NovelToon NovelToon
ISTRI KANDUNG

ISTRI KANDUNG

Status: tamat
Genre:Perjodohan / Cinta Terlarang / Keluarga / Angst / Romansa / Dark Romance / Tamat
Popularitas:145.2k
Nilai: 5
Nama Author: Vebi_Gusriyeni

‼️DILARANG ATM & PLAGIAT. KALAU MAU JADI PENULIS PIKIRKAN SAJA ALUR SENDIRI, JANGAN SUKA NYOLONG PIKIRAN PENULIS LAIN‼️

Penolakan Aster Zila Altair terhadap perjodohan antara dirinya dengan Leander membuat kedua pihak keluarga kaget. Pasalnya semua orang terutama di dunia bisnis mereka sudah tahu kalau keluarga Altair dan Ganendra akan menjalin ikatan pernikahan.

Untuk menghindari pandangan buruk dan rasa malu, Jedan Altair memaksa anak bungsunya untuk menggantikan sang kakak.

Liona Belrose terpaksa menyerahkan diri pada Leander Ganendra sebagai pengantin pengganti.

"Saya tidak menginginkan pernikahan ini, begitu juga dengan kamu, Liona. Jadi, jaga batasan kita dan saya mengharamkan cinta dalam pernikahan ini."_Leander Arsalan Ganendra.

"Saya tidak meminta hal ini, tapi saya tidak pernah memiliki kesempatan untuk memilih sepanjang hidup saya."_Liona Belrose Altair.

_ISTRI KANDUNG_

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Vebi_Gusriyeni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 31 : Tidak Boleh Membebani Istriku

...🥀...

...🎶Kabira🎶...

...Dia hanya meminta sebuah ketenangan, penyerahan diri itu membuat aku jatuh cinta sedalam ini. Apapun badai yang akan datang dalam rumah tanggaku, tidak akan pernah ada kata cerai untuknya. Dia Lionaku, cinta pertama yang membuat aku tak berpaling pada perempuan mana pun. ...

..._Leander Arsalan Ganendra_...

...Aku dicintai, disayangi, dan dihargai layaknya manusia. Aku tidak ingin berpisah dengan dia sampai mati. Menjadi istrinya adalah hal terindah dalam hidupku, aku tak menginginkan apapun lagi selain memiliki dia dan dimiliki olehnya....

..._Liona Belrose Altair_...

...🪞Kamis, 28 Agustus 2025🪞...

...***...

Liona merapatkan selimut hingga dadanya, menutupi tubuh polosnya di balik selimut itu. Leander memegang erat tangan istrinya yang kini terasa amat dingin. Liona masih sesegukan, dia belum menceritakan apapun mengenai mimpinya tadi.

“Sudah bisa cerita?” tanya Leander yang penasaran karena Liona menyebut perceraian padanya.

Liona dengan mata sembab menatap Leander penuh arti, tersirat tatapan takut akan kehilangan pria itu. Leander mengusap lembut air mata istrinya yang jatuh dengan ibu jari dan mencium kedua mata sembab itu dengan lembut.

“Aku mimpi ... Luciana membongkar identitasku dan orang tua kamu menyuruh kita bercerai.” Bibir Leander melengkung membentuk senyuman kecil lalu menarik Liona ke dalam pelukannya.

Liona mengalungkan tangannya ke tubuh suaminya dan membenamkan wajahnya ke leher Leander.

“Apa Luciana mengganggu pikiranmu?” tanya Leander dengan nada lembut dan tenang seperti biasa.

“Iya, sejak dia ke sini dan memelukmu, aku jadi berpikir yang bukan-bukan sampai terbawa mimpi begini.” Suara Liona masih berat dan serak.

“Dia tidak akan mengganggu kita, tidak ada perceraian di antara kita, Liona. Apapun yang terjadi, sebesar apapun badai dalam rumah tangga kita ini, aku tidak akan pernah menceraikan kamu.” Liona melepaskan pelukannya dan menatap wajah Leander dengan serius.

“Benar ya?”

“Benar, aku tidak pernah mengingkari perkataanku. Kecuali urusan ranjang,” gurau Leander yang membuat Liona terkekeh di tengah sesegukannya.

“Leaaandd.” Leander tertawa mendengar suara manja istrinya lagi. Dengan lembut dan penuh kasih, ia mengusap rambut Liona dan menyampirkan helaian rambut Liona ke balik telinga.

“Aku akan menyingkirkan semua yang menjadi beban pikiranmu, tenang ya. Serahkan semuanya padaku dan jalani harimu dengan tenang. Aku di sini untuk menjaga kamu, menjamin ketenangan dan kenyamanan kamu, Sayang.” Leander berkata dengan tulus, membuat Liona terharu dan kembali menitikkan air mata.

“Kita bukan pasangan yang kenal lama, rumah tangga kita juga baru. Kenapa kamu bisa menyayangiku sedalam ini?” tanya Liona dengan suara yang kembali serak.

“Cinta itu tumbuh tak perlu waktu lama, yang lama itu menghapusnya dari pikiran dan hati. Selama ini, baru kamu yang aku cintai Liona. Tidak ada wanita lain yang bisa mengambil hatiku. Kamu berhasil mengambilnya di waktu yang sangat tepat,” jelas Leander.

Liona kembali memeluk suaminya dan menangis dalam pelukan itu. Dada Leander basah oleh air mata istrinya, tangannya setia mengelus kepala Liona.

Tanpa diketahui oleh Liona, tatapan Leander berubah menjadi tajam bak belati yang siap menusuk apapun yang dia pandang. Rahangnya mengeras, tangan kirinya mengepal kuat di belakang tubuh Liona.

“Cerai? Aku bahkan benci dengan kata itu, jika identitas ini yang membuat dia terbebani, akan aku selesaikan segera.”

...***...

Sarapan pagi yang biasanya dihiasi dengan tawa oleh Liona, kini terasa dingin dan hambar. Liona hanya menunduk sepanjang sarapan dan itu membuat Gita dan yang lain merasa aneh.

Gita mengusap punggung menantunya. “Kenapa Sayang? Kamu terlihat tidak baik pagi ini.” Liona menoleh pada Gita dan menatap Gita penuh arti, dia takut jika nantinya Gita akan berubah dan membenci dirinya.

Gita sadar dengan tatapan itu lalu menatap Leander. Leander hanya mengangguk sedikit dan Gita paham, dia tersenyum dan mengusap pipi menantunya.

“Sarapan dulu, siap-siap kuliah dan nanti Mama akan ke kampus kamu untuk jemput. Kita akan shopping lagi seperti kemarin,” ujar Gita dengan ceria.

“Iya, Ma.” Liona mengangguk dan memaksakan senyum di wajahnya, walau air mata menyesak ingin keluar namun dia tahan sebisa mungkin.

Karina yang sedari tadi memperhatikan Liona juga merasa aneh. “Aku ikut nanti ya, kebetulan jadwal pemotretan tidak terlalu padat.” Karina ikut menimpali.

“Bagus, kita akan pergi bertiga dan menghabiskan waktu sampai mall tutup,” balas Gita dengan ceria.

Gibran mengusap punggung tangan istrinya, merasa bahagia dengan keceriaan Gita akhir-akhir ini.

“Kalau begini kan enak, kami bekerja dan ada yang menghabiskan uangnya. Jadi, semua pendapatan tidak menumpuk,” gurau Gibran yang disambut dengan tawa oleh mereka semua, kecuali Liona yang hanya tersenyum tipis.

“Sayang, seperti yang aku katakan tadi, kamu berangkat sama sopir ya.” Liona mengangguk menyetujui titah suaminya.

“Ya sudah, aku berangkat dulu ya. Ada jadwal pagi ini,” sahut Liona yang segera berdiri dari duduknya. Leander ikut berdiri dan mencium kening Liona.

Gita juga ikut berdiri dan memeluk Liona. Pecah akhirnya tangis perempuan itu dalam pelukan Gita, begitu juga dengan Gita yang merasa sedih dengan sikap Liona pagi ini.

“Aku sayang Mama.” Gita memeluk tubuh gemetar Liona dengan erat. Lalu menangkup wajah menantunya itu.

“Kuliah yang benar, setelah Karina pulang kerja, Mama dan Karina akan menyusul ke kampus kamu. Mama akan temani kamu kuliah hari ini sampai selesai.”

Liona mengangguk dan berpamitan, dia melangkah pergi dari mansion besar itu sambil menghapus air matanya.

Leander mengikuti dari belakang dan memastikan mobil istrinya sudah benar-benar pergi. Dia kembali ke meja makan dan duduk dengan tenang.

“Ada apa, Leand? Tidak biasanya Liona begitu. Kalian bertengkar?” tanya Tristan dengan nada sedikit menyelidik.

“Bukan. Ada hal yang ingin aku sampaikan pada kalian semua,” jawab Leander. Semua pandangan tertuju padanya.

“Apa?” tanya Gibran yang sedari tadi sangat penasaran.

“Liona Belrose, itu nama asli istriku. Dia bukan anak kandung dari Jedan Altair. Jedan menikahi Samaira lima tahun yang lalu, tepat ketika usia Liona lima belas tahun. Ayah Liona sudah meninggal sejak dia masih di dalam kandungan.” Gibran dan yang lain terlihat shock mendengar pengakuan Leander kecuali Gita dan Karina.

Leander yang menyadari reaksi itu langsung menatap Gita dan Karina bergantian.

“Lalu? Kenapa tidak bilang dari awal?” tanya Galen.

“Penolakan Aster waktu itu membuat harga diri kita hancur. Liona menyerahkan diri menggantikan Aster dan semua itu membuat harga diri kita terselamatkan dari rasa malu dan hina. Beberapa hari setelahnya Liona menyerahkan diri sepenuhnya padaku dan kami mulai dekat hingga aku mencintai dia. Sangat mencintainya.” Leander diam sejenak dan menatap semua yang ada di sana dengan serius.

Ia kembali melanjutkan. “Tidak ada perceraian antara aku dan Liona. Rumah tangga ini milikku, aku pemimpinnya. Liona anak siapa pun aku tidak peduli, sekarang ini dia dikenal sebagai istriku, Nyonya Leander Arsalan Ganendra. Bukan Liona anaknya siapa,” tegas Leander di depan seluruh anggota keluarganya.

Gibran, Galen, Tristan, dan Zion hanya menganggukkan kepala dengan perkataan Leander barusan. Tak ada yang berani membantah.

“Dia terbebani dengan kehadiran Luciana di sini, dia takut jika nanti identitasnya terbongkar, kalian akan mendesak kami untuk bercerai. Aku tidak mau istriku terbebani dalam bentuk apapun. Dia harus hidup dengan tenang dan nyaman di rumah ini, sebagai istri, menantu, dan ipar. Tidak ada yang boleh membuat istriku menangis dengan fakta ini.” Leander menekankan setiap perkataannya.

1
Dila Dilabeladila
jahat bgt ih.aq ampe nangis bacanya/Sob//Sob//Sob/qq
Vebi Gusriyeni: /Heart//Heart/
total 1 replies
Pexixar
Gak pernah meragukan tulisan kamu Kak Bi, setiap katanya penuh makna dan ada rasanya/Heart/ love banget buat kamu/Heart/
Pexixar
Sesegukan aing bacanya/Sob/
Poppy Lestari
Hancur sekali kamu pasti Tris
Poppy Lestari
samaira aja yg notabene nya benci Gibran, malah membesarkan Liona dengan baik, buktinya Liona sayang kok sama Samaira
Genotie
Satu kata utkmu Kak Bi, “LOVE”/Heart//Heart//Heart//Heart//Heart/
Genotie
Dia yang paling hancur/Sob/
Tipa Anit
Saya jatuh cinta sama tulisan kamu Kak Bi, pilihan kata kata dan dialog yang mengalir sendu bikin saya baper maksimal dan terbawa arus. Terus berkarya karena saya ingin terus membacanya.
Tipa Anit
Sebenci apa sama Samaira, lebih benci lagi sama Gita
Dewa Gotam
Terima kasih Kak Bi, udah bikin aku hanyut dalam cerita ini dan udh ciptain karya sebagus ini. Tokoh yang kamu buat sangat menguras perasaanku/Sob//Heart//Heart/
Dewa Gotam
Makasih Gita karena udh bikin saya menangis semalaman karena baca ini, sukses buat kamu Kak Bi
Tambuan
Kompleks banget penderitaan Liona dari awal sampai akhir
Tambuan
Plis tanya kondisi gue abis baca novel ini?

Mata gue sembab, tissue gue abis, lagu apapun yg gue dengerrin gak bisa nenangin. Hati gue hancur lebur/Sob//Sob//Sob//Sob//Sob//Sob/
Tambuan
Tristan kasian banget, mana dia sayang sama saudaranya itu
Humairah
Nangis kejar aku dibuat sama Kak Bi/Sob/ season dua segera ya
Humairah
Puas banget liat si Gita meraung2, mampus aja lo
Helga Lana
Tolong obati lagi hatiku dengan season kedua Kak Bi, aku memohon dengan amat sangat/Whimper//Whimper//Whimper/
Helga Lana
Hancur banget hati gue dibuatnya /Sob/
Maita Loma
keputusanmu ikut menyusul anak istrimu udh benar Leander. Biar tau rasa si Gita
Maita Loma
pengen ketawa tapi semua sakit banget. Ketawa dalam tangis itu jauh lebih sakit
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!