NovelToon NovelToon
Fake Marriage

Fake Marriage

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta setelah menikah / Obsesi / Beda Usia / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:6.4k
Nilai: 5
Nama Author: Red_Purple

Maura terpaksa menyetujui ajakan Elvano yang memintanya untuk melakukan pernikahan palsu setelah mengetahui kekasihnya berselingkuh dengan sahabat baiknya sendiri.

Elvano sendiri adalah seorang pengusaha sukses yang masih betah menyendiri karena sedang menunggu kekasihnya kembali. Tekanan dari keluarga membuat Elvano terpaksa harus mengikat perjanjian dengan seorang gadis yang baru saja dikenalnya.

‎Apakah mereka mampu menjaga rahasia pernikahan palsu mereka, ataukah cinta sejati akan mengubah rencana mereka?

Simak kisahnya yuk!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Red_Purple, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 29 : Aku yang akan bertanggungjawab!

"Jangan pergi... Aku takut..."

‎‎Matanya terpejam, tapi wajahnya menunjukkan tanda-tanda kegelisahan. Mulutnya terus mengigau dengan suara yang lembut. Entah sudah berapa jam sejak dia berbaring disana, bergelut dengan mimpi-mimpi yang membuat tidurnya gelisah.

‎‎Elvano yang baru keluar dari kamar mandi dengan menggunakan bathrobe dan rambut yang masih basah pun berjalan mendekati Maura, menyentuh dahi gadis itu dengan punggung tangannya.

‎‎"Maura, kamu demam," katanya dengan suara yang lembut dan wajah yang mulai khawatir.

‎‎"Maura, bangun. Kamu perlu minum obat," Elvano mencoba membangunkan Maura dengan menepuk-nepuk pipi gadis itu pelan.

‎‎Namun, Maura tidak kunjung bangun dan terus mengigau dengan suara yang lembut. "Jangan pergi... Jangan pergi..."

Elvano membaringkan tubuhnya miring dengan siku yang dia gunakan sebagai penyangga. "Aku tidak akan pergi, tapi tolong buka matamu, Maura. Aku mohon."

Maura menggeliatkan tubuhnya, tangannya bergerak tidak sadar, melingkar di pinggang Elvano dan menggeser tubuhnya mendekat, menyandarkan kepalanya di dada pria itu yang sedikit terekspos karena bathrobe yang dipakainya sedikit terbuka bagian atasnya. Wajahnya yang tadinya menunjukkan ekspresi kesedihan perlahan terlihat lebih tenang dengan suara hembusan napas yang terdengar lebih lembut dan teratur.

‎‎Keheningan menggantung di udara, jika Maura tidak sedang dalam keadaan tidur mungkin sekarang dia bisa mendengar detak jantung Elvano yang berpacu kencang. Dengan gerakan ragu tangan Elvano menyentuh wajah Maura, membenarkan anak rambut yang menutupi wajahnya.

"Apakah kamu masih mencintai pria itu, Maura? Bahkan kamu sampai sakit seperti ini karena memikirkan dia," Ada perasaan tidak rela saat mengetahui jika Maura masih mencintai mantan kekasihnya.

Tangan Elvano meraba kesamping, mengambil handphonenya yang ada diatas nakas. Elvano menghubungi pak Hendi dan meminta supirnya itu untuk membelikan obat demam untuk Maura, setelah itu dia menelpon pihak resepsionis hotel dan meminta untuk menugaskan orang untuk membawakan air dan kain ke kamarnya untuk mengompres Maura.

Untuk beberapa saat Elvano membiarkan mereka tetap diposisi sekarang sambil menunggu pesanannya. Setengah jam kemudian Pak Hendi datang dengan membawa obat ditangannya dan memberikannya pada majikannya setelah sebelumnya seorang petugas hotel datang dengan membawakan air dan kain untuknya.

"Tolong jangan beritahu orang rumah kalau istriku sakit, aku tidak mau mereka khawatir." ucap Elvano.

Pak Hendi mengangguk, "Baik, Tuan."

"Terimakasih, sekarang Bapak bisa istirahat kembali."

Pak Hendi kembali ke kamarnya setelah berpamitan. Setelah menutup pintu kamar, Elvano berjalan kembali ke ranjang dengan obat di tangannya. Dia duduk di samping Maura dan membantu gadis itu duduk dengan bantuan bantal.

"Maura, minum obat ini," kata Elvano sambil memegang obat yang baru dia keluarkan dari dalam botol dan segelas air putih. Maura masih terlihat lemah dan tidak sepenuhnya sadar, tapi Elvano membantu Maura meminum obat dengan hati-hati.

Setelah Maura selesai minum obat, Elvano membantu Maura kembali berbaring dan menutupi tubuhnya dengan selimut. Elvano membasahi kain kecil dengan air dingin yang dia minta tadi pada petugas hotel dan meletakkannya di dahi Maura untuk membantu menurunkan demamnya.

Elvano memperhatikan wajah Maura yang terlihat pucat, "Cepat sembuh, Maura, jangan membuatku khawatir."

...---------...

Rio mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang, tubuhnya terasa lelah setelah seharian disibukkan dengan kegiatan kantor. Sejak Maura menikah dan tidak tinggal lagi dirumah, Rio lebih sering menghabiskan waktunya untuk bekerja di kantor.

Namun hari ini fokusnya kembali hilang setelah dia melihat video pertengkaran antara Alex dan Rina dimana Rina tengah meminta pertanggungjawaban Alex atas anak yang sedang dikandungnya.

"Maura pasti sudah melihat video itu, apa dia akan baik-baik saja?" gumam Rio dengan tetap fokus menyetir.

Selama ini adiknya itu sangat mencintai Alex, itulah sebabnya Rio sempat kaget saat Maura tiba-tiba mengumumkan pernikahannya dengan Elvano didepan keluarga mereka pada malam itu. Maura adalah gadis yang manja, apa yang dirasakan selalu diceritakan. Melihat Maura tidak pernah mengeluh tentang nasib pernikahannya, sekarang Rio yakin jika adiknya itu sudah bahagia bersama dengan Elvano.

Rio mengerem mendadak saat melihat seorang wanita yang sedang berdiri di samping jembatan dengan kedua tangan terlentang. Wanita itu adalah Rina, dia berniat untuk mengakhiri hidupnya setelah Alex kembali datang menemuinya dan tetap kekeuh memintanya untuk menggugurkan kandungannya.

"Rina, apa yang kamu lakukan!" Rio melingkarkan tangannya di pinggang Rina dan menarik tubuhnya kebelakang saat wanita itu bersiap melompat.

"Lepaskan aku! Biarkan aku mati, aku tidak mau hidup lagi!" dengan berurai air mata Rina mencoba memberontak, namun pegangan Rio begitu kuat.

"Cukup, Rina! Hentikan! Bunuh diri bukan jalan keluar!"

Suara tangis Rina terdengar keras, dia merasa hidupnya sudah benar-benar hancur. "Kak Rio..." panggilnya lirih saat mengetahui pria yang ada dibelakangnya adalah Rio, kakaknya Maura.

‎Pegangan tangannya melonggar saat merasakan Rina tak lagi melakukan pemberontakan. Rio membalikkan tubuh Rina dan meletakkan kedua tangannya di bahu wanita itu.

"Apa yang terjadi, Rina? Kenapa kamu berbuat nekad seperti ini?" tanya Rio, tatapannya penuh rasa iba.

"Aku tidak pantas hidup, Kak. Aku sudah mengkhianati Maura, merusak kepercayaannya. Dan sekarang... Aku mendapatkan karmanya, aku hamil tapi Alex tidak mau bertanggungjawab dan malah menyuruhku untuk menggugurkan kandungan ini," suaranya bergetar, wajahnya menunduk dalam dengan air mata yang terus keluar dari pelupuk matanya.

Rio menghela napas panjang, mengusap air mata yang ada di wajah Rina. "Tapi bukan seperti ini caranya, Rin. Setidaknya kamu pikirkan bayi yang tidak berdosa itu, apa kamu tega melenyapkannya begitu saja?"

"Tapi aku tidak punya pilihan lain, Kak. Aku malu... Semua orang menghakimi aku, mengatai aku sebagai pengkhianat dan wanita tidak tahu malu."

Beberapa orang teman mengiriminya pesan dan mengatainya macam-macam, bahkan saat dia keluar tadi ada temannya yang melemparinya dengan telur busuk karena dianggap telah mengkhianati Maura.

Bahunya bergetar, air matanya terus keluar. "Aku salah, Maura pasti sangat membenciku sekarang."

"Biarkan aku mati saja, Kak. Aku tidak pantas hidup!" lanjutnya hendak membalikkan badan namun tangannya segera dicekal oleh Rio.

"Jangan halangi aku, Kak." Rina menggeleng pelan dengan tatapan memohon. "Anak ini bahkan tidak layak untuk hadir kedunia. Ayahnya tidak mau bertanggungjawab, dia hanya akan menjadi bahan hinaan jika dia lahir!"

"Aku yang akan bertanggungjawab!" Kalimat itu keluar dengan begitu saja dari mulut Rio, suaranya terdengar tegas dan lantang.

Matanya menatap Rina dengan penuh keyakinan. "Aku yang akan bertanggungjawab!" katanya lagi, suaranya tidak goyah.

Rina terkejut dengan pernyataan Rio, tapi dia masih terlihat ragu-ragu. "Apa yang kamu katakan, Kak. Ini..."

Rio melangkah maju, wajahnya menunjukkan keteguhan. "Aku akan menjaga anak ini, aku akan menjadi ayah yang baik baginya,"

Rina menatap Rio, mencari tanda-tanda kepastian dalam mata pria itu. "Tapi... Bagaimana dengan Maura? Dia tidak akan bisa menerima ini dengan mudah."

"Maura... Dia biar menjadi urusanku."

Tangannya terulur dan membawa tubuh Rina kedalaman dekapannya. Mungkin keputusan ini begitu mendadak, tapi Rio tidak memiliki kesempatan untuk berfikir dua kali. Dia tidak tega melihat keadaan Rina yang terpuruk seperti sekarang, ditambah lagi Rina sedang mengandung. Pasti sangat berat bagi Rina menghadapi ujian ini sendirian.

...

...

...

Bersambung...

1
Zuri
kikis aja cinta si mantan dengan sentuhan... ehhh/Silent//Silent/
Zuri: itu maksudnya🤭
total 2 replies
mimief
yah...
semua perbuatan yg dipilih ada yg harus dipertanggungjawabkan bukan?
itu jalan yg lu pilih
nikmati aja😏
Zuri
nasib mu Riv... tertikung berkali kali🤧🤧
Violeta: Mantranya Rivan kurang manjur 😁
total 1 replies
Zuri
dirimu sendiri yg milih jadi nyamuk, kenpaa kesel coba🙄
Zuri
kompor menyala😄
Zuri
jujur sih... cuma drama nya gak disebut🤭🤭
Violeta: Dramanya jujur belakangan 😁
total 1 replies
Zuri
banget.. dari pada ma Alex.. 🤧🤣🤣🤣
Zuri
kekepin aja.. daripada menunggu kepastian yang tidak akan datang kan atit🤧🤧
Zuri
yakin
..pertama dan terakhir😏😏😏
Violeta: Pengennya megang isinya aja dia 😁
total 1 replies
Zuri
ini sih si El🤣🤣
mimief
pernahlah
emang kenapa?
kepo deh🤣🤣
Violeta: Keponya melebihi cewek 😅😅😅
total 1 replies
Zuri
vote buat Maura😄
Zuri: ayo semangat/Determined/
total 4 replies
Zuri
astaga maura/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Zuri
bantuin aja bantu.. gak perlu pake ijin.. langsung seruduk ke kamar mandi🤣🤣
Violeta: Takut Maura masuk angin kalau dibantuin 😁
total 1 replies
Zuri
kode minta gendong itu El..😏
Zuri
mulai cinta itu namanya/Proud//Proud/
mimief
boleh...tapi aku ukur manual dulu ya
mau gak?
🤣🤣
mimief
lagi ngapa Thor
up lagi Thor 😭😭
Violeta: Asiap 🙌 sedang nunggu review ya kakak 😁
total 3 replies
mimief
walaupun temanya udah banyak,tapi outhor bisa mengemas nya dengan manis dan ngena di hati.
semangat Thor updatetan ya
selalu ditunggu
Violeta: 😍😍😍 Terimakasih banyak kakak untuk dukungan dan bintang-bintang luar biasanya 🙏🙏🙏
total 1 replies
mimief
wkwkwkwk
mudah mudahan terjadi yg diinginkan 🤣🤣
Violeta: Sesuatu yang selalu ditunggu2 😄
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!