersentak. Ia terdiam tak bisa berkata apa-apa. Mengapa lelaki ini menyebut nama Lea yang tak lain dan tak bukan adalah mamanya. Lalu ia juga menyebut tentang anak mereka.

”Tolonglah, aku ingin bertemu dengan anak itu, Lea.”

Ayu masih tetap diam. Ia mencoba mencerna apa yang dikatakan oleh lelaki yang ada dihadapannya.

Anaknya yang mana, apakah mama Lea melahirkan anak lain selain dirinya, berarti ia punya saudara. Tapi mengapa ia tak pernah mendengarnya. Lalu kapankah itu? Apakah lelaki yang di depannya juga suami mamanya sebelum dengan papa Dika. Ia tak tahu. Yang ia tahu bahwa mama Lea hanya menikah dengan papa Dika. Jangan-jangan anak yang ia maksud adalah dirinya.

Ayu pun mengangkat kepalanya, memastikan orang yang ada di depannya. Apakah ia memiliki ciri-ciri yang sama dengan dirinya. Kalau sepintas melihat jelas perbedaan antara dirinya dan laki-laki yang ada di hadapannya.

Ayu memiliki rambut hitam legam, sedangkan lelaki itu memiliki warna rambut gelap namun bukan hitam seperti yang ia miliki. Kulit lelaki itu putih tapi bukan putih Eropa atau Amerika, tapi bukan putih kekuningan seperti ia miliki. Lelaki itu berhidung mancung dan besar, sedangkan ia berhidung mancung kecil tapi bukan pesek.  Entah dari mana lelaki itu berasal. Yang jelas bukan dari Indo. Hanya satu yang belum ia amati, yaitu mata.

Ayu memberanikan diri untuk menatap matanya. Hanya ciri itu yang membedakan antara ia dan mama Lea. Yang Jelas mama Lea memiliki mata berwarna hitam, jadi gen mata ini pasti dari papanya. Dan ia tersentak saat menatap mata lelaki itu. Ia melihat dengan jelas kalau mata lelaki memiliki warna coklat, seperti yang ia miliki.

“Lea, jangan membuat diriku semakin merasa berdosa, karena telah menelantarkan kalian.” Kata-katanya mengiba, seakan ingin mengobrak-abrik keyakinan lawan bicaranya agar menaruh rasa belas kasih.

Batin Ayu terguncang. Ia sudah tak bisa berfikir lagi. Benarkah ia putri dari lelaki yang ada di depannya. Benarkah anak yang dimaksudnya adalah dirinya. Tak mungkin, batinnya pun menjerit.

“Maaf, Bapak salah orang.” Ayu pun berlari dengan wajah menegang.

"Lea...Lea."

Ayu tak peduli pada lelaki itu. Toh, yang dipanggilnya bukan namanya.

1
partini
egois banget,,hemmm aku esmosi bacanya Thor
partini
hemmmm
partini
lanjut Thor 👍👍👍👍
partini
di bibir bilang putriku di hati bilang apa
partini
lanjut
partini
udah di besarin dari bayi gede di bawa ke luar negeri ini keluarga bukanya terima kasih malah mau menjauh kan
partini
ini.udah beda ya Thor jujurly aku bingung
Hania: tak terlalu beda.

hanya alurnya aku buat maju.
insyaallah sama di akhirnya.
total 1 replies
Mike Shrye❀∂я
mampir akak.
mampir juga di karya aku ya🤭
partini
lanjut Thor,aku berharap perjodohan ayu ga ada Thor di ganti yg lain
partini
good story 👍👍👍👍
partini
Thor ini dari awal lagi yah,,kemarin kan ayu udah di jodohin biarpun sama ayah dika saling mencintai
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!