NovelToon NovelToon
Teleportasi Selir Dinasti Ke Dunia Mafia Barat Masa Depan

Teleportasi Selir Dinasti Ke Dunia Mafia Barat Masa Depan

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Reinkarnasi / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Time Travel
Popularitas:1.8k
Nilai: 5
Nama Author: tutie arsyek

Seorang selir baru sebuah kerajaan Qing (Xia Fei) yang hidup dalam bayang-bayang kebencian dari permaisuri Ren yang bersekongkol dengan para selir senior (Hong Xie, Lou Peng dan Bou Lin) karena cemburu dengan perlakuan spesial kaisar Qing Feng pada Xia Fei.
Hari itu permaisuri Ren,Hong Xie, Lou Peng dan Bou Lin dengan sengaja menjebak Xia Fei yang sudah di pengaruhi obat. mendorongnya masuk kedalam kamar pangeran kedua (pangeran Li).
Xia Fei yang sudah lemas dan tak berdaya berusaha melarikan diri sekuat tenaga.hingga membuatnya tersudut dipinggir tebing.
Para selir sengaja mendorong Xia Fei hingga membuatnya jatuh kedalam jurang dan tenggelam kedalam air.
Gelang giok pemberian kaisar tiba-tiba mengeluarkan cahaya yang menyilaukan.membuat Xia Fei menutup mata.
Ketika tersadar dirinya berada di sebuah tempat yang asing.dengan orang-orang yang terlihat asing serta memakai baju yang aneh.
Dimana sebenarnya Xia Fei berada??
Seperti apa kehidupan Xia Fei selanjutnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon tutie arsyek, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 30

"boss, sebagai permintaan maaf dari kami. Kami berdua sudah menyiapkan hadiah buat boss" kedua pria yang berlutut tadi pagi di kantor Kai, kembali menghadap Kai dengan percaya diri.

Mereka tertawa girang ketika Kai menatap mereka.seolah mereka sudah memenangkan hati bosnya.

"tawanannya?"

"kami.....kami masih berusaha mencarinya boss. Kami janji akan menangkap dia sebelum pagi"

Brak!

" JANJI....!! MENCARI SATU ORANG SAJA KALIAN GAK MAMPU APALAGI MENCARI SEMUT DI KOTA?"

"ma-maafkan kami boss....kami....."

"maaf kalian bilang?" Kai mengeluarkan sebilah pisau belati dari dalam laci mejanya.

"TARUH TANGAN KALIAN DIATAS MEJA. SEKARANG....."

"bo-boss....." tubuh mereka gemetar,keringat dingin bercucuran.

"mau tangan atau nyawa?" Kai menodongkan pisau itu ke arah muka kedua pria.

Dengan gemetar mereka berdua meletakkan tangan kiri mereka diatas meja.dan.....

Sret!

Dengan satu ayunan saja belati yang tajam itu dengan mudah memotong jempol mereka berdua.

"AHK......" teriakkan menyayat dari kedua orang itu membuat semua anak buah Kai menunduk.mereka semua merinding ketakutan.

"AKU INGATKAN SEKALI LAGI SAMA KALIAN, JANGAN PERNAH MENYEPELEKAN TUGAS YANG AKU KASIH.JIKA KALIAN BERANI BERBUAT KESALAHAN MAKA BUKAN HANYA JARI YANG AKAN AKU POTONG TAPI JUGA LEHER KALIAN. MENGERTI.....!!"

"mengerti boss"

Semua orang menjawab dengan serentak. Sementara dua pria yang baru saja di hukum Kai terkulai lemas di lantai sambil memegangi tangan mereka yang masih bercucuran darah.

"dimana hadiahnya?" tanya Kai sambil menyalakan sebatang rokok. duduk santai disudut meja seolah tidak terjadi apa-apa.

"di-di kamar utama,boss" jawab salah satu pria yang terluka sambil meringis kesakitan.

"jika masih ingin hidup maka bekerjalah dengan sungguh-sungguh"

"ahk...."

Kai mematikan bara rokok di punggung salah satu pria yang terluka.lalu pergi begitu saja menuju kamar utama.

Seorang wanita dengan rok mini hitam dan tanktop merah tengah berbaring diatas ranjang. Menatap Kai yang baru saja tiba dengan genit.

"hah, Bisa-bisanya mereka memberiku hadiah wanita l*nte rendahan seperti ini?"

Bukannya menikmati hadiah yang diberikan oleh dua anak buahnya, Kai malah duduk bertumpang kaki di sofa dan kembali menyalakan sebatang rokok.

"tuan besar....apakah bajuku kurang seksi malam ini?" perlahan wanita itu bangun dan berjalan gontai menghampiri Kai. Lalu tanpa segan ia duduk di pangkuan Kai. dengan genit membelai pipi Kai yang lalu turun ke dada, meraba-raba dada bidang dibalik kemejanya dan dengan perlahan namun pasti wanita itu membuka satu persatu kancing kemeja Kai hingga terlepas seluruhnya.

Dengan nakal wanita itu mulai menggerayangi dada bidang Kai yang berbulu tipis.

"aku sudah lama ingin bertemu dengan tuan besar dan bisa menghabiskan malam panas bersama. Malam ini aku sangat beruntung bisa melayani tuan besar"

Wanita itu kini berganti posisi. Ia kini duduk di atas pangkuan Kai dengan kedua kaki yang terbuka dan saling berhadapan.

Dengan sengaja wanita itu menonjolkan kedua dadanya tepat didepan wajah Kai. menggoda pria yang selama ini ingin dia temui.

"tuan besar, aku janji tidak akan membuat tuan kecewa malam ini" bisiknya, menjilat daun telinga Kai.

"jangan banyak bicara, lakukan saja" dengan dingin Kai memalingkan wajahnya dan terus menghisap rokok tanpa menghiraukan wanita yang sedang berusaha membangkitkan gairahnya.

Cukup lama wanita itu duduk dipangkuan Kai dan tidak ada satupun bagian tubuh Kai yang lolos dari sentuhan dan kecupan wanita itu.

Tapi sayangnya, Kai tetap dingin bahkan juniornya pun sama sekali tidak tergerak sedikitpun.

"ahk.... Sudahlah, kamu pergi saja"

Kai menepis tangan wanita itu dari dadanya,lalu mendorongnya dan berdiri merapihkan kembali kemejanya yang berantakan.

"ta-tapi tuan besar....."

"bawakan aku wanita asia,aku akan bayar mahal kamu jika aku puas dengannya. pergilah"

"wa-wanita asia??dimana aku bisa dapat wanita asia?"

"terserah....dan ingat,aku gak suka yang dempul seperti kamu. ciiihh....menjijikan"

"kamu..... haiisss.... baiklah." dengan kesal wanita itu pergi dari kamar utama.

Krek!

Kai memukul kaca meja dengan kencang hingga membuat kaca tersebut retak dan tangannya sedikit berdarah.

"Xia Fei....kamu tunggu saja"

Jam sudah menunjukkan pukul sepuluh malam.

Kai pun beranjak menuju bar tempat biasa dia dan teman-temannya menghabiskan malam.

"KAI....." Zane melambaikan tangan.

"tumben gak telat lu?kita juga baru sampai ini" Arthur segera menuang minuman kedalam sloki dan di berikannya pada Kai.

"hah,kelihatannya si monyet sibuk? makanya dia gak dateng malam ini?" Kai tersenyum sinis lalu meneguk habis minumannya.

"gue baru mau tanya,gue pikir lu sama dia?"

Sebelum duduk di samping Kai,Zane terlihat melambaikan tangan yang lalu tiga orang wanita menghampiri mereka.

Zane memberi kode agar satu wanita duduk menemani Kai.sementara yang lainnya menemani dia dan Arthur.

Zane dan Arthur saling bertukar pandang, mereka melihat mood Kai yang tidak baik malam ini. Kai berkali-kali meneguk minuman seperti sedang kehausan, hampir menghabiskan satu botol yang masih baru seorang diri.

Wanita yang menemaninya berusaha menggoda Kai yang tidak bergeming dengan minumannya.

"stop, Kai. Jangan terlalu banyak minum nanti lu mabuk"

"bukannya minuman ini dibeli buat dihabiskan? hah...."

"jujur, gue ngeri kalau lu mabuk. Kai" Zane menahan tangan Kai yang hendak meneguk minuman kembali.

Prang!

Kai melempar sloki hingga pecah berkeping-keping di lantai.

"Shit" umpat Kai memijat pelipisnya.

"lu kenapa Kai?"

"lu.... baik-baik aja kan,Kai?"

Zane dan Arthur mengusir ketiga wanita itu sebelum amarah Kai meledak,lalu duduk di sampingnya.

"gue balik dulu" Kai malah bangun ketika kedua temannya baru saja duduk.

"ini baru jam sebelas, Kai. Lu baru satu jam disini"

"gue....."

Zane dan Arthur menatap Kai serius. Menunggu dengan sabar Kai melanjutkan ucapannya.

"gue gak tau gue kenapa? Gue juga bingung"

Zane langsung menarik tangan Kai untuk kembali duduk.di tepuknya punggung Kai dan berusaha menenangkan temannya sebentar.

"Oke,malam ini lu boleh minum banyak, Kai. Kalau emang lu merasa gak nyaman buat cerita ke kita" Arthur langsung menaruh dua botol minuman didepan Kai.

"bukannya gue gak nyaman, gue cuma ngerasa....."

Arthur dan Zane kembali menatap Kai serius.

"lu bisa cerita pelan-pelan Kai. Kita udah lama temanan. Gue tau lu cape sama hidup lu apalagi harus ngurusin geng mafia di kota ini yang jumlahnya gak sedikit,belum lagi orang-orang yang iri sama lu"

" bukan soal itu, Thur"

" oh, gue tau. Pasti soal club Vaness kan?"

" haiiis, bukan....."

" trus soal apa Kai? bukannya kehidupan lu berkutat di situ ya? memangnya lu hidup dimana lagi?"

"gue tau. Gue rasa ini soal cewek. pasti salah satu cewek yang lu tidurin hamil, iya kan?" Zane malah seperti main tebak-tebakan.

"astagaa.....mana ada gue hamilin cewek? Aah elah....kalian malah bikin gue makin pusing"

"lu gak cerita gimana kita tau masalah hidup lu, benar gak. Zane?" Arthur melirik Zane yang sama-sama bingung.

"gue....."

Kring Kring

Belum selesai Kai bicara satu panggilan nampak di ponselnya.

"gue balik dulu lah" Kai mengabaikan dering teleponnya dan malah beranjak pergi.

"Lu gak jadi cerita, Kai?" Arthur menatap Kai yang malah melengos melewatinya.

"gak"

"lu gak mau angkat telepon dulu, Kai?"

Bukannya menjawab Kai malah melambai pada Zane dan Arthur.

Zane dan Arthur yang masih penasaran cuma bisa memandang punggung temannya hingga benar-benar hilang.

Bahkan mereka juga tidak tau siapa yang menelepon Kai.

"masalah hidup dia sebenarnya apa sih? Harta punya, tampang punya, kekuasaan juga punya, masalah hidup semua orang juga punya"

Tak!!

Zane menyentil kening Arthur.

"masalah hidup dia itu paling cuma birahi terus orang-orang yang mau merebut kekuasaan, apalagi? Kalau dia mau cewek juga gampang tinggal pilih. Gak milih juga cewek-cewek yang nyamperin dia. Gak kaya kita yang harus ngeluarin duit banyak dulu baru bisa foya-foya"

"lu bener, Zane. Mending lu panggil lagi tuh cewek tiga. Mubazir duit kita udah keluar tapi gak di pake. Kalau si Kai gak mau ya udah kita pake aja"

1
Lala Kusumah
lanjuuuuuuuuut
Lala Kusumah
kejamnya...
Lala Kusumah
lanjuuuuuuuuut
Lala Kusumah
Kai kau cemburu ya 😂🤭🫣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!