NovelToon NovelToon
Gadis Simpanan Mas Dewan

Gadis Simpanan Mas Dewan

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Trauma masa lalu
Popularitas:30.4k
Nilai: 5
Nama Author: Yazh

Elsheva selalu percaya keluarga adalah tempat paling aman.
Sampai malam itu, ketika ia menjadi saksi perselingkuhan terbesar ayahnya—dan tak seorang pun berdiri di pihaknya.

Pacar yang diharapkan jadi sandaran justru menusuk dari belakang.
Sahabat ikut mengkhianati.

Di tengah hidup yang runtuh, hadir seorang pria dewasa, anggota dewan berwajah karismatik, bersuara menenangkan… dan sudah beristri.
Janji perlindungan darinya berubah jadi ikatan yang tak pernah Elsheva bayangkan—nikah siri dalam bayang-bayang kekuasaan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yazh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mas Pacar

.

.

.

Elsheva membalikkan badannya cepat. "Kok Mas di sini? Kapan datang?"

"Dari tadi, sebelum kamu masuk," sahutnya lembut. Els masih menatapnya tidak percaya.

"Serius? Kok aku nggak lihat, sih?"

Heksa maju selangkah, menangkup wajah istri kecilnya. "Kamu ngebut di jalanan sambil menangis, Sayang. Siapa yang sudah mengganggu istri aku ini? Hmm."

Els menunduk lemah. Kali ini, ia tidak menyangkal atau berpura-pura tersenyum. Ancaman Samudera dan rasa sesak tadi terlalu nyata untuk ditutupi. "Aku boleh peluk?" lirihnya, air mata sudah berdesakan di kelopak matanya, bersiap untuk terjun bebas.

"Sure, peluk dan cium juga boleh."

Elsheva menyusupkan tangannya di bawah lengan Heksa. Gadis berparas sendu itu tenggelam dalam pelukan lengan kekar suaminya. Ia membenamkan wajah di dada bidang Heksa yang masih tertutup kaus. Els terisak cukup lama. Dengan begitu beban dalam dadanya sedikit berkurang.

"Sorry ..." lirih Els, menarik sedikit tubuhnya setelah tangisannya reda, mengusap air mata dengan punggung tangan.

"Nggak masalah," Heksa berucap sungguh-sungguh. "ini bukan kali pertama kamu nangis di depan aku, kan?" Jemarinya menyeka sisa air mata di pipi Els. "kenapa? Let me know."

"Oppa, aku boleh minta kamu nggak malam ini?" pinta Els dengan lirih. Ia tahu permintaannya melewati batas. Ia meminta waktu dan perhatian Heksa seolah ia adalah istri sah yang punya hak. "Maaf kalau aku kelewatan, tapi..."

Heksa mengangguk yakin sebelum Els menyelesaikan kalimatnya. "Aku milikmu malam ini," jawabnya cepat dan mantap. Sontak senyum Els mengembang sempurna.

"Gendong," rengek Els, genit. "Aku pengin di puk-puk." tubuh gadis itu meluruh pasrah, nyaman sekali kalau bisa dipuk-puk sampai tidur dan melupakan kejadian sore itu.

Heksa tertawa renyah, tawa yang menghibur Els. Ia lantas mengangkat pinggang istri kecilnya itu, menggendongnya di depan seperti koala.

"Sorry, kalau aku melewati batasku sampai berani meminta seperti ini. Tapi aku kangen pelukan kamu, maaf kalau aku udah manfaatin kamu, lagi." bisiknya pelan, nada suaranya penuh rasa bersalah.

Heksa tersenyum lembut membalasnya. "Nggak masalah, Sayang. Aku suka dimanfaatin sama kamu. Lain kali, kalau butuh aku nggak usah ngebut di jalanan kayak tadi, telphon aja aku langsung datang pasti. Jangan bikin aku khawatir setengah mati."

Mereka saling berpelukan erat, bisa Els rasakan dekapan hangat tubuh suaminya. Perkara dunia di luar sana, ancaman Samudera, hingga statusnya yang tidak bermoral, tak lagi mengusik pikirannya. Ia hanya mempunyai Heksa sekarang, dan perlakuan pria itu efeknya selalu sama, membuat Els merasa begitu dimiliki dan disayangi. Meski faktanya, semua itu hanya karena tubuhnya.

Heksa menghempaskan pelan tubuhnya di sofa kecil ujung balkon, tangannya terus menepuk-nepuk punggung istri kecil di pangkuannya itu, sesuai permintaannya.

"Oppa, tadi aku ke Kafe sama Bella sama Helza. Di sana banyak pasangan yang lagi pacaran. Mereka makan bersama, bercanda, ketawa ketiwi, seolah dunia milik berdua," keluh Els, suaranya sedikit bergetar. "Di jalanan juga banyak anak-anak kampus yang lewat sambil bergandengan. Sampai sini, aku boleh iri nggak, sih? Hidup aku nggak normal banget, ya? Kadang aku pengin banget kayak mereka. Kenapa Tuhan kasih aku peran seberat ini, ya?"

"Kamu keberatan jadi pacar aku? Hmm," Heksa mencoba memahami maksud ucapan kekasihnya.

"Emang kita pacaran?" sanggah Els, mendongak.

"Lalu apa?" Heksa menaikkan alisnya jenaka. "Satu level di atas pacaran, deh, ya? Kita lebih dari itu. Mungkin memang kita belum pernah pacaran versi kamu, yaa?" Ia megecup dahi Els. "Sayang, kamu pikir mereka tidak iri dengan kehidupan kamu? Aku pastikan banyak yang ingin jadi kayak kamu, tapi nggak bisa. Setiap pasangan pasti punya masalahnya sendiri. Jangan hanya melihat dari luar." Heksa mencoba memperlihatkan fakta yang sebelumnya belum Els sadari. Tidak semua yang ia lihat, semanis itu.

Els mengangguk paham, tetapi hatinya masih terasa berat. Kemudian, ia teringat perkataan Samudera. Ia menggembungkan pipinya, menatap serius ke arah Heksa. "Oppa, kamu sayang sama aku?"

"Banget, Elshevaa. Kamu terlalu menggemaskan untuk sekadar memuaskan tubuh aku, doang. Aku sudah terlanjur sayang sama kamu, lebih dari sekadar pemuas biologisku. Malam ini pun, sebenarnya Davina minta jemput di bandara, tapi aku suruh Gwen yang melakukannya karena aku lihat kamu ngebut di jalanan tadi. Aku khawatir sedang terjadi sesuatu sama kamu. Aku akui memang awalnya cuma tertarik dengan wajah dan tubuh kamu, tapi makin ke sini, aku makin ingin memiliki kamu seutuhnya. Aku nggak mau kehilangan perhatian kecil kamu. Aku ingin terus peduli sama kamu. Aku nggak akan sanggup kehilangan kamu, Elsheva. Pokoknya Elsheva Maharani milik Heksa Sulivan tak bisa dibantah! Andai aku ketemu kamu lebih awal dulu, mungkin cerita kita nggak berakhir kayak gini."

"Ehh, mau pacaran nggak?" Pertanyaan Heksa membuat Elsheva mengernyit bingung.

Heksa tidak menunggu jawaban. Ia mengecup bibir Elsheva sedikit lebih lama, lalu menggunakan lidahnya untuk menjilat pelan bibir atas dan bawah Rubby—bukan melumat, tetapi menjilat pelan. Sensasi itu mengacak-acak isi perut Els.

"Ganti baju sana. Pakai yang kasual aja," ucap Heksa, menarik wajahnya sedikit.

"Hm, mau kemana, emang?" Tidak biasanya Heksa mengajak Els keluar, mereka selalu akan berada di dalam appartemen sepanjang waktu, karena memang tidak butuh tempat lain.

"Udah, ganti dulu aja. Surprise pokoknya."

Els menurut. Ia turun perlahan dari pangkuan nyaman Heksa dan menuju lemari pakaian, walaupun ia sendiri belum paham apa maksud kekasihnya itu. Sedangkan Heksa memilih menunggunya di bawah.

Setelah melakukan mix and match beberapa pakaian, Elsheva berlarian kecil menuruni tangga. Namun, langkahnya terhenti saat mendapati pria yang tengah duduk di lantai bawah kafenya.

Pria itu mengenakan celana pendek berwarna ivory dengan longsleeve putih polos. Topi hitam dan masker menutupi hampir seluruh wajahnya. Harum aroma parfum musk terbarunya berhembus menyapu indera penciuman Rubby dari jarak jauh.

Sial! Pria itu tampan sekali, umpat ELs, tak bisa mengelak pesona Om-Om tampan di depannya.

Hell, sekarang tidak akan ada yang mengenalinya sebagai Heksa Sulivan, seorang anggota dewan pusat. Dia tampak jauh lebih muda dari umurnya. Els yakin, kalau orang yang baru melihat Heksa sekarang pasti akan mengira kalau mereka satu angkatan di kampusnya.

"Katanya kamu iri sama mereka yang pacaran di luar sana. Ayo, kita pacaran juga. Jalan-jalan di luar," ajak Heksa, mata jernihnya berbinar ceria. Ia mengambil resiko ini, demi menyenangkan gadisnya.

"Serius?" Tubuh Els sampai berjingkrak saking senangnya. "Tapi, kamu, nggak apa-apa?" Raut wajah ELskembali sendu saat menyadari ide itu berisiko. Kalau nanti ada yang mengenali Heksa di luar sana, bagaimana? Bukan hanya ELs saja yang akan jadi bahan bullying tapi Heksa juga akan kehialngan karirnya pasti.

"Aman, Sayang. Tenang saja. Tapi, pulang nanti, pastikan kamu membayarnya dengan bekerja keras buat aku, okay?" Heksa menyeringai.

"Siap, Mas Pacar! I will do it well," jawab Els seraya mengangkat tangannya membentuk tanda hormat.

"Pakai motor, ya? Di dalam garasi ada motor yang biasa dipakai anak-anak kafe." usul Els. Heksa menurut patuh, berjalan mengikuti Els ke garasi. Memang lebih cocok mereka naik motor, jadi tidak terlalu mencolok juga.

.

.

.

1
Elliyana 123
bingung sndr se els...sama Heksa nyaman..bgitu ada samudra merasa ada getaran berbeda . bs2 els hancur sndr nantinya
Qaisaa Nazarudin
Tapi menurut ku saat Els sama Heksa,hidupnya terlalu monoton,gak jauh2 dari DAPUR,KASUR,KULIAH DAN SHOOPING..
Tapi dengan saat bersama Samudera baru bikin Adrelin bekerja,gak monoton2 amat..Lagian sama Heksa,Heksa itu gak TEGAS orangnya, Isteri kayak Davina aja masih lagi di pertahankan,Biarkan saja Heksa bersama Davina,biar dia nyesel nanti..
Qaisaa Nazarudin
Gak semua wanita klepek2 lihat lelaki putih mulus kek gitu,ada kebanyakan nya suka yg kulit maskulin,kelihatan macho gitu,dari pada putih terkesan Kayak mayat hidup,Atau hasil oplas gitu..
Qaisaa Nazarudin
Kenapa Heksa gak suruh orang untuk menyelidiki Davina? Mending Cerai dari punya isteri tapi gak pernah mengurus suami..
Qaisaa Nazarudin
Kalo gini pasti gak jauh2 dari MAFIA..
Qaisaa Nazarudin
Waahh Els akan menjadi Incaran Samudera nih.. Tapi jangan ya Els itu isteri orang lho..😁
Qaisaa Nazarudin
Lha Samudera ternyata?? Apa yg terjadi dengannya??🤔🤔
Qaisaa Nazarudin
Wooaaahh Gila Cowok nya manpaatin nih cewek utk ATM berjalan nya doang,Biasanya Cowok yg di jadiin ATM BERJALAN,Lha ini malah kebalik..😂😂
Qaisaa Nazarudin
Kenapa selalu Ruby yang keluar? Namanya selalu typo..
Qaisaa Nazarudin
Mending ketahuan selingkuh saat masih PACARAN, itu berarti Tuhan menunjukkan kalo dia bukan Orang yg tepat utk dijadikan pasangan hidup..
Qaisaa Nazarudin
Tapi sayangnya di gunakan utk menjadi sugar baby..
Qaisaa Nazarudin
Emang sepantasnya mas Dewan menomer satukan Els Davina,Wong Els yg memenuhi semua kebutuhan mas Dewan,Sedangkan isteri pertama cuman PAJANGAN doang..
durrotul aimmsh
bkal perang dunia g nih..
Qaisaa Nazarudin
INGAT KAMU JUGA ISTERI NYA YANG SAH,WALAUPUN GAK DIPUBLISHKAN..
RanumAksara
Mon maap, ELs bukan dituntut karena goresan mobilnya. Tapi pemilik mobil, si om botak itu hakim yang kebetulan akan mengawal sidang. Jadi ELs diminta untuk menunggunya untuk membahas ganti rugi setelah menyelesaikan sidang. 🙏
Qaisaa Nazarudin
Kelinci percubaan,satu fakultas,satu jurusan, Tapi apakah sama beruntungnya kaya Els,Yang diNIKAHIN baru diTIDURIN??,atau mereka Hanya DITIDURIN tanpa ikatan??
Qaisaa Nazarudin
Nikah perjodohan kah? Kalo udah gak ada yg bisa diharapkan,ngapain masih dipertahankan,Ntar jadi Boomerang buat kamu Sa,Saat Davina tau kamu Nikah lagi,Yang jadi korbannya pasti Els..
Qaisaa Nazarudin
Nah ini ciri2 lelaki yg ku suka,Walaupun Tajir,Tampan,Mapan tetap Pandai menjaga diri, BUKAN TEH CELUP 👍👍👍
Qaisaa Nazarudin
Kok Ruby?? Ruby itu siapa??
Nah kan bilang I love you,secepat itukah Heksa bisa mencintai,Apa karena sudah mendapatkan Virginnya Els kah??
RanumAksara: Terima kasih koreksinya🙏
aku lagi ngerjain beberapa cerita jadi suka ketuker🙏
total 1 replies
Qaisaa Nazarudin
Katanya belum Cinta,Segitu gampangnya seorang lelaki memanggil SAYANG,YANK..dari malam tadi udah berapa kali Heksa manggil isteri nya SAYANG,YANK..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!