Ziora Tasya Olyne adalah anak yatim piatu, dan sekarang dia tinggal bersama neneknya di kontrakan...
"Nenek, Ziora sudah siap untuk men.... " ucapan Ziora terhenti saat melihat tangannya neneknya yang penuh dengan darah.
Ziora pun berlari mendekati neneknya dan dia sangat khawatir, Ziora juga menyayangi neneknya seperti orang tuanya yang sudah tiada.
"Nek, kenapa tangan nenek banyak darah?" tanya Ziora.
"Ini hanya pewarna makanan, Ziora." jawab nenek Maya.
Uhuk!
Tiba-tiba saja nenek Maya berbatuk, dan setetes darah segar menodai bibirnya yang keriput.
"Nek, kita pergi ke rumah sakit sekarang." ucap Ziora berkaca-kaca.
"Ziora, nenek tidak apa apa." jawab nenek Maya berusaha tidak membuat Ziora khawatir.
"Aku mohon nek, Ziora tidak mau kehilangan nenek... hiks." ucap Ziora di selak tangisnya.
Tok! Tok! Tok!
-------------------------------
SETIAP AUTHOR YANG MENULIS NOVEL PENYEMANGAT MEREKA HANYA DUKUNGAN KALIAN... JADI SEMOGA KALIAN MENYUKAI JUGA NOVEL INI...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ᴀᴜᴛʜᴏʀ_ʀᴀʙʙɪᴛ¹⁸, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 31
"Nak Gisel, apa kamu akan kembali kesini lagi?" tanya bunda Serli.
"Iya tante." jawab Gisel.
"Vino, ingat kamu harus anak yang penurut." ucap bunda Serli.
"Iya nenek, Vino pasti akan melindungi ibu dari pria jahat." jawab Vino.
"Tante, paman dan juga Lena terimakasih atas kebaikan kalian. Oh iya, hadiah untuk paman adalah sebuah mobil BMW dan ini kuncinya." ucap Gisel memberikan sebuah kunci mobil.
"Bagaimana mobil BMW untuk kamu saja." ucap ayah Jovan.
"Mobil itu sudah milik paman dan mobil itu ada di garasi mansion, jika paman memberikan mobil itu kepada saya. Saya tidak akan menerimanya lagi." jawab Gisel dan tersenyum.
"Dan tante serli yang menginginkan perkebunan dan juga bunga yang segar, Gisel sudah menyiapkannya semua di belakang mansion." ucap Gisel.
"Di belakang mansion? Saya rasa tidak pintu menuju ke belakang mansion." ucap bunda Serli bingung.
"Nanti bikin Mina akan menunjukkan kepada tante." jawab Gisel.
"Lena, ini hadiah untuk kamu." ucap Gisel memberikan sebuah kotak merah yang berisi sebuah kalung berlian penuh.
"Terimakasih kak Gisel." jawab Lena dan dia pun menerima kotak merah tersebut.
Lena pun membuka kotak merah dan dia pun melihat sebuah kalung yang penuh dengan berlian, Lena pun membungkam mulutnya.
"I-ini kalung keluar terbaru dari YSL." ucap Lena yang sedikit terkejut.
"Hem... Kamu pakailah kalung itu." jawab Gisel.
"Ibu, sepertinya pesawat akan berangkat." ucap Vino.
"Baiklah kita akan pergi ke pesawat, kalau gitu kami pamit dulu." ucap Gisel.
"Vino, ingat untuk menelpon kakek di saat kamu sudah ada di Indonesia." ucap ayah Jovan.
"Iya kek." jawab Vino.
Gisel dan Vino pun berjalan masuk ke bandara, sedangkan Ayah Jovan, bunda Serli dan Lena. Mereka pun kembali masuk ke mobil dan akan menuju ke mansion.
Sedangkan di sisi lain di jakarta jam 6 malam, terlihat Revan dan Friska berada di sebuah caffe.
"Kamu ingin bertemu dengan saya, untuk apa?" tanya Revan.
"Rencana saya selama ini sering gagal sebab Revan selalu menghindari saya, tapi sekarang saya pastikan aku berhasil." batin Friska.
"Sa-saya kangen sama kamu, Revan." jawab Friska
"Jika tidak ada yang penting, saya akan pergi." ucap Revan.
"Kak, ini pesanannya." ucap karyawan pria.
"Terimakasih." ucap Friska.
Setelah Karyawan sudah menyiapkan minuman cappucino dan chai tea latte, karyawan pun pergi. Sedangkan Friska pun menghela napasnya.
"Kamu minumlah terlebih dulu." ucap Friska.
"Hem." dehem Revan.
Revan pun meminum kopi cappucino tanpa memikirkan sesuatu, setelah selesai minum. Revan pun merasakan tubuhnya terasa sangat panas dan begitu pun napasnya sangat panas.
"Akhirnya rencana saya berhasil, untung saja aku sudah memesan kamar di hotel terdekat caffe di sini." batin Friska.
"Revan, ada apa dengan kamu." ucap Friska berpura pura tidak tau.
"Saya tidak apa apa." jawab Revan.
Revan pun berusaha bangkit dari duduknya tapi dia tidak sanggup berdiri, Friska pun bangkit dari duduknya dengan senyuman smirk.
"Saya akan mengantar kamu pulang, tapi tunggu saya mau ke kasir." ucap Friska.
Friska pun berjalan menuju ke kasir dan dia sangat senang sebab rencananya berhasil, di saat Friska sudah kembali. Dia pun membantu Revan bangun dan akan menuju ke hotel terdekat di caffe.
Bersambung....
...----------------...
Dukungan kalian adalah penyemangat untuk setiap author yang menulis novel....
Tinggalkan jejak kalian🙏
➩ LIKE
➩ KOMENTAR
➩ VOTE
➩ SUBSCRIBE
➩BANTU FOLLOW JUGA YAA
kalau di anime 😭🤣