Dokter Santika Kesayangan Mafia Kejam, Lumpuh Dan Dingin

Tanpa menjawab Dian langsung berdiri kemudian berjalan dengan angkuh dan diikuti oleh Bertha yang ingin merayu Dian di ranjang. Bertha tahu kalau saat ini Dian lagi terang sang ketika melihat setengah dari dua bukit kembar miliknya.

Sepeninggal Dian dan Bertha, sepasang suami istri tersebut kemudian duduk sambil menghembuskan nafasnya dengan kasar.

"Istriku, kenapa bisa jadi begini? Mungkinkah dulu peramal yang kita undang salah menghitung? Apa jangan-jangan Santika memiliki bintang keberuntungan sedangkan putri kita adalah bintang sial?" Tanya suaminya.

Walau Bertha bukan putri kandungnya namun Ayah Rese sangat menyayanginya melebihi dua putri kandungnya. Hal ini dikarenakan Bertha sangat patuh dengan apa yang dikatakannya dibandingkan dengan ke dua putri kandungnya.

Di tambah Bertha bisa memuaskan dirinya di ranjang dibandingkan dengan ke dua istrinya yang sudah mulai bosan. Namun sudah dua minggu Bertha dan Ayah Rese berhenti melakukan hubungan suami istri.

"Suamiku jangan bicara omong kosong karena Bertha adalah bintang keberuntungan kita. Santika adalah bintang sial dan bintang sial itu sudah menikah dengan Tuan Muda Diego. Jadi bagaimana mungkin Dia di sebut bintang keberuntungan?" Tanya istrinya dengan nada kesal.

"Tapi Tuan Muda Diego ..." Ucapan Ayah Rese terpotong oleh istrinya.

"Tidak ada tapi-tapian dan jangan bicara lagi karena Aku tidak ingin mendengarnya." Ucap istrinya dengan nada tegas.

"Lebih baik kita memikirkan bagaimana caranya agar Santika mati secepat mungkin. Karena Aku tidak rela jika Santika dibiarkan hidup enak." Sambung istrinya yang ingin putri tirinya mati secepat mungkin.

Hal ini dikarenakan orang-orang masih ada yang membicarakan tentang dirinya yang merebut suami orang di tambah dirinya memiliki putri haram.

Selain itu Ibu Veni sangat iri melihat Santika hidup bahagia bersama suaminya dan menikmati kekayaan suaminya.

Seharusnya Bertha yang mendapatkan kebahagiaan dan menikmati semua kekayaan milik Diego yang tidak pernah habis tujuh turunan.

Setelah Santika meninggal dunia barulah Ibu Veni akan menyingkirkan istri pertamanya dan juga Bela yang merupakan adik kandung Santika.

"Apakah istriku mempunyai cara untuk menyingkirkannya?" Tanya suaminya sambil menatap ke arah istrinya.

Walau Santika merupakan putri kandungnya namun Ayah Rese sangat membencinya karena Santika tidak pernah memberikan uang.

Di tambah Santika menguras hampir setengah kekayaannya gara-gara Bela membawa peti mati dan membuat masalah di rumah kediaman Diego.

Selain itu Ayah Rese juga membenci putri kandungnya yang bernama Bela karena sering membuat masalah. Ayah Rese berencana akan mencari cara agar Bela dan istri pertamanya bisa pergi dari rumah kediamannya. Karena Ayah Rese sudah mulai bosan dengan istri pertamanya.

"Tiga hari lagi adalah pesta ulang tahun Tuan Besar Roberto. Aku akan memanfaatkannya untuk memfitnah Santika dengan cara mengundang peramal." Ucap istri kedua Ayah Rese

("Kemudian Aku ...." Sambung istri kedua Ayah Rese dengan suara berbisik agar semua pembaca tidak tahu apa rencana jahatnya).

"Rencana istriku sangat-sangat bagus. Kalau begitu besok kamu pergi untuk menemui peramal itu." Ucap Ayah Rese sambil tersenyum jahat.

"Baik." Jawab istri kedua Ayah Rese sambil tersenyum licik.

Kemudian mereka keluar dari ruangan tersebut sedangkan di tempat yang sama hanya beda ruangan di mana Bertha berhasil merayu Dian.

Sesuai perkiraan Bertha kalau Dian menginginkan hubungan suami istri. Bertha tentu saja tidak akan menolak kesempatan itu.

Hingga tiga puluh menit kemudian mereka berdua sudah selesai melakukan hubungan istri atas permintaan Dian.

Awalnya Bertha menolaknya namun karena Dian berjanji akan bertanggung jawab dengan cara menikah dengan dirinya membuat Bertha menyetujui permintaan Dian.

Namun mereka berdua tidak menyadari kalau Bertha sudah terkena virus mematikan. Hal ini dikarenakan sebulan yang lalu Bertha melakukan operasi agar masih tetap pera wan.

Namun tanpa diketahui Bertha kalau dokter tersebut sangat dendam terhadap semua wanita. Hal ini dikarenakan istrinya selingkuh dengan pria lain dan di tambah masa lalunya yang kelam di mana Ibu kandungnya selingkuh dengan pria di luar sana.

Hal itu mengakibatkan Ayahnya mengalami sakit jantung dan meninggal dunia ketika dalam perjalanan menuju ke rumah sakit.

Hal inilah membuat dirinya sangat dendam dan membenci semua wanita. Hingga dokter tersebut mempunyai ide jahat yaitu setiap pasien yang ingin melakukan operasi maka dokter tersebut sengaja menyuntikan virus mematikan.

Di mana virus itu sejenis HIV dan bisa menulari pasangannya jika melakukan hubungan suami istri. Bertha sudah menulari Ayah Rese dan kini tubuhnya sudah terkena virus mematikan karena itu tubuhnya sering merasa lelah.

Selain Ayah Rese, kedua istrinya yang bernama Ibu Risih dan Ibu Veni juga terkena virus mematikan. Hal ini membuat Ayah Rese jarang meminta jatah dan kebetulan ke dua istrinya juga tidak ingin melakukan hubungan suami istri.

Selain itu sejak Ayah Rese terkena virus mematikan, Ayah Rese selalu menolak permintaan Bertha untuk melakukan hubungan suami istri. Hal itu membuat Bertha marah dan mencari pria liar diluaran sana untuk memenuhi kebutuhan biologisnya.

Dian yang sangat suka gonta ganti pasangan tanpa disadari juga ikut tertular virus mematikan karena sudah melakukan hubungan suami istri dengan Bertha.

Mungkin itu karma buat mereka yang sudah sangat jahat terhadap orang lain dan juga sangat kejam terhadap saudara sendiri.