NovelToon NovelToon
Absurd Couple

Absurd Couple

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Idola sekolah
Popularitas:2k
Nilai: 5
Nama Author: felyaklueva

Hanya menceritakan tentang dua sejoli yang awalnya sebatas teman sekelas yang sering menganggu dan di ganggu, kemudian berakhir menjadi sepasang kekasih yang sulit di pisahkan, entah alasan apa cowok bernama lengkap Jendra Natawiratama tiba-tiba jatuh cinta pada gadis sekelasnya yang bernama Aprilia Yuswan atau kerap di sapa Lia. Banyak hal yang terjadi setelah mereka menjadi sepasang kekasih, mulai dari hal Absurd nya Jendra pada Lia sampai orang ketiga yang terus mencoba merusak hubungan mereka.




Apakah mereka bisa menghadapi segala lika-liku hubungan nya? Bagaimana cara mereka berdua saling menguatkan? Dan bagaimana kelanjutan hubungan mereka? Ikuti kisah mereka sampai tuntas ya..


See you.....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon felyaklueva, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 11. Minta Maaf

"maaf," sudah kesekian kalinya Jendra mengatakan hal yang sama pada Lia. Tapi Lia masih enggan menjawabnya.

Setelah pulang sekolah, Jendra memutuskan untuk datang kembali ke rumah Lia. Dan untungnya dia gak di sebut sales panci lagi sama Tante Yusi, karena kebetulan mamahnya Lia lagi pake kacamata jadi dia di kenali juga diizinkan masuk ke dalam rumah.

Dengan berbekal membawa buah merah berbintik kesukaan Lia, yap. Jendra sengaja membawa 2 kotak strawberry ukuran besar untuk pacarnya yang katanya lagi sakit, padahal aslinya Lia gak lagi sakit. Tapi emang dia males aja ketemu Jendra di sekolah jadi Lia minta izin ke guru pake keterangan SAKIT.

Dan sekarang, mereka sedang ada di dalam kamar Lia. Dengan gadis itu sedari tadi hanya duduk di kursi belajarnya, sembari memainkan ponsel di genggaman nya. Mencoba acuh dengan kedatangan pacarnya.

Walaupun dari tadi yang Lia lakukan cuma geser-geser layar menu, sampe bolak-balik ngecek sosmed yang kagak ada notifikasi apa-apa tapi bodo amat. Lia mau ngambek hari ini.

Jendra menghela nafas sabar, sedari tadi ia duduk di tepi kasur gadis itu "dengerin dulu gue Li, lihat sini" beritahu Jendra sembari mengambil ponsel Lia dari tangan gadis itu.

"Ngak!" Timpal Lia ketus, sambil melihat Jendra yang menyender pada kepala kasurnya.

Jendra yang ikut menoleh pada wajah sang pacar, namun Lia buru-buru memalingkan wajahnya membuat Jendra terkekeh geli di buatnya. "Sini..." Suruh Jendra sembari menepuk paha nya, kode nyuruh duduk di pangkuannya.

Lia masih betah memalingkan wajahnya, entah apa yang di lihatnya pada tembok kamarnya. Mungkin cicak lagi nguping kali.

Namun tanpa Lia sadari, sebuah tangan yang berurat itu menariknya dalam pangkuan. Sampai Lia saja memekik pelan, coba kalau keras apa kagak bakal di grebek warga di kira melakukan yang iya-iya. Eh.

Jendra diam menatap Lia yang kini menunduk dengan pipi memerah, sembari memainkan kancing kemeja Jendra. "Masih marah?" Tanya lembut Jendra dengan mengelus punggung tangan Lia yang berada di dadanya.

Tak ada respon dari Lia, anteng sekali mbaknya mainin kancing baju orang.

"Sebelumnya aku minta maaf kalau aku gak ngasih tau dari awal, yang kemarin kamu lihat itu gak kaya apa yang kamu bayangin. Dia Windi anak pindahan dari Tunas Harapan, sebelumnya emang kita udah saling kenal, karena..." Ada jeda sebentar dari Jendra. Lelaki itu menarik nafas sebelum melanjutkan kembali ucapannya "dulu kita pernah pacaran, sebelum aku ketemu kamu. Maaf ya.. aku baru cerita sekarang" sambungnya.

Lia akhirnya menoleh pada Jendra dengan raut wajah sedih "terus kalian masih saling suka gitu? Mau balikan lagi? Ya udah kalau gitu--" ucap Lia belum selesai dengan ucapannya, karena Jendra sudah lebih dulu menyela pembicaraan nya.

"Shut..denger dulu, aku belum selesai ngomong. Gak... Aku gak ada niatan buat balikan apalagi masih nyimpen perasaan, aku cuma pengen sama kamu. Sekarang sampai seterusnya" jelas Jendra.

"Kenapa? Windi cantik kok, gak kalah cantik dari aku" tanya Lia ragu pada Jendra.

"Cuz you are my reason why I really love you" gombal Jendra dengan senyum usilnya.

Sontak membuat Lia tersenyum salting sembari mencubit pinggang Jendra, sampai si empu meringis sakit. Cubitan nya itu coy, perih-perih nikmat.

"NAJIS! Dasar gombal" ucap Lia tersenyum diatas ringgisan Jendra.

Jendra ikut tersenyum "tenang aja, kalaupun dia mencoba buat ganggu. Aku gak bakal tertarik, jadi sekarang baikan kan?" Ujar Jendra sembari bertanya.

Lia nampak berpikir dengan jari telunjuk terus mengetuk dagu, seakan-akan itu adalah pertanyaan yang sulit. Jendra mengangkat sebelah alisnya sambil menyunggingkan senyuman.

"Gimana ya, oke kita baikan tapi ada syaratnya" ucap Lia pada Jendra.

"Apa syaratnya?" Tanya Jendra sedikit ragu.

"Kita makan seblak lagi yuk, yang ada di alun-alun kota kek kemarin lagi" pinta Lia sembari mengalungkan tangannya pada leher Jendra yang ikut memeluk pinggang Lia.

Jendra tersenyum kecut, masalahnya diare dia kan baru aja sembuh. Kalau dia makan makanan kek begitu lagi yang ada jadi diare part 2. Dah lah... Mengheningkan cipta untuk perut Jendra, mulai.

1
Nana Colen
🤣🤣🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!