NovelToon NovelToon
Marry Or Kill: My Husband

Marry Or Kill: My Husband

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Mengubah Takdir / Balas dendam pengganti
Popularitas:18.4k
Nilai: 5
Nama Author: Nadinachomilk

Dikhianati suami dan sahabatnya sendiri, Seraphine Maheswara kehilangan cinta, kepercayaan, bahkan seluruh harta yang ia perjuangkan. Malam itu, ia dijebak dalam kecelakaan maut oleh Darian Wiranata dan Fiora Anindya.

Namun takdir memberinya kesempatan kedua untuk kembali ke masa lalu. Kini, Seraphine bukan lagi wanita naif, melainkan sosok yang siap membalas dendam kepada paraa pengkhianat.

Di tengah jalannya, ia dipertemukan dengan Reindra Wirajaya, CEO muda yang perlahan membuka peluang takdir baru.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nadinachomilk, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 31 SERA HANYA MILIKKU

Fiora segera datang setelah mendengar dengar suara ribut diluar ruang VIP.

"Kamu kenapa Darian?"Fiora berlari lalu memegang wajah Darian.

"Lepaskan Fiora"Darian menghempas kedua tangan Fiora.

"Wajahmu terluka Darian,aku akan mengobatinya" Fiora segera meminta pelayan bar untuk membawakan obat.

"Tidak usah sok peduli denganku Fiora,karena mu aku jadi kehilangan Sera"Darian menatap tajam Fiora.

Fiora tidak menggubris perkataan Darian ia mulai mengobati luka luka di wajah Darian pelan pelan beberapa kali Darian meringis kesakitan.

"Sudahlah lupakan,aku disini yang peduli denganmu kenapa kamu terus memikirkan Sera"ucap Fiora sambil meniup niup luka Darian. Darian memukul tembok tangannya sampai lecet, tatapannya kosong namun penuh kemarahan.

"Dia selalu saja muncul Reindra itu. Seolah-olah dia pahlawan yang selalu datang tepat waktu. Padahal Sera… Sera itu milikku!" desisnya penuh amarah.

Fiora berhenti sejenak, menatap wajah Darian yang memerah. Ia menghela napas panjang, lalu kembali menempelkan kapas berisi obat ke pipi Darian.

"Berhentilah menyiksa dirimu dengan pikiran itu, Darian. Bukankah sudah cukup kau terluka karena Sera?"

"Cukup?" Darian mendengus, lalu menepis tangan Fiora dengan kasar. Tatapannya tajam seolah ingin menghajar apa saja di depannya.

"Tidak ada yang cukup sebelum aku dapatkan dia kembali. Aku tidak peduli apa yang harus kulakukan, aku tidak akan membiarkan Reindra merenggutnya dariku"

Fiora menelan ludah, hatinya perih. Ia ingin berteriak bahwa obsesi Darian salah, bahwa Sera tak pernah akan memilihnya. Tapi bibirnya kelu. Yang bisa ia lakukan hanyalah menatap lelaki di depannya yang semakin tersiksa oleh perasaannya sendiri.

"Kalau terus begini, kau akan hancur, Darian" ucap Fiora lirih.

"Aku tidak peduli!" bentak Darian tiba-tiba, membuat Fiora terdiam. Napas Darian memburu, tangannya terkepal kuat.

Sesaat kemudian, keheningan melingkupi ruangan VIP itu. Hanya terdengar suara napas berat Darian. Fiora akhirnya memberanikan diri, meraih tangan Darian yang mengepal.

"Kalau kau butuh seseorang lihatlah aku, Darian. Aku di sini. Aku peduli. Aku selalu memilihmu, bukan dia"

Darian menoleh perlahan, menatap Fiora dengan tatapan tajam yang mulai melembut. Namun, hanya sekejap. Ia menarik tangannya kembali, berdiri dengan langkah tergesa.

"Kau tidak akan mengerti, Fiora. Karena yang kucintai hanya Sera"

Kata-kata itu menusuk seperti pisau di dada Fiora. Senyum tipis yang berusaha ia pertahankan akhirnya retak, tapi ia tetap menatap Darian dengan mata berkaca-kaca.

"Aku tetap akan di sini" gumamnya lirih, nyaris seperti janji pada dirinya sendiri.

Darian tidak menoleh lagi, hanya mengepalkan tangan sambil berjalan keluar ruangan. Sebelum benar benar keluar runagan, Darian menoleh ke arah Fiora.

"Oh ya Fiora, aku dari dulu hanya mau tubuhmu dan perhatianmu saja,jangan anggap aku juga mencintaimu"ucap Darian tajam.

Fiora menggenggam ujung roknya,matanya mulai berkaca kaca. Bagaimana bisa pria yang dulu terlihat romantis sekarang menjadi keji di depannya. Darian yang dulu selalu mempedulikannya sekarang berubah drastis.

"Sera,kenapa aku selalu tidak bisa merebut semua milikmu. Aku beci denganmu Seraphine Maheswara" Tangan Fiora mengepal.

Reindra sudah melajukan mobilnya menuju ke apartemen pribadinya. Ia sesekali menatap Sera di sebelahnya yang sedang terlelap. Wajahnya pucat namun tampak lebih tenang dibanding beberapa jam lalu. Nafasnya teratur, dadanya naik-turun perlahan. Sejenak, Reindra membiarkan dirinya tenggelam dalam pemandangan itu sesuatu yang jarang sekali ia lakukan. Tangannya yang menggenggam setir sedikit mengencang.

"Kalau saja aku terlambat sedikit tadi" pikirnya, rahangnya menegang. Bayangan Darian muncul di benaknya, tatapan gila pria itu yang seakan tak rela melepas Sera.

Mobil akhirnya berhenti di basement apartemen Reindra. Dengan hati-hati, ia turun dan membuka pintu penumpang. Sera masih setengah sadar ketika tubuhnya diangkat kembali.

"Reii..aku pusing" suara lemah itu keluar lagi, kali ini dengan nada memohon.

Reindra berhenti sejenak, menatap wajah Sera yang bersandar di dadanya. Ada dorongan kuat untuk menjawab, untuk meyakinkan, tapi ia hanya menarik napas panjang lalu melangkah masuk ke dalam lift.

Sesampainya di apartemen, ia membaringkan Sera di sofa panjang. Selimut tipis ia ambil dari kamar dan menyelimutinya. Baru ketika itu, Sera membuka matanya perlahan.

"Rei...kita dimana?"tanya Sera lirih.

"Ini di apartementku" ucap Reindra lalu duduk di sofa seberang sambil menatap Sera.

"Kamu butuh istirahat Sera,tadi kamu sempat pingsan"ucap Reindra saat Sera mencoba untuk bangun.

"Terimakasih..terimakasih Reindra karena telah menolongku"ucap Sera lemah.

"Kenapa kamu disana Reindra,apakah kamu juga sering ke club"tanya Sera.

Reindra menatap Sera dalam,tatapannya teduh seolah Sera adalah orang yang paling berharga do hidupnya.

"Tidak aku hanya kebetulan tahu"ucap Reindra pura pura bohong,sebenarnya Reindra sudah menyuruh seseorang untuk Selalu mengawasi dan menjaga Sera.

"Kebetulan sekali"ucap Sera sambil tertawa.

"Sera aku tidak akan membiarkanmu dalam bahaya"ucap Reindra.

Sera mendengar perkataan itu tertegun. Potongan dari mimpinya saat melihat Reindra menangis di pemakamannya membuatnya bingung.

"Apa aku pernah bertemu Reindra di kehidupan sebelumnya?"batin Sera.

Sunyi melingkupi ruangan. Sera menunduk, dan tanpa sadar setetes air mata jatuh di pipinya. Reindra segera meraih tisu, lalu dengan hati-hati menghapus air itu. Jarinya sempat berhenti di pipi Sera, sentuhan hangat yang membuat keduanya terdiam.

Namun momen itu tak berlangsung lama. Ponsel Reindra di meja bergetar. Sebuah pesan masuk.

Matanya menyipit begitu membaca nama pengirimnya Darian.

"Kau mungkin berhasil malam ini, tapi jangan pikir aku akan berhenti. Sera bukan milikmu"

Reindra mengepalkan tangan, sorot matanya berubah dingin. Ia menoleh ke arah Sera yang mulai terlelap lagi di sofa. Kali ini, dalam hati ia berjanji apapun yang terjadi, ia tidak akan membiarkan siapapun menyentuh Sera dan menyakitinya.

"Lihat aja Darian apa yang akan kau perbuat ke Sera,aku akan membalasnya bertubi tubi"ucap Reindra sambil mengepalkan tangannya.

Setelah mengirimkan pesan ke Reindra tangan Darian mengepal hebat ia kesal dengan perbuatan Reindra yang menghancurkan rencananya.

"Reindra sialan"batin Darian.

Tiha tiba suara pintu kamar terbuka menampilkan seorang pria paruh baya yang masuk ke dalam kamar itu,tatapanya tegas dia adalah Ayah Darian,pemilik perusahaan terbesar ke empat di kota itu grup Wiranata.

"Darian"ucap wiranata.

"Kenapa perusahaan Maheswara membatalkan kerjasamanya dengan kita"teriak Wiranata.

"Ayah...m-maafkan aku,aku sudah putus dengan Sera"ucap Darian menunduk.

Wiranata mendekat ke arah Darian, suaranya berat dan penuh tekanan.

"Apa kau bilang,putus?" suaranya meledak seperti petir di dalam kamar.

"Kau tahu apa akibatnya, Darian?"

Darian terdiam, kepalanya semakin menunduk. Jari-jarinya bergetar.

"Perusahaan Maheswara adalah pintu kita untuk menembus jajaran tiga besar! Kau pikir aku bekerja siang malam hanya untuk makan" Wiranata menekankan setiap kata dengan nada tinggi.

"Ayah… aku—"

"Diam!"Wiranata menunjuk tepat ke arah Darian, sorot matanya penuh amarah.

"Kau hanya punya satu tugas, Darian amankan hubunganmu dengan Sera Maheswara. Kalau perlu, gunakan segala cara. Apa pun! Aku tidak peduli caranya" ucap Wiranata.

jangan lupa like,vote dan komen sebanyak banyaknya terimakasihhh❤️❤️😚😚

1
kriwil
bangkit lagi buat balas dendam knp karakter sii sera ini di buat lebay kek anak anak baru kenal sama lawan jenis saja
kriwil
sebelum mati dan mengulang kembali udah di porot8n di manfaatin suami dan sahabat ,harusnya si sera di kehiduoan kedua jangan nglakuin hal yang sama ngeluarin uang buat temen kawan atau siapa pun apa lagi laki laki di tambah lagi sok nyamar anak sopir
Putrii Marfuah
plot twist
💞DARRA💞💖
ditunggu lanjutannya kak 😍
Nadinachomilk: sudah ya kakak❤️❤️
total 1 replies
kalea rizuky
hahaha kapok duo benalu
kalea rizuky
baru baca uda emosi
Intan Marliah
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!